Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Tn. K
Tempat/tgl lahir :-/ 1950
Umur : 69 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : duda
Agama : Tidak terkaji
Suku bangsa :Tidak terkaji
Pendidikan terakhir : Tidak terkaji
Diagnose medis : Tidak terkaji
Alamat : Tidak terkaji
2. Keluaraga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi :
Nama : Ny.”W”
Alamat : Tidak terkaji
No. telepon : Tidak terkaji
Hubungan dengan klien : Anak Perempuan Tn.K
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak terkaji
Pekerjaan sebelumnya : Tidak terkaji
Sumber pendapatan : Tidak terkaji
Kecukupan pendapatan : Tidak terkaji
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Tidak terkaji
Berpergian/wisata : Tidak terkaji
Keanggotaan organisasi : Tidak ada
Lain-lain : Tidak terkaji

5. Riwayat keluarga
a. Keluarga saat ini
Nama Keadaan saat ini keterangan
1. Ny. “W” (40 tahun - Anak Perempuan

1
2. Tn. “J” (42 tahun) - Menantu
3. An. “X” - Cucu
4. An. “Y” - Cucu

b. Riwayat kematian dalam keluarga ( 1 tahun terakhir )


Istri Tn. “K” meninggal sejak 9 tahun yang lalu
c. Genogram

Tn. K Ny. X

Ny. W Tn. J

An. X
An. Y

B. Pola kebiasaan setiap hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : Tidak terkaji
Nafsu makan : Tidak terkaji
Jenis makanan : Tidak terkaji
Kebiasaan sebelum Makan : Tidak terkaji
Makanan yang tidak disukai : Tidak terkaji
Alergi terhadap makanan : Tidak terkaji
Pantangan makanan : Tidak terkaji
Keluhan yang berhubungan dengan makan : Tidak terkaji

2
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : Tidak terkaji
Kebiasaan BAK pada malam hari : Tidak terkaji
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : sering mengompol di celana

b. BAB
Frekuensi dan waktu : Tidak terkaji
Konsistensi : Tidak terkaji
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak terkaji
Pengalaman memakai Laxantif/pencahar : Tidak terkaji

3. Personal hygiene
a. Mandi
Frekuesi dan waktu mandi : Tidak terkaji
Pemakaian sabun ( ya/tidak ) : Tidak terkaji
b. Oral hygiene
Frekuensi dan gosok gigi : Tidak terkaji
Menggunakan pasta gigi : Tidak terkaji
c. Cuci rambut
Frekuensi : Tidak terkaji
Penggunaan shampoo ( ya/tidak ) : Tidak terkaji
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : Tidak terkaji
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : Tidak terkaji

4. Istirahat dan tidur


Lama tidur malam : Tidak terkaji
Tidur siang : Tidak terkaji
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Tidak terkaji

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olahraga : Tidak terkaji
Nonton TV :Tidak terkaji

3
Berkebun/memasak :Tidak terkaji
Lain-lain : Tidak terkaji

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan ( jenis/frekuensi/jumlah/lama pakai )


Merokok ( ya/tidak ) : Tidak terkaji
Minuman keras ( ya/tidak ) : Tidak terkaji
Ketergantungan terhadap Obat (ya/tidak) : Tidak terkaji

7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari


Jenis kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
Tidak terkaji Tidak terkaji

C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Ny.W menceritakan sejak 6
bulan yang lalu, Tn.K sering lupa terhadap kegiatan yang baru saja ia
lakukan, misalnya di pagi hari Tn.K sudah mandi, namun di jam 10 dia
mandi lagi karena ia merasa belum mandi. Tn.K juga sekarang susah untuk
diajak berkomunikasi karena kesulitan dalam merangkai kalimat ketika
berbicara dan tidak mengerti alur cerita yang sederhana. Ny.W juga
mengatakan bahwa Tn.K pernah diantarkan pulang oleh tetangganya karena
ia lupa jalan pulang ketika berbelanja di warung. Tn.K juga akhir-akhir ini
sering mengompol di celana.
b. Gejala yang dirasakan : Tidak terkaji
c. Factor pencetus : Tidak terkaji
d. Timbul keluhan : () mandadak ( )
bartahap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : Tidak terkaji
f. Upaya mengatasi : Tidak terkaji
- Pergi ke RS/klinik pengobatan
- Pergi kebidan atau perawat
- Mengonsumsi obat-obatan sendiri
- Mengonsumsi obat-obatan tradisional

4
- Lain-lain

2. Riwayat kesehatan masa lalu


a. Penyakit yang pernah diderita :Tidak terkaji
b. Riwayat alergi ( obat, debu,makanan, dan lain-lain )
c. Riwayat kecelakaan :Tidak terkaji
d. Riwayat dirawat di RS :Tidak terkaji
e. Riwatyat pemakaian Obat :Tidak terkaji

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik ( observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi, dan


palpasi )
a. Keadaan umum ( TTV )
ND :Tidak terkaji
TD : Tidak terkaji
RR : Tidak terkaji
S : Tidak terkaji
Kesadaran umum : Tidak terkaji
Penampilan umum : Tidak terkaji

Klien tampak sehat/sakit/sakit berat : Tidak terkaji

b. BB/TB : Tidak terkaji


c. Rambut
Inspeksi : Tidak terkaji

Palpasi : Tidak terkaji

Jenis rambut : Tidak terkaji

Warna rambut : Tidak terkaji

Kebersihan rambut/kulit kepala : Tidak terkaji

d. Mata
Fungsi pengihatan : Tidak terkaji

Palpebra : Tidak terkaji

Ukuran pupil : Tidak terkaji

5
Konjuntiva : Tidak terkaji

Sclera : Tidak terkaji

Lensa/iris : Tidak terkaji

Oedema palpebra : Tidak terkaji

Pupil : Tidak terkaji

Replek cahaya : Tidak terkaji

e. Telinga
Fungsi pendengaran : Tidak terkaji

fungsi keseimbangan : Tidak terkaji

Kebersihan : Tidak terkaji

Daun telinga : Tidak terkaji

Mastoid : Tidak terkaji

Secret : Tidak terkaji

Warna sekret : Tidak terkaji

f. Mulut,gigi,dan bibir
Membrane mukosa : Tidak terkaji

kebersihan mulut : Tidak terkaji

Keadaan gigi : Tidak terkaji

Tanda radang(bibir, gusi, lidah) : Tidak terkaji

Kesulitan menelan : Tidak terkaji

g. Dada
Inspeksi : Tidak terkaji

Palpasi : Tidak terkaji

Perkusi : Tidak terkaji

6
Auskultasi : Tidak terkaji

h. Abdomen
Insfeksi : Tidak terkaji

Auskultasi : Tidak terkaji

Perkusi : Tidak terkaji

Palpasi : Tidak terkaji

i. Kulit
Warna kulit(sianosi,ikterus, pucat, eritema, dll): -

Kelembapan : Tidak terkaji

Turgor kulit : Tidak terkaji

Ada atau tidaknya edema : Tidak terkaji

j. Ektermitas atas : Tidak terkaji


k. Ektermitas bawah : Tidak terkaji

D. Hasil pengkajian khusus ( format terlampir )


1. Masalah kesehatan kronis :Tidak terkaji
2. Fungsi kognitif :MMSE skor 10
3. Status fungsional : KATZ index skor A dan Barthel index
(skor 90) serta SPMSQ (skor 9)
4. Status psikologis ( skala depresi) : Tidak terkaji
5. Dukungan keluarga : Anak perempuan, menantu dan kedua
cucunya

E. Lingkungan tempat tinggal


1. Kebersihan dan kerapian ruangan : Tidak terkaji
2. Penerangan : Tidak terkaji
3. Sirkulasi darah : Tidak terkaji
4. Keadaan kamar mandi dan WC : Tidak terkaji

7
5. Pembuangan air kotor : Tidak terkaji
6. Sumber air minum : Tidak terkaji
7. Pembuangan sampah : Tidak terkaji
8. Sumber pencemaran : Tidak terkaji
9. Penataan halaman ( kalau ada ) : Tidak terkaji
10. Privasi : Tidak terkaji
11. Resiko injuri : Tidak terkaji
Resume :
Catatan :

F. Diagnosis Medis : Demensia

ANALISIS MASALAH
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif: Usia Tn. K 69 tahun Gangguan
- Tn. K mengatakan sering Memori
lupa terhadap kegiatan Terjadi proses
yang baru saja ia lakukan. penuaan
- Ny. W juga mengatakan
bahwa Tn. K pernah Berat otak menurun,
diantarkan pulang oleh pelebaran sulci
tetangganya karena ia lupa serebral, penyempitan
jalan pulang ketika gyrus dan
berbelanja di warung. pembesaran ventrikel-
Data Objektif: ventrikel
- Usia Tn. K 69 tahun
- Hasil SPMSQ index Penurunan
menunjukkan skor salah 9 kemampuan
- - Hasil MMSE intelektual
menunjukkan skor 10
Sering lupa

Gangguann memori

8
2 Data Subjektif : Tn. K umur 69 Tahun Gangguan
- Tn. K susah untuk diajak Komunikasi
berkomunikasi karena Proses penuaan Verbal
kesulitan dalam merangkai terjadi pada otak
kalimat ketika berbicara
dan tidak mengerti alur Berat otak menurun ,
cerita yang sederhana. pelebaran sulci
Data Objektif : serebral, penyempitan
- Usia Tn. K 69 tahun gyrus dan
- Hasil pengkajian Barthel pembesaran ventrikel-
index menunjukkan skor ventrikel
90
- Hasil pengkajian MMSE Kerusakan sistem
Tn. K memperoleh skor 10 saraf pusat

Gangguan proses
komunikasi

3 ddDs : Lansia 69 th Inkontinensia


- Tn.K juga akhir-akhir ini ↓ urin fungsional
sering mengompol di celana. Penurunan fungsi
Do: tubuh
- Barthel index skor 90 ↓
- KATZ index skor A Penurunan kekuatan
- SPMSQ menunjukkan skor otot panggul, spingter
9 eksternal, hormone
- MMSE skor 10 ekstrogen pada wanita
- Inkontinensia urin dan hormone
fungsional endrogen pada pria

Pengeluaran urin dari
kandung kemih yang
tidak terkendali

9
Sering mengompol

Inkontinensia urin

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Memori b.d ketidak mampuan mengingat kegiatan yang pernah dilakukan
2. Gangguan Komunikasi Verbal b.d kesulitan dalam merangkai kalimat ketika
berbicara.
3. Inkontinensia urin fungsional b.d Pengeluaran urin dari kandung kemih yang tidak
terkendali

10
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan
SLKI SIKI Rasional
Kode Dx.
D. 0042 Inkontensia  Perawatan diri Intervensi Utama - Untuk memastikan
Urine Kriteria Dipertaha Ditingk
 Latihan berkemih kembali penyebab dari
Fungsional Hasil nkan atkan
Kemampu - Periksa kembali penyebab berkemih inkontinensia urin agar
an ke dapat menentukan
(mis. Kognitif)
toilet 4 5
(BAB/BA rencana keperawatan
K) selanjutnya.
Memperta
hankan
3 5
kebersiha
n diri
- Melatih eliminasi normal dengan - Untuk mengembalikan
 Status Neurologis beraktifitas dan olahraga sesuai dan menguatkan kembali

Kriteria Diperta Ditingk kemampuan, misal latihan senam otot-otot panggul


Hasil hankan atkan Kegel. sehingga keinginan
Status
1 3 berkemih dapat dikontrol.
kognitif
Komunik
2 4
asi
- Membatasi asupan cairan yang - Karena kafein pada
mengandung kafein dan alcohol. tingkat seluler mengahbat
adenosine sehingga

11
pengeluaran urin
meningkat. Alcohol dapat
menyebabkan dehidrasi
sehingga keinginan untuk
minum semakin banyak.

- Penggunaan pempers - Untuk meningkatkan


kenyamanan klien dan
meningkatkan harga diri.

Intervensi Pendukung
 Dukungan perawatan diri
BAB/BAK
- Identifikasi kebiasaan BAB/BAK - Untuk menentukan
sesuai usia rencana asuhan
keperawatan yang tepat.

12
- Anjurkan BAK/BAB secara rutin, - Mampu mengontrol
misal melatih kebiasaan BAK aktivitas toilet yang lebih
sebelum tidur dapat mengurangi teratur.
intensitas mengompol.
 Promosi Latihan fisik
- Fasilitasi dalam mengembangkan - Untuk memberikan
program latihan yang sesuai untuk aktivitas fisik yang dapat
memenuhi kebutuhan meningkatkan kesehatan
klien sesuai dengan
kebutuhan klien.
- Jelaskan jenis latihan yang sesuai - Untuk meningkatkan
dengan kondisi kesehatan minat dan pengetahuan
klien terhadap jenis
latihan yang akan
diterapkan.
D.0062 Gangguan Memori Latihan Memori - Untuk menentukan
Memori
pilihan terapi yang tepat
Kriteria Dipertah Ditingkat - Identifikasi masalah memori yang
yang sesuai dengan
Hasil ankan kan pada dialami
masalah yang dialami
pada
klien
Verbalis 2 4 - Dengan menggunakan
- Rencanakan metode mengajar sesuai
metode mengajar yang
13
asi kemampuan klien sesuai dengan
kemamp kemampuan pasien,
uan diharapkan klien dapat
menging kooperatif selama
at pembelajaran dan
informas diharapkan hasil yang
i faktual diperoleh secara
maksimal
Verbalis 2 4
asi
kemamp
uan - Fasilitasi tugas pembelajaran (mis: - Dengan fasilitas yang

menging mengingat informasi verbal) baik diharapkan hasil

at yang diperoleh dapat

perilaku optimal

tertentu
yang b. Manajemen Demensia

pernah - Lingkungan yang aman,


- Sediakan lingkungan aman, nyaman,
dilakuka nyaman, konsisten dan
konsisten dan rendah stimulus
n rendah stimulus dapat
membantu menjaga
Verbalis 2 4 konsentrasi klien.

14
asi - Libatkan keluarga dalam - Karena keluarga
kemamp merencanakan, menyediakan dan merupakan bagian yang
uan mengevaluasi perawatan terdekat dengan klien.
menging - Dengan mengajarkan cara
- Ajarkan keluarga cara perawatan
at perawatan demensia pada
demensia
peristiwa keluarga, diharapkan
keluarga dapat
Verbalis 2 4
memberikan perawatan
asi
pada klien secara mandiri.
mudah
lupa

15
D.0119 Ganguan  Promosi komunikasi : defisit bicara, - Untuk mengatahui status
Komunikasi dengan tindakan kesehatan dan
Verbal 1. Observasi perkembangan kesehatan
Kriteria dipertahan ditingkat
monitor kecepatan, volume, dan klien.
hasil kan kan
diksi bicara.
Kemampua 2 4 2. Teraupetik - Penggunaan metode
n berbicara gunakan metode komunikasi alternative seperti
alternatif misalnya menulis, menulis, mata beredip,
Kemampua 2 4
mata berkedip, papan papan komunikasi dengan
n mendegar
komunikasi dengan gambar gambar huruf dan isyarat
Kontak 3 5 huruf, dan isyarat tangan. tangan dapat membantu
mata agar komunikasi klien
dengan orang lain tetap
Respon 3 5
dapat dilakukan
perilaku
3. Edukasi
Pemahaman 2 4 - Agar klien dan keluarga
Ajarkan klien dan keluarga
komunikasi dapat memahami bahwa
proses kognitif, anatomis, dan
penurunan kemampuan
fisologis yang berhubungan
berbicara pada lainsia
dengan kemampuan berbicara
adalah hal yang
 Promosi komunikasi defisit fisiologis.
pendengaran

16
1. Observasi - Untuk mengetahui
Periksa kemampuan kemampuan pendengeran
pendengaran klien.
2. Teraupetik
- Gunakan bahasa sederhana - Kemampuan kognitif
pada lansia mengalami
penurunan sehingga
dibutuhkan bahasa yang
sederhana ketika
berkomunikasi.
- Gunakan bahasa isyarat jika
perlu - Bahasa isyarat dapat
membantu klien untuk
memahami maksud dari
percakapan.

- Hindari komunikasi lebih - Penurunan fungsi


dari 1 meter dari klien dan
hindari kebisingan pendengaran terjadi pada
lansia sehingga jarak dan
kebisingan lingkungan
sangat berpengaruh pada
saat berkomunikasi.

17
3. Edukasi
- Sebagai alternatif untuk
Ajarkan penyampaian pesan
dengan isyarat membantu klien agar
tetap dapat
berkomunikasi dengan
orang lain

18
Tujuan dari pengkajian SPMSQ adalah untuk menilai fungsi intelektual maupun
mental dari lansia sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya defisit otak organik
pada pasien lansia.

Fungsi dari SPMSQ :

1. Untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual


2. Terdiri dari 10 pertanyaan tentang: orientasi, riwayat pribadi, memori dalam
hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh, dan
kemampuan matematis

Benar Salah Nomor Pertanyaan


1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang?
3 Apa nama tempat ini?
4 Dimana alamat anda?
5 Berapa alamat anda?
6 Kapan anda lahir?
7 Siapa presiden Indonesia?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
9 Siapa nama ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Jumlah
Interpretasi:
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat

Tujuan MMSE adalah untuk pemeriksaan fungsi-fungsi kognitif kompleks melalui


satu atau dua pertanyaan.
Fungsi dari MMSE :
1. Untuk mendeteksi adanya gangguan kognitif pada seseorang atau individu

19
2. Untuk mengevaluasi perjalanan suatu penyakit yang berhubungan dengan
proses penurunan kognitif dan memonitor respon terhadap pengobatan

No Aspek Nilai Nilai Kriteria


Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar:
- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Hari
- Bulan
2 Orientasi 5 Dimana sekarang kita berada?
registrasi 3 - Negara
- Provinsi
- Kabupaten
Sebutkan 3 nama objek (kursi, meja,
kertas) kemudian ditanyakan kepada
klien, menjawab
- Kursi
- Meja
- Kertas
3 Perubahan 5 Meminta klien menghitung mulai dari
dan 100, kemudian dikurangi 7 sampai 5
kalkulasi tingkat
- 100. 93, ...., ....
4 Mengingat 3 Meminta klien menyebutkan objek pada
poin 2:
- Kursi
- Meja
- -
5 Bahasa 9 Menanyakan kepada lien tentang benda

20
(sambil menunjuk benda tersebut)
- Jendela
- Jam dinding
Meminta klien untuk mengulangi kata
berikut “tak ada jika, dan, atau, tetapi”.
Klien menjawab -_dan, atau, tetapi
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah
Ambil ballpoint ditangan anda, ambil
kertas, menulis saya ingin tidur
- Ambil bolpen
- Ambil kertas
- -
Perintahkan klien untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nilai 1 poin)
“tutup mata anda”
- Klien menutup mata
Perintahkan klien untuk menulis atau
kalimat dan menyalin gambar
Total 30

Skor:

Nilai 24-30 : normal

Nilai 17-23 : probable gangguan kognitif

Nilai 0-16 : definitif gangguan kognitif

Tujuan KATZ adalah untuk menilai kemampuan fungsional AKS (Aktivitas


Kehidupan Sehari-hari) dan pengkajian KATZ bertujuan untuk meramalkan
prognosis dari berbagai macam penyakit pada lansia
Fungsi dari KATZ:

21
1. Berfungsi untuk menentukan hasil tindakaan dan prognosis pada lanjut usia
dan penyakit kronis
2. Meliputi keadekuatan 6 fungsi: mandi, berpakaian, toileting, berpindah,
kontinen, dan makan
3. Untuk mendeteksi tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung)

No Aktivitas Mandiri Tergantung


1. Mandi
Mandiri:
Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti
punggung atau ekstremitas yang tidak mampu)
atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung:
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh,
bantuan masuk dan keluar dari bak mandi, serta
tidak mandi sendiri
2. Berpakaian
Mandiri:
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi atau
mengikat pakaian
Tergantung:
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3. Ke kamar kecil
Mandiri:
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genitalia sendiri
Tergantung:
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil
dan menggunakan pispot
4. Berpindah
Mandiri:
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk

22
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Tergantung:
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur
atau kursi, tidak melakukan satu atau lebih
perpindahan
5. Kontinen
Mandiri:
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung:
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter, pispot, enema dari pembalut (pampers)
6. Makan
Mandiri:
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri
Tergantung:
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral (NGT)
Keterangan:

Beri tanda (V) pada poin yang sesuai kondisi klien

Analisis hasil:
Nilai A : kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK),
berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu fungsi dari fungsi
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan
satu fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil, dan satu fungsi tambahan
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke

23
kamar kecil, berpindah, dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Tujuan Barthel Index adalah bertujuan untuk mengukur kemandirian fungsional


dalam hal perawatan diri dan mobilitas.

Fungsi Barthel Index:

Melakukan penilaian berdasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam


meningkatkan aktifitas fungsional yang terdiri dari 10 pertanyaan meliputi makan,
pindah dari kursi roda ke tempat tidur dan kembali, masuk dan keluar tangga,
berpakaian, mengontrol buang air besar dan mengontrol buang kecil

No Kriteria Dengan Mandiri


bantuan
1 Makan 5 10
2 Aktivitas toilet 5 10
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan 5-10 15
sebaliknya, termasuk duduk di tempat tidur
4 Kebersihan diri mencuci muka, menyisir rambut, 0 5
menggosok gigi
5 Mandi 0 5
6 Berjalan di permukaan datar 10 15
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian 5 10
9 Mengontrol defekasi 5 10
10 Mengontrol berkemih 5 10
Total 100
Penilaian:

0 – 20 : ketergantungan

21 – 61 : ketergantungan berat/sangat tergantung

62 – 90 : ketergantungan berat

24
91 – 99 : ketergantungan ringan

100 : mandiri

25

Anda mungkin juga menyukai