(REVISI)
Disusun Oleh:
JURUSAN KIMIA
2019
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan masalah
BAB 11 PEMBAHASAN
2.1 Substitusi Nukleofilik
2.2 Reaksi SN1
2.2.1 Mekanisme SN1
2.2.2 Stabilitas karbokation dan Sn1 tingkat reaksi
2.2.3 Stereokimia suatu reaksi SN1
2.2.4 Laju reaksi SN1
2.2.5 Stabilitas karbokation dan SN1 tingkat reaksi
2.2.6 Pengaruh Solvent terhadap Tingkat Nukleofil Pengganti
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stereokimia adalah susunan ruang dari atom dan gugus fungsi dalam
molekul umumnya, molekul organik dalam obyek tiga dimensi yang
merupakan hasil hibridisasi dan ikatan secara geometri dari atom dalam
molekul. Artinya bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul diatur dalam
ruang satu terhadap ruang yang lainnya. Stereokimia berkaitan dengan
bagaimana penataan atom-atom dalam sebuah molekul dalam ruang tiga
dimensi. Adapun tiga aspek yang mencakup dari stereokimia ini ialah:
a. Konformasi molekul: Berkaitan dengan bentuk molekul dan bagaimana
bentuk molekul itu diubah akibat adanya putaran bebas disepanjang
ikatan C-C tunggal.
b. Konfigurasi berkaitan dengan Kiralitas molekul: Bagaimana penataan
atom-atom disekitar atom karbon yang mengakibatkan terjadinya isomer..
c. Isomer Geometrik : Terjadi karena ketegaran (rigit) dalam molekul yang
mengakibatkan adanya isomer.
Reaksi SN1 adalah sebuah reaksi substitusi dalam kimia organik. SN1
adalah singkatan dari substitusi nukleofilik dan "1" memiliki arti bahwa tahap
penentu laju reaksi ini adalah reaksi molekul tunggal. Reaksi ini melibatkan
sebuah zat antara karbokation dan umumnya terjadi pada reaksi alkil
halida sekunder ataupun tersier, atau dalam keadaan asam yang kuat, alkohol
sekunder dan tersier. Dengan alkil halida primer, reaksi alternatif SN2 terjadi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui mekanisme reaksi Sn1.
1.2.2 Mengetahui reaksi Sn1.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana reaksi mekanisme Sn1?
1.3.2 Bagimana reaksi Sn1?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Substitusi Nukleofilik
Reaksi substitusi merupakan reaksi dimana satu atom, ion, atau gugus
disubstitusikan untuk menggantikan atom, ion, dan gugus lain. Dalam hal ini
merupakan atom karbon. Atom karbon ujung suatu alkil halida memiliki
muatan positif parsial dimana atom karbon ini mudah diserang oleh anion dan
spesi lain ynag memiliki sepasang elektron menyendiri. Dalam reaksi
substitusi alkil halida, halida disebut sebagai gugus pergi atau gugus bebas
yaitu gugus yang digeser dari ikatannya dengan atom karbon (Fessenden dan
Fessenden, 1986).
Nukleofil merupakan spesi yang memiliki kelebihan elektron
sehinggga menyerang suati alkil halida dalam reaksi substitusi. Nukelofil
merupakan spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat positif sehingga
nukelofil ialah suatu basa lewis. Substitusi oleh nukleofil disebut substitusi
nukleofilik.
2.2 Reaksi SN1
2.2.1 Mekanisme SN1
Mekanisme reaksi merupakan pemberian terinci mengenai
bagaimana reaksi berlangsung. Reaksi substitusi nukleofilik
unimolekuler (SN1) adalah reaksi ion yang memiliki beberapa tahapan
rekasi. Reaksi SN1 hanya terjadi pada alkil halida tersier. Reaksi
Nukleofil yang dapat menyerang adalah nukleofil basa sangat lemah
seperti H2O, CH3CH2OH.
Pada tahap pertama, ikatan antara karbon dan gugus bebas
(halida) putus, atau substrat terurai. elektron–elektron ikatan terlepas
bersama dengan gugus bebas, dan terbentuklah ion karbonium.
CH3
C BACK-SIDE
CH3
ATTACK
H2O+ CH3
Reaksi keseluruhan :
Lebih jelasnya, steric crowding yang ada pada reaksi Sn2 tidak
terjadi pada reaksi Sn1. Reaktivitas alkil halida dalam Sn1 sama dengan
stabilitas karbokation: makin stabil karbokation maka alkil halida
makin reaktif. Kita telah meihat situasi sebelum reaksi alkohol dengan
hidrogen halida, dalam katalis asam terjadi dehidrasi alkohol, dan
terjadi konversi alkil halida menjadi alkena oleh mekanisme E1. Seperti
reaksi-reaksi lain, efek elektronik, khususnya, faktor penentu dalam
kestabilan karbokation intermedietoleh substitusi alkil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reaksi SN1 merupakan reaksi substitusi nukelofilik unimolekuler yang
hanya terjadi pada alkil halida tersier. Tahapan reaksi SN1 yang pertama
adalah pemutusan alkil halida menjadi sepasang ion yaitu ion halida dan suatu
karbokation kemudian dilanjutkan dengan penggabungan karbokation dengan
nukleofil yang menghasilkan produk awal yaitu alkohol berproton. Tahap
terakhir dari reaksi SN1 yaitu lepasnya H+ dari alkohol berproton sehingga terjadi reaksi
asam basa. Laju reaksi SN1 hanya bergantung pada konsentrasi alkil halida.
Laju SN1 = k [RX]
Suatu reaksi SN1 bersifat orde pertama dalam laju reaksi karena laju
berbanding lurus dengan hanya konsentrasi satu pereaksi.
3.2 Saran
Sebaiknya saat meninjau laju reaksi SN1 jika menginginkan laju yang
tinggi, maka karbokation yang dihasilkan harus lebih stabil daripada
karbokation yang dihasilkan oleh metil halida atau alkil halida primer.
DAFTAR PUSTAKA