Hizkia Adriel Jonathan - d34170029 - Ringkasan Madu Tropis
Hizkia Adriel Jonathan - d34170029 - Ringkasan Madu Tropis
Kualitas madu dapat ditentukan dari sifat fisik, kimianya dan kandungan
mineralnya. Penelitian ini dilakukan pada madu hutan desa terasa di kecamatan sinjai
barat kabupaten sinjai Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi
parameter fisik dan kimia seperti kadar air, pH , daya hantar listrik dan kadar abu.
Sampel madu yang diambil pada peneltitian kali ini diambil dari 5 titik berbeda.
Parameter yang diuji adalah kadar air, pH, kadar abu, dan daya hantar listrik. Penentuan
kadar air menggunakan metode IHC dengan pembacaan ditetapkan berdasarkan nilai
indeks bias contoh pada suhu 20℃ dengan menggunakan Agato refraktometer.
Penentuan kadar abu menggunakan metode AOAC: Abu diukur dengan pengabuan
dalam tanur pada suhu 500°C selama 5 jam sampai diperoleh berat tetap. Pada
penentuan konduktifitas listrik dan pH ditentukan dengan menggunakan metode IHC.
10 g madu dilarutkan dalam 75 mL aquades.
Hasil yang diperoleh dari lima sampel madu terasa pada penentuan kadar air
memiliki kadar air yang melebihi dari SNI dan IHC (maks. 21%) yaitu paling rendah
21 % dan paling tinggi 28.3 %. Perbedaan kadar air madu ini biasanya berhubungan
dengan kondisi iklim dan tingkat kematangan madu. Kadar air madu bergantung pada
asal nektar madu dan kadar air dari tanaman sumber nektar. Kadar air memainkan peran
penting dalam penyimpanan madu dikarenakan kadar air yang melebihi 22 %
berkemungkinan mengalami fermentasi. madu dari Malaysia memberikan nilai
kandungan air sebesar 20.62 % yang hampir sama dengan rata-rata madu terasa.
Kemiripan karekteristik kadar air antara madu Terasa dan madu Malaysia ini dapat
disebabkan karena keduanya berada pada daerah beriklim tropis.
Parameter selanjutnya yang diuji adalah pH didapatkan hasil yaitu 4.72- 5.22.
Parameter pH yang berguna untuk mengetahui kemungkinan kontaminasi mikroba dan
berpengaruh pada penyimpanan, tekstur, stabilitas dan masa shelf life madu. Sebagian
besar bakteri dan jamur tumbuh dalam lingkungan yang netral dan sedikit basa,
sementara ragi mampu tumbuh di lingkungan asam pH = 4,0 - 4,5 dan tidak akan
tumbuh dalam media alkali. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pH madu
Terasa perlu dilakukan teknik penanganan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan
pH madu Terasa berada pada range pertumbuhan optimal.
Parameter selanjutnya adalah kadar abu. Nilai rata rata kadar abu madu untuk
masing-masing sampel antara 0,477 – 0,987%, dan rata-rata 0,592%. Hal ini
menunjukkan ada beberapa sampel yang melwaiti ambang batas kadar abu menurut sni
yaitu 0.53%. Daya Hantar Listrik (mS/cm) madu Terasa berkisar 0,490 – 0,632 dengan
nilai rata-rata 0,567 mS/cm. Nilai ratarata yang diperoleh untuk madu Terasa masih di
bawah batas maksimum yang ditunjukkan oleh IHC dan Uni Eropa untuk standar madu
bunga/nektar (0,8 mS/cm).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah madu terasa memiliki kadar air yang
perlu dikurangi untuk memenuhi sni 2013. Pada parameter yang lain madu ini sudah
cukup baik.