Anda di halaman 1dari 1

Cegah Stunting ‘Aisyiyah Pangkep

Gelar Pelatihan Kader Pendamping ASI

Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Pangkep Gelar Pelatihan Kader Pendamping Asi dalam rangka pencegahan
stunting, menghadirkan 25 Kader dari 4 Kecamatan yakni Labakkang, Pangkajene, Bungoro dan
Minasate’ne diharapkan dapat menambah pemahaman dan kesadaran kader di komunitas tentang
pentingnya pendampingan pemberian ASI Eksklusif.

Kegiatan Pelatihan Kader Pendamping Asi ini Bekerja sama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Daerah Sulawesi Selatan, dilaksanakan 23-24 Agustus 2019 bertempat di Gedung ‘Aisyiyah Pangkajene.

Dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pangkep dr. Indriaty Latief., M.Kes sangat mengapresiasi
pelaksanaan Pelatihan ini “ ‘Aisyiyah selalu membantu Dinas Kesehatan dengan kader-kader sangat
banyak, selain itu Dinas Kesehatan sendiri memiliki keterbatasan SDM dalam memberikan sosialisasi
kemasyarakat bawah’’

Dra Sri Hajati Fachrul ‘Aisyiyah sendiri mengungkapkan “‘Aisyiyah Pangkep sangat peduli pada
perempuan terutama pada Ibu Menyusui . ASI Ekslusif sangat erat kaitannya dengan Ibu dan tumbuh
kembang Anak terutama dalam mencegah stunting. Dengan adanya Pelatihan ini tingkat pemahaman
kader semakin bertambah maka diharapkan Pencapaian ASI Ekslusif di Pangkep dapat meningkat dan
mengurangi angka stunting.

Ketua AIMI Sul-Sel Aswita Amir,DCN, M.Si,RD mengungkapkan Bahwa Kegiatan Pelatihan ‘Aisyiyah
semacam ini Adalah pembentukan pemberdayaan masyarakat sebagai perpanjangan tangan dari
petugas kesehatan, dimana tugas teman kader memberikan pemahaman kepada masyrakat karena
mereka yang lebih dekat dengan masyarakat, sehingga jika masyarakat sudah faham manfaat asi dan
bahaya susu formula, maka mereka akan percaya diri untuk memberikan ASI. Kita bergerak dari bawah
jika masyarakatnya sudah sadar maka petugas kesehatan akan mudah untuk mempromosikan program-
program pemerintah.

Pemberian ASI Eksklusif maupun ASI 2 tahun merupakan tahapan penting dalam tumbuh kembang anak
dan mampu mencegah stunting. Meskipun demikian, angka capaian ASI Eksklusif di Indonesia masih
sangat minim, yaitu baru mencapai 37,3% (Riskesdas 2018) turun dari capaian tahun 2013 sebesar 38%
(Riskesdas 2013).

Kesuksesan pemberian ASI Eksklusif memerlukan pengetahuan yang cukup, kesadaran, komitmen, dan
usaha serius pada ibu menyusui. Tidak hanya pada ibu menyusui, pengetahuan, kesadaran, hingga
upaya tersebut juga perlu dipunyai oleh lingkungan terdekat seperti suami dan nenek yang berada di
sekitar ibu.

Anda mungkin juga menyukai