MANUSIA
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2016
C.Manfaat
Pengelolaan sumber daya dilakukan dalam rangka evaluasi program puskesmas
yang telah dilaksanakan. Di samping itu, pengelolaan sumber daya juga bermanfaat
sebagai dasar penyusunan perencanaan program/ kegiatan tahun yang akan
datang.
D. Ruang Lingkup:
Ruang lingkup pengelolaan sumber daya ini meliputi :
1. Perencanaan SDM Kesehatan
Perencanaan SDM Kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah
SDM berdasarkan tempat,keterampilan, perilaku yang dibutuhkan untuk
memberikan upaya kesehatan. Perencanaan dilakukan menyesuaikan
dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, dan memantapkan
keterkaitan dengan unsur lain dengan maksud untuk menjalankan tugas
dan fungsi institusinya yang meliputi : jenis, jumlah dan kualifikasi.
Dasar dari peningkatan perencanaan mutu SDM kesehatan yaitu kebijakan
peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, yang dilaksanakan melalui :
a. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas, termasuk
mengembangkan desa siaga
b. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan
c. Pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin
d. Peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
e. Peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini
f. Pemerataan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan dasar
Pasal 16
1. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan tenaga
non kesehatan.
2. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan
mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah
penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,
ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah
kerja, dan pembagian waktu kerja.
3. Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
terdiri atas: dokter atau dokter layanan primer; dokter gigi; perawat; bidan;
tenaga kesehatan masyarakat; tenaga kesehatan lingkungan; ahli teknologi
laboratorium medik; tenaga gizi; dan tenaga kefarmasian.
Pasal 17
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi,
menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan
pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam
bekerja.
2. Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki surat
izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB II
KETENAGAAN
1 Dokter S1 Kedokteran
SPK
D.Distribusi Ketenagaan
Faktor sumber daya manusia di puskesmas sangat dominan. Dokter dan
tenaga medis lainnya berperan utama dalam pelayanan, sehingga dalam
mencapai kinerja yang telah ditentukan mengedepankan kecepatan pelayanan.
Dengan demikian strategi yang diambil yaitu dengan menyediakan dokter yang
cukup dan memadai untuk setiap hari pelayanannya. Untuk tenaga kerja medis
pokok yang tidak ada di Puskesmas ditempuh dengan cara kerjasama dengan
pihak ketiga,karena dengan adanya peraturan perundang-undangan yang baru
yang melekat pada praktik kedokteran, perlu ada tenaga spesialis tertentu untuk
dapat melakukan tindakan medik tertentu, yang tidak dapat didelegasikan
kewenangan dan tanggungjawabnya ke spesialis lain atau ke tenaga ahli madya
lainnya.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.Denah ruang
b.Standar Fasilitas
1.Sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di lantai bawah
Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas
sisi pintu masuk adalah meja anamnese sekaligus pemeriksaan awal oleh
perawat
puskesmas.
2.Peralatan
Perbaika
Promosi Pencegahan&Pemb
Kesehatan KIA dan n Gizi Pengobata
Kesehata erantasan Penyakit
Lingkungan KB Masyarak n
n Menular
at
Leaflet Senter tensim Leaflet Leaflet/Brosur Tensim
alat Sterilisas Pandu
eter penyuluhan eter
peraga i ruangan stetosk an buku
penyakit
Thermohi
penyul op Diet Vaksin register
grometer stetosk PC/Ko Blanko Sterilisa
uhan
kamera Lux op mpute surveilans tor
laptop meter Pedoman KLB komput
laenne r
LCD PH Stik Cold chain
Food er
Block c Vaksin Carier
Proyekt Stetosk
termo Model
Grill Timba
or op
meter
Jadwal Kit Opthal
dopple ngan
Sampling
kegiata mosko
r badan
air KB set Alat
n p
Kit
Handic Partus Otosko
tinggi
sampling
am set p
badan
Buku makanan Kulkas Snelen
Mikrot
Pamflet Alat
vaksin Chart
ois
pembas Spuit Minor
Infant
Pita
mi set
omete
penguk ECG
nyamuk r
ur
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Alur pelayanan di puskesmas :
BAB V
LOGISTIK
Untuk menunjang terselenggaranya Upaya kesehatan Puskesmas, maka
perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal,
melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat
dan usulan pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan
masalah. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan
pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan
kebutuhan tenaga dalam pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana
puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Sumber
Daya Manusia perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas
sektor terkait dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang akan
dilaksanakan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Meliputi : Penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kompetensi.
2. Setelah didapat hasil analisa berapa jumlah dan jenis kebutuhan sdm yang
dibutuhkan, kepala puskesmas mengusulkan melalui dinas kesehatan
kabupaten.
b. Proses kredensial.
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk menentukan
kelayakan diberikan kewenangan klinis. Rekredensial adalah proses
reevaluasi terhadap staf medis yang telah memiliki kewenangan klinis untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.
Konsep dasar kredensial; salah satu upaya puskesmas dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan
menjaga standar dan kompetensi para staf medis yang akan berhadapan langsung
dengan para pasien di puskesmas. Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar
setiap pelayanan medis yang dilakukan terhadap pasiennya hanya dilakukan oleh
staf medis yang benar-benar kompeten. Kompetensi ini meliputi dua aspek,
kompetensi profesi medis yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan perilaku
profesional serta kompetensi fisik dan mental.
Untuk pegawai lama, setiap 6 bulan sekali dilakukan evaluasi dengan cara, dibuat
pola pemetaan kompetensi, selanjutnya dilakukan evaluasi atas dasar kebutuhan
kompetensi yang dibutuhkan. Proses pelatihan dilaksanakan untuk pegawai yang
belum memenuhi kompetensi atau untuk meningkatkan kompetensi yang ada, sesuai
formasi yang dibutuhkan. Pelaksanaannya dianggarkan oleh puskesmas, atau
diusulkan kepada Dinas kesehatan Kabupaten.
BAB IX
PENUTUP