027/RSS/SPO/SKP/2016 0 1/2
027/RSS/SPO/SKP/ 0 2/2
2016
Prosedur C. Terapi intra vena:
1) Jika pasien terpasang infus atau mendapat terapi intra vena
berikan skor 20.
2) Jika tidak, berikan skor 0 (nol).
D. Gaya berjalan:
1) Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan,
mengalami kesulitan bangun dari kursi, menggunakan
bantalan tangan kursi untuk mendorong tubuhnya, kepala
menunduk, pandangan mata terfokus pada lantai,
memerlukan bantuan sedang-total untuk menjaga
keseimbangan dengan berpegangan pada perabot, orang
atau alat bantu berjalan, dan langkah-langkahnya pendek-
pendek, berikan skor 20
2) Jika pasien memiliki gaya berjalan yang lemah, pasien
membungkuk, dapat mengangkat kepala tanpe kehilangan
keseimbangan atau memerlukan bantuan ringan untuk
berjalan, berikan skor 10
3) Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, maka berikan
skor 0 (nol).
E. Status mental:
1) Jika pasien tidak konsisten dengan perintah atau jika
respon pasien tidak realistik, berikan skor 15
2) Jika pasien konsisten/realistik, berikan skor 0 (nol)
F. Penyakit penyerta (diagnosa sekunder) :
1) Jika pasien memiliki diagnosa sekunder , berikan skor 15
2) Jika tidak ada, berikan skor 0 (nol)
3. Jumlahkan skor yang telah diperoleh.
4. Berdasarkan jumlah skor yang didapat tentukan apakah
pasien termasuk kategori:
a. Resiko rendah: jika total skor 0-24
b. Resiko sedang: jika total skor 25-44
c. Resiko tinggi: jika total skor > 45
5. Tuliskan nama, tanggal, jam serta tanda tangan perawat yang
melakukan assessmen resiko jatuh.
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat.
2. Unit Kamar Bersalin.
3. Unit Kamar Operasi.
4. Unit Rawat Jalan.
5. Unit Rawat Inap.
6. Unit Hemodialisa