Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sundara Sudibya Jaya

NIM : 171321063
Kelas / Prodi : 2B / D3- Teknik Listrik
MK : Pembumian dan Proteksi Tegangan
Sentuh
Dosen : Sudrajat , B. Eng., M. Eng.
Kampus : Politeknik Negeri Bandung

Soal:
Gambarkan contoh aplikasi penggunaan ELCB sebagai pengaman tegangan sentuh dan deskripsikan cara
kerja serta batasan penggunaannya pada pembumian sistem yang ada.

Jawab:

 Definisi:
gawai proteksi arus sisa (GPAS)
gawai sakelar mekanis yang didesain untuk menghubungkan, menghantarkan dan memutuskan arus pada
kondisi pelayanan normal dan untuk menyebabkab terbukanya kontak ketika arus sisa mencapai nilai
tertentu pada kondisi yang ditentukan.
CATATAN GPAS dapat merupakan kombinasi berbagai elemen terpisah yang didesain untuk
mendeteksi dan mengevaluasi arus sisa dan untuk menghubungkan dan memutuskan arus.
residual current device
IEV 442-05-02

GPAS beroperasi pada arus sisa > 50 % arus sisa pengenal, lihat SNI 04-6956.1-2003,
Ayat 5.3.4
5.3.4 Nilai standar arus nonoperasi sisa (IΔno)
Nilai standar arus nonoperasi sisa adalah 0,5 IΔn
Pada dasarnya setiap peranti/pemanfaat yang tersambung pada instalasi memiliki arus bocor (yang
diizinkan) sesuai standar produk dari peranti/pemanfaat tersebut. Jika jumlah peranti/pemanfaat yang
tersambung pada operasi normal terlalu banyak, sehingga total arus bocornya melebihi Nilai standar arus
nonoperasi sisa pengenalnya (IΔno), maka GPAS tersebut akan trip.

Menurut IEC 60335, arus bocor peranti/pemanfaat yang diizinkan tidak boleh melebihi nilai berikut:
-- peranti/pemanfaat klas II 0,25 mA
-- peranti/pemanfaat klas 0, klas 0I dan klas III 0,5 mA
-- peranti/pemanfaat portabel klas I 0,75 mA
-- peranti/pemanfaat stasioner klas I dioperasikan motor 3,5 mA
-- peranti/pemanfaat pemanas stasioner klas I 0,75 mA or 0,75 mA per kW daya input pengenal peranti/
pemanfaat dengan maksimum 5 mA atau mana yang lebih tinggi.

 Contoh Aplikasi Penggunaan ELCB:


 Prinsip kerja ELCB :
Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir dipenghantar phasa tidak sama lagi dengan arus yang
mengalir pada netral ( IL = IN + If ) atau sistim dikatatakan dalam keadaan tidak seimbang, arus
differensial ini dibandingkan dalam sebuat sistim trafo toroida. Ketidak seimbangan antara arus phasa
dengan arus netral menandakan adanya arus bocor ketanah akibat kegagalan isolasi, ketidak seimbangan
arus ini akan menyebabkan fluks magnet pada toroida sehingga pada bilitan sekunder toroida akan
dibangkitkan suatu tegangan yang berfungsi untuk menggerakan relai pemutus mekanisme kontak,
kemudian kontak utama ELCB akan memutuskan hubungan dengan peralatan.
Untuk instalasi rumah kita dapat memilih ELCB dengan kepekaan yang lebih tinggi yakni ELCB dengan
ratting arus sisa 10 mA atau 30 mA. Perlindungan yang idial untuk instalasi listrik apapun seharusnya
memiliki perangkat pengaman terhadap beban lebih, hubung singkat dan arus bocor. Untuk mengamanka
sistim dan peralatan yang kita gunakan sebaiknya sistim kita memilki pentanahan yang baik dalam arti
nilai impedansi pentanahan harus sekecil mungkin agar pengaliran arus gangguan ketanah berlangsung
dengan sempurna.
Bagaimanapun juga kenaikan nilai impedansi beberapa ohm saja bisa mempengaruhi pengaliran arus
gangguan ketanah menjadi tidak sempurna, sehingga pada kondisi ini terjadi penambahan waktu
pemutusan rangkaian dalam beberapa menit untuk ELCB tersebut bekerja, atau ada kemungkinan sama
sekali ELCB tersebut tidak bisa bekerja.
Banyak contoh yang terkait dengan pentanahan peralatan yang mengalami gangguan, sehingga satu-
satunya cara perlindungan yang dapat diberikan adalah melalui pemakaian ELCB dengan kepekaan
tinggi. Perlu dicatat bahwa tidak tertutup kemungkinan terjadinya gangguan yang dapat membahayakan
manusia atau mahluk hidup akibat dari pentanahan yang tidak baik, yang mana nilai impedansi
pentanahan yang bisa berubah. Kalau tegangan pada badan peralatan yang ditanahkan tidak boleh
melebihi 50 Volt, maka syarat untuk tahanan dari lingkaran arus pentanahannya adalah : R ka < 50/I,
Saklar ini dapat dicoba dengan sebuah tombol tekan percobaan yang terdapat pada saklar, tahanan dari
lingkaran arus percobaan dipilih sedemikian hingga saklar kutub dua untuk tegangan AC 220 Volt, bisa
juga digunakan pada tegangan 127 Volt. Saklar ini memiliki magnet hilang, karena itu pemutusannya
tidak bergantung pada tegangan jaringan.
Suatu arus bocor akan menyebabkan suatu medan magnet kedua dalam magnet halang (medan halang),
karena medan halang ini jalan ke angker bagi garis-garis gaya dari magnet permanent akan tertutup.
Sebuah magnet permanent menimbulkan garis-garis gaya megnetik dalam dua paket besi trasformator
dengan permiabilitas yang rendah. Sebagian besar dari garis-garis gaya megnet tersebut melewati sebuah
angker, sehingga angker ini akan ditarik. Gaya tarik maknet ini mengalahkan gaya tarik sebuah pegas.
Pemutusan dari saklar berlangsung sebagai berikut : kalau dalam lingkaran arus utama terjadi hubung
tanah, maka dalam kumparan sekunder dari transformator akan timbul suatu tegangan, karena itu dalam
kumparan dari magnet halang yang dihubungkan dengan magnet sekunder akan mengalir arus. Arus ini
akan membangkitkan suatu medan magnet, garis-garis gaya dari medan tersebut harus juga melalui
tempat-tempat sempit E, karena itu ditempat ini garis-garis gaya itu akan tertutup, oleh karena itu magnet
tersebut diberi nama magnet halang.
Dengan demikian seluruh garis gaya dari magnet permanent sekarang terpaksa harus melaluishunt magnet
tersebut. Garis gaya yang semula melalui angker, sekarang tertarik ke shunt magnet, karena itu angker
tersebut akan terlepas dan ditarik oleh pegasnya gerakan ini akan menyebabkan saklar arus bocor tanah
akan mebuka secara mekanis.

 Batasan Penggunaan Pada Sistem Pembumian

Pemilihan GPAS
CATATAN Persyaratan lebih rinci mengenai GPAS, termasuk arus pengenal dan voltase
pengenalnya dapat dilihat dalam IEC 60755, IEC 61008 dan IEC 61009.
E.1.2.1 Proteksi tambahan terhadap sentuh langsung:
- GPAS dengan arus operasi sisa pengenal maksimum 30 mA.
E.1.2.2 Proteksi terhadap sentuh tak langsung:
a) Untuk sistem TT (diharuskan):
- Berlaku 411.5.3 atau GPAS dengan arus sisa operasi pengenal maksimum 30 A (juga
merupakan proteksi tambahan terhadap sentuh lengsung).
b) Untuk sistem TN-S dan TN-C-S (sistem TN-C tidak boleh menggunakan GPAS) dan
sistem IT:
- Berlaku 411.4.5 (TN) dan 411.6.3 (IT).
E.1.2.3 Proteksi dari bahaya kebakaran:
- GPAS dengan arus operasi sisa pengenal maksimum 500 mA.

Rekomendasi pemilihan sistem TT, TN dan IT

Anda mungkin juga menyukai