Carilah Berita/news di internet, koran, majalah, dll tentang gempa yang terjadi di Indonesia
atau luar negeri
Menurut Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG,
Daryono, jumlah gempa susulan meningkat drastis itu tidak disebabkan oleh adanya
peningkatan aktivitas gempa susulan baru.
"Jumlah yang meningkat ini merupakan hasil penggabungan data, saling melengkapi data,
dan validasi data, antara data gempa susulan hasil monitoring BMKG Pusat Jakarta dan
Balai Besar MKG Wilayah I di Medan," paparnya.
2. Analisalah :
A. Latar belakang terjadinya gempa
B. Kerusakan Struktur bangunan yang terjadi
C. Pendapat anda tentang gempa tersebut
D. Rekomendasi anda sebagai engineer teknik sipil
Hari Rabu, 7 Desember 2016 wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh diguncang
gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul
05.03 WIB dengan kekuatan M = 6,5 Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24
BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman
15 km.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa
guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue,
Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-
BMKG (VI MMI). Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa
bumi berupa kerusakan bangunan. Ini sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi
bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis
gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh
tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Ini sesuai
dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya
dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Dugaan kuat sesar aktif yang
menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur
sesarnya berarah barat daya - timur laut.
Kerusakan bangunan baik pasar, rumah, masjid maupun lainnya terjadi karena banyak
factor :
Ciri-cirinya adalah :
Perbaikan dilakukan secara arsitektur dan perkuatan bagian struktur induk menahan beban.
Bangunan pun perlu dikosongkan dan dihuni kembali setelah proses perbaikan selesai.
Ciri-cirinya adalah :
Pada keadaan ini bangunan harus dirubuhkan dan diperbaiki secara menyeluruh.
C. Pendapat anda tentang gempa tersebut
Menurut saya gempa tersebut tidak terlalu besar, kenapa terjadi kerusakan dan korban jiwa
yang begitu besar? Karena gempa tersebut berpusat/Hiposenter nya dekat dengan
kabupaten Pidie Jaya, dan ditambah lagi dengan Aftershocks/Gempa Susulan yang banyak.
Maka dari itu kerusakan bangunan begitu parah.
Perlunya perhatian khusus pada izin mendirikan bangunan tahan gempa pada
instansi terkait
Perlunya pemahaman dan bersosialisasi tentang daerah rawan gempa
Perlunya wawasan ilmu tentang Konstruksi bangunan gempa
Bangunan harus benar – benar direncanakan tentang beban bangunan, yaitu ada
beban angin, beban mati, dan beban gempa.
Membangun rumah kayu atau mempergunakan teknologi konstruksi sarang laba-
laba yang dikenal sebagai konstruksi pondasi ramah gempa.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.tribunnews.com/regional/2016/12/14/gempa-susulan-yang-menguncang-pidie-
jaya-108-kali
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Pidie_Jaya_2016
3. http://www.rumahide.com/kerusakan-akibat-gempa
4. http://nasional.kompas.com/read/2016/12/17/17345801/penyebab.banyak.bangunan.roboh.
pada.gempa.aceh