PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup manussia pastilah bergerak. Gerak adalah
proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan.
Menurut Bergson, gerak memerlukan waktu yang dinamis. Karena itu, gerak
tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. Gerak tidak bersifat materiil
tetapi merupakan suatu bagan atau skema yang dapat dimengerti oleh akal
budi kita. Gerak manusia adalah suatu proses yang melibatkan sebagian atau
seluruh bagian tubuh dalam satu kesatuan yang menghasilkan suatu gerak
statis ditempat dan dinamis berpindah tempat.
Bagi orang atau anak reguler (normal), bergerak adalah hal yang
mudah, tetapi bagi anak yang mengali hambatan motroik bergerak sedikit
susah atau bahkan mereka mengalami keuslitan dalam bergerak. Supaya
mereka bisa mandiri mereka harus tetap belajar bergerak untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, snagat diperlukan bagi anak yang
mengalami gangguan motorik melakukan latihan bina gerak. Hal tersebutlah
yang mendasari penulis menulis makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana konsep dasar bina gerak itu?
2) Ada berapa jenis-jenis gerak itu?
3) Bagaimana bina gerak bagi anak yang mengalami gangguan motorik?
C. Tujuan
1) Mengetahui konsep dasar dari bina gerak
2) Mengetahui jenis-jenis gerak
3) Mengetahui bina gerak bagi anak yang mengalami gangguan motorik
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan:
S = Stimulus/ rangsangan
O = Otak
R = Reseptor/ panca indera
E = Efektor (alat-alat gerak)
B. Jenis-jenis Gerak
Ada dua macam gerak manusia, yaitu gerak yang didasari dan
gerakan yang tidak didasari atau gerak refleks. Gerak yang didasari
prosesnya melalui otak, sedagkan gerak yang tidak didasari prosesnya
tidak melalui otak melainkan melalui sumsum tulang belakang. Dimulai
dari adanya stimulus (rangsang): panas, dingin, lapar, silau, dsb, diterima
oleh reseptor, diteruskan ke sumsum tulang belakang, menuju ke efektor,
terjadilah gerakan yang tidak disadari (gerak refleks).
Gerakan dasar tubuh dimulai dari gerakan terlentang, miring,
tengkurap, berguling, merayap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan
berlari. Selain gerakan dasar, kita kenal gerak manipulatif dan gerak non-
manipulatif. Gerakan manipulatif adalah gerak yang memerlukan
koordinasi dengan ruang dan benda di sekitarnya. Misalnya, gerakan
melempar atau throwing, menangkap atau catching and collecting,
menendang atau kicking, memukul atau punting, memantul-mantulkan
atau dribbling, melambungkan atau volleying, memukul atau raket,
memukul alat atau pemukul kayu.
Sedangkan yang termasuk gerakan non-manipulatif adalah gerakan
yang dilakukan tanpa menggunakan alat dan dapat berpindah tempat.
Contohnya, gerakan membelok atau turning, berputar atau twisting,
mengguling atau rolling, mengatur keseimbangan tubuh atau balancing,
perpindahan tenpat atau transferring weigh, melompat dan mendarat atau
jumping and landing, meregangkan atau strecthing, mengerut atau curting.
Adapun jesnis-jenis gerakan menurut pergerakan sendi meliputi:
1) Fleksi, yaitu memperkecil sudut diantara dua bagian rangka
dalam bidang sagital
2) Ekstensi, yaitu memperbesar sudut diantara dua bagian rangka
dalam bidang sagital.
3) Adduksi, yaitu mendekatkan bagian rangka ke bidang tengah
badan
4) Abduksi, yaitu menjauhkan bagian rangka dari bidang tengah
badan
5) Rotasi, yaitu menggerakkan sekeliling sumbu panjang suatu
bagian rangka (berputar pada porosnya)
6) Sirkumduksi, yaitu gerak melingkar kombinasi dari semua
gerak tersebut diatas.
A. Simpulan
Gerak adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
untuk mencapai tujuan. Menurut Bergson (1981), gerak memerlukan
waktu yang dinamis. Bina Gerak adalah serangkaian kegiatan
pembinaandan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam
pendidikan khusus, secara terencana dan terprogram terhadap individu
yang mengalami gangguan pada otot, sendi, dan atau tulang, sehingga
individu tersebut mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas
mobilisasi. Ada beberapa jenis-jenis gerakan menurut pergerakan sendi,
diantaranya: Fleksi, Ekstensi, Adduksi, Abduksi, Rotasi, Sirkumduksi.
Anak yang mengalami gangguan motorik juga perlu mengikuti program
bina gerak. Langkah awalnya adalah dengan mengetahui prinsip-prinsip
bina gerak. Prinsip bina gerak adalah prinsip gerakan pasif, prinsip
gerakan aktif, prinsip kekuatan, prinsip evaluasi, dan prinsip lokomasi-
mobilitas.
B. Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA