Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP MASALAH LINGKUNGAN DI

KOTA MALANG

MAKALAH PROJEK
untuk memenuhi tugas mata Dasar Ilmu Lingkungan
yang dibina oleh Dr. Sueb, M.Kes,

Oleh :
Kelompok 3
S1 Biologi/ Kelas I Angkatan 2015
Devy Atika Farah (150342605754)
Fitria Maulita (150342606010)
Mastika Marisahani U (150342607507)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Januari 2016
RUMUSAN MASALAH

(1)Apa penyebab kepadatan penduduk di Kota Malang,Jawa Timur?(2)Bagaimana angka


kelahiran di kota Malang masih tinggi, meskipun sudah disosialisasikan mengenai alat
kontrasepsi ?(3)Bagaimana pengaruh kepadatan penduduk terhadap kebersihan lingkungan di
sekitarnya ? (4)Seberapa parahkah tingkat pencemaran di lingkungan akibat kepadatan
penduduk di Kota Malang ?

TUJUAN

(1)Memaparkan penyebab kepadatan penduduk (2)Memaparkan penyebab angka kelahiran di


Indonesia masih tinggi meskipun sudah disosialisasikan mengenai alat kontrasepsi
(3)Memaparkan akibat kepadatan penduduk bagi lingkungan di sekitarnya (4)Memaparkan
tingkat keparahan pencemaran lingkungan akibat kepadatan penduduk

PENDAHULUAN

Populasi merupakan kumpulan dari individu-individu dalam suatu lingkungan.Kepadatan


dalam suatu populasi dipengaruhi oleh angka kelahiran (natalitas) dan angka kematian
(mortalitas).Kedua factor ini sangat berhubungan erat dalam hal kenaikan intensitas kepadatan
penduduk.

Angka kepadatan masyarakat Indonesia masih cenderung relative tinggi.Hal ini


disebabkan karena tingkat ekonomi yang rendah sehingga masih banyak masyarakat yang
mempunyai pikiran primitive yang sampai saat ini sudah sangat membudaya. Pemerintah sudah
meensosialisasikan mengenai program KB untuk mengurangi kepadatan penduduk di Indonesia,
tetapi masyarakat belum banyak yang menerapkan program tersebut. Sejak diadakannya program
KB ini, angka kepadatan penduduk sudah mengalami penurunan meski bisa dibilang angka
penurunannya masih sangat kecil.

Masyarakat dengan tingat ekonomi menengah ke bawah masih mempercayai bahwa


banyak anak banyak rejeki.Teori yang telah membudaya ini sangat sulit dihilangkan dari pikiran
masyarakat Indonesia, terutama masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.Hal ini
yang menyebabkan angka penurunan kepadatan penduduk sangat kecil.Kepadatan ini
menyebabkan banyak sekali lingkungan-lingkungan kumuh.

Angka kepadatan penduduk paling tinggi terjadi pada angka kelahiran atau natalitas.
Tingginya natalitas diakibatkan karena masyarakat tidak menerapkan program KB, misalnya
menggunakan alat kontrasepsi. Alat ini berguna untuk menanggulangi angka kelahiran yang
tinggi.Tetapi masyarakat banyak yang mengabaikan hal ini, selain karena anggapan banyak anak
banyak rejeki, mereka juga berpikir ulang untuk membeli atau membiayai program ini karena
masih banyak hal penting lainnya yang perlu untuk dibiayai.
Tingkat pencemaran di lingkungan kumuh biasa terjadi pada perkotaan terutama di
sekitar aliranh sungai.Limbah-limbah rumah tangga banyak yang dibuang di sungai-sungai
sehingga menyebabkan air sungai tercemar. Tidak hanya sungai yang tercemar, tetapi tanah dan
udarapun juga tercemar oleh limbah-limbah rumah tangga

KAJIAN PUSTAKA

A. Penyebab Kepadatan Penduduk

Masalah kepadatan penduduk disebabkan akibat menurunnya tingkat kematian dengan


tanpa disertai menurunnya tingkat kelahiran. Umumnya dinegara-negara berkembang sudah
mampu menurunkan tingkat kelahiran, sedangkan dinegara-negara yang sedang berkembang
belum mampu menurunkan tingkat kematian dan kelahiran. Kepadatan penduduk yang terjadi
sekarang akibat dari tidak diterapkannya program KB. Program ini sudah banyak
disosialisasikan, tetapi hanya sedikit masyarakat yang mau melakukan program ini karena
anggapan primitif bahwa banyak anak banyak rejeki. Permasalahan ini sudah sangat membudaya
di masyarakat. Kesadaran masyarakat akan hal ini memang masih sangat rendah.Selain itu
pergaulan remaja yang bebas sekarang ini dapat mengakibatkan bertambahnya angka seks bebas
yang mampu menambah masalah kelahiran di usia muda ataupun masalah kriminal seperti
aborsi,penelantaran anak dst.

B. Penyebab Angka Kelahiran Masih Tinggi

Masyarakat Indonesia menengah ke bawah belum banyak yang menerapkan program KB,
yaitu dengan memakai alat kontrasepsi, padahal kebanyakan masyarakat Indonesia didominasi
oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Faktor kesadaran menjadi
penyebab utama kepadatan penduduk, yaitu tingginya angka kelahiran. Penyebab lainnya ialah
karena kurang berminatnya masyarakat terhadap pemakaian alat kontrasepsi, pernikahan dini,
kurangnya pendidikan, dan pengaruh budaya banak anak banyak
rejeki.(Pratiwi,Ninik,Pernikahan Dini (Pernikahan Usia Muda )
Pernikahan merupakan salah satu hal yang telah menjadi garis kehidupan bagi setiap
manusia, dengan adanya pernikahan maka terbentuklah satu keluarga baru dan utuh dengan
adanya kehadiran buah hati.Semua manusia tentu menginginkan suatu pernikahan yang baik
dengan penuh kebahagian. Namun di indonesia yang masih kental dengan adanya adat istiadat,
usia bukan menjadi penghalang untuk melakukan suatu ikatan pernikahan bahkan tak asing lagi
jika di indonesia kita menemukan anak usia 15 tahun sudah membentuk suatu keluarga atau
sudah menikah, inilah yang dinamakan pernikahan dini. Hal tentu sangat memprihatinkan karena
selain berdampak pada kondisi si remaja juga akan berdampak bagi laju pertumbuhan penduduk
di Indonesia(Paul,R.Ehrlich ;John.P.Holdern,2006)

 Kurangnya Pendidikan (Tingginya angka Buta Aksara)


Masayarakat yang buta aksara mengalami kegagalan pemahaman pada masalah
kepadatan penduduk.Karena mereka mengalami keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
untuk mengerti dan berfikir ke masa depan(akibat dari kepadatan penduduk )

 Pengaruh Budaya (Banyak Anak Banyak Rejeki )

Budaya masyarakat yang beranggapan "Banyak Anak Banyak Rezeki" itulah yang
membuat jumlah kelahiran lebih banyak dari pada jumlah kematian.akan Jadi apakah Indonesia
10 tahun lagi jika setiap tahunnya 4 juta bayi lahir di Indonesia.

Faktor dukungan keluarga dalam mengasuh anak, juga menjadi salah satu alasan
mengapa orang Indonesia cenderung memiliki keluarga besar.Di negara maju, semua harus
dikerjakan sendiri.Biaya day care dan nanny cukup tinggi.Sementara di sini, ada keluarga besar
seperti nenek, kakek, bibi yang siap jadi perpanjangan tangan dalam mengasuh
anak.Mempekerjakan PRT dan baby sitter, juga tak semahal diluar negeri.“Kemewahan” inilah
yang dinikmati sebagian besar masyarakat.Support system yang sangat mendukung ditunjang
kemampuan finansial, membuat sebagian orang menganggap tak ada hambatan yang berarti jika
ingin punya banyak anak.(Helmizar,2014)

 Kurangnya Minat masyarakat pada Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi hormon merupakan kelompok kontrasepsi yang pemakaiannya


berada pada urutan ke tiga diseluruh dunia. Sebagian besar (85 %) menggunakan kontrasepsi oral
sedangkan implant hanya 15% namun beberapa negara mungkin banyak mengandalkan salah
satu metode tertentu (Glasier,2009).

C. Akibat Kepadatan Penduduk

Angka kelahiran penduduk menyebabkan kepadatan penduduk tetap tinggi.


Banyak akibat yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk ini untuk lingkungan, terutama akibat
buruk yaitu pencemaran lingkungan. Akibat-akibat tersebut antara \lain :
1. Terbentuknya pemukiman kumuh
Ini merupakan masalah paling utama yang dihadapi jika terjadi peledakan
pertumbuhan penduduk.Pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia.Maka dari itu, manusia harus memenuhi kebutuhan ini sebelum melirik ke
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Bagi orang yang mampu, mereka bisa membeli tempat tinggal di tempat-tempat
yang layak (apartemen, atau perumahan).Namun bagi mereka yang kurang beruntung
secara ekonomi, mereka harus rela mendirikan rumah di tanah yang teramat
sempit.Inilah pemicu terbentuknya pemukiman kumuh di kota-kota dengan kepadatan
penduduk yang tinggi.
Bahkan bagi mereka yang lebih tidak beruntung lagi, mereka akan memilih untuk
mendirikan gubuk-gubuk di pinggiran sungai, di pinggir rel kereta api, atau bahkan di
kolom jembatan. Itu semua bukanlah hal yang aneh jika kita menganalisa kondisi
kota yang padat penduduk.
2. Sampah rumah tangga

Sumber gambar : Merdeka.com | ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Di kota banyak penduduk , setiap harinya menghasilkan kurang lebih sampah


sebanyak 6.500 ton per hari. Sampah tersebut dihasilkan oleh rumah-rumah yang
padat penduduk(Indonesia The BAPEDAL Regional Monitoring Capacity
Development Project,2010)
3. Ketersediaan air bersih
Disadari ataupun tidak, air bersih merupakan kebutuhan penduduk yang mau
tidak mau harus di penuhi.Air bersih biasanya dimanfaatkan untuk warga untuk
memasak, mandi cuci pakaian, dan sebagainya.Semakin banyak air sungai yang
tercemar, maka semakin sedikit ketersediaan air bersih.
4. Masalah banjir
Semakin banyak sungai yang tercemar sampah-sampah rumah tangga seperti
plastic dan kertas,maka aliran air akan tersumbat dan akibatnya aliran air sugai tidak
lancar. Tidak hanya itu, semakun banyaknya pembangunan rumah-rumah, apartemen,
dan fasilitas umum maka daerah peresapan air semakin sempit yang dapat
menghasilkan banjir.
5. Polusi udara
Sumber gambar tribunnews.com
Salah satu permasalahan yang harus diderita oleh kawasan padat penduduk adalah
polusi udara. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya
jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi masyarakat
perkotaan rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit
Infeksi saluran pernafasan atas.

D.Parahnya pencemaran lingkungan akibat kepadatan penduduk

Kondisi lingkungan saat ini semakin meradang di iringi dengan peningkatan


kepadatan penduduk. Berbagai aspek kehidupan mulai terkena dampak akibat
pencemaran lingkungan, mulai dari pencemaran air yang kini semakin krisis akan air
bersih sehingga berbagai penyakit yang mengakibatan angka harapan hidup warga
indonesia menurun.
Bahkan saat ini indonesia menjadi peringkat kedua negara penghasil sampah
plastik terbanyak di dunia. Kondisi ini di akibat kan oleh faktor klasik dari kepadatan
penduduk yang tidak di seimbangi dengan kualitas hidup baik dari segi pengetahuan,
kesadaran akan lingkungan dan perilaku yang positif.(Sri Wahyuningsih,dan Nadjiji
Anwar,2010)

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini kami menggunakan metode observasi langsung ke


daerah penelitian yaitu kawasan di Kota Malang dan sekitarnya.Observasi ini dilakukan dengan
melihat langsung kondisi air sungai, kondisi udara dan kondisi tanah.Selain melakukan
pengamatan langsung ke lapangan observasi ini dilakukan wawancara kepada pihak kecamatan
daerah setempat.Saat melakukan observasi dan wawancara di kawasan tersebut kita dapat
memperoleh data kuantitatif yang berupa jumlah angka kelahiran di Kota Malang serta
memperoleh data kualitatif yang dapat menggambarkan dampak negatif kepadatan penduduk,
kondisi air sunga, kondisi udara, dan kondisi tanah sekitar Kota Malang.
Tabel Jabaran Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Item Skala data Teknik


Pernyataan pengambilan
data
1 Penyebab skala data Wawancara
kepadatan nominal terhadap
penduduk di Kota pihak dinas
Malang
2 kondisi air di skala ordinal Lokasi
pemukiman kumuh :Kelurahan
Kotalama
Malang
3 kondisi udara di skala ordinal Lokasi
pemukiman kumuh :Kelurahan
Kotalama
Malang
4 dampak negatif skala ordinal Lokasi
kepadatan :Kelurahan
penduduk Kotalama
Malang
5 Permasalahan yang skala interval Lokasi
sering terjadi di :Kelurahan
wilayah kumuh Kotalama
Malang

Tempatdanwaktu :

Penelitian mengenai angka kelahiran yang tinggi pada beberapa wilayah kumuh di kota
Malang ini dilakukan di beberapa wiilayah kumuh di kota Malang dan sekitarnya dan akan
dilaksanakan pada kisaran bulan Maret 2016.
Peta lokasi Kelurahan Kotalama:
Populasi Sampel :
Populasi sampel ini berupa masyarakat yang hidup di lingkungan kumuh di kota Malang
dan sekitarnya dan juga data mengenai angka kelahiran di wilayah tersebut dari kantor
kecamatan wilayah tersebut. Besar sample : 5- 10 RT (tiap RT 5 keluarga) pada Kelurahan
Kotalama Kota Malang

AnalisisData :
Data dari variabel yang diperoleh dari penelitian ini diuji dahulu normalitas dan
homogenitasnya untuk mengetahui varian populasinya normal atau homogenitas, lalu jika data
tidak normal maka akan dilakukan peninjauan kembali dalam pengambilan data tersebut.
Teknik Sampling:Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
DAFTAR PUSTAKA

Glasier, Ana. 2006.Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi.ECG.

Helmizar,2014. Evaluasi Kebijakan Jaminan Persalinan (Jampersal) Dalam


Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Di Indonesia.

Indonesia The BAPEDAL Regional Monitoring Capacity Development Project, 2010.


Supporting Pollution Controls and Sustainable Environmental Monitoring.

Paul,R.Ehrlich ;John.P.Holdern. 2006. Science New Series Vol.171.

Pratiwi,Ninik. 2007. Penilaian Peran Serta Masyarakat Dalam Akselerasi Penurunan Angka
Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayi.

Profil Kesehatan Masyarakat,2012.

Sumber gambar : Merdeka.com | ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Sumber gambar:tribunnews.com

U.S. Department of Commerce Economics and Statistics Administration, 2014. BUREAU OF


THE CENSUS Center for InternationalResearch

Wahyuningsih, Sri dan Nadjiji Anwar. 2010. A Comparative Study Of Water Quality
Characteristic at East Java River.

Anda mungkin juga menyukai