Anda di halaman 1dari 4

ALAT MUSIK BIOLA

SEKILAS TENTANG BIOLA

Biola adalah alat musik klasik yang telah ada dari zaman dahulu kala. Banyak orang
yang tidak tahu persisnya siapa yang menciptakan alat musik tersebut. Konon katanya biola
berasal dari kawasan Asia Tengah. Biola merupakan alat musik berdawai yang dimainkan
dengan cara digesek. Alat untuk menggesek biola disebut Busur Biola. Busur biola itu sendiri
dibuat dari surai/rambut ekor kuda. Biola dalam bentuk modern dibuat pertama kali di Italia
Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan
langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.

Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan
interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu
dengan viola dan cello, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas,
secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu
menggunakan atau ditulis pada kunci G. Dalam bahasa indonesia orang yang memainkan biola
disebut dengan pebiola, atau violinist dalam bahasa Inggris. Violinist berbeda dengan violist,
violist adalah sebutan untuk pemain viola.

PERBEDAAN BIOLA DAN VIOLA

Banyak orang kurang mengetahui perbedaan biola dan viola. Memang tampak sepintas
kedua alat musik tersebut tidak memiliki perbedaan. Viola bisa juga disebut dengan biola alto,
yang berarti biola yang memiliki suara yang berat/rendah. Berikut ini adalah beberapa perbedaan
dari Viola dan Biola:

v Ukuran

Violin atau Biola yang umumnya memiliki berbagai macam ukuran yang tersedia di pasaran.
Mulai dari ukuran paling kecil 1/4 hingga yang terbesar 4/4. Bahkan ada yang sampai dengan
ukuran 1/6, 1/8, 1/16 dan ada yang sampai dengan 1/32. Lain dengan Viola atau Biola Alto.
Viola memiliki ukuran yang lebih besar daripada Biola 4/4. Ukuran Viola yang terkecil biasanya
memiliki panjang ± 40cm, sedangkan Biola ukuran 4/4 memiliki panjang ± 35cm.

v Senar

Biola maupun Viola sama-sama memiliki 4 senar, namun Viola memiliki 1 senar dibawah senar
terendah yang dimiliki oleh Biola. Biola memiliki 4 senar mulai dari yang terendah G, D, A dan
E yang tertinggi. Sedangkan Viola mulai dari yang terendah C, G, D dan A yang tertinggi. Itu
yang menyebabkan Viola memiliki suara yang berat daripada Biola.

v Clef
Pada Biola kita main di kunci G atau Treble Clef. Treble clef menunjukkan dimana kita harus
menempatkan si not G (yaitu pas garis yang memotong tengah2 lingkaran) dan dijadikan patokan
untuk not-not lainnya. Treble clef umum dipakai untuk memainkan banyak alat musik lain
misalnya flute, oboe, saxophone, clarinet, dll. bahkan di piano pun ada. Memang, kunci ini
sangat populer dan familiar. Nah, kalau viola, kita nggak menggunakan treble clef. Viola
menggunakan Alto Clef, atau biasa disebut kunci C.

Lain halnya dengan Viola. Pada Viola kita main di kunci C atau Alto Clef. Pada alto clef, garis
yang memotong bagian tengah clef itu dimana kita harus meletakkan not middle C, yang
nantinya akan dijadikan patokan untuk not-not lainnya. Tentunya, cara membaca not yang
menggunakan treble clef nggak sama dengan not yang menggunakan alto clef karena patokan
mereka berbeda. Ini juga yang membedakan letak open strings pada partitur viola dan violin.
Alto clef tidak terlalu umum, tidak seumum treble clef, makanya banyak yang bingung dengan
cara membacanya. Atau bahkan tidak tahu kalau kunci C itu ada.

ZAMAN MUSIK BIOLA

Alat musik Biola cenderung dimainkan untuk musik klasik. Musik klasik pada
dasarnya bukan hanya sebatas nama dari salah satu aliran/jenis musik. Tapi juga istilah luas yang
mengacu pada tiga periode musik yang sangat populer pada zaman itu di Eropa barat. Istilah
“Klasik” sendiri diambil dari nama salah satu periode itu. Tiga periode musik yang dimaksud
yaitu:

1. Zaman Barok dan Rokoko (Abad 17)


2. Zaman Klasik (Abad 18)
3. Zaman Romantik (Pertengahan abad 18)

Pada abad-abad berikutnya musik klasik terus berkembang meskipun


perkembangannya tidak secepat masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini juga melahirkan
musik Kontemporer Klasik pada abad 19 sampai abad 20.

ü Zaman Barok dan Rokoko

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque),
kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata “Barok” berarti “mutiara yang tidak berbentuk
wajar“, hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata “Barok”
pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu.

Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain:

 Melodi cenderung lincah.


 Banyak menggunakan ornamen.
 Ada dinamik forte dan piano.
 Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung).
 Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.
 Biasanya menggunakan teknik Staccato atau Spiccato

Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga
menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan
tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan
konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik
dimainkan dengan sangat baik di era ini.
Beberapa komponis zaman Barok:

 Johann Sebastian Bach


 George Friederich Handel
 Antonio Vivaldi.
 Johann Pachelbel

Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk
hapsichord. Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan
kanan dan tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.

ü Zaman Klasik

Bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih
mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang
dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat berkembang
baik dalam kuantitas maupun kualitas.

Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain:

 Ornamen lebih dibatasi.


 Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
 Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.
 Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik).
 Kontras pada ritme.

Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni.
Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah untuk orkestra.
Bentuk simfoni hamper mirip dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya dilengkapi dengan
bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo.

Beberapa komponis zaman klasik:

 Franz Joseph Haydn


 Wolfgang Amadeus Mozart
 Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach)
 Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)
ü Zaman Romantik

Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi
tentang cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan
komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada hubungannya dengan
cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah
dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya.

Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk
musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi
semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para
komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan
piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara
teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.

Ciri-ciri dari musik zaman romantik, antara lain:

 Ciri Tidak ada ornamen.


 Melodi berekspresi.
 Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.
 Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.

Beberapa komponis zaman romantik, antara lain:

 Franz Liszt
 Richard Wagner
 F. J. L. Mendelssohn

Anda mungkin juga menyukai