BAB I
PENDAHULUAN
1
Studi Ketidakaktifan Kader Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Paramasan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan 2
MUHAMMAD ALI AKBAR
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
menyatakan bahwa selain karena dorongan tanggung jawab sosial, kader juga
mempunyai alasan lain yaitu supaya mendapatkan penghargaan.
Kader merupakan motor penggerak posyandu, hidup matinya posyandu
sangat tergantung dari aktif tidaknya kader (Depkes RI, 2000). Tidak aktifnya
kader menyebabkan ketidaklancaran pelaksanaan posyandu serta tidak
terdeteksinya status gizi bayi dan balita sejak dini (Andira, 2012). Simanjuntak
(2012), menyatakan kegiatan posyandu sangat tergantung pada kader, mereka
dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan dasar, karena merupakan ujung tombak
sekaligus kepanjangan tangan puskesmas. Hal senada diungkapkan Mikrajab &
Rachmawaty (2012), peran kader di posyandu memiliki esensi yang tidak dapat
dilepaskan dengan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan ibu dan
anak. Peran kader disandingkan dengan peran bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
Data ketidakaktifan kader posyandu di Kabupaten Banjar, pada Tahun 2013
tingkat ketidakaktifan kader sebesar 16,5%. Di Puskesmas Paramasan, sejak tahun
2011 hingga 2013 merupakan wilayah dengan tingkat ketidakaktifan kader
tertinggi yaitu 62,5% pada Tahun 2011, kemudian 61,5% Tahun 2012 dan 54,5%
untuk Tahun 2013 (Dinkes Banjar, 2013).
Menurut Nugroho & Nurdiana (2008), bahwa seorang kader akan aktif dalam
kegiatan posyandu setelah ia tahu apa tujuan dan manfaat posyandu bagi kesehatan
masyarakat khususnya ibu dan anak, serta tahu apa akibat bila tidak aktif dalam
kegiatan posyandu. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010b), bahwa
perilaku yang didasari oleh pengetahuan umumnya bersifat langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, menunjukkan masih
sangat tingginya angka ketidakaktifan kader posyandu. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengkaji faktor yang menjadi latar belakang ketidakaktifan kader
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Paramasan Kabupaten Banjar Provinsi
Kalimantan Selatan.
Studi Ketidakaktifan Kader Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Paramasan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan 5
MUHAMMAD ALI AKBAR
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
B. Perumusan Masalah
Dengan menelaah uraian dalam latar belakang di atas, terlihat masih sangat
tingginya angka ketidakaktifan kader posyandu. Dengan demikian, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana faktor yang menjadi latar
belakang ketidakaktifan kader posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Paramasan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mengeksplorasi faktor yang menjadi latar belakang ketidakaktifan
kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Paramasan Kabupaten Banjar
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengkaji secara mendalam pengetahuan kader sebagai latar
belakang ketidakaktifan kader posyandu
b. Untuk mengkaji secara mendalam kelengkapan sarana dan prasarana
posyandu sebagai latar belakang ketidakaktifan kader posyandu
c. Untuk mengkaji secara mendalam dukungan kepala desa dan petugas
kesehatan sebagai latar belakang ketidakaktifan kader posyandu
d. Untuk mengkaji secara mendalam insentif dan penghargaan kader sebagai
latar belakang ketidakaktifan kader posyandu
e. Untuk mengkaji secara mendalam partisipasi masyarakat ke posyandu
sebagai latar belakang ketidakaktifan kader posyandu
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Secara Praktis
a. Sebagai masukan bagi pengelola posyandu di Puskesmas Paramasan dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dalam membuat perencanaan program
posyandu agar memperhatikan penyebab ketidakaktifan kader posyandu.
Studi Ketidakaktifan Kader Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Paramasan
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan 6
MUHAMMAD ALI AKBAR
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/