Pedoman Struktur Organisasi Puskesmas
Pedoman Struktur Organisasi Puskesmas
PENDAHULUAN
1
tugas dan fungsi pegawai puskesmas menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis. 3. Hasil Pengorganisasian Puskesmas Hasil dari pekerjaan
pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah terbentuknya suatu wadah yang pada
dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan puskesmas tersebut. Wadah yang
terbentuk ini dikenal sebagai organisasi puskesmas. Sesuai hasil penelitian di
salah satu Pukesmas bahwa pengorganisasian Puskesmas ini telah memenuhi
syarat untuk membentuk pengorganisasian puskesmas dimana seluruh kegiatan
Puskesmas telah dirinci dan ada penanggung jawabnya. Dan telah memenuhi
unsur –unsur pokok pengorganisasian puskeskmas yang terdiri dari kegiatan
puskesmas, tenaga pelaksanaan puskesmas dan pembagian tugas untuk seluruh
pegawai dan staf telah di bagi sesuai dengan pendidikan masing-masing pegawai
dan seluruh tugas yang diberikan dipertanggung jawabkan kepada kepala
puskesmas. C. Struktur Organisasi Puskesmas Struktur organisasi diperlukan guna
menjamin manajemen yang efektif. Struktur organisasi dipengaruhi oleh faktor
desain pekerjaan dan desain organisasi seperti perbedaan individu, kompetensi
tugas, teknologi, strategi, dan karakteristik pemimpin. Adapun faktor-faktor utama
yang menentukan perancangan struktur organisasi puskesmas adalah : 1) Strategi
untuk mencapai tujuan puskesmas 2) Ukuran organisasi puskesmas atau jumlah
orang yang dipekerjakan oleh puskesmas 3) Tingkat penggunaan teknologi, yaitu
tingkat rutinitas penggunaan teknologi oleh puskesmas untuk memberikan
pelayanan kesehatan dipuskesmas. 4) Tingkat ketidak pastian lingkungan
organisasi puskesmas 5) Preferensi (kesukaan) yang mengguntungkan diri sendiri
dari individu atau kelompok yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam
organisasi puskesmas. 6) Pegawai dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan
cara berfikir para pegawai harus diperhatikan dalam merancang struktur
organisasi Puskesmas Struktur organisasi puskesmas secara umum yaitu: a.
Kepala Puskesmas b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan seperti Data dan Informasi, Perencanaan dan
Penilaian, Keuangan, Umum dan Kepegawaian c. Unit Pelaksana Teknis
Fungsional Puskesmas yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
2
Perorangan. d. Jaringan pelayanan Puskesmas seperti: Unit Puskesmas Pembantu,
Unit Puskesmas Keliling dan Unit Bidan di Desa/ Komunitas.
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman penyusunan organisasi tata kerja Puskesmas dengan
penetapan pekerjaan-pekerjaan pokok untuk dikerjakan, pengelompokan
pekerjaan, dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan puskesmas
secara efektif dan efisien
1.2.2. Tujuan khusus
1. Agar terorganisasinya seluruh pekerjaan puskesmas yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan puskesmas.
2. Untuk pembagian beban pekerjaan puskesmas keseluruhan menjadi
kegiatan-kegiatan secara logis dapat dilaksanakan oleh seorang
pegawai puskesmas.
3. Sebagai bahan penyusunan dan pengembangan suatu mekanisme dan
tata kerja puskesmas untuk menguraikan tugas dan fungsi pegawai
puskesmas menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
3
BAB II
VISI, MISI, STRATEGI DAN TATA NILAI
PUSKESMAS CISARUA
UPT Puskesmas Cisarua adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah
dibidang kesehatan dimana UPT Puskesmas Cisarua merupakan perpanjangan
tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam upaya menjalankan kebijakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Cisarua.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan
baik yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Cisarua maupun kebijakan dari
daerah Kabupaten, maka UPT Puskesmas Cisarua tahun 2017 ini memiliki visi
dan misi yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Bogor dan Dinas Kesehatan :
2.1. VISI
“Terwujudkan Kecamatan Cisarua Sehat melalui Puskesmas yang PRIMA”
2.2.MISI
1. Misi Pertama:
“Menggerakkan pembangunan kecamatan Cisarua berwawasan kesehatan”
Misi ini mengandung makna bahwa setiap pembangunan yang
dilaksanakan di Kecamatan Cisarua harus berwawasan kesehatan
2. Misi Kedua
“Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat”
Misi ini mengandung makna melalui promosi dan pembinaan yang
berjenjang dan rutin, masyarakat kecamatan Cisarua masyarakat dan
keluarga dapat mandiri untuk perencanaan kebutuhan kesehatan
3. Misi Ketiga
“Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau”.
Misi ini mengandung makna memaksimalkan pelayanan kesehatan dengan
sumber daya yang ada, sehingga pelayanan yang diberikan bermutu dan
terjangkau.
4
4. Misi Keempat
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya”`
Misi ini mengandung makna bahwa pelayanan dilaksanakan bukan hanya
dalam gedung, tapi luar gedung dengan melakukan penyuluhan dan
kunjungan rumah, agar kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
optimal.
2.3.STRATEGI
1. Mengembangkan dan mengelola Puskesmas sebagai pelaksana upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan ditingkat
pertama
2. Meningkatkan akses pelayanan yang bermutu untuk memudahkan
jangkauan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
3. Menguatkan kerja sama lintas sektoral dan lintas pogram serta
menggerakan pemberdayaan masyarakat secara optimal dalam
meningkatkan program pembangunan dibidang kesehatan
4. Meningkatkan kompetensi dan mengoptimalkan tenaga kesehatan yang
ada untuk mewujudkan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
minimal.
5. Menyelenggarakan sistem rujukan yang efektif serta memantapkan sistem
jejaring dengan fasilitas kesehatan lanjutan dalam meningkatkan
pelayanan rujukan sesuai kebutuhan masyrarakat`
5
2.4. MOTTO DAN TATA NILAI
PRIMA Melayani
Profesional
P Terampil, handal dan bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas sesuai dengan tupoksinya
Responsif
kebutuhan masyarakat
Inovatif
Motivasi
M
Keadaan sikap mental yang dapat mendorong perubahan positif
terhadap perilaku dan lingkungan
Akuntabel
6
BAB III
7
Kegiatan Edukasi dan Konseling tentang Swamedikasi
danPenggunaan Obat
2. Pemberdayaan Masyarakat
Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader kesehatan
atau pembentukan kelompok yang peduli terhadap kesehatan
Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS dimasyarakat
Penggerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan Posyandu
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat untuk peningkatan
Penggunaan Obat Rasional melalui Metode cara Belajar Insan
Aktif (CBIA)
3. Pelatihan
Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS
Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi pada
kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktikkan PHBS didaerah binaan
Melatih Kader tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat
melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
4. Advokasi
Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam praktik PHBS
dan
penanggulangan masalah kesehatan tertentu
Advokasi tokoh masyarakat dalam membentuk kelompok
swabantu terkait perawatan masalah gizi
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
Pemantauan tempat tempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air
bersih
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
1. Pelayanan imunisasi di kelompok atau masyarakat
2. Skrining kesehatan siswa sekolah pendidikan dasar
8
3. Penyuluhan KB sesuai program pemerintah pada kelompok usia subur
atau masyarakat
d. pelayanan gizi yang bersifat UKM
1. Deteksi Dini
Melakukan deteksi dini/penemuan kasus gizi dimasyarakat
Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat
2. Pelayanan
Melakukan asuhan keperawatan pada kasus gizi di kelompok atau
masyarakat
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
Posbindu PTM
2. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
Pengendalian Filariasis
Pengendalian cacingan
Pengendalian infeksi Dengue/DBD
Pengendalian Malaria
Pengendalian Zoonosis
Pengendalian HIV/Aids
Pengendalian Infeksi Menular Seksual
Pengendalian Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
9
3.4. Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas,
antara lain:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
1. Konseling Narkoba
2. Wajib Lapor pencandu Narkotika
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat pada ibu hamil, Balita, PAUD,
Lansia
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA
d. Pelayanan kesehatan olahraga dan Olah raga
Pembinaan Kelompok Kesehatan Olah Raga
e. Pelayanan kesehatan indera
Pelayanaan Kesehatan Indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
Posyandu Lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
3.5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium
Membawahi beberapa kegiatan, yaitu:
a. pelayanan pemeriksaan umum
b. pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. pelayanan gawat darurat
e. pelayanan gizi yang bersifat UKP
h. pelayanan kefarmasian
i. pelayanan laboratorium
10
3.6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, yang membawahi:
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
11
BAB IV
PENUTUP
Pedoman struktur organisasi dan tata kerja sebagai acuan dalam mencapai tujuan
Puskesmas melaui visi dan misi Puskesmas Cisarua, sehinggga seluruh kegitaatan
Puskesmas dapat berjalan efektif dan efesien`
12