PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk
menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus
kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor,
secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga
yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa
bagaian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan
pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul
juga memiliki sensasi yang berbeda. Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan
sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan
didefinisikan.
Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :
1. Reseptor A delta
Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 6-30m/det) yang
memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila
penyebab nyeri dihilangkan.
2. Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi
0,5m/det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya
bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi. Struktur reseptor nyeri somatik
dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah,
syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya
komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit
dilokalisasi.
3
3. Reseptor visceral
reseptor ini meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus,
ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak
sensitif terhadap pemotongan organ, tetapi sangat sensitif terhadap
penekanan, iskemia dan inflamasi. Pemahaman dan pemberian arti nyeri
sangat dipengaruhi tingkat pengetahuan, persepsi, pengalaman masa lalu
dan juga faktor sosial budaya Respon fisiologis terhadap nyeri
1. Stimulasi Simpatik:(nyeri ringan, moderat, dan superficial)
a) Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate
b) Peningkatan heart rate
c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
d) Peningkatan nilai gula darah
e) Diaphoresis
f) Peningkatan kekuatan otot
g) Dilatasi pupil
h) Penurunan motilitas GI
4
akut dapat dijelaskan sebagai nyeri berlangsung dari beberapa
detik hingga 6 bulan
b) Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiter yang
menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini
berlangsung diluar waktu penyembuhan yang diperkirakan
dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cidera
spesifik. Nyeri kronik dapat tidak mempunyai awitan yang
ditetapkan dengan tepat dan sering sulit diobati karena
biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap.
pengobatan yang diarahkan pada penyembuhan. Nyeri kronik
sering di identifikasikan sebagai nyeri yang berlangsung
selama 6 bulan atau lebih, meskipun dapat berubah antara
akut dan kronik.
5
somatic dan terletak di dinding otot polos organ-organ berongga.
Mekanisme utama yang menimbulkan nyeri visceral adalah peregangan
atau distensi abdominal dinding atau kapsul organ, iskemia dan
peradangan.
4. Nyeri Alih
Nyeri alih didefinisikan sebagai nyeri berasal dari salah satu daerah
ditubuh tetapi dirasakan terletak didaerah lain. Nyeri alih sering dialihkan
kedermatom (daerah kulit) yang dipersyarafi oleh segmen medulla spinalis
yang sama dengan viksus yang nyeri tersebut berasal dari masa mudigah,
tidak hams ditempat orang tersebut berada pada masa dewasa.
5. Nyeri Neuropati
Sistem saraf secara normal menyalurkan rangsangan yang merugikan demi
system syaraf tepi (SST) ke system syaraf pusat (SSP) yang menimbulkan
perasaan nyeri. Dengan demikian, lesi di SST atau SSP dapat
menyebabkan gangguan atau hilangnya sensasi nyeri. Nyeri neuropatik
sering memiliki kualitas seperti terbakar, perih, atau seperti tersengat
listrik. Pasien dengan nyeri Neuropatik menderita akibat instabilitas
system syaraf otonom (SSO). Dengan demikian, nyeri sering bertambah
parah oleh stress emosi atau fisik (dingin,kelelahan) dan mereda oleh
relaksasi.
6
Nyeri ini terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor
akibat adanya peradangan atau terjepit.
7
waktu yang lama, maka pasien dapat mengalami gangguan tidur dan nafsu makan
hingga depresi.
8
sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh (Lestari, 2014) yang menjelaskan
Dengan demikian terapi musik diharapkan dapat membantu mengatasi stress,
mencegah penyakit dan meringankan rasa sakit. Sedangkan dalam teori nya
(Potter, 2010) menjelaskan bahwa jenis musik yang digunakan dalam terapi musik
dapat di sesuaikan dengan keinginan, seperti terapi musik klasik, instrumentalis,
dan slow musik. Hal ini sependapat dengan teori (Lestari, 2014) yang
menjelaskan tentang Berbagai penelitian dan literatur menerangkan tentang
manfaat musik untuk kesehatan, baik untuk kesehatan fisik maupun mental,
beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan musik antara lain: kanker, stroke,
dimensia, nyeri, gangguan kemampuan belajar, dan bayi prematur.
Hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan selama 2 kali 24 jam
diperoleh respon membaik ditandai dengan adanya penurunan skala nyeri pada
kedua klien saat evaluasi. Pemberian terapi tehnik distraksi dengan distraksi
musik selama 15-30 menit dapat menurunkan skala nyeri pasien kanker payudara
sebanyak 2 poin.
9
otot tertentu, dan distraksi. PMR merupakan salah satu dari teknik relaksasi yang
paling mudah dilakukan, memiliki gerakan sederhana. Sirait (2014) bahwa jumlah
wanita penderita kanker serviks terbanyak dalam golongan usia 35-54 tahun.
Wanita berusia 35-55 tahun yang masih aktif berhubungan seksual (prevalensi 5-
10%) terkategori rawan mengidap kanker serviks dikarenakan peningkatan usia
selalu diiringi dengan penurunan kinerja organ-organ dan kekebalan tubuh.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007).
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya kerusakan. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk
menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri
adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus
kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor,
secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga
yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sitinjak Labora , Leo Rulino.2018. jurnal Manajemen Nyeri pada pasien kanker
payudara dengan menggunakan tehnik distraksi music.Vol. 4, No. 2.
12