Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakan


Pengorganisasian Puskesmas adalah adalah langkah untuk menetapkan,
menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas
pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staff
dalam rangka mencapai tujuan organisasi Pengorganisasian puskesmas
didefenisikan sebagai proses penetapan pekerjaan-pekerjaan pokok untuk
dikerjakan, pengelompokan pekerjaan, dan sumber-sumber daya untuk mencapai
tujuan puskesmas secara efektif dan efisien. Secara aplikatif pengorganisasian
puskesmas adalah pengaturan pegawai puskesmas dengan mengisi struktur
organisasi dan tata kerja puskesmas yang ditetapkan oleh peraturan daerah
kabupaten / kota disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab serta
uraian tugas pokok dan fungsi, serta pengaturan tugas dan sumber daya
puskesmas untuk melaksanakan kegiatan dan program puskesmas dalam rangka
pencapaian tujuan puskesmas. Ada beberapa unsur-unsur pokok pengorganisasian
adalah: 1. Hal yang diorganisasikan a) Kegiatan puskesmas • Pengorganisasian
kegiatan puskesmas yang dimaksud ialah pengaturan kegiatan puskesmas yang
terbentuk satu kesatuan yang terpadu yang secara keseluruhan diarahkan untuk
mencapai tujuan puskesmas yang telah ditetapkan. b) Tenaga Pelaksanaan
Puskesmas. Pengorganisasian tenaga pelaksanaan puskesmas yang dimaksud
adalah mencakup pengaturan pola struktur organisasi puskesmas, susunan
personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana puskesmas
sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan ada penanggung jawabnya. 2) Proses
Pengorganisasian Puskesmas Proses pengorganisasian Puskesmas dilakukan
melalui tiga langkah sebagai berikut: a) Perincian seluruh pekerjaan puskesmas
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan puskesmas. b) Pembagian beban
pekerjaan puskesmas keseluruhan menjadi kegiatan-kegiatan secara logis dapat
dilaksanakan oleh seorang pegawai puskesmas. c) Penyusunan dan
pengembangan suatu mekanisme dan tata kerja puskesmas untuk menguraikan

1
tugas dan fungsi pegawai puskesmas menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis. 3. Hasil Pengorganisasian Puskesmas Hasil dari pekerjaan
pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah terbentuknya suatu wadah yang pada
dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan puskesmas tersebut. Wadah yang
terbentuk ini dikenal sebagai organisasi puskesmas. Sesuai hasil penelitian di
salah satu Pukesmas bahwa pengorganisasian Puskesmas ini telah memenuhi
syarat untuk membentuk pengorganisasian puskesmas dimana seluruh kegiatan
Puskesmas telah dirinci dan ada penanggung jawabnya. Dan telah memenuhi
unsur –unsur pokok pengorganisasian puskeskmas yang terdiri dari kegiatan
puskesmas, tenaga pelaksanaan puskesmas dan pembagian tugas untuk seluruh
pegawai dan staf telah di bagi sesuai dengan pendidikan masing-masing pegawai
dan seluruh tugas yang diberikan dipertanggung jawabkan kepada kepala
puskesmas. C. Struktur Organisasi Puskesmas Struktur organisasi diperlukan guna
menjamin manajemen yang efektif. Struktur organisasi dipengaruhi oleh faktor
desain pekerjaan dan desain organisasi seperti perbedaan individu, kompetensi
tugas, teknologi, strategi, dan karakteristik pemimpin. Adapun faktor-faktor utama
yang menentukan perancangan struktur organisasi puskesmas adalah : 1) Strategi
untuk mencapai tujuan puskesmas 2) Ukuran organisasi puskesmas atau jumlah
orang yang dipekerjakan oleh puskesmas 3) Tingkat penggunaan teknologi, yaitu
tingkat rutinitas penggunaan teknologi oleh puskesmas untuk memberikan
pelayanan kesehatan dipuskesmas. 4) Tingkat ketidak pastian lingkungan
organisasi puskesmas 5) Preferensi (kesukaan) yang mengguntungkan diri sendiri
dari individu atau kelompok yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam
organisasi puskesmas. 6) Pegawai dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan
cara berfikir para pegawai harus diperhatikan dalam merancang struktur
organisasi Puskesmas Struktur organisasi puskesmas secara umum yaitu: a.
Kepala Puskesmas b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan seperti Data dan Informasi, Perencanaan dan
Penilaian, Keuangan, Umum dan Kepegawaian c. Unit Pelaksana Teknis
Fungsional Puskesmas yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan

2
Perorangan. d. Jaringan pelayanan Puskesmas seperti: Unit Puskesmas Pembantu,
Unit Puskesmas Keliling dan Unit Bidan di Desa/ Komunitas.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman penyusunan organisasi tata kerja Puskesmas dengan
penetapan pekerjaan-pekerjaan pokok untuk dikerjakan, pengelompokan
pekerjaan, dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan puskesmas
secara efektif dan efisien
1.2.2. Tujuan khusus
1. Agar terorganisasinya seluruh pekerjaan puskesmas yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan puskesmas.
2. Untuk pembagian beban pekerjaan puskesmas keseluruhan menjadi
kegiatan-kegiatan secara logis dapat dilaksanakan oleh seorang
pegawai puskesmas.
3. Sebagai bahan penyusunan dan pengembangan suatu mekanisme dan
tata kerja puskesmas untuk menguraikan tugas dan fungsi pegawai
puskesmas menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

1.3. Ruang Lingkup


Pedoman pengorganisasian Puskesmas memuat struktur organisasi tata kerja
Puskesmas, mulai dari Kepala Puskesmas, Upaya Kesehatan Masyarakat,
Upaya Kesehatan Perorangan, dan jejaring

3
BAB II
VISI, MISI, STRATEGI DAN TATA NILAI
PUSKESMAS CISARUA

UPT Puskesmas Cisarua adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah
dibidang kesehatan dimana UPT Puskesmas Cisarua merupakan perpanjangan
tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam upaya menjalankan kebijakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Cisarua.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan
baik yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Cisarua maupun kebijakan dari
daerah Kabupaten, maka UPT Puskesmas Cisarua tahun 2017 ini memiliki visi
dan misi yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Bogor dan Dinas Kesehatan :
2.1. VISI
“Terwujudkan Kecamatan Cisarua Sehat melalui Puskesmas yang PRIMA”
2.2.MISI
1. Misi Pertama:
“Menggerakkan pembangunan kecamatan Cisarua berwawasan kesehatan”
Misi ini mengandung makna bahwa setiap pembangunan yang
dilaksanakan di Kecamatan Cisarua harus berwawasan kesehatan
2. Misi Kedua
“Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat”
Misi ini mengandung makna melalui promosi dan pembinaan yang
berjenjang dan rutin, masyarakat kecamatan Cisarua masyarakat dan
keluarga dapat mandiri untuk perencanaan kebutuhan kesehatan
3. Misi Ketiga
“Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau”.
Misi ini mengandung makna memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan
sumber daya yang ada, sehingga pelayanan yang diberikan bermutu dan
terjangkau.

4
4. Misi Keempat
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya”`
Misi ini mengandung makna bahwa pelayanan dilaksanakan bukan hanya
dalam gedung, tapi luar gedung dengan melakukan penyuluhan dan
kunjungan rumah, agar kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
optimal.

2.3.STRATEGI
1. Mengembangkan dan mengelola Puskesmas sebagai pelaksana upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan ditingkat
pertama
2. Meningkatkan akses pelayanan yang bermutu untuk memudahkan
jangkauan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
3. Menguatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas pogram serta
menggerakan pemberdayaan masyarakat secara optimal dalam
meningkatkan program pembangunan dibidang kesehatan
4. Meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan tenaga kesehatan yang
ada untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
minimal.
5. Menyelenggarakan sistem rujukan yang efektif serta memantapkan sistem
jejaring dengan fasilitas kesehatan lanjutan dalam meningkatkan
pelayanan rujukan sesuai kebutuhan masyrarakat`

5
2.4. MOTTO DAN TATA NILAI

PRIMA Melayani

Profesional
P Terampil, handal dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas sesuai dengan tupoksinya

Responsif

R Cepat, tanggap dan tepat waktu memberikan layanan kesehatan


sesuai

kebutuhan masyarakat

Inovatif

I Mendayagunakan pemikiran dan kemampuan dalam


mengembangkan program kesehatan menuju pelayanan
kesehatan yang bermutu

Motivasi

M
Keadaan sikap mental yang dapat mendorong perubahan positif
terhadap perilaku dan lingkungan

Akuntabel

A Bentuk pertanggungjawaban hasil kegiatan layanan terhadap


Institusi didalam maupun diluar lingkup lingkungan pelayanan
kesehatan

6
BAB III

STURUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSKESMAS

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten, sesuai


dengan ketentuan peraturan Perundang undangan Permenkes 75 Tahun 2014,
maka struktut organisasi dan tata kerja Puskesmas yaitu sebagai berikut :
3.1. Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat
pendidikan paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat, masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan
telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
3.2. Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Puskesmas,
kepegawaian,rumah tangga, dan keuangan.
3.3 Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi:
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
1. Penyuluhan
 Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat tentang
pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS.
 Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang
penyakit diare, tifoid dan hepatitis.
 Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak
(PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang
gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan,perilaku makan dan
aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
 Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku makan bagi
bumil KEK/Kurus
 Konseling Dietetik

7
 Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi
danPenggunaan Obat
2. Pemberdayaan Masyarakat
 Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan
atau pembentukan kelompok yang peduli terhadap kesehatan
 Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS dimasyarakat
 Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu
 Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk peningkatan
Penggunaan Obat Rasional melalui Metode cara Belajar Insan
Aktif (CBIA)
3. Pelatihan
 Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS
 Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada
kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS didaerah binaan
 Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat
melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
4. Advokasi
 Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS
dan
 penanggulangan masalah kesehatan tertentu
 Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok
swabantu terkait perawatan masalah gizi
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
Pemantauan tempat tempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air
bersih
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
1. Pelayanan imunisasi di kelompok atau masyarakat
2. Skrining kesehatan siswa sekolah pendidikan dasar

8
3. Penyuluhan KB sesuai program pemerintah pada kelompok usia subur
atau masyarakat
d. pelayanan gizi yang bersifat UKM
1. Deteksi Dini
 Melakukan deteksi dini/penemuan kasus gizi dimasyarakat
 Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat
2. Pelayanan
Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
Posbindu PTM
2. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
 Pengendalian Filariasis
 Pengendalian cacingan
 Pengendalian infeksi Dengue/DBD
 Pengendalian Malaria
 Pengendalian Zoonosis
 Pengendalian HIV/Aids
 Pengendalian Infeksi Menular Seksual
 Pengendalian Penyakit yang dapat dicegah dengan
 imunisasi
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

9
3.4. Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas,
antara lain:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
1. Konseling Narkoba
2. Wajib Lapor pencandu Narkotika
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat pada ibu hamil, Balita, PAUD,
Lansia
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA
d. Pelayanan kesehatan olahraga dan Olah raga
Pembinaan Kelompok Kesehatan Olah Raga
e. Pelayanan kesehatan indera
Pelayanaan Kesehatan Indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
Posyandu Lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
3.5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
a. pelayanan pemeriksaan umum
b. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. pelayanan gawat darurat
e. pelayanan gizi yang bersifat UKP
h. pelayanan kefarmasian
i. pelayanan laboratorium

10
3.6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

11
BAB IV
PENUTUP

Pedoman struktur organisasi dan tata kerja sebagai acuan dalam mencapai tujuan
Puskesmas melaui visi dan misi Puskesmas Cisarua, sehinggga seluruh kegitaatan
Puskesmas dapat berjalan efektif dan efesien`

Kepala Puskesmas Cisarua

Dr.Eulis Irma Khumairoh


NIP. 197610042008012002

12

Anda mungkin juga menyukai