Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
dr. TITI NUR INDRAWATI
NIP 19901119 201903 2 001
1
LEMBAR PERSETUJUAN
PENETAPAN ISU RANCANGAN AKTUALISASI
LATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN KESEHATAN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2019
Menyetujui,
Coach Mentor
2
DAFTAR ISI
3
BAB III PENUTUP ............................................................................ 63
1 Kesimpulan .............................................................................. 65
2 Saran ........................................................................................ 70
4
DAFTAR TABEL
Tabel 1. .......................................................................................
Tabel 2. .......................................................................................
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
6
KATA PENGANTAR
7
Demikian laporan ini dibuat, semoga bermanfaat bagi sesama demi
kemajuan generasi ASN sebagai motor of change untuk memajukan
bangsa dan negara.
Penulis
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Galang terletak di Jalan Batin Limat No 15, Kelurahan
Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam. Luas wilayah kerja
Puskesmas Galang adalah 296,288 km2 dengan jumlah pulau 120 buah
yang terdiri dari 36 pulau dihuni dan 84 pulau tidak dihuni. Berjarak + 12
Km dari jalan raya lintas barelang dan + 65 Km dari Kota Batam . Dengan
jumlah penduduk di Kecamatan Galang sebanyak 173.479 orang yang
terdiri dari 1.476 laki-laki dan 2.008 perempuan(tahun 2018),. Karena
jarak tempuh yang lumayan jauh, di setiap kelurahan tersedia pelayanan
kesehatan berupa Puskesmas Pembantu dan Polindes yang siap melayani
masyarakat selama 24 jam, dimana Puskesmas Galang membawahi 18
Pustu/Polindes. Dari 8 Kelurahan yang ada di Kecamatan Galang,
Puskesmas Galang membawahi 5 Kelurahan (Kelurahan Sembulang,
Kelurahan Karas, Kelurahan Sijantung, Kelurahan Galang Baru,
Kelurahan Puau Abang), Sumber listrik dari PLN. Akses jalan menuju
puskesmas adalah aspal. Hari kerja Puskesmas Galang adalah selama 7
hari. Puskesmas Galang adalah Puskesmas dengan pelayanan rawat jalan
dan rawat inap. Jumlah Kunjungan pasien rawat jalan dari bulan Feb s/d
Juni 2019 sebanyak 274 orang (data laporan kunjungan sakit)
9
(Sumber gambar dokumen pribadi)
1.1.b.2 Misi
10
3. Mempromosikan pola hidup bersih dan sehat pada seluruh lapisan
masyarakat
4. Memelihara dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral, lintas program
dan masyarakat dalam upaya melaksanakan program kesehatan
1.1.b.3 Moto
A. Moto Puskesmas Galang
“ BEKERJA SEPENUH HATI DAN TIDAK SESUKA HATI “
B. TATA NILAI
Tata Nilai Puskesmas Galang adalah “ GALANG “
G Gigih
A Aman
L Loyal
A Asri
N Nyaman
G Gotong
Royong
11
12
1.1.cStruktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SIANTAN SELATAN
KEPALA PUSKESMAS
DIDI NURHADI,SKM
NIP. 19820110 201101 1 001
GORDON H
ARITONANG,S.Kep.Ners,M.Kes
NIP. 19830920 201101 1 002
13
JARINGAN PUSKESMAS
KOORDINATOR POKJA UKM KOORDINATOR POKJA UKM JARINGAN PENANGGUNG JAWAB KOORDINATOR POKJA UKP
ESENSIAL DAN PERKESMAS RUANG TINDAKAN /IGD
ESENSIAL DAN PERKESMAS PUSKESMAS
RANDI NOPRION,S.Kep.Ners RANDI NOPRION,S.Kep.Ners dr. SUCI ERIA
dr. SUCI ERIA
NIP. 19881110 201404 1 001 NIP. 19881110 201404 1 001 NIP. 19921119 201902 2 004 NIP. 19921119 201902 2 004
PUSTU TIANGAU PENANGGUNG JAWAB
THESALONIKI S,AM.Keb RUANG PEMERIKSAAN
Pj. PROG KESEHATAN IBU & NIP.19850327 201001 2 017 UMUM
PJ. PROG UKS,PENJARINGAN MARDIANA, Amd.Kep dr.WINARNA
KB PESERTA DIDIK
JUYANTI NIPTT. 19890223 1526 NIP. 19700905 200012 1 003
SIHOMBING,Amd.Keb PUSTU LINGAI
RANDI NOPRION,S.Kep.Ners PENANGGUNG JAWAB
NIP. 19850802 201101 2 003 NIP. 19881110 201404 1 001 WILDAWATI,Amd.Keb RUANG GIGI DAN MULUT
PJ PROG KESEHATAN ANAK NIP.19870505 201101 2 007 PENANGGUNG JAWAB
PJ. PROG KESEHATAN JIWA dr.WINARNA RUANG PENDAFTARAN
DAYANG FAULINA OS,AM.Keb PUSTU TELAGA NIP. 19700905 200012 1 003
NIP.19861022 200803 2 002 MARDIANA AMK KARTATI
YURNALIS,AM.Kep
NIPTT. 198902231526 PENANGGUNG JAWAB NIPTT. 19850916 2153
PJ. PROG GIZI NIP.19861003 201101 1 003
PJ. PROG KESEHATAN RAUDAH, Amd.Keb RUANG PENANGGUNG JAWAB
TETY SYAFITRI,AMG KEBIDANAN,KB,IMUNISASI RUANG DAPUR
LANSIA NIPTT. 19920909 1556
NIP.19881027 201404 2 001
MASNI, Amd.Kep PUSTU TELAGA KECIL JUYANTI SIHOMBING,Amd.Keb NILAWATI
PJ. PROG PROMKES NIP. 19910520 201902 2 001 NIP. 19850802 201101 2 003 NIPTT.19850511 3130
NOVIA FANTA PAMELA,
AZHAR AMK PJ. PROG PTM Amd.Keb PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
NIP.19880821 201902 1 002 NIPTT. 19901112 1435 RUANG KONSELING
HENDRIKUS PON RUANG STERILISASI
PJ. PROG DESA SIAGA & NIP. 19930908 201902 1 000 YENI MALASARI, Amd.Kep
RINDI ANGGIASARI,Amd.Keb KARTATI
PHBS PJ. PROG KESEHATAN NIPTT. 19950810 3537
NIP. 19911201 201404 2 001 NIPTT. 19850916 2153
RUSNIAH,Amd.Keb REMAJA PUSTU MENGKAIT
PENANGGUNG JAWAB
NIPTT. 19921014 2487 RUSNIAH,Amd.Keb HENDRIKUS PON, Amd.Kep RUANG APOTIK
NIP. 19930908 201902 1 00
PJ. PROG P2M NIPTT. 19921014 2487 RINI MULYSARI, S.Farm, Apt
PUSTU KIABU NIP. 19891122 201902 2 004
HENDRIKUS PON PJ. PROG POSBINDU
NIP 19930908 2019 1 00 TUTI, S.Kep.Ners
MULYA SEPTIARI, Amd.Kep NIPTT. 19921128 2033 PENANGGUNG JAWAB
PJ. PROG IMUNISASI NIPTT. 19920909 1556 ENI SARTIKA, Amd.Kep GUDANG FARMASI Posisi Penulis
RENTY MARVIONITA P,AM.Kep PJ. PROG KESEHATAN NIPTT. 19950810 3537 ELI LAILA AZIZAH,Amd.Farm Penanggung Jawab Ruang
NIPTT.19940301 2486 JASMANI DAN OLAH RAGA NRP.120306690994000129639 Tindakan /IGD dan
PJ. PROG TBC DAN HIV SUKMA YALINA ,SKM PENANGGUNG JAWAB
NRP. 110802711290000229658 Koordinator Pokja UKP
PRADELLA OCTAVIANI,AM.Kep POJOK ASI
NIPTT.19911023 2096 TETY SYAFITRI,AMG
NIP.19881027 201404 2 001
PJ. PROG KESLING
PENANGGUNG JAWAB
SUKMA YALINA ,SKM LABORATORIUM
NRP. 110802711290000229658 DARNAWATI,AMK
NIPTT. 33.7.1102901
PERKESMAS PENANGGUNG JAWAB
DIAGNOSA ( LB1,LB4)
MULYA SEPTIARI, Amd.Kep PUJI LESTARI,Amd.Keb
NIPTT. 19920909 1556 NIPTT. 199207251560
PENANGGUNG JAWAB
RAWAT JALAN BPJS DAN
PROLANIS
WINARNI,AM.Keb
NIP.19830304 201001 2 018
14
B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap
diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara
praktik organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan
definisi tersebut, isu merupakan suatu hal yang terjadi baik di dalam
maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan
memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada
tahap krisis. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang
diangkat berasal dari hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa
percobaan (CPNS), tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) penulis sebagai
dokter, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan yang diinisiatif oleh
penulis melalui persetujuan coach dan mentor, serta penugasan dari atasan.
15
pemeriksaannya juga turut berkonstribusi dalam isu ini (Terkait
pelayanan publik).
2. Belum optimalnya standar pelayanan minimal kelengkapan pengisian
rekam medis di Puskesmas Galang. Menurut Permenkes RI No
269/Menkes/PER/III/2008, rekam medis adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien. Untuk itu terdapat standar pelayanan minimal tentang
kelengkapan pengisian rekam medis tersebut. Ketidaklengkapan
pengisian rekam medis di puskesmas Galang menyebabkan kurangnya
data yang didapat sehingga informasi penting tentang pasien tidak
didapatkan (Terkait Manajemen ASN dan Whole of Government).
3. Belum optimalnya pencegahan primer penyakit hipertensi di
Puskesmas Galang. Tingginya pasien dengan hipertensi di Puskesmas
Galang. (Terkait Pelayanan Publik).
4. Belum optimalnya pelaksanaan senam peregangan di Puskesmas
Galang (Terkait manajemen ASN).
5. Tidak aktifnya alur rujukan dari Pustu (Puskesmas Pembantu) ke
Puskesmas untuk proses kelahiran (Terkait pelayanan Publik).
16
1. Belum optimalnya skrining Triple Eliminasi (HIV, Hepatitis B dan Sifilis)
pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Galang. (Terkait Pelayanan
Publik)
2. Belum optimalnya standar pelayanan minimal kelengkapan pengisian
rekam medis di Puskesmas Galang. (Terkait Manajemen ASN dan Whole
of Government).
3. Belum optimalnya pencegahan primer penyakit hipertensi di Puskesmas
Galang. (Terkait Pelayanan Publik).
4. Belum optimalnya pelaksanaan senam peregangan di puskesmas Galang.
(terkait Manajemen ASN).
5. Tidak aktifnya alur rujukan dari Pustu (Puskesmas Pembantu) ke
Puskesmas untuk proses kelahiran. (Terkait Pelayanan Publik)
Bobot Keterangan
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
17
Tabel2 Analisis Penilaian Isu dengan AKPK
18
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel 3 di bawah ini :
C. RUMUSAN ISU
19
kelompok umur produktif yaitu rentang umur 20-39 tahun.Saat ini, ibu rumah
tangga merupakan kelompok yang sangat rentan HIV-AIDS. Secara global, di
dunia setiap harinya sekitar 2000 anak usia usia 15 tahun ke bawah terinfeksi HIV
akibat penularan dari ibu ke bayinya. Sementara itu, sekitar 1.400 anak-anak usia
15 tahun meninggal akibat AIDS.
20
3. Meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru
lahir.
4. Menurunnya usia harapan hidup.
5. Terciptanya generasi yang tidak sehat dan tidak berkualitas.
6. Buruknya citra pemerintah dan Puskesmas Siantan Selatan karena tidak
mampu menyediakan standar pelayan minimal yang seharusnya diperoleh
masyarakat di FKTP.
7. Meningkatnya cost yang digunakan dalam perawatan orang dengan HIV
AIDS.
21
negara, seperti: status sosial, pandangan politik, entitas agama, profesi, jenis
kelamin atau orientasi seksual, difabel dan sejenisnya.
5. Mudah dan murah. Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akal dan mudah untuk dipahami.Murah artinya biaya yang
diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh warga negara.
6. Efektif dan Efisien. Cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.
7. Aksesibel. Pelayanan public harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah
ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non- fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
8. Akuntabel. Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik
baik secara cetak maupun elektronik.
9. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat.
(Sumber modul, Jakarta – LAN - 2017)
E. ANALISIS DAMPAK
F. RUANG LINGKUP
22
2. Tanggal 12 Juli s/d 19 Agustus 2019 off campus untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi di unit kerja masing masing dalam hal ini dilakukan
oleh penulis di Puskesmas Siantan Selatan
3. Tanggal 20 s/ 24 Agustus 2019 evaluasi aktualisasi di Balai Pelatihan
Kesehatan (BAPELKES) Batam.
Coach Mentor
H. JUDUL AKTUALISASI
23
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Dalam bab III ini, penulis akan merencakan program selama off kampus
selama 30 hari di unit kerja Puskesmas Siantan Selatan Kabupaten Kepulauan
Anambas untuk menerapkan nilai-nilai ASN dalam organisasi dalam mewujudkan
pelayan yang bermutu.
A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
PUSKESMAS GALANG, KELURAHAN SEMBULANG,
KECAMATAN GALANG, KOTA BATAM
b. Identifikasi Isu
Skrining HIV merupakan standar pelayanan minimal di bidang
kesehatan yang berhak diterima oleh ibu hamil karena termasuk
orang yang beresiko terinfeksi HIV. Kegiatan ini bertujuan
untuk menekan angka transmisi penularan HIV dari ibu ke
bayi. Kurangnya pemahaman petugas kesehatan khususnya
bidan, belum adanya SOP yang baik serta tidak adanya media
promosi kesehatan tertulis kepada masyarakat seperti leaflet
tentang HIV dan pemeriksaannya menyebabkan kurang
optimalnya kegiatan skrining HIV pada ibu hamil di Puskesmas
Siantan Selatan.Isu ini terkait dengan Pelayanan Publik.
c. Isu yang diangkat
“Belum Optimalnya Skrining Triple Eliminasi (HIV, Hepatitis
B dan sifiis) pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Galang”
24
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN
SKP / Tugas Pimpinan /
Kreativitas
e. Rancangan Kegiatan
Sumber
No Kegiatan
Kegiatan
25
Contoh:
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI PENG
HASIL SUBSTANSI TERHADAP VISI NI
MATA DAN MISI ORGA
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6
1 Pemantauan Jadwal diklat Mencetak kalender diklat Kalender diklat Kaitkan dengan Kaitkan dengan Visi Kaitkan d
setiap sepekan sekali dalam ukuran besar pada tercetak nilai-nilaiANEKA Misi Organisasi organisasi
papan tulis
Membuat ceklist Ceklist Kaitkan dengan
pemantauan kalender Kalender nilai-nilai
diklat setiap pekan Diklat tersedia ANEKA
2 Xxxxxxxxxx
26
27
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.aTujuan
1.2.bManfaat
28
Siantan Selatan, serta mengaktualisasi pemahaman mengenai pelayanan
publik manajemen ASN dan Whole of Government.Dengan
mengaktualisasikan kelima nilai dasar tersebut, diharapkan ASN mampu
menjalankan tugas dan peranannya secara professional, dan mampu
meningkatkan kemampuan dan kualitas pribadinya.
1.3.
29
Doc Pribadi
30
Data Diri Coach
Nama : dr. Desy Ariani Gultom, M. Biomed
Tanggal Lahir : Riau, 18 September 1986
NIP : 198609182010122007
Pangkat/Golongan : Penata/IIId
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : dokterdez1@gmail.com
1.5.b
1.5.
31
1.5.d
BAB II
NILAI-NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN SERTA
32
PERAN PNS
2.1.1 Akuntabilitas
a. Pengertian
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
33
memadai, bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Dilain sisi, individu/kelompok/institusi
bertanggung jawab untuk memenuhi semua kewajibannya. Oleh sebab
itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang
bertanggung jawab antara kedua belah pihak.
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggungjawab,adildan
inovatif.Dalam konteks ini, setiapindividu/kelompok/ institusi
dituntut untuk bertanggungjawabdalam
menjalankantugasdankewajibannya,serta selalu
bertindakdanberupayauntukmemberikankontribusi
untuk mencapai hasil yang maksimal.
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
Laporankinerjaadalahperwujudandariakuntabilitas.
Denganmemberikanlaporankinerjaberartimampu
menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan
bukti nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan.
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountabilityis meaningless
without consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung
jawabdantanggungjawab menghasilkankonsekuensi. Konsekuensi
tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountabilityimproves
performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki
kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat
proaktif (proactive accountability), akuntabilitas dimaknai
34
sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat
dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.
35
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stakeholder.
1) Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2) Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai
pemberi kewenangan.
3) Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok.Dalam hal ini, dalam kaitannya dengan akuntabilitas
kelompok, maka pembagian kewenangan dan semangat kerjasama
yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
memainkan peranan yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi
yang diharapkan.
4) Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada
stakeholderslainnya.
5) Akuntabilitas Stakeholder
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna
layanan dan pembayar pajak yang memberikan
masukan, saran dan kritik terhadap kinerjanya.Jadi, akuntabilitas
stakeholderadalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang
adil, responsif dan bermartabat.
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang
Akuntabel, maka mekanisme Akuntabilitas harus mengandung
dimensi:
36
1) Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and
legality).
Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang diterapkan
2) Akuntabilitas proses (process accountability)
Akuntabilitas proses terkait dengan apakah prosedur yang digunakan
dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan
sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur
administrasi. Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian
pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah. Pengawasan dan
pemeriksaan akuntabilitas proses dilakukan untuk menghindari
terjadinya kolusi, korupsi dan nepotisme.
3) Akuntabilitas program (program accountability)
Akuntabilitas ini dapat memberikan pertimbangan apakah tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program lain yang
memberikan hasil maksimal dengan biaya minimal.
4) Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Akuntabilitas ini terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah
atas kebijakan yang diambil terhadap DPR/ DPRD dan masyarakat
luas.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel diperlukan
beberapa aspek diantaranya adalah;
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang
akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang
lain (lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain
untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat
menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun
37
keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan
penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
2) Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah
a) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara
kelompok internal dan eksternal;
b) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan;
c) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
d) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan.
3) Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang
berlaku.Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada
suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan
responsibilitas institusi.
5) Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
6) Kepercayaan
38
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak
dapat dipercaya.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap individu yang ada di
lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan
adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang
dibutuhkan.Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja
yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8) Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau
kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya,
mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama
untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,
dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.
Di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa penyelenggaraan kebijakan
dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas:
39
1. Kepastian hukum;
2. Profesionalitas;
3. Proporsionalitas;
4. Keterpaduan;
5. Delegasi;
6. Netralitas;
7. Akuntabilitas;
8. Efektif dan efisien;
9. Keterbukaan;
10. Nondiskriminatif;
11. Persatuan dan kesatuan;
12. Keadilan dan kesetaraan dan;
13. Kesejahteraan.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut:
1. Nilai dasar
2. Kode etik dan kode perilaku;
3. Komitmen, integritas moral dan tanggung jawab pada
pelayanan publik;
4. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
5. Kualifikasi akademik;
2.2.2 Nasionalisme
Kebanggaan dan kecintaan terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita
merasa lebih unggul dari pada bangsa lain. Nasionalsme dalam arti sempit adalah
suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang berdasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai – nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatauan dan
40
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan menunjukkan sikap relaberkorban demi
kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia,mengenbangkan sikap tenggang rasa.
Sudah sejak jaman dahulu kala agama membawa pengaruh terbesar
terhadap kehidupan bangsa Indonesia, dimulai dari sistem kepercayaan hingga
masuknya beberapa jenis agama seperti Islam, Hindu, Budha, dan Kristen. Dalam
perumusan Pancasilapun dimasukkan nilai ketuhanan menjadi landasan utama
dalam penyelenggaraan sebuah negara. Dalam mengimplementasikan nilai-nilai
ketuhanan, kita perlu mendudukan Pancasila sebagai porporsional. Dalam hal ini
Pancasila bermaksud menjadikan nilai – nilai moral ketuhanan sebagai landasan
pengelolaan kehidupan dalam konteks masyarakat yang majemuk,tanpa
menjadikan salah satu agama tertentu mendikte negara.
Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari
komitmen kemanusiaan. Ini karena bangsa Indonesia sudah sejak lama
dipengaruhi dan mempengaruhi kehidupan global. Dengan melandaskan pada
prinsip kemanusiaan ini, berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan
dengan nilai-nilai kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku
aparatur negara.Sehinga aparatur negara dan seluruh komponen bangsa perlu bahu
membahu menghapuskan masalah tersebut dari kehidupan berbangsa.
Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti
Indonesia bukan suatu hal yang mudah. Sejak awal berdirinya Indonesia,agenda
membangun bangsa (nation building) merupakan suatu yang harus terus menerus
dibina, dilakukan dan ditumbuhkembangkan. Selain hidup bersama, keberadaan
bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan semangat
gotong royong itulah, negara Indonesia harus mampu melindungi segenap tumpah
darah Indonesia.
Tradisi musyawarah yang dilandasi semngat kekeluargaan telah lama ada
dalam masyarakat nusantara. Berdasarkan karakter sosiologis dan pengalaman
hidup masyarakat ini lah muncul keinginan membangun kehidupan demokrasi
41
yang sesuai dengan karakter dan cita–cita bangsa, yakni demokrasi yang dilandasi
oleh kekeluargaan atau kolektivisme. Demokrasi permusyawaratan dijalankan
tidak hanya dalam bidang politik dan juga pemerintahan saja. Demokrasi
permusyawaratan juga dijalankan dalam bebagai pilar kehidupan bernegara.
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan
menyelenggarkan keadilan. Untuk itu diperlukan dua syarat yaitu adanya
emansipasi dan pertisipasi politik, yang sejalan dengan emansipasi dan pertisipasi
bidang ekonomi. Peran negara dalam mewujudkan keadilan sosial, setidaknya ada
empat kerangka antaralain :
I. Perwujudan realisasi yang adil disemua tingkat sistem kemasyarakatan,
II. Pengembangan stuktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan,
III. Proses fasilitasi akses atas informasi publik, layanan dan sumber daya
yang diperukan,
IV. Dukungan atas pertisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi
semua orang.
Berdasarkan pasal 10 Undang – Undang no.5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.
Secara teoritis, kebijakan publik dipahami sebagai apapun yang dipilih pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Bertolak dengan pengertian diatas, ASN
sebagai bagian dari pemerintahan atau sebagai AparaturSipil Negara memiliki
kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat
pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peratutan perundang – undangan
yang menjadi landasan kebijakan publik diberbagai bidang dan sektor
pemerintahan.
Sifat – sifat kebijakan publik tersebut harus dimengerti oleh ASN sebagai
pelaksana kebijakan publik untuk mencapai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan.
Oleh kerena itu, ASN harus mempertimbangkan aspek penting dalam upaya
pencapaian tujuan dimaksud. ASN juga dituntut sebagai pelaksana kebijakan
publik untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan publik.
Ciri–ciri pelayanan publik yang mementingkan kepentingan publik adalah lebih
mengutamakan apa yang diinginkan masyarakat dan pada hal tertentu pemerintah
42
juga berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang
dilaksanakan.
Dengan demikian, yang menjadi ukuran keberhasilan layanan pubik
adalah terpenuhinya kepentingan masyarakat umum atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Hal ini dapat dipenuhi jika ASN juga
bepegang pada dua belas kode etik dan kode perilaku yang telah diatur dalam UU
ASN, terutama upaya mendorong agar ASN berintegritas tinggi. Tujuan dari
semua itu adalah untuk dapat mengaktualisasikan wawasan kebangsaan dan jiwa
nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
berintegritas.
43
Cara bertindak baik atau berperilaku sesuai dengan standar etika, dimana
etika bisa berfungsi dan bekerja sesuai dengan struktur yang mampu
mengorganisir tindakan agar sesuai dengan etika serta didukung dengan
infrastruktur yang memadai. Unsur-unsur modalitas dalam etika publik
yakni akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Tindakan sesuai dengan nilai,tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan
dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan hidup. Pembentukan
moral , niat baik oleh lingkungan dan pengalaman yang menyediakan
infrastruktur etika berupa sarana yang mendorong dan memberi sanksi
bagi yang melanggar norma-norma dalam pelayanan publik.
Adapun sumber –sumber kode etik bagi Aparatur Sipil Negara , yaitu :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 1959 tentang sumpah Jabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji
Pegawai Negeri Sipil.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Etika Pegawai Negeri Sipil.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil.
6. Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Paratur Sipil Negara
(ASN).
Nilai- nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Aaparatur Sipil Negara (ASN), yakni :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
44
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, hasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
b) Konsep inovasi
Inovasi barang adalah dan jasa adalah cara utama dimana
suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di
pasar, teknologi dan persaingan.
c) Konsep dasar pengertian mutu
45
Menurut Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu
kondisi dinamis berkaitan dengan produk ,jasa, manusia,prosesdan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna.
46
Responsiveness(cepat tanggap)
Competence (kompetensi)
Acces (kemudahan)
Courtesy(keramahan)
Communication (komunikasi)
Credibility(kepercayaan)
Security (keamanan)
Understanding the customer(pemahaman pelanggan)
BerdasarkanUURI nomor 5 tahun 2014 tentang ASN pasal 4,Nilai-
nilai dasar ASN sebagai profesi ditetapkan sebagai berikut;
Memegang teguh ideologi pancasila
Setiadan mempertahankan UUD Negara RI Tahun 1945
serta pemerintahan yang sah;
Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada
publik
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
Memberikanlayanan kepada publik secara
jujur,tanggap,cepat,tepat,akurat, berdayaguna,berhasil
guna,dan santun
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tiggi
Menghargai komunikasi,konsultasi dan kerja sama
Mengutamakan pencapaian hasil danmendorong kinerja
pegawai
Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sisstem karier.
47
3.Implementasi Mutu Dalam Layanan Publik
Peran pegawai ASN sebagai mana ditetapkan pada pasal 12
UU No. 5/2014 tentang ASNyaitu sebagai perencana, pelaksana,dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional,bebas dari intervensi politik,serta bersih dari praktik
korupsi,kolusidan nepotisme.
48
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik,perekat dan
pemersatu bangsa.
Peningkatan mutu pelayan publik ditentukan oleh tujuh aspek penting,
yaitu mencakup; reputasi budaya,sumberdaya yang dimiliki dan
kewenangan untuk menggunakannya,kejelasan mandat dari organisasi
tersebut,organisasi itu sendiri,insentif yang mereka peroleh dalam
meningkatkan mutu pelayanan publik,kualitas dari pimpinan dan
pegawai organisasi tersebut,fleksibilitas yang mereka punyai terkait
hubungan organisasional.
II. Komitmen mutu dalam pelayanan di tempat kerja
Agar dapat mewujudkan aparatur yang profesional dalam
memberikan layanan prima kepada publik,Asmawi Rewansyah
(2010:132) mengemukakan bahwa nilai budaya kerja aparatur harus
mencerminkan sekurang-kurangnya perilaku sebagai berikut:
komitmen dan konsistensi visi, misi dan tujuan organisasi,wewenang
dan tanggung jawab, keikhlasan dan kejujuran, integritas dan
profesionalisme,kreativitas dan kepekaan,kepemimpinan dan
keteladanan,kebersamaan dan dinamika kelompok,ketepatan dan
kecepatan,rasionalitas dan kecerdasan emosional,keteguhan dan
ketegasan,disiplin dan keteraturan kerja,keberanian dan
kearfian,dedikasi dan loyalitas,semangat dan motivasi,ketekunan dan
kesabaran,keadilan dan keterbukaan,ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana di tuangkan dalam UU Nomor 5/2014 pasal 12
bahwa pegawai ASN bertugas untuk
Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan;
Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan RI.
6. Berfikir Kreatif
49
Kreativitas dalam pelayanan
Kreativitas dalam pelayanan merupakan aktualisasi hasil berfikir kreatif.
Semangat untuk memberikan layanan yang kreatif akan menjadi salah satu
pendorong timbulnya kepuasan bagi masyarakat yang di layani.
Kreativitas adalah proses mengembangkan dan mengekspresikan gagasan
yang diperkirakan bermanfaat (Leonard dan Swap dalam ahmad fuad afdal
(2003:281)).
Teknik berpikir kreatif
Kreativitas berfikir adalah proses menghasilkan ide,gagasan,imajinasi dan
khalayan-khalayan(dreams)(suryana(2013:70)).
50
Senantiasa merasa butuh untuk terus mengembangkan
kemampuan
Bersifat dinamis dan berfikir kritis terhadap situasi yang
berkembang
selalu menjadi keterbatasan sebagai sarana untuk melakukan
kreativitas dan inovasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu untuk keunggulan bersaing
Untuk menampilkan kinerja aparatur dengan komitmen kuat terhadap
mutu akan melalui proses revolusi inovasi layanan,karena akan terjadi
perubahan besar terkait budaya kerjanya.
Tujuan utama pelayana berbasis nilai-nilai dasar komitmen mutu
Mengutamakan kepentingan sebagai pelanggan
Menumbuhkan kepercayaan terhadap institusi pemerintah
Meningkatkan kesetiaan dan kepuasan sebagai pelanggan
Menjalankan tugas,peran,dan fungsi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan secara akuntable,profesional,dan
inovatif.
2.1.5Anti Korupsi
1. Pengertian
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya,
korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya
adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik
dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas.
51
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani,
i. adil
3. Jenis Korupsi
a. Korupsi Transaktif
b. Korupsi Ekstroaktif
c. Korupsi Investif
d. Korupsi Nepotistic
e. Korupsi Autogenic
f. Korupsi Suportif
g. Korupsi Defensiif
52
kaitannya dengan kerusakan kehidupan. Sebagai bagian dari warga negara
Indonesia dengan keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka
kehidupan akan disadari sebagai 3 episode utama, sebelum kehidupan
dunia, kehidupan dunia sendiri dan kehidupan paska dunia. Penyimpangan
secara sosial terjadi ketika manusia menyimpang atau lupa pada perjanjian
mereka dengan Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).
Mereka yang memiliki kemampuan spiritual accountability akan
selalu ingat pada perjanjian dengan Tuhannya tersebut, yang pada
dasarnya ialah merupakan tujuan hidup, kesadaranbahwa hidup
mereka harus dipertanggungjawabkan .
Spiritual Accountability yang baik akan menghasilkan niat baik,
yang akan menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan
diterjemahkan dalam usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik.
Hubungan konsekuensi tersebut idealnya dapat menjamin bahwa pemilik
spiritualaccountability yang baik akan mendorong public accountability
yang baik pula, dan tentunya tidak akan tergerak dan mempunyai niat
sedikit pun untuk membuat kerusakan di muka bumi termasuk didalamnya
adalah melakukan korupsi, sebaliknya justru akan mempunyai niat yang
sangat kuat untuk menghindari korupsi.
1. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama
ini dianggapbelumsempurna untuk menciptakan birokrasi yang
53
professional.Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
a) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
b) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugasyang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat
karir tertinggi.
c) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawai
ASN sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi dan
otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan
bangsa.
54
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayanan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
55
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian;
d. Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain, kewajiban adalah suatu yang
sepatutnya diberikan Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN wajib:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di
dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
56
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
2.2.2 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani
keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan.
57
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah :
1. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang
diselenggarakan .Masyarakat juga harus diberi akses untuk
mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila
merasa tidak puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
3. Responsif
Pemerintah wajib hadir mendengar dan memenuhi tuntutan
kebutuhan warga negara.Birokrasi wajib hadir
mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang
menduduki posisi sebagai agen pelayanan publik.
4. Tidak Diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian pelayanan kepada
masyarakat atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan
tersebut masuk akal dan mudah untuk dipahami.Murah
artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh
warga negara.
6. Efektif dan Efisien
58
Efektif :mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai
(untuk melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai
tujuan strategis negara dalam jangka panjang).
Efisien: cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan
prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan baiaya
yang murah.
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga
negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat,
terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan,
dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
8. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat pelindung kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok kuat.
Prinsip- prinsip pelayanan prima antara lain:
a. Responsif terhadap pelanggan/ memahami pelanggan.
b. Membangun visi dan misi pelayanan.
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja
pelayanan, sebagai dasar pelayanan.
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik.
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah
melaksanakan tugas pelayanannya dengan baik.
Selanjutnya dalam pemberian pelayanan hal yang perlu
diperhatikan adalah tentang etiket (sopan santun) pemberi pelayanan.
59
Etiket pelayanan yang harus diperhatikan oleh pegawai ASN terhadap
pengguna jasa pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Sikap/perilaku
2. Ekpresi wajah
3. Penampilan
4. Cara berpakaian
5. Cara berbicara
6. Cara mendengarkan
7. Cara bertanya
Dalam pemberian layanan kepada pengguna jasa ada beberapa
dasar etiket yang seharusnya dilakukan ASN yaitu:
a. Politeness yaitu sikap sopan yang harus diperlihatkan
kepada pihak lain dalam suatu komunikasi.
b. Respectful yaitu sikap menghormati dan menghargai pihak
lain secara baik dan wajar.
c. Attentive yaitu sikap penuh perhatian yang diperlihatkan
kepada pihak lain secara baik dan wajar.
d. Cooperative yaitu sikap suka menolong pihak lain yang
memang membutuhkan pertolongan.
e. Tolerance yaitu sikap tenggang rasa terhadap orang lain
agar dapat diterima, disukai dimana saja kita berada.
f. Informality yaitu sikap ramah yang kita perlihatkan kepada
orang lain, bukan sikap formal atau resmi, melainkan
familiar, akrab dan bersahabat.
g. Self control adalah sikap menguasai diri dan
mengendalikan emosi dalam setiap situasi.
2.2.3 Whole of Government (WOG)
1. Pengertian WOG
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahanyang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
60
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan lama berkembang terutama di
negara-negara Anglo-Saxon seperti Inggris, Australia dan Selandia Baru.
Di Inggris, misalnya, ide WoG dalam mengintegrasikan sektor-sektor ke
dalam satu cara pandang dan sistem sudah dimulai sejak pemerintahan
Partai Buruhnya Tony Blair pada tahun 1990-an dengan gerakan
modernisasi program pemerintahan, dikenal dengan istilah “joined-up
government‟ (Bissessar, 2009; Christensen & L\a egreid, 2006). Di
Australia, WoG dimotori oleh Australian Public Service (APS) dalam
laporannya berjudul Connecting Government: Whole of Government
Responses to Australia's Priority Challenges pada tahun 2015.
Pada dasarnya pendekatan WoG mencoba menjawab pertanyaan klasik
mengenai koordinasi yang sulit terjadi di antara sektor atau kelembagaan
sebagai akibat dari adanya fragmentasi sektor maupun eskalasi regulasi di
tingkat sektor.Sehingga WoG sering kali dipandang sebagai perspektif
baru dalam menerapkan dan memahami koordinasi antar sektor.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-
prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup
keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
2. Pentingnya WoG
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi
dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah.
6. Faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi,
situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
61
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan
publik.
7. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.
8. Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban
untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan
yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini
dalam satu frame NKRI.
Dalamhal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya
untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna
mencapai tujuan bersama. Sikap, perilakudan nilai yang berorientasi sektor
harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih
mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan.
3. Praktek WoG
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah
dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level
tertentu.
62
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas
dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah
satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya.
3. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah
satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi
tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam
63
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
3. Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga massyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan,
jaringan telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
4. Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan
juga dalam 5 (lima) macam pola pelayanan yang masing-masing
diuaraikan sebagaimana berikut ini.
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
Suatu pola pelayanan publik yang diberikan oleh suatu tugas,
fungsi dan kewenangannya. Pada pola pertama ini pelayanan
yang dilakukan adalah pelayanan sektoral, yang bisa jadi
sifatnya hanya relevan dengan sektor itu, atau menyangkut
pelayanan di sektor lain. WoG dapat dilakukan manakala pola
pelayanan publik ini mempunyai karakter yang sama atau
memiliki keterkaitan antar satu sektor dengan yang lainnya.
64
Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan secara
tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan
pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah terkait lainnya
yang bersangkutan. Ini adalah salah satu bentuk kelembagaan
WoG yang lebih utuh, di mana pelayanan publik disatukan
dalam satu unit pelayanan saja, dan rantai izin sudah dipangkas
menjadi 1 (satu) saja.
4. Pola Pelayanan Terpusat
Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi
pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap
pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan
bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan. Pola ini mirip
dengan pelayanan satu atap dan pelayanan satu pintu.
Perbedaannya tergantung pada sejauh mana kewenangan
koordinasi yang diberikan kepada koordinator.
5. Pola Pelayanan Elektronik
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi
dan otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elekronik atau
on-line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan
kapasitas masyarakat pengguna.
65
66
Tabel 5 Rancangan Aktualisasi
Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaporkan 1. Mengatur jadwal Jadwal ditentukan Penulis mengatur jadwal pertemuan dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
program aktualisasi pertemuan pimpinan dan mentor dengan cara dengan misi menguatkan nilai-nilai
kepada pimpinan bermusyawarah dan menggunakan bahasa puskesmas siantan Puskesmas Siantan
yang mudah dipahami (Nasionalisme), dan selatan yaitu : Selatan yaitu:
menunjukkan pribadi yang sopan dan “Bersama kita sehat” Melakukan pelayanan
santun (Etika Publik) Menjadi puskesmas dengan senyum
2. Melakukan pemaparan Rancangan Penulis memaparkan rancangan aktualisasi yang mampu Melayani dengan
rancangan aktualisasi aktualisasi dengan tegas dan penuh tanggung jawab memberikan sepenuh hati
kepada pimpinan dipaparkan (Akuntabilitas), menggunakan tutur pelayanan kesehatan Menciptakan dan
bahasa yang mudah dipahami dasar bermutu, menjaga
(Nasionalisme), sopan, santun (Etika merata, dan keharmonisan
Publik), kegiatan yang dipilih adalah terjangkau” hubungan antar
kegiatan yang diupayakan untuk sesama staff dan
meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen pasien
Mutu) Memberikan
3. Meminta izin kepada Izin diperoleh Penulis meminta izin dengan bahasa yang pelayanan kepada
pimpinan untuk sopan dan santun (Etika Publik) masyarakat dengan
melaksanakan kegiatan adil / tidak
aktualisasi membedakan status
sosial
Melakukan pelayanan
berorientasi pada rasa
saling menghormati
dan menghargai
2 Membuat draft 1. Mencari referensi sebagai Data teranalisis Penulis mencari dan menilai data secara Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
SOP skrining HIV bahan membuat draft teliti dan bertanggung dengan misi di menguatkan nilai-nilai
pada ibu hamil SOP dan melakukan jawab(Akuntabilitas), jujur dan Puskesmas Siantan Puskesmas Siantan
telaah berintegritas (Etika Publik), professional Selatan Selatan yaitu:
dan tidak memihak (Nasionalisme), “Bersama kita sehat” Melakukan pelayanan
bersungguh-sungguh agar didapatkan hasil Menjadi puskesmas dengan senyum
yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu) yang mampu Melayani dengan
serta terhindar dari intervensi kepentingan memberikan sepenuh hati
67
Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pribadi (Anti Korupsi) pelayanan kesehatan Menciptakan dan
2. Menyusun draft SOP Draft SOP Menyusun draft SOP dengan benar dan dasar bermutu, menjaga
skrining HIV pada teliti (Komitmen Mutu), serta penuh rasa merata, dan keharmonisan
ibu hamil tanggung jawab (Akuntabilitas) terjangkau” hubungan antar
3. Melaporkan hasil kepada Draft SOP Penulis menyampaikan hasil yang akurat, sesame staff dan
pimpinan disetujui jujur dan terpercaya (Akuntabilitas) pasien
dengan sopan santun (Etika Publik) dan Memberikan
menggunakan bahasa yang mudah pelayanan kepada
dipahami (Nasionalisme) serta penuh masyarakat dengan
tanggung jawab dan berorientasi pada visi adil / tida
misi puskesmas (Komitmen Mutu) membedakan status
sosial
Melakukan pelayanan
berorientasi pada rasa
saling menghormati
dan menghargai
4. Mencetak draft SOP Hardcopy draft Penulis mencetak draft SOP sesuai dengan Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
SOP skrining HIV prosedur yang baik dan benar dengan misi di menguatkan nilai-nilai
pada ibu hamil (Akuntabilitas) agar menghasilkan cetakan Puskesmas Siantan di Puskesmas Siantan
yang menarik dan bermutu (Komitmen Selatan Selatan:
Mutu) “Bersama kita sehat” "Komitmen,
Menjadi puskesmas Integritas,
yang mampu Profesional,
memberikan Responsibility, dan
pelayanan kesehatan Keteladanan”
dasar bermutu,
merata, dan
terjangkau”
3 Membuat leaflet 1. Mencari referensi sebagai Data teranalisis Penulis mencari dan menilai data secara Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
skrining HIV pada bahan membuat leaflet teliti dan bertanggung jawab dengan misi di menguatkan nilai-nilai
ibu hamil dan melakukan telaah (Akuntabilitas), jujur dan berintegritas Puskesmas Siantan di Puskesmas Siantan
(Etika Publik), professional dan tidak Selatan Selatan:
memihak (Nasionalisme), bersungguh- “Bersama kita sehat” "Komitmen,
sungguh agar didapatkan hasil yang efektif Menjadi puskesmas Integritas,
68
Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan efisien (Komitmen Mutu) serta yang mampu Profesional,
terhindar dari intervensi kepentingan memberikan Responsibility, dan
pribadi (Anti Korupsi) pelayanan kesehatan Keteladanan”
2. Mendesign leaflet Leaflet skrining Mendesign leaflet dengan benar,teliti dan dasar bermutu,
HIV pada ibu menarik (Komitmen Mutu), serta penuh merata, dan
hamil rasa tanggung jawab (Akuntabilitas) terjangkau”
3. Melaporkan hasil kepada Leaflet disetujui Penulis menyampaikan hasil yang akurat,
pimpinan jujur dan terpercaya (Akuntabilitas)
dengan sopan santun (Etika Publik) dan
menggunakan bahasa yang mudah
dipahami (Nasionalisme) serta penuh
tanggung jawab dan berorientasi pada visi
misi puskesmas (Komitmen Mutu)
69
Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kerja teranalisis membangun kerja sama antar pegawai yang
dilandasi keepercayaan dan kejujuran
(Akuntabilitas) secara sopan dan santun
(Etika Publik), menghargai komunikasi
dan kerja sama demi mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai (Komitmen Mutu)
4. Membuat dokumentasi Dokumentasi dan Penulis membuat dokumentasi dengan
setiap kegiatan absensi kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab
sosialisasi (Akuntabilitas)agar dokumentasi yang
dihasilkan dapat dipercaya dan sesuai
dengan kebenarannya (Komitmen Mutu)
5 Pelaksanaan/ 1. Mempersiapkan alat tes Alat tes cepat Penulis mempersiapkan alat tes cepat HIV Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
implementasi cepat HIV, reagen dan HIV, reagen dan yang terstandar beserta reagen dengan misi menguatkan nilai-nilai
skrining HIV pada informed consent informed consent (Akuntabilitas) sehingga hasil yang puskesmas siantan di puskesmas siantan
ibu hamil tersedia didapatkan akurat (Komitmen Mutu) selatan yaitu : selatan:
2. Melakukan skrining HIV Ibu hamil Penulis melakukan skrining HIV pada ibu “Bersama kita sehat” "Komitmen,
kepada ibu hamil yang diskrining hamil dengan sopan santun (Etika Publik), Menjadi puskesmas Integritas,
berkunjung tidak membeda-bedakan satu dengan yang yang mampu Profesional,
lainnya (Nasionalisme), jujur dan teliti memberikan Responsibility, dan
dalam melakukan skrining serta dapat pelayanan kesehatan Keteladanan”
mempertaggungjawabkan hasilnya dasar bermutu,
(Akuntabilitas) merata, dan
3. Melakukan penilaian Data hasil Penulis melkukan penilaian hasil sesuai terjangkau”
terhadap hasil skrining skrining HIV pada dengan keadaan di lapangan dan terpercaya
ibu hamil (Akuntabilitas) sesuai dengan prosedur
yng berlaku (Etika Publik), menggunakan
bahasa yang mudh dipahami
(Nasionalisme)
4. Membuat dokumentasi Dokumentasi dan Penulis membuat dokumentasi dengan
pelaksanaan absensi kejujuran dan penuh rasa tanggung jawab
(Akuntabilitas)agar dokumentasi yang
dihasilkan dapat dipercaya dan sesuai
dengan kebenarannya (Komitmen Mutu)
70
Kegiatan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Evaluasi kegiatan 1. Menyusun kuesioner Kuesioner Penulis menyusun kuesioner dar berbagai Kegiatan ini sesuai Kegiatan ini akan
kepuasan pelayanan kepuasan referensi dengan cermat dan teliti dengan misi menguatkan nilai-nilai
skrining HIV pada ibu pelayanan (Akuntabilitas), menggunakan bahasa puskesmas siantan di puskesmas siantan
hamil skrining HIV pada yang mudah dipahami (Nasionalisme) selatan yaitu : selatan:
ibu hamil "Komitmen,
2. Melakukan evaluasi Data kepuasan Penulis melakukan penilaian hasil sesuai “Bersama kita sehat” Integritas,
. pelayanan dengan keadaan di lapangan dan transparan Menjadi puskesmas Profesional,
skrining HIV pada (Akuntabilitas), tidak berorientasi pada yang mampu Responsibility, dan
ibu hamil kepentingan pribadi melainkan pada memberikan Keteladanan”
teranalisis kepuasan pasien (Anti Korupsi) demi pelayanan kesehatan
mencapai visi misi orgnisasi (Komitmen dasar bermutu,
Mutu) merata, dan
3. Melaporkan hasil Hasil evaluasi Penulis menyampaikan hasil yang akurat, terjangkau”
pelaksanaan skrining dilaporkan jujur dan terpercaya (Akuntabilitas)
HIV pada ibu hamil dengan sopan santun (Etika Publik) dan
kepada pimpinan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami (Nasionalisme) serta penuh
tanggung jawab dan berorientasi pada visi
misi puskesmas (Komitmen Mutu)
71
Tabel 7Jadwal Kegiatan
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
72
JUNI JULI AGUSTUS
2019 2019 2019
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
73
JUNI JULI AGUSTUS
2019 2019 2019
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
telaah
74
JUNI JULI AGUSTUS
2019 2019 2019
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
75
JUNI JULI AGUSTUS
2019 2019 2019
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
76
JUNI JULI AGUSTUS
2019 2019 2019
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
77
BAB IV
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
78
5. Pelaksanaan/ implementasi skrining HIV pada ibu hamil
6. Evaluasi kegiatan
VI.2 Saran
79
DAFTAR PUSTAKA
80
FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI
Penyelesaian
Hari/Tanggal Catatan Coach Paraf
Kegiatan
81
82
3.3 Hasil Aktualisasi
83
Hari/Tanggal : Kamis/ 18 April 2019
Melakukan diskusi dan menyusun rencana aktualisasi bersama dengan pimpinandalam kegiatan diskusi
penulis mampu bersikap menerima masukan dari teman sejawat, tidak mudah tersinggung terhadap kritik,
(Etika publik, Nasionalisme) tujuannya agar kritik dan saran didapatkan dan kegiatan didukung
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap I ini , Penulis menemukan sedikit kendala untuk mengstur pertemuan
dengan Pimpinan dan mentor karna pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum bulan puasa, Akan tetapi
penulis mendapat dukungan sepenuhnya dengan menggunakan sumber daya yang ada di puskesmas
siantan selatan karena program ini sangat berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas
Siantan Selatan
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan
relevan Mensosialisasikan Program Aktualisasi Kepada Pimpinan terwujud nilai Nasionalisme,
Akuntabilitas,Etika Publik, Komitmen Mutu
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesame
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tida membedakan status social,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
84
Out put Mensosialisasikan Program Aktualisasi Kepada Pimpinan terkait dengan rancangan Aktualisasi ini agar
pimpinan mengetahui dan pimpinan menyetujuinya
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Mendapatkan izin dari pimpinan dan mentor untuk pelaksanaan aktualisasi ini
2. Memperbanyak informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk kelancaran aktualisasi ini
3. Jadwal jaga untuk petugas di rekam medis terlampir dan dilaksanakan
4. Mendapatkan kritik, saran dan arahan atas kegiatan yang akan dilaksanakan
85
Kegiatan / Tahapan Telaah SOP tentang pendokumentasian rekam medis
Kegiatan II 1. Melakukan pencarian data SOP pendokumentasian rekam medis
2. Melakukan penilaian SOP, apakah termasuk SOP yang baik dan benar, atau kurang baik
3. Penyampaian hasil kepada pimpinan Puskesmas Siantan Selatan
Tanggal Pelaksanaan
Deskripsi kegiatan dan Hari/Tanggal :
teknik Aktualisasi Melakukan pencarian data SOP pendokumentasian rekam medis, Mencari data secara teliti, terkait
penerapan nilai dasar pengumpulan data dan informasi pada lembar SOP (Akuntabilitas, Integritas) Konsistensi terhadap
kegiatan dan fokus dalam mencari nilai luhur dan keyakinan dalam melakukan pencarian data SOP, (Etika
Publik) Melakukan pencarian SOP dengan sopan di Puskesmas Siantan Selatan, (Komitmen mutu)
Pencarian data dengan bekerja sama dengan pihak Terkait dilakukan dengan pengawasan agar data yang
dihasilkan valid, Pencarian data SOP di Puskesmas Siantan Selatan dan merupakan dasar untuk perbaikan,
dan Hasil dari data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas) tujuannya agar data
mentah terkumpul
Hari/Tanggal :
Melakukan penilaian SOP, apakah termasuk SOP yang baik dan benar, atau kurang baik, Melakukan
penilaian SOP dengan benar dan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) Melakukan penilaian secara benar,
melihat SOP tersebut dengan baik dan teliti. (Komitmen Mutu), Jujur dan berintegritas (Etika Publik)
Profesional dan tidak memihak (Nasionalisme) Melakukan penilaian SOP dengan profesional (Cepat,
tanggap)Penilaian SOP dilakukan dengan tanggap, setelah data mentah terkumpul (Komitmen Mutu)
tujuannya adalah supaya data teranalisis
Hari/Tanggal :
Penyampaian hasil kepada pimpinan Puskesmas Siantan Selatan, Penulis menyampaikan hasil pemilahan
SOP yang sesuai akurat dan update dan terpercaya (Akuntabilitas) berbicara kepada pimpinan secara
sopan santun (Etika Publik) dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, (Nasionalisme) serta penuh
86
tanggung jawab. Menyampaiakan data hasil analisis secara jujur dan Adil (Akuntabilitas)
meyampaikannya kepada pimpinan Hal ini bertujuan agar pimpinan mengetahui program penulis (Etika
Publik) dan diharapkan dapat mengarahkan atau memberi masukan yang baik guna mewujudkan pelayan
yang prima.(Komitmen mutu) Akurat, dan Terpercaya (Komitmen Mutu) tujuannya agar dokumentasi
didapatkan
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap IIini , Penulis tidak mendapat kendala, kegiatan tetap berlanjut dan
didukung sepenuhnya oleh pimpinan.
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan
relevan Mensosialisasikan Program Aktualisasi Kepada Pimpinan terwujud nilai Akuntabilitas, Komitmen mutu,
Etika publik, Nasionalisme,
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesame
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tida membedakan status social,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
Out put Telaah SOP tentang pendokumentasian rekam medis terkait dengan rancangan Aktualisasi ini agar
mendapatkan data data yang relevan terhadap pelayanan di Puskesmas Siantan Selatan
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Memperkaya informasi tentang kendala yang terjadi pada pelaksanaan pengkajian awal pasien
2. Mendapatkan bukti dokumen SOP tentang pelaksanaan pengkajian awal pasien
3. Mendapatkan data data yang valid terkait pelaksanaan pengkajian awal pasien
87
Kegiatan / Tahapan Mensosialisasikan rencana aktualisasi kepada tim kesehatan
Kegiatan III 1. Menyiapkan bahan untuk sosialisai, membuat undangan, membuat power point,
2. Mensosialisasikan Jadwal jaga rekam medis secara baik dan benar
3. Membuat dokumentasi setiap kegiatan sosialisasi
Tanggal Pelaksanaan
Deskripsi kegiatan dan Hari/Tanggal :
teknik Aktualisasi Menyiapkan bahan untuk sosialisai, membuat undangan, membuat power point Mengutamakan
penerapan nilai dasar pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. berhasil guna (Akuntabilitas), dapat mencapai hasil
sesuai dengan target. Penulis menyusun dan mempersiapkan bahan dengan sungguh-sungguh agar dapat
menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan (Anti Korupsi). Memberikan
layanan kepada publik secara akurat dan bekerja keras dengan berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu).
dan Jujur. (Etika Publik) bertujuan untuk Melaksanakan rencana Aktualisasi kepada petugas, dan jadwal jaga
rekam medis tersusun
Hari/Tanggal :
Mensosialisasikan Jadwal jaga rekam medis secara baik dan benar Penulis menyampaikan maksud dan
tujuan dari program yang di rencakan kepada para tenaga kesehtan di puskesmas siantan selatan dengan
penuh percaya diri dan semangat. Untuk membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran (Akuntabilitas) Menjalankan tugas secara profesional dengan acuan mau mendengar
pendapat orang lain (Etika Publik) dan menghargai komunikasi dan kerjasama demi mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. (Komitmen Mutu) tujuan Jadwal tersosialisasikan
Hari/Tanggal :
Membuat dokumentasi setiap kegiatan sosialisasi Penulis menjalankan fungsi pengawasan secara efektif
dan efisien dalam bekerja.Penulis melaksanakan tugasnya secara jujur demi terlaksanya program yang di
rencanakan ( Akuntabilitas& Etika Publik). Dokumen yang dihasilkan dapat dipercaya dan sesuai serta
dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya. Jelas dan tepat waktu (Akuntabilitas). Demi tujuan dan
88
kepentingan bersama antara pegawai harus saling mengingatkan meningkatkan kepedulian akan
lingkungan sekitar dan masyarakat. (komitmen mutu) tujuan Dokumentasi didapatkan, notulen, absensi
foto kegiatan
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap III ini , Penulis tidak mendapatkan kendala kegiatan berjalan lancar
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan
relevan Mensosialisasikan rencana aktualisasi kepada tim kesehatanterwujud nilai Akuntabilitas, Anti korupsi,
Komitmen mutu, Etika publik,
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tidak membedakan status sosial,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
Out put Rancangan Aktualisasi tersosialisasikan kepada seluruh staff pegawai puskesmas siantan Selatan jadwal
jaga RM tersusun serta tersosialisasikan kepada petugas dan dapat dilaksanakan
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Memberikan gambaran secara detail kepada tim kesehatan dipuskesmas siantan selatan
2. Maksud dan tujuan rancangan Aktualisasi dapat diterima oleh tim kesehatan dan kegiatan
didukung sepenuhnya
3. Jadwal jaga RM untuk tim kesehatan diketahui dan dilaksanakan
4. Memberikan kesempatan kepada rekan kerja untuk berkomunikasi sacara 2 arah
5. Mendapatkan saran dan arahan yang mendukung untuk kegiatan yang akan dialkukan
89
Kegiatan / Tahapan Pelaksanaan/ implementasi pengkajian awal
Kegiatan IV 1. Mempersiapkan formulir pengkajian awal
2. Pelaksanaan pengkajian awal oleh petugas kepada pasien
3. Mengumpulkan hasil pencatatan pengkajian awal kepada pasien
Tanggal Pelaksanaan
Deskripsi kegiatan dan Hari/Tanggal :
teknik Aktualisasi Mempersiapkan formulir pengkajian awal Penulis mempersiapkan formulir dengan baik, secara up to date,
penerapan nilai dasar tidak mengarang sesuai dengan standart SOP yang sudah ada (Akuntabilitas,Komitmen mutu) bertujuan
untuk mempersiapkan formulir yang harus diisi
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan pengkajian awal oleh petugas kepada pasien Menerapkan nilai keterbukaan dan jujur (Etika
Publik) bertanggung jawab (Akuntabilitas), tidak membuat penilaian yang salah tapi berdasarkan data
yang ada yang sudah dikumpulkan (Akuntabilitas,Komitmen Mutu) bertujuan agar kegiatan terlaksana dan
memberikan dampak yang positif terhadap pelayanan
Hari/Tanggal :
Mengumpulkan hasil pencatatan pengkajian awal kepada pasienDalam hal ini penulis menerapkan
pencatatan dan pelaporan sesuai dengan data yang di kumpulkan secara bertanggung jawab,
(Akuntabilitas) akurat dan tepat sasaran (Komitmen Mutu) bertujuan untuk mencari data yang terkait
dengan pelaksanaan aktualisasi
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap IVini, penulis tidak mendapat kendala yang berat tetapi kegiatan ini
tergantung dari jumlah pasien yang berkunjung karna mengingat bulan puasa yang minat berobat pasien
kurang
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan Mempersiapkan
relevan formulir pengkajian awal terwujud nilai Akuntabilitas, Komitmen mutu, Etika publik
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
90
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tidak membedakan status sosial,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
Out put Dalam kegiatan ini penulis mempersiapkan formulir pengkajian awal pada pasien dengan format yang
sudah ada sesuai dengan SOP, jadwal jaga RM tersusun melakukan penilaian terhadap pelaksanaannya
serta dari hasil penilaian mendapatkan data data yang relevan, akurat dan tepat sasaran
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Mendapatkan formulir yang sudah tersedia dan sesuai dengan SOP
2. Melaksanakan kegiatan pengkajian awal pasien sesuai SOP
3. Mendapatkan informasi yang relevan,akurat,tepat sasaran karna langsung diambil dari laporan
kunjungan pasien
Hari/Tanggal :
Pelaksanaan pengkajian awal oleh petugas kepada pasien Menerapkan nilai keterbukaan dan jujur (Etika
Publik) bertanggung jawab (Akuntabilitas), tidak membuat penilaian yang salah tapi berdasarkan data
yang ada yang sudah dikumpulkan (Akuntabilitas,Komitmen Mutu) bertujuan agarHasil terlaporkan
91
Hari/Tanggal :
Mengumpulkan hasil pencatatan pengkajian awal kepada pasien Dalam hal ini penulis menerapkan
pencatatan dan pelaporan sesuai dengan data yang di kumpulkan secara bertanggung jawab,
(Akuntabilitas) akurat dan tepat sasaran (Komitmen Mutu) bertujuan mendapatkan Feed back, saran dan
masukkan tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap IV ini, penulis tidak mendapat kendala yang berat tetapi kegiatan ini
tergantung dari jumlah pasien yang berkunjung karna mengingat bulan puasa yang minat berobat pasien
kurang
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan Mempersiapkan
relevan formulir pengkajian awal terwujud nilai Akuntabilitas, Komitmen mutu, Etika publik
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tidak membedakan status sosial,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
Out put Dalam kegiatan ini penulis mempersiapkan formulir pengkajian awal pada pasien dengan format yang
sudah ada sesuai dengan SOP, melakukan penilaian terhadap pelaksanaannya serta dari hasil penilaian
mendapatkan data data yang relevan, akurat dan tepat sasaran
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Mendapatkan formulir yang sudah tersedia dan sesuai dengan SOP
2. Melaksanakan kegiatan pengkajian awal pasien sesuai SOP
3. Mendapatkan informasi yang relevan,akurat,tepat sasaran karna langsung diambil dari laporan
kunjungan pasien
92
Kegiatan / Tahapan Evaluasi kegiatan
Kegiatan V 1. Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal
kepada pasien
2. Melaporkan hasil tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal kepada pasien kepada
pimpinan
3. Saran dan Masukkan tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal kepada pasien dari
pimpinan
Tanggal Pelaksanaan
Deskripsi kegiatan dan Hari/Tanggal :
teknik Aktualisasi Mengevaluasi dan menyimpulkan hasil tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal kepada
penerapan nilai dasar pasien Dalam mengevaluasi dan menyimpulkan penulis mengedepankan kehati hatian agar data yang
didapat sesuai dengan keadaan dilapangan (Komitmen mutu)
Hari/Tanggal :
Melaporkan hasil tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal kepada pasien kepada
pimpinankesimpulan yang sesuai dengan keadaan dilapangan dan terpercaya (Akuntabilitas) berbicara
kepada pimpinan secara sopan dan santun (Etika Publik) menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
(Nasionalisme) serta penuh tanggung jawab. Menyampaiakan data hasil analisis secara jujur dan Adil
(Akuntabilitas) meyampaikannya kepada pimpinan, Hal ini bertujuan agar pimpinan mengetahui hasil
pelaksanaan (Etika Publik) dan diharapkan dapat mengarahkan atau memberi masukan yang baik guna
mewujudkan pelayan yang prima.(Komitmen mutu) Akurat, dan Terpercaya (Komitmen Mutu)
Hari/Tanggal :
Saran dan Masukkan tentang pelaksanaan pendokumentasian pengkajian awal kepada pasien dari
pimpinan Menerima Masukkan dan Kritikan dari pimpinan dengan sungguh sungguh mendengarkan
dengan seksama dan tidak terlalu banyak bicara (Etika Publik)
Kendala Dalam kegiatan Aktualisasi tahap V ini, penulis tidak mendapat kendala pada pelaksanaannya kegiatan ini
93
juga didukung oleh seluruh tim kesehatan
Nilai nilai dasar yang Berdasarkan teknik dan capaian Aktualisasi yang berhasil dilakukan behwa pada kegiatan Evaluasi ini
relevan terwujud nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Komitmen mutu, Etika publik
Penguatan nilai nilai Kegiatan ini akan menguatkan nilai-nilai Puskesmas Siantan Selatan yaitu : Melakukan pelayanan dengan
organisasi senyum, Melayani dengan sepenuh hati, Menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan antar sesama
staff dan pasien, Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan adil / tidak membedakan status sosial,
Melakukan pelayanan berorientasi pada rasa saling menghormati dan menghargai
Out put Dalam kegiatan ini penulis mempersiapkan formulir pengkajian awal pada pasien, mendapatkandata hasil
evaluasi dan kesimpulan
Manfaat atau hasil Manfaat dari kegiatan ini :
capaian 1. Mendapatkan data data yang sudah terkumpul dan dapat di evaluasi sesuai dengan rancangan yang
sudah disusun
2. Mendapatkan fead back dari tim kesehatan tentang pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan
3. Dari informasi dan data yang didapat, menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan pengkajian awal
pada pasien yang sesuai dengan SOP
4. Sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam kemajuan hasil akhir aktualisasi
94
LAMPIRAN DOKUMENTASI HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI
LAMPIRAN KEGIATAN I
95
2 Melakukan Pemaparan maksud dan tujuan Rancangan tersampaikan serta materi
pemaparan terlampir
maksud dan tujuan
96
3 Melakukan Diskusi bersama staf dan pimpinan Kritik dan saran didapatkan,Kegiatan
diskusi dan didukung
menyusun rencana
aktualisasi
bersama dengan
pimpinan
97
4 Membuat jadwal Membuat jadwal jaga Jadwal disetujui pimpinan dan ditanda
jaga petugas di tangani pimpinan dan ditempel
rekam medis
98
5 Melakukan Observasi jadwal jaga bersama ketua Laporan terlampir
observasi jadwal pokja ADMEN
jaga rekam medik
99
LAMPIRAN KEGIATAN II
100
2 Melakukan Penilaian SOP Data teranalisis
penilaian SOP,
apakah termasuk
SOP yang baik
dan benar, atau
kurang baik
101
3 Penyampaian Laporan hasil Dokumentasi didapatkan
hasil kepada
pimpinan
Puskesmas
Siantan Selatan
102
LAMPIRAN KEGIATAN III
103
2 Mensosialisasikan Sosialisasi jadwal jaga RM Jadwal tersosialisasikan
Jadwal jaga
rekam medis
secara baik dan
benar
104
3 Membuat Menyiapkan Dokumentasi kegiatan Dokumentasi didapatkan, notulen, absensi
dokumentasi foto kegiatan
setiap kegiatan
sosialisasi
105
LAMPIRAN KEGIATAN IV
106
2 Pelaksanaan Mengisi form Penilaian dilaksanakan
pengkajian awal
oleh petugas
kepada pasien
107
3 Mengumpulkan Mengumpulkan hasil pencatatan Data didapat secara akurat dan tepat
hasil pencatatan sasaran
pengkajian awal
kepada pasien
108
LAMPIRAN KEGIATAN V
109
2 Melaporkan hasil Melaporkan hasil pada pimpinan Hasil terlaporkan
tentang
pelaksanaan
pendokumentasian
pengkajian awal
kepada pasien,
kepada pimpinan
110
3 Saran dan Meminta saran kepada pimpinan dan Feed back saran dan masukkan
Masukkan tentang mentor
pelaksanaan
pendokumentasian
pengkajian awal
kepada pasien dari
pimpinan
111
FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI
112
status social, Melakukan
pelayanan berorientasi pada rasa
saling menghormati dan
menghargai
113
Kegiatan II : Telaah SOP tentang pendokumentasian rekam medis
Hari/ Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Paraf
Tanggal
Tahapan kegiatan
- Melakukan pencarian data SOP
pendokumentasian rekam medis
- Melakukan penilaian SOP,
apakah termasuk SOP yang baik
dan benar, atau kurang baik
- Penyampaian hasil kepada
pimpinan Puskesmas Siantan
Selatan
Out put kegiatan terhadap
pemecahan isu
- Telaah SOP tentang
pendokumentasian rekam
medis terkait dengan
rancangan Aktualisasi ini
agar mendapatkan data data
yang relevan terhadap
pelayanan di Puskesmas
Siantan Selatan
Keterkaitan substansi mata
pelatihan
- Terwujudnya nilai
Akuntabilitas, Komitmen mutu,
Etika publik, Nasionalisme,
Penguatan nilai organisasi
- Melakukan pelayanan dengan
senyum, Melayani dengan
sepenuh hati, Menciptakan dan
menjaga keharmonisan
hubungan antar sesame staff
dan pasien, Memberikan
pelayanan kepada masyarakat
dengan adil / tida membedakan
status social, Melakukan
pelayanan berorientasi pada rasa
saling menghormati dan
menghargai
114
Kegiatan III : Mensosialisasikan rencana aktualisasi kepada tim kesehatan
115
Kegiatan IV : Pelaksanaan/ implementasi pengkajian awal
116
Kegiatan V : Evaluasi kegiatan
117
FORM PENGENDALIAN AKTUALISASI
118
status social, Melakukan
pelayanan berorientasi pada rasa
saling menghormati dan
menghargai
119
Kegiatan II : Telaah SOP tentang pendokumentasian rekam medis
Hari/ Penyelesaian Kegiatan Catatan Mentor Paraf
Tanggal
Tahapan kegiatan
1. Melakukan pencarian data SOP
pendokumentasian rekam medis
2. Melakukan penilaian SOP,
apakah termasuk SOP yang baik
dan benar, atau kurang baik
3. Penyampaian hasil kepada
pimpinan Puskesmas Siantan
Selatan
Out put kegiatan terhadap
pemecahan isu
- Telaah SOP tentang
pendokumentasian rekam
medis terkait dengan
rancangan Aktualisasi ini
agar mendapatkan data data
yang relevan terhadap
pelayanan di Puskesmas
Siantan Selatan
Keterkaitan substansi mata
pelatihan
- Terwujudnya nilai
Akuntabilitas, Komitmen mutu,
Etika publik, Nasionalisme,
Penguatan nilai organisasi
- Melakukan pelayanan dengan
senyum, Melayani dengan
sepenuh hati, Menciptakan dan
menjaga keharmonisan
hubungan antar sesame staff
dan pasien, Memberikan
pelayanan kepada masyarakat
dengan adil / tida membedakan
status social, Melakukan
pelayanan berorientasi pada rasa
saling menghormati dan
menghargai
120
Kegiatan III : Mensosialisasikan rencana aktualisasi kepada tim kesehatan
121
Kegiatan IV : Pelaksanaan/ implementasi pengkajian awal
122
Kegiatan V : Evaluasi kegiatan
123