Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KECEMASAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI

Mukhoirotin1), Milda Laila Taufik2)


1)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Unipdu Jombang
Email: mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id
2)
Fakultas Ilmu Kesehatan, Unipdu Jombang
Email: mildataufik9@gmail.com

Abstract
Menarche is an important time for a woman when puberty. Symptoms often occur
during puberty is that anxiety and fear. Knowledge and family support are high is one of the
forms to reduce the anxiety. The purpose of this study was to determine the relationship of
knowledge and family support with anxiety menarche in young women. The design used in
this research is descriptive analytic with cross-sectional. The sample consisted of 30
respondents, the independent variable is the knowledge and family support, the dependent
variable is the menarche anxiety. Sampling by using purposive sampling. Measuring devices
using questionnaires, the data were analyzed using the Spearman rho test with significance
level of 5% (α ≤0,05).The research concludes that there is a relationship of knowledge with
anxiety menarche in adolescents (P = 0.002; r = - 0.544), family support relationships with
anxiety menarche in adolescents (P = 0.002; r = - 0.536) with a negative correlation with the
direction of considerable strength. Knowledge and family support the relationship with
anxiety menarche. The higher the knowledge and family support of anxiety menarche
decreased, and conversely the less than the knowledge and family support of anxiety
menarche increased.

Keyword: anxiety, family support, knowledge, menarche.

1. PENDAHULUAN 2013). Remaja dalam mempersiapkan


Masa remaja merupakan masa yang datangnya menarche memerlukan
sangat penting dalam perkembangan dukungan, baik dukungan secara
seseorang. Pada umumnya remaja emosional, informasi, penghargaan dan
didefinisikan sebagai masa peralihan dari instrumental. Dukungan tersebut dapat
masa kanak-kanak ke masa dewasa. diperoleh dari lingkungan keluarga (orang
Peralihan masa kanak-kanak menjadi tua), lingkungan sekolah (guru), lingkungan
dewasa melibatkan perubahan berbagai teman sebaya, dan lingkungan masyarakat
aspek seperti biologis, psikologis, dan (sosial budaya dan media massa).
sosial budaya (Sarwono, 2008). Seiring Lingkungan dalam keluarga merupakan
dengan perkembangan biologis, maka pada lingkungan pertama dan utama bagi
usia tertentu seseorang akan mencapai perkembangan anak (Aryani, 2010).
tahapan kematangan organ-organ seks, Berdasarkan data yang didapat oleh
yang ditandai dengan haid pertama atau World Health Organization (WHO) sekitar
yang disebut menarche. Menarche dapat seperlima dari penduduk dunia dari remaja
menimbulkan perubahan psikologis bagi berumur 10-19 tahun sudah mengalami
remaja putri, berupa emosional yaitu menstruasi (Efendi & Makhfudli, 2009).
perasaan cemas (Natsuaki, Leve & Mendle, Rata-rata usia menarche di berbagai negara
2011). Perasaan cemas dan takut akan ada perbedaan, beberapa tahun terakhir
muncul bila kurangnya pemahaman remaja menunjukkan trend penurunan (Kalichman
putri tentang menarche. Untuk itu, remaja et al., 2006). Di Indonesia usia seseorang
perlu persiapkan dalam menghadapi anak perempuan mulai mendapat menarche
datangnya menarche (Sukarni & Wahyu, sangat bervariasi, mulai usia 8 tahun, dan
ada juga usia 16 tahun baru memulai kecemasan pada anak, bahkan sering
siklusnya. Akan tetapi rata–rata anak tumbuh keyakinan bahwa mentruasi
Indonesia mendapatkan menstruasi pertama (menarche) adalah sesuatu yang
pertamanya yaitu pada usia 12 tahun tidak menyenangkan atau serius.
(Proverawati & Misaroh, 2009). Akibatnya, anak mengembangkan sikap
Berdasarkan wawancara dengan negatif terhadap menstruasi pertama
santriwati Asrama As‟adiyah di pondok (menarche) dan melihatnya sebagai
pesantren Darul „Ulum Jombang pada siswi penyakit (Llewellyn-Jones, 2005).
SMP tanggal 4 Desember 2015, dari 15 Berdasarkan uraian di atas maka,
responden didapatkan sebanyak 12 peneliti tertarik untuk meneliti hubungan
responden (80%) sudah mengalami pengetahuan dan dukungan keluarga
menarche dan 3 responden (20%) belum dengan kecemasan menarche pada remaja
mengalami menarche. Dari keseluruhan putri di Asrama As‟adiyah Pondok
responden yang sudah mengalami Pesantren Darul „Ulum Peterongan
menarche didapatkan hampir seluruhnya Jombang.
pengetahuan responden tentang menarche
adalah kurang sebanyak 87% responden, 2. KAJIAN LITERATUR DAN
dukungan keluarga hampir seluruhnya PENGEMBANGAN HIPOTESIS
adalah kurang sebanyak 90% dari jumlah Remaja
responden dan seluruhnya mengalami Remaja atau adolescence (Inggris)
perasaan-perasaan yang mengganggu, berasal dari bahasa latin adolescere dapat
seperti cemas, gelisah, dan sebagainya. diartikan sebagai tumbuh kearah
Mereka mengatakan bahwa hal itu terjadi kematangan, yang memiliki arti yang
karena faktor kurangnya pengetahuan sangat luar yang mencakup beberapa hal
mereka sendiri serta kurangnya dukungan yaitu seperti kematangan mental,
keluarga terhadap masalah yang mereka emosional, sosial dan fisik (Pieter & Lubis,
alami. Jika hal ini diabaikan maka akan 2013). Menurut WHO Remaja adalah
menjadi masalah yang penting bagi derajat periode usia antara 10 sampai 19 tahun,
kesehatan remaja Putri. sedangkan perserikatan Bangsa-Bangsa
Kecemasan merupakan gejala yang (PBB) menyebut kaum muda untuk usia
sering terjadi dan sangat mencolok pada antara 15 sampai 24 tahun (Kusmiran,
peristiwa menarche yang kemudian 2012). Klasifikasi remaja yaitu remaja
diperkuat oleh keinginan untuk menolak Awal (10–13 tahun), remaja Tengah (14–16
proses fisiologis tersebut (Kartono, 2006). tahun), dan remaja Akhir (17–19 tahun)
Kecemasan bukan merupakan suatu (Janiwarty & Pieter 2013).
penyakit melainkan suatu gejala. Hal ini
akan semakin parah apabila pengetahuan Menarche
remaja mengenai mentruasi ini sangat Menarche adalah menstruasi yang
kurang dan pendidikan dari orang tua yang dialami pertama kali oleh seorang
kurang (Proverawati & Misaroh, 2009). perempuan. Pada awalnya, sebagian besar
Orang tua secara lebih dini harus anak perempuan terjadi menstruasi yang
memberikan penjelasan tentang menarche tidak teratur, tapi setelah ovarium
pada anak perempuannya, agar anak lebih memproduksi estrogen siklik yang adekuat
mengerti dan siap dalam menghadapi menstruasi pada seorang perempuan akan
menarche (Muriyana, 2008). Umumnya menjadi lebih teratur (Bobak, 2005).
anak perempuan akan memberi tahu ibunya Menarche mengacu pada menstruasi
saat menstruasi pertama kali (Santrock, pertama dan merupakan salah satu peristiwa
2003). Sayangnya tidak semua ibu pada pubertas, terjadi diantara usia10 dan
memberikan informasi yang memadai 16 tahun (Kaplowitz, 2006). Pada usia 8
kepada putrinya. Sebagian ibu enggan sampai 9 tahun, kelenjar hipofisis anterior
membicarakan secara terbuka sampai mulai mensekresi
remaja mengalami menstruasi pertama hormon gonadotropin yaitu folicle
(menarche). Kondisi ini akan menimbulkan stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) di bawah sekresi berdenyut rasa raba, sebagian besar pengetrahuan
gonadotropin-releasing hormone (GnRH) manusia diperoleh dari mata dan telinga.
dari hypothalamus. Menstruasi terjadi Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan
karena aktivasi ovarium oleh gonadotropin psikis dalam menumbuhkan diri maupun
dari pituitary anterior menyebabkan dorongan sikap dan perilaku setiap hari,
produksi estrogen oleh ovarium (Sperroff L sehingga dapat dikatakan bahwa
et al, 1999 cit Gumanga dan Kwame- pengetahuan merupakan stimulus terhadap
Aryee, 2012). Produksi estrogen dengan tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
jumlah yang cukup bekerja pada Kecemasan bukan merupakan suatu
endometrium mengakibatkan proliferasi penyakit melainkan suatu gejala. Hal ini
endometrium sehingga timbul menstruasi akan semakin parah apabila pengetahuan
pertama (Menarche) (Bates, 1997 cit remaja mengenai mentruasi ini sangat
Gumanga dan Kwame-Aryee, 2012). kurang dan pendidikan dari orang tua yang
Menurut Wiknjosastro (2012), tanda kurang (Proverawati & Misaroh, 2009).
dan gejala menarche meliputi: a). c. Dukungan Keluarga
Perdarahan yang sering kali tidak teratur; b) Remaja dalam mempersiapkan
Anovalatoir, menstruasi pada 1-2 tahun datangnya menarche memerlukan
atau lebih sebelum ovulasi yang teratu, dukungan, baik dukungan secara
tetapi tidak pada semua remaja karena emosional, informasi, penghargaan dan
terdapat beberapa remaja yang telah instrumental. Dukungan tersebut dapat
mengalami ovulasi sebelum menstruasi diperoleh dari lingkungan keluarga (orang
yang teratur; c) Darah yang keluar berwarna tua), lingkungan sekolah (guru), lingkungan
lebih muda dan terang dengan jumlah yang teman sebaya, dan lingkungan masyarakat
tidak terlalu banyak (spotting); d) Lama (sosial budaya dan media massa).
perdarahan 4-7 hari atau kurang; e) Lingkungan dalam keluarga merupakan
Kadang-kadang disertai kram pada perut lingkungan pertama dan utama bagi
bawah (dismenorhea). perkembangan anak (Aryani, 2010). Orang
Menarche dapat menimbulkan tua secara lebih dini harus memberikan
perubahan psikologis bagi remaja putri, penjelasan tentang menarche pada anak
berupa emosional yaitu perasaan cemas perempuannya, agar anak lebih mengerti
(Natsuaki, Leve & Mendle, 2011). Faktor – dan siap dalam menghadapi menarche
faktor yang mempengaruhi kecemasan (Muriyana (2008). Dalam hal ini remaja
Menarche diantaranya adalah: 1) Usia; 2) putri yang merasa memperoleh dukungan
Pengetahuan; dan 3) Dukungan Keluarga. sosial, emosional merasa lega karena
a. Usia diperhatikan, mendapat saran atau kesan
Usia mempengaruhi psikologis yang menyenangkan pada dirinya.
seseorang, semakin bertambah usia semakin Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
baik tingkat kematangan emosi seseorang a. Ada hubungan pengetahuan dengan
serta kemampuan dalam menghadapi kecemasan menarche pada remaja putri
berbagai persoalan (Kaplan & Sadock, b. Ada hubungan dukungan keluarga
1997 cit Mukhoirotin, 2014). dengan kecemasan menarche pada
Usia menarche merupakan prediktor remaja putri
kecemasan dan depresi pada anak putri
sekolah lanjutan (Patton et al, 1996 cit 3. METODE PENELITIAN
Priyo Wibisono, 2008). Menarche dini bagi Desain penelitian dalam penelitian
remaja putri dapat menjadi sebuah kerugian ini adalah Analitik Observasional dengan
dan lebih banyak menyebabkan gangguan pendekatan Cross Sectional dimana peneliti
kecemasan dan depresi (Wadsworth, 2007). menekankan pada waktu pengukuran/
b. Pengetahuan onbservasi data variabel independent dan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan dependent dinilai secara simultan pada satu
ini terjadi setelah orang melakukan saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam,
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah
Pengindraan terjadi melalui penciuman, remaja putri di Asrama As‟adiyah Pondok
Pesantren Darul Ulum Jombang. Jumlah dengan nilai Alpha Cronbach 0,938. Skor
sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 tingkat pengetahuan diantaranya adalah: 1)
responden, dengan menggunakan tehnik Skor 1, pengetahuan kurang nilai <55; 2)
purposive sampling. Kuesioner Zhung Skor 2, pengetahuan cukup nilai 56-75; 3)
Shelf-Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS) Skor 3, pengetahuan baik nilai 76-100.
digunakan untuk mengukur kecemasan, Dukungan Keluarga adalah suatu
sedangkan untuk mengukur. Data ditabulasi bentuk perhatian yang diberikan oleh
dengan menggunakan distribusi frekuensi keluarga kepada santriwati sehingga dapat
dan dianalisis menggunakan uji Spearman mengurangi kecemasan menarche dalam
Rho dengan tingkat kemaknaan 𝛼 ≤ 0,05. bentuk dukungan emosional, penghargaan,
Definisi Operasinal dalam penelitian ini instrumental, dan informasi, diukur
adalah: menggunakan kuesioner, skala data ordinal.
a. Variabel Independent Skor dukungan keluarga diantaranya
Pengetahuan adalah hasil tahu dari adalah: 1) Skor 1, dukungan kurang nilai
responden tentang definisi menarche, usia <55; 2) Skor 2, dukungan cukup nilai 56-
terjadinya menarche, tanda dan gejala 75; 3) Skor 3, dukungan baik nilai 76-100.
menarche, perubahan yang terjadi pada saat b. Variabel Dependent
menarche, dan tindakan yang dilakukan Kecemasan adalah suatu perasaan
saat menarche, diukur menggunakan tidak pasti dan tidak berdaya disertai
kuesioner, skala data ordinal. Kuesioner perubahan fisiologis, perilaku, kognitif dan
untuk mengukur pengetahuan disusun oleh afektif yang dialami oleh santriwati yang
peneliti berdasarkan pendapat dari beberapa pertama kali haid, diukur menggunakan
ahli dan sudah dilakukan uji validitas dan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale,
reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas Skala data ordinal. Skor tingkat kecemasan
dilakukan pada 10 santriwati yang diantaranya adalah: 1) Skor1, Kecemasan
mempunyai karakteristik yang sama dengan ringan nilai 20-4; 2) Skor 2, kecemasan
responden penelitian. Hasil uji validitas dan sedang nilai 45-59; 3) Skor 3, kecemasan
reliabilitas didapatkan bahwa semua item berat nilai 60-74; dan 5) Skor 4, panik nilai
pertanyaan dari 15 item pertanyaan adalah 75-80
valid dengan rentang nilai koefisien relasi
(r) dari 0,533 sampai 0,902 dan reliabel

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL PENELITIAN
a. Karakteristik Responden
Tabel 1.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Variabel Frekuensi (N) Prosentase (%)
1. Umur
a. 12 th 14 47
b. 13 th 12 40
c. 14 th 4 13
2. Sumber Informasi
a. Teman 5 17
b. Orang Tua 10 33
c. Media cetak/Elektronik 8 27
d. Lainnya (Penyuluhan) 7 23
Data Primer, 2016
Tabel 1.1 di atas menunjukkan Sedangkan untuk sumber informasi
hampir setengahnya responden berumur yang mereka dapat hampir separuhnya
12 tahun yaitu sebanyak 14 (47%) mereka dapatkan dari orang tua mereka
responden dan sebagian kecil berumur yaitu sebanyak 10 (33 %) responden dan
14 tahun sebanyak 4 (13 %) responden. sebagian kecil mereka dapatkan dari
teman sebanyak 5 (17 %) responden.

b. Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Menarche pada Remaja Putri di Asrama


As‟adiyah Pondok Pesantren Darul „Ulum Peterongan Jombang
Tabel 1.2 Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Menarche pada Remaja Putri di
Asrama As‟adiyah Pondok Pesantren Darul „Ulum Peterongan Jombang, April
2016
No. Pengetahuan Kecemasan Menarche Total
Ringan Sedang Berat Panik
F % F % F % F % F %
1. Kurang 1 3 4 13 13 43 4 13 22 72
2. Cukup 1 4 4 13 1 4 0 0 6 21
3. Baik 0 0 2 7 0 0 0 0 2 7
Total 2 7 10 33 14 47 4 13 30 100
Uji Korelasi Spearman Rho p = 0,002 r = - 0,544
Data Primer, 2016
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa sedang sebanyak 2 (7 %) responden.
dari 30 responden, sebanyak 22 (72 %) Hasil uji korelasi Spearman Rho
responden memiliki pengetahuan kurang dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05
dengan kecemasan ringan sebanyak 1 didapatkan nilai signifikan p sebesar
(3 %) responden, kecemasan sedang 0,002 yang berarti bahwa korelasi antara
sebanyak 4 (13 %) responden, pengetahuan dengan kecemasan
kecemasan berat sebanyak 13 (43 %) menarche pada remaja putri adalah
responden, dan kecemasan panic bermakna dan nilai koefisien korelasi
sebanyak 4 (13 %) responden. sebesar -0,544 menunjukkan bahwa arah
Sedangkan yang memiliki pengetahuan korelasi negative dengan kekuatan
cukup dengan kecemasan ringan cukup. Korelasi negatif menunjukkan
sebanyak 1 (4 %) responden, kecemasan semakin tinggi nilai pengetahuan, makin
sedang sebanyak 4 (13 %) responden, rendah tingkat kecemasan, atau
kecemasan berat sebanyak 1 (4 %) sebaliknya semakin tinggi tingkat
responden. Dan yang memiliki kecemasan, makin rendah nilai
pengetahuan baik dengan kecemasan pengetahuan.

c. Hubungan dukungan Keluarga dengan Kecemasan Menarche pada Remaja Putri di


Asrama As‟adiyah Pondok Pesantren Darul „Ulum Peterongan Jombang
Tabel 1.3 Hubungan Dukungan Keluargadengan Kecemasan Menarche pada Remaja
Putri di Asrama As‟adiyah Pondok Pesantren Darul „Ulum Peterongan
Jombang, April 2016
No Dukungan Kecemasan Menarche Total
. Keluarga Ringan Sedang Berat Panik
F % F % F % F % F %
1. Kurang 0 0 5 17 11 36 4 13 20 66
2. Cukup 0 0 5 17 3 10 0 0 8 27
3. Baik 2 7 0 0 0 0 0 0 2 7
Total
Uji Korelasi Spearman Rho p = 0,002 r = - 0,538
Data Primer, 2016
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa 20 (13 %) responden. Sedangkan dukungan
(66 %) responden mendapat dukungan keluarga cukup dengan kecemasan
keluarga kurang dengan kecemasan sedang sebanyak 5 (17 %) responden,
sedang sebanyak 5 (17 %) responden, kecemasan berat sebanyak 3 (10 %)
kecemasan berat sebanyak 11 (36 %) responden. Dan dukungan keluarga baik
responden, kecemasan panic sebanyak 4 dengan kecemasan ringan sebanyak 2
(7 %) responden. mengganti pembalut minimal dua kali
Hasil uji korelasi Spearman Rho sehari karena kebersihan organ-organ
dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 reproduksi atau seksual merupakan awal
didapatkan nilai signifikan (p) sebesar dari usaha menjaga kesehatan genetalia
0,002 yang berarti bahwa korelasi antara (Proverawati & Misaroh, 2009). Sumber
dukungan keluarga dengan kecemasan informasi tentang menarche hampir
menarche pada remaja putri adalah separuhnya berasal dari orang tua, hal ini
bermakna dan nilai koefisien korelasi terjadi karena orang tua merupakan orang
sebesar -0,538 menunjukkan bahwa arah pertama yang diberitahu oleh remaja putri
korelasi negatif dengan kekuatan cukup. saat pertama kali mengalami haid. Hal ini
Korelasi negatif menunjukkan semakin sesuai dengan pendapat Santrock (2003),
tinggi dukungan keluarga yang yang menyatakan bahwa umumnya anak
diberikan, makin rendah tingkat perempuan akan memberi tahu ibunya saat
kecemasan,atau sebaliknya semakin menstruasi pertama kali.
rendah dukungan keluarga, makin Hasil penelitian menunjukkan ada
rendah tinggi tingkat kecemasan. hubungan antara pengetahuan dengan
kecemasan menarche pada remaja putri, hal
PEMBAHASAN ini ditunjukkan dengan nilai p= 0,002 dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar -0,544, yang
hampir setengahnya responden berumur 12 berarti bahwa terdapat hubungan yang
tahun sebanyak 14 (47%) responden dan signifikan dengan arah korelasi negatif dan
13 tahun sebanyak 12 (40%) responden. kekuatan hubungan cukup. Pengetahuan
Menarche mengacu pada menstruasi merupakan bentuk dari tindakan seseorang.
pertama dan merupakan salah satu peristiwa Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan
pada pubertas, terjadi diantara usia10 dan psikis dalam menumbuhkan diri maupun
16 tahun (Kaplowitz, 2006). Di Indonesia dorongan sikap dan perilaku setiap hari,
usia seseorang anak perempuan mulai sehingga dapat dikatakan bahwa
mendapat menarche sangat bervariasi, pengetahuan merupakan stimulus terhadap
mulai usia 8 tahun, dan ada juga usia 16 tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
tahun baru memulai siklusnya. Akan tetapi Kecemasan bukan merupakan suatu
rata–rata anak Indonesia mendapatkan penyakit melainkan suatu gejala. Hal ini
menstruasi pertamanya yaitu pada usia 12 akan semakin parah apabila pengetahuan
tahun (Proverawati & Misaroh, 2009). Hasil remaja mengenai mentruasi ini sangat
penelitian ini sesuai dengan penelitian kurang (Proverawati & Misaroh, 2009).
sebelumnya yang dilakukan oleh Afdelina Dengan demikian pengetahuan yang kurang
(2016), yang menunjukkan bahwa hampir tentang menarche dapat meningkatkan
separuhnya responden mengalami kecemasan karena pengetahuan merupakan
menarche berusia 12 tahun. Penelitian yang dorongan psikis remaja dalam bersikap dan
dilakukan oleh Priyo Wibisono (2008), berperilaku. Hasil penelitian ini sesuai
menunjukkan bahwa usia menarche rata- dengan penelitian sebelumnya yang
rata usia 12 tahun 4 bulan. dilakukan oleh Nurma Ika Zuliyanti dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Riza Agus Setyaningsih (2014), yang
sumber informasi tentang menarche hampir menunjukkan bahwa ada hubungan
separuhnya dari orang tua sebanyak 10 pengetahuan dengan kecemasan
(33%) responden. Orang tua dapat berperan menghadapi menarche pada siswi SDN
aktif dalam memberikan pemahaman Pangengudang Purworejo.
tentang menarche, karena ini merupakan Hasil penelitian menunjukkan ada
hal yang sangat awal bagi seorang remaja. hubungan yang bermakna antara dukungan
Dengan pemahaman tersebut, diharapkan keluarga dengan kecemasan menarche pada
remaja putri mengetahui upaya-upaya yang remaja putrid, hal ini ditunjukkan dengan
harus dilakukan jika mengalami menarche, nilai signifikan (p) sebesar 0,002 dan nilai
sehingga mereka mampu melakukan koefisien korelasi sebesar -0,538
perawatan dan personal hygiene seperti menunjukkan bahwa arah korelasi negatif
dengan kekuatan cukup. Remaja dalam Dengan demikian penulis menyarankan: 1)
mempersiapkan datangnya menarche Tenaga kesehatan hendaknya memberikan
memerlukan dukungan, baik dukungan pendidikan tentang menarche pada remaja
secara emosional, informasi, penghargaan putri sehingga dapat menurunkan kecemasan
dan instrumental. Dukungan tersebut dapat ramaja dalam menghadapi menarche ; 2)
diperoleh dari lingkungan keluarga (orang Keluarga hendaknya memberikan dukungan
tua), lingkungan sekolah (guru), lingkungan pada remaja putri dalam menghadapi
teman sebaya, dan lingkungan masyarakat menarche dengan memberikan informasi
(sosial budaya dan media massa). sehingga remaja lebih siap dalam mengadapi
menarche dan dapat mencegah atau
Lingkungan dalam keluarga merupakan
menurunkan kecemasan remaja putri saat
lingkungan pertama dan utama bagi
menarche.
perkembangan anak (Aryani, 2010). Orang
tua secara lebih dini harus memberikan
6. KEPUSTAKAAN
penjelasan tentang menarche pada anak
perempuannya, agar anak lebih mengerti
Aryani, R. (2010). Kesehatan Remaja :
dan siap dalam menghadapi menarche
Problem dan Solusinya. Salemba
(Muriyana (2008). Dalam hal ini remaja
Medika.Jakarta.
putri yang merasa memperoleh dukungan
sosial, emosional merasa lega karena
Afdelina Rizky Amalia (2016). Perbedaan
diperhatikan, mendapat saran atau kesan
Tingkat Kecemasan antara Remaja
yang menyenangkan pada dirinya. Hal ini
yang Mengalami Menarche dan
juga sesuai dengan pendapat Stuart (2006),
Belum Mengalami Menarche di SD
yang menyatakan bahwa dukungan
Muhammadiyah 1 Surakarta. Skripsi.
keluarga merupakan salah satu bentuk
Solo: Fakultas Kedokteran
untuk mengatasi kecemasan. Dengan
Universitas Muhammadiyah
demikian dukungan keluarga dalam hal ini
Surakarta. Diakses pada Tanggal 15
orang tua sangat berpengaruh terhadap
April 2016.
psikologis (kecemasan) remaja putri saat
menarche. Semakin tinggi dukungan yang
Bobak, Lowdermilk & Jensen. 2005. Buku
diberikan oleh keluarga maka kecemasan
Ajar Keperawatan Maternitas.
yang dialami oleh remaja berkurang, begitu
Jakarta: EGC.
juga sebaliknya semakin rendah dukungan
yang diberikan oleh keluarga maka
Desti Ramatika Abadi, Ari Pristiana Dewi
kecemasan remaja meningkat. Hasil
& Sofiana Nurchayati. (2015).
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Hubungan dukungan Keluarga
sebelumnya yang dilakukan oleh Ida
dengan Tingkat Kecemasan Remaja
Nilawati dkk (2013) yang menunjukkan
Putri dalam Menghadapi Menarche.
bahwa ada hubungan antara dukungan ibu
JOM. Vol 2 No 2: 1007-1013.
dengan kecemasan remaja dalam
Diakses pada Tanggal 15 April 2016.
menghadapi menarche. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan penelitian yang
Effendi, F., & Makhfudli. (2009).
dilakukan oleh Desti Ramatika Abadi dkk
Keperawatan Komunitas:Teori dan
(2015), yang menunjukkan bahwa ada
Praktik. Jakarta: Erlangga.
hubungan antara dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan remaja dalam
Gumanga, S.K., & Kwame-Aryee, R.A.
menhadapi menarche.
(2012). Menstrual Characteristics in
Some Adolescent Girls in Accra,
5. SIMPULAN DAN SARAN
Ghana. Ghana Medical Journal.
Hasil penelitian menunjukkan: 1)
Volume 46, Number 1. Diakses pada
Ada hubungan dukungan keluarga dengan
Tanggal 20 Oktober 2015
kecemasan menarche pada remaja putri; 2)
Ada hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan menarche pada remaja putri.
Ida Nilawati, Sumarni & Aris Santjaka. Youth Adolescence. 40:1357–1370.
(2013). Hubungan Dukungan Ibu Diakses Tanggal 20 Oktober 2015.
dengan Kecemasan Remaja dalam
Menghadapi Menarche di SD Negeri Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan
Lomanis 01 Kecamatan Cilacap Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi.
Tengah Kabupaten Cilacap. Jurnal Jakarta: Rineka Cipta
Ilmu Kebidanan. Vol. 4 No. 1:178-
189. Diakses pada Tanggal 15 April Nurma Ika Zuliyanti dan Riza Agus
2016. Setyaningsih. (2014). Hubunngan
antara Pengetahuan dengan
Janiwarty, B dan Pieter.H.Z Kecemasan Menghadapi Menarche
(2013).Pendidikan Psikologi Untuk Pada Siswi SDI Pangengudang
Bidan-SuatuTeori dan Kecamatan Purworejo Kabupaten
Terapannya.Yogyakarta : Rapha Purworejo. Diakses pada Tanggal 15
Publishing. April 2016.

Kalichman, L., Ida, M., Gregory, L dan Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan
Eugene, K. (2006), Age at Menarche Metodologi Penelitian Ilmu
in a Chuvashian Rural Population. Keperawatan. Jakarta:Salemba
Informa Health Care, 33 (3): 390- Medika.
397. Diakses pada Tanggal 20
Oktober 2015. Pieter, H.Z dan Lubis, N.L.
(2013).Pengantar Psikologi Untuk
Kartono K. 2006. Psikologi Wanita Kebidanan. Jakarta : Kencana
Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Prenada Media Group
Dewasa. Bandung: CV. Mandar
Maju. Priyo Wibisono. (2008). Menarche dan
Kecemasan Siswi Sekolah Lanjutan
Kaplowitz P. (2006). Pubertal Development Tingkat Pertama (SLTP) di
in Girls, Secular Trends. Current Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Opinion in Obstetrics & Gynecology. Propinsi Kalimantan Selatan. Tesis.
18(5):487-491 Fakultas Kedokteran UGM:
Yogyakarta.
Kusmiran, Edi. (2012). Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Wanita. Proverawati dan Misaroh. (2009).
Jakarta: Salemba Medika. Menarche Menstruasi Pertama
PenuhMakna. Jakarta: Mulia Medika
Llewellyn-Jones, D. 2005. Setiap Wanita:
Panduan Terlengkap tentang Sarwono, S. W. (2008) Psikologi Remaja.
Kesehatan, Kebidanan & Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Kandungan. Delapratasa Publishing
Santrock, J. W. 2003. Educational
Muriyana, D, S. (2008). Studi Kualitatif Psychology. 3rd edition. McGraw-
Tentang Kesiapan Remaja Putri Hill Companies. New York
Sekolah Dasar dalam Menghadapi
Menarche Pada Usia 10-12 Tahun. Stuart. (2006). Buku Saku Keperawatan
Diakses Tanggal 20 Oktober 2015 Jiwa. Edisi Lima. Jakarta: EGC.

Natsuaki, M. N., Leve, L. D., & Mendle, J. Sukarni, I K & Wahyu, P. (2013). Buku
(2011). Going Trought the Rites of Ajar Keperawatan Maternitas. Nuha
Passage:Timing and Transision of Medika. Yogyakarta
Menarche, Chilhood Sexual Abuse
and Anxiety Symptom in Girls. J Wadsword. (2007). Chapter 6 Physical
development; The brain, body, Motor
skill and Sexual Development. Wiknjosastro, H. (2012). Ilmu Kebidanan.
Shaffer. Available from Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
http://www.thomsonedu.com/psycolo Sarwono Prawirohardjo.
gy. Diakses pada Tanggal 25 Oktober
2015.

Anda mungkin juga menyukai