Anda di halaman 1dari 7

BIOLOGI

“PERCOBAAN PEMBUKTIAN FOTOSINTESIS”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Semester Satu

Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun Oleh:

Ariana Madyaratri Miranda (02)

Niar Khairunnisa (25)

XII MIPA 1

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

NEGERI 1 PEMALANG

Tahun 2018
A. Percobaan Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan
oksigen

Ada beberapa jenis praktikum yang berkaitan dengan fotosintesis, mulai disain untuk mengamati
produk fotosintesis hingga membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.
Disain yang pertama ini merupakan praktikum yang pernah dilakukan oleh Ingenhousz untuk
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Di sini sekaligus diberikan beberapa
perlakuan untuk membuktikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis.

Tujuan

– Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen


– Mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap fotosintesis

Alat dan bahan

1. Beaker glass 100 ml


2. Corong kaca kecil
3. Tabung reaksi
4. Thermometer
5. Bascom plastic /ember kecil
6. Es
7. Air hangat 400C
8. NaHCO3
9. Kawat
10. Tumbuhan Hydrilla verticilata (tumbuhan air untuk aquarium)

Cara kerja

Contoh disain praktikum Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan


oksigen.
1. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar di atas sebanyak 5 perangkat. Upayakan
tabung reaksi dalam keadaan penuh berisi air (tidak ada rongga udara).
2. Berilah perlakuan sebagai berikut:
1. Perangkat pertama diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung
2. Perangkat ke dua diberi NaHCO3
3. Perangkat ke tiga diberi es batu
4. Perangkat ke empat tambahkan air panas hingga suhu air menjadi hangat sekitar
400C
5. Perangkat ke lima diletakkan di tempat teduh yang tidak terkena cahaya langsung
3. Amatilah gelembung yang muncul setelah 5 menit, catat hasil pengamatan pada table
hasil pengamatan

Tabel Hasil pengamatan Praktikum Ingenhousz : fotosintesis menghasilkan


oksigen

Di bawah ini adalah contoh tabel pengamatan ;

No Perlakuan Gelembung*)
1 Cahaya matahari langsung ++
2 Cahaya langsung + 5 gr NaHCO3 ++++
3 Cahaya langsung + es batu +
4 Cahaya langsung + air hangat +++
5 Tempat teduh +

*) Keterangan : beri tanda untuk jumlah gelembung yang muncul


(-) bila tidak ada gelembung
(+) bila sedikit gelembung
(++) bila sedang gelembung
(+++) bila banyak gelembung
(++++) bila banyak sekali gelembung

1. Variabel penelitian adalah sebagai berikut:


a. Variabel bebas : pemberian NaHCO3, pemberian es batu, air hangat, dan tempat
teduh
b. Variabel terikat : perbedaan jumlah gelembung yang muncul karena perbedaan
perlakuan yang diberikan (karena variabel bebas)
c. Variabel kontrol : perangkat 1 yang tidak diberi perlakuan apapun dan dibiarkan
apa adanya sebagai kontrol untuk membandingkan hasil perlakuan yang lain
(variabel bebas)
2. NaHCO3 sebagai sumber CO2. NaHCO3 akan terurai menjadi NaOH danCO2.
Karbondioksida digunakan dalam proses fotosintesis CO2 + H2O —–> C6H12O6 + O2
3. Yang menghasilkan gelembung terbanyak adalah perangkat yang dikenai cahaya
matahari langsung dan ditambah NaHCO3. Ini bisa terjadi karena dalam proses
fotosintesis yang berlangsung pada perangkat 1 cukup terkena cahaya matahari dan
cukup sumber CO2 .
4. Yang menghasilkan gelembung paling sedikit adalah perangkat 3 dan 5. Perangkat 3
menghasilkan sedikit gelembung karena ditambah es batu. Ini mengakibatkan penurunan
laju fotosintesis karena terjadi penurunan suhu. Suhu adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi laju fotosintesis. Sedangkan perangkat 5 tidak memperoleh cukup cahaya
karena diletakkan di tempat teduh. Akibatnya laju fotosintesis juga menurun yang bisa
diindikasi dari penurunan jumlah gelembung. Jika dibandingkan, perangkat 3
menghasilkan gelembung lebih banyak karena suhu air hangat (400C) dan memperoleh
cukup cahaya sehingga laju fotosintesis juga lebih tinggi.
5. Gelembung yang muncul adalah gelembung oksigen yang dilepaskan dari proses
fotosintesis (persamaan reaksi jawaban nomor 2). Cara membuktikannya: dimasukkan
dengan cepat sebuah lidi yang ujungnya membara ke dalam tabung reaksi pada perangkat
percobaan. Ujung lidi yang membara dalam beberapa detik akan tampak menyala lebih
terang.
6. Yang mempengaruhi proses fotosintesis pada percobaan ini adalah:

a. Cahaya
b. karbondioksida
c. suhu / temperatur

Faktor yang paling efektif untuk berlangsungnya fotosintesis pada percobaan ini mengacu
pada hasil percobaan perangkat 2 yang terkena cukup cahaya dan cukup CO2. Jadi faktor
yang efektif untuk fotosintesis adalah cahaya dan CO2.

Tip dan trik

Agar hasil percobaan lancar menghasilkan gelembung, lakukan beberapa hal berikut ini:

 Gunakan cukup banyak sampel tumbuhan Hydrilla. Lebih banyak Hydrilla, maka lebih
banyak gelembung terbentuk.
 Tambahkan lebih banyak NaHCO3. Dengan demikian ada lebih banyak sumber CO2
untuk fotosintesis.
 Jika percobaan tidak menggunakan cahaya matahari, tetapi menggunakan sumber lampu,
maka gunakan lampu yang berkekuatan cukup terang, paling tidak sekitar 40 Watt.
Letakkan lampu cukup dekat dengan perangkat agar intensitas cahaya cukup untuk
fotosintesis. Cara ini akan meningkatkan intensitas cahaya dan sekaligus suhu air dalam
perangkat.
 Jangan beritahu teman apalagi guru kamu mengenai apa yang kamu lakukan ini (hi hi
hi…)

Kelemahan

Disain percobaan seperti ini memiliki kelemahan. Jika digunakan banyak perangkat dengan
perlakuan yang berbeda, maka idealnya semua perangkat sama kondisinya sebelum diberi
perlakuan. Yang harus dibuat sama antara lain: jumlah air, jumlah/berat Hydrilla, dan suhu air.
Perbedaan karena faktor ini akan menyebabkan perbedaan jumlah gelembung yang muncul.
Makanya bisa saja hasil percobaan kamu tidak sesuai dengan teori. Inilah yang namanya
anomali.

B.Percobaan G.J.Sach(1862)

Membuktikan bahwa fotosintesis:

 memerlukan cahaya dan klorofil

 menghasilkan amilum (zat tepung), yang diuji dengan larutan Iodin/Lugol


menghasilkan warna biru kehitaman.

Langkah-langkah

1. Tutuplah sebagian daun pacar air dengan kertas alumunium biarkan beberapa hari.
2. Setelah beberapa hari ,petik daun ,buka kertas Masukkan daun ke dalam gelas beaker
yang berisi air panas.Panaskan diatas lampu bunsen.Tujuan perebusan ini adalah supaya
sel-sel daun mati dan proses didalamnya berhenti.
3. Ambil daun dengan penjepit,cuci dengan air dingin
4. Siapkan alkohol,alkohol dengan tabung reaksi.Masukkan tabung tersebut ke gelas beaker
berisi air yang dipanaskan diatas lampu bunsen.Kemudian masukkan daun ke tabung
berisi alkohol biarkan klorofilnya larut.Tujuan perebusan daun didalam alkohol adalah
melarutkan klorofil.
5. Angkat daun dengan penjepit,letakkan dicawan,tetesitetesi dengan lugol.
 bagian daun yang terbuka akan berwarna biru kehitaman karena terjadi reaksi
amilum+lugol : biru kehitaman.
 bagian daun yang tertutup kertas alumunium akan berwarna pucat karena tidak terjadi
reaksi warna antara amilum dengan lugol.

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol
akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang
sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya
menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi
kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak
terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada
bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang
tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan percobaan
yang dilakukan oleh Sachspada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam
alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan
hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa hanya pada
daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan ”memasak” atau fotosintesis.
Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya
agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang
diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan
mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

C. PERCOBAAN ENGELMANN (1883)


Membuktikan bahwa fotosintesis:

 memerlukan cahaya
 memerlukan klorofil
 paling efektif terjadi pada spektrum warna biru merah
 membebaskan oksigen
Pada saat itu Engelemann mengamati spirogyra SP dan Bacterium Thermo dibawah mikroskop,
jika seberkas sinar dijatuhkan pada kloroplas spirogyra, akan tampak bacterium thermo
mengerumuni daerah kloroplas yang terkena sinar, terutama warana biru(400nm) dan
merah(680nm).Bacterium thermo perlu oksigen hasil fotosintesis spirogriya.Jika kloroplas tidak
disinari cahaya,tidak banyak bakteri disitu.

Anda mungkin juga menyukai