Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ZOOGEOGRAFI

HUBUNGAN BIOGEOGRAFI DAN ZOOGEOGRAFI

Oleh:
Vira Maulida Wijaya 17030244055
Widdi Ayu Rahmawati 17030244069

Biologi 2017 D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi yang kita tempati akan selalu berkembang, begitu pun mahluk hidup yang hidup
dibumi. Mahluk hidup yang ada di masa yang lalu tidak sama dengan mahluk hidup yang
hidup di masa sekarang. Hal itu terjadi karena mahluk hidup selalu megalami perubahan
dari masa ke masa, baik itu dari pola hidup, pola makan, dan tempat mereka hidup
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan kehidupan di bumi. Seperti kita
ketahui bersama bahwa negara kita Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat
biodiversitas yang tinggi dan menempati urutan ketiga sedunia dimana Indonesia
memiliki kaeanekaragaman hayati yang menyebar di seluruh daerah-daerah di Indonesia
atau disebut juga biogeografi. Indonesia sangat kaya akan hewan dan tumbuhan yang
beragam dan tersebar di seuruh wilayah Indonesia. Persebaran makhluk hidup yang
berbeda-beda ini dapat ditentukan oleh letak geografis, seperti ketinggian, garis lintang,
dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna
dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan
persebaran tumbuhan. Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain
banyak terdapat di Indonesia.
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan
kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang
beriklimtropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat
tumbuhdi daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang
menetap,memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari
gas danair, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi
sebagai obyekkajian bagi ahli geografi tumbuhan.
Salah satu dasar mempelajari biogeografi adalah bahwa setiap hewan dan tumbuhan
muncul atau mengalami evolusi sekali saja pada masa lampau. Suatu tempat tertentu asal
suatu jenis disebut pusat asal usul. Orang yang pertama kali mengemukakan adanya
hubungan antara makhluk hidup dengan daerah / wilayah tertentu di permukaan bumi
adalah Alfred Russel Wallace. Pada tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang
mengungkapkan adanya pola penyebaran makhluk hidup di bumi. Wallace membagi bumi
menjadi 6 wilayah biogeografi karena masing-masing wilayah memiliki tumbuhan dan
hewan yang khas dan unik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, dapat di tarik rumusan masalah sebgai
berikut :
1. Apa yang dimaksud Biogeografi?
2. Apa yang dimaksud Zoogeografi?
3. Bagaimana hubungan antara Biogeografi dan Zoogeografi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat didapatkan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Biogeografi
2. Mengetahui pengertian Zoogeografi
3. Mengetahui hubungan antara Biogeografi dan Zoogeografi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biogeografi
Biogeografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebaran secara spesifik
makhluk hidup pada saat yang lalu dan saat ini. Untuk tujuan praktis sesuai dengan
pembagian makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan, biogeografi pada
umumnya dibagi atas “geografi tumbuhan” (fitogeografi) dan “geografi hewan”
(zoogeografi). Fitogeografi dan Zoogeografi adala bagian dari ilmu pengetahuan
biogeografi yang mempelajari studi dan deskripsi perbedaan fenomena distribusi
vegetasi di bumi termasuk semua faktor yang mengubah permukaan bumi oleh
faktor fisik, iklim atau oleh interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
(Campbell, 2004). Biogeografi menganalisis hubungan organisme dengan lingkungan
melalui perubahan ruang dan waktu, dan termasuk interaksi manusia dengan biota.
Orang yang pertama kali mengemukakan adanya hubungan antara makhluk hidup
dengan daerah/ wilayah tertentu di permukaan bumi adalah Alfred Russel Wallace. Pada
tahun 1800-an ia menerbitkan buku yang mengungkapkan adanya pola penyebaran
makhluk hidup di bumi. Ilmu Biogeografi lahir di Indonesia, oleh Wallace, ketika ia
menulis sebaris kalimat kepada Henry Bates, “I believe the western part to be a separaed
portion of continental Asia, the eastern the fragmentay prolongation of a former Pacific
continent”. (Alfred Russel Wallace, 1858) (dalam Williams, 2008).
Edwards (1964) berpendapat, persebaran flora dan fauna di dunia dipelajari dalam
cabang ilmu biogeografi dengan menggunakan 2 pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan biogeografi sejarah, yaitu pendekatan cabang ilmu biogeografi yang
melihat dari sudut pandang perkembangan dan evolusi kelompok organisme,
iklim, migrasi, gerakan bumi pada masa lalu, serta hubungan ekologis masa lalu
dengan sekarang).
2. Pendekatan biogeografi ekologi, yaitu pendekatan cabang ilmu biogeografi yang
melihat dari sudut pandang interaksi antarorganisme serta interaksi organisme
dengan lingkungannya.

B. Zoogeografi
Zoogeografi adalah sub-ilmu Biogeografi yang bertujuan untuk menjelaskan distribusi
hewan, dan melalui hal itu dapat menjelaskan hubgan distribusi hewan dengan fenomena
geografis. Ilmu ini berbeda dengan biogeogragi yang lebih luas, yang menjadi fokusnya
adalah fauna daripada flora. Perbedaan ini penting karena fauna memiliki kemampuan
untuk beradaptas, tidak hanya dengan adaptasi tetapi juga oleh migrasi untuk habitat yang
lebih kondusif untuk spesies bertahan hidup. Ada juga perbedaan yang signifikan antara
zoogeografi tradisional, yang berfokus pada pola fenomena zoologi dan menekankan
pada sejarah serta faktor lingkunga distribusi, dan zoogeografi ekologis, yang cenderung
membatasi pemeriksaannya pada factor ekologis. (DeMers, 2017).
Struktur umum wilayah zoologi dan metode yang digunakan dapat berubah dari tahun
ke tahun, banyak upaya untuk agar menjadi kurang subjektif dan lebih kuantitafif. Hal ini
berlanjut sampai saat ini dan mempertimbahankan hubungan spesies leluhur tetapi kurang
focus pada hubungan filogenetik. Pendekatan ini dengan jelas menunjukkan bahwa
konsep asli wilayah zoogeografi yang dirancang oleh Wallace masih menjadi focus
penelitian. Dengan data yang semakin kuat, termasuk data filogenetik dan data
feilogeografi, penelitain zoogeografi dapat berlanjut dari waktu ke waktu. (DeMers,
2017).

C. Hubungan antara Biogeografi dan Zoogeografi


Zoogeografi merupakan cabang dari Biogeografi sehingga dasar-dasar ilmu
Biogeeografi tidak luput dari Zoogeografi. Selain itu, Biogeografi merupakan ilmu yang
mempelajari bagaimana persebaran dan distribusi makhluk hidup di bumi sehingga dapat
diketahui hubungan kekerabatan antar organisme dan dapat dipetakan perseberannya
menurut wilayah-wilayah Zoogeografi.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Biogerografi dan Zoogeografi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini
dikarenakan perseberan dan kekerabatan makhluk hidup di bumi terutama fauna tidak
akan diketahui tanpa adanya Zoogeografi dan Biogeografi sebagai pendukungnya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell Bilogi Jilid 2. Jakarta: Erlangga Edwards. A.W.F. and Cavalli-Sforw. LL


Reconstruction of evolutionary trees. In Plrenen c and Phylugmwfiv Classification.
Heywood. VII. and McNeil, J. (eds-x). pp Systematics Association pub. no. 6.
London.
DeMers, M. N. (2017). Zoogeography. International Encyclopedia of Geography: People,
the Earth, Environment and Technology, 1–8.
doi:10.1002/9781118786352.wbieg0769
Williams, DM and M.C. Ebach Foundations of Systematics and Biogeography. Springer
Science Business. Media LLC, New York, USA,

Anda mungkin juga menyukai