Anda di halaman 1dari 4

IMUNISASI CAMPAK

1. Pengertian imunisasi campak


Imunisasi campak adalah salah satu jenis imunisasi yang berfungsi untuk
mencegah penyakit campak (measles desease). Penyakit campak
merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh virus. Virus dari
penyakit campak bisa tersebar melalui udara (Cahyono, 2010).
Imunisasi campak merupakan bagian dari immunisasi rutin pada anak-anak.
Imunisasi biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan
dan campak Jerman (imunisasi MMR/ mumps, measles, rubella),
disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya mengandung
campak, imunisasi diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, kedua diberikan pada usia 4-6
tahun.
2. Tujuan Imunisasi Campak
Tujuan imunisasi campak yang utama adalah untuk mencegah terpapar
penyakit campak. Imunisasi campak yang kini dijalankan dengan
menggunakan imunisasi MR memberikan manfaat lebih yaitu untuk
mencegah penyakit rubella (Cahyono, 2010).
3. Manfaat Imunisasi Campak
Manfaat dari imunisasi campak bisa memperkecil kemungkinan
terkena infeksi telinga, infeksi paru-paru (pneumonia), dan kerusakan otak.
Akan tetapi, manfaat imunisasi campak dalam imunisasi MR tidak bisa
mengobati infeksi aktif di dalam tubuh.
4. Fungsi Imunisasi Campak
Pada dasarnya, fungsi imunisasi campak diharapkan memperkuat sistem
pertahanan mengenali kuman tersebut, sehingga tubuh bisa mengatasinya
apabila suatu saat terinfeksi.
5. Indikasi Imunisasi Campak
Indikasi vaksin campak menurut Hidayat, (2007) adalah pada anak dengan
usia 9 bulan atau orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksinasi
sebelumnya atau belum mendapat dosis lengkap pemberian vaksin
sebanyak 2 kali.
Di negara dengan risiko mortalitas campak yang tinggi pada bayi, seperti
Indonesia, pemberian dosis pertama vaksin yang mengandung campak
dapat diberikan pada usia 9 bulan untuk memproteksi bayi. Dosis vaksin
campak yang kedua dapat diberikan pada usia 15–18 bulan atau dengan
jarak minimal 4 minggu.
Di Indonesia, dosis vaksin campak diberikan sesuai dengan jadwal
imunisasi menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin ini
diberikan pada usia 9 bulan, dilanjutkan dengan dosis booster saat usia 18
bulan, dan saat anak di sekolah dasar (usia 6 – 7 tahun). Jika anak telah
mendapat vaksin MMR atau MR pada usia 12 bulan, maka vaksin campak
yang kedua tidak perlu diberikan. Jika anak sudah diberikan vaksin campak
pada usia 9 bulan, maka vaksin MR atau MMR dapat diberikan pada usia
15 bulan.
Untuk negara dengan risiko infeksi campak pada bayi yang rendah, maka
dosis pertama vaksin yang mengandung campak dapat diberikan pada usia
12 bulan untuk mendapatkan serokonversi yang lebih tinggi.
6. Kontraindikasi pemberian Imunisasi
a. Imunisasi tidak boleh diberikan pada individu yang memiliki
riwayat alergi terhadap golongan neomycin dan komponen imunisasi
yang lain.
b. Wanita hamil, penderita dengan status daya tahan tubuh lemah seperti
pada penderita HIV AIDS, keganasan (kanker), orang yang sedang
menjalani radioterapi, maupun orang-orang yang mengkonsumsi obat-
obatan imunosupresan (penekan imunitas) misalnya
golongan kortikosteroid.
c. Kehamilan sebaiknya dihindari paling tidak 4 minggu setelah
pemberian imunisasi MMR. Imunisasi MMR tidak mengandung
penicillin sehingga bukan merupakan kontraindikasi pada individu
dengan riwayat alergi terhadap penicillin.
7. Jadwal Imunisasi Campak
Jadwal pemberian imunisasi campak dan imunisasi MMR atau MR
berbeda. Untuk imunisasi campak, pemberian pertama dilakukan ketika
anak masih berusia 9 bulan. Pemberian imunisasi campak ini masuk dalam
program imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan Kemenkes RI (Hidayat,
2007).
Setelah menerima imunisasi campak di usia 9 bulan, anak harus menerima
2 lagi dosis booster. Dosis booster pertama diberikan ketika anak berusia
18 bulan, atau berusia 15 bulan bila menerima imunisasi MMR/MR.
Apabila anak belum juga menerima imunisasi campak hingga berusia 12
bulan, maka imunisasi MMR/MR dapat langsung diberikan. Booster kedua
diberikan ketika anak berusia 5-7 tahun.
Imunisasi juga dapat diberikan pada remaja dan orang dewasa. Pemberian
imunisasi campak pada remaja dan orang dewasa yang belum menerima
imunisasi sebelumnya dilakukan setidaknya satu kali. Namun, akan lebih
baik jika penerimaan imunisasi dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter.
8. Efek samping
Efek samping/ KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) MMR berupa:
a. Demam lebih dari 39,5º C yang terjadi pada 5%-15% kasus, demam
dijumpai pada hari ke-5 sampak ke-6 sesudah imunisasi dan
berlangsung selama 2 hari.
b. Kejang demam
c. Ruam timbul pada hari ke-7 sampai ke-10 sesudah imunisasi dan
berlangsung selama 2-4 hari
d. Memar karena berkurangnya trombosit
e. Infeksi virus campak pada imunodefisiensi (penyakit dengan daya tahan
tubuh yang sangat rendah, seperti penderita HIV)
f. Reaksi KIPI berat dapat menyerang sistem saraf, yang reaksinya
diperkirakan muncul pada hari ke-30 sesudah imunisasi
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, J.B. Suharjo B. dr. Sp.PD, dkk. 2010. Imunisasi (Cara Ampuh Cegah
Penyakit Infeksi). Yogyakarta: Kanisius Hal 81-84

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC hal 15-16

Anda mungkin juga menyukai