Codernate Linux
Codernate Linux
Alhamdulillah Rabbil Alamin, kata itulah yang paling tepat mewakili semua proses yang telah dilalui oleh
project pengembangan Codernate Linux dan penulisan Pocket Book ini. Berbagi pengetahuan tanpa
mengharapkan imbalan materi sangat terasa dalam project ini. Yah.. itulah salah satu hal mendasar dari
spirit open source yang menjadi basic fundamental yang diusung TIM Codernate.
Ketika project ini tercetuskan, kami para pengembang Codernate Linux dibantu beberapa pemerhati
open source di Indonesia menyatukan ide tanpa terbebani target apalagi hasil yang harus perfect. Do it..
itulah kunci sehingga project-project TIM Codernate dan dari dukungan penuh pemerhati open source
telah menjadi sebuah Pocket Book yang utuh, proses yang panjang dan melelahkan tentunya.
Kami akui jika pocket book ini memiliki banyak kekurangan tapi itu tidak menjadi penghambat untuk
mem-publish karya ini. Pocket book yang Anda baca saat ini adalah hasil kerja maksimal dari usaha
kami yang dilakukan melalui media internet.
Terima kasih kepada rekan-rekan kontributor yang telah memberanikan diri terlibat dalam project ini
ditengah keterbatasan pengalaman menulis yang dimiliki masing-masing. Semoga tulisan rekan-rekan
sekalian bernilai ibadah disisi-Nya.
Tak lupa kepada editor yang telah meluangkan waktu memperbaiki tulisan-tulisan yang masuk dengan
kesabaran dan ketelitiannya. Terima kasih kepada para pemerhati OpenSource yang sering
menanyakan progress dan selalu memberi dukungannya, disitu kami menemukan lecutan semangat
untuk merampungkan pocket book ini secara total.
Akhirnya kami TIM Codernate yang terlibat aktif dalam proses pembuatan pocket book ini
mendedikasikan tulisan-tulisan kami untuk memasyarakatkan penggunaan Codernate Linux sebagai
salah satu pilihan software open source untuk mengurangi tingkat pembajakan ditanah air.
TIM Codernate
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................3
Sejarah GNU/Linux................................................................................................................................... 4
Pertama............................................................................................................................................ 10
Kedua................................................................................................................................................ 10
Ketiga................................................................................................................................................ 11
Keempat........................................................................................................................................... 11
Kelima............................................................................................................................................... 11
...............
BAB 3 MENDAPAT DAN MEMASANG CODERNATE LINUX VERSI 3.0 “GUNANGE” 13
Mendapatkan Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange”......................................................................... 13
.......................................................
Membuat USB Bootable Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange” 13
..............................................................................
Memasang Codernate Linux Versi 3.0 “Gunange” 19
BAB 4FITUR DAN APLIKASI PADACODERNATE LINUX VERSI 3.0GUNANGE.......................... 47
Sejarah GNU/Linux
Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di
AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi UNIX, cikal bakal dari GNU/Linux. UNIX
mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh
hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga
mempermudah pemindahannya ke berbagai platform.
Dalam waktu singkat UNIX berkembang dalam dua jalur : UNIX yang dikembangkan oleh Universitas
Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan
diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam
bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi. Dari sini lahirlah proyek
POSIX yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan
untuk menetapkan spesifikasi standar UNIX. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis UNIX.
Salah satu diantaranya adalah MINIX yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan.
Source code MINIX inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada
waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan
yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam
membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU.
Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-
program yang juga berlisensi GNU.
Berawal dari sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama
kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat
digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di
berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini
mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi
yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell.
Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, di Universitas Helsinki,
Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux dulunya adalah proyek
hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dari Minix.
Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum pada tahun 1987. Sekarang
Linux adalah sistem UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan (networking), pengembangan
software, dan bahkan untuk sehari-hari. Linux telah digunakan di berbagai domain, dari sistem benam
sampai superkomputer, dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi server web dengan
⚫ Perangkat bantu yang mendukung konektifitas, Ethernet, SLIP dan PPP, dan interoperabilitas.
⚫ Kelompok pengembang yang tersebar di seluruh dunia yang telah bekerja dan menjadikan
⚫ Linux portabel ke suatu platform baru, begitu juga mendukung komunitas pengguna yang
beragam kebutuhan dan lokasinya dan juga bertindak sebagai team pengembang sendiri.
Sejarah Linux berkaitan dengan GNU. Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk
membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas
perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas
dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL).
Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler,
penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun
elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver
Linux tidak memiliki suatu logo yang terlihat menarik, hanyalah sebuah burung Penguin yang
memperlihatkan sikap santai ketika berjalan. Logo ini mempunyai asal mula yang unik, awalnya tidak
ada suatu logo yang menggambarkan trademark dari Linux sampai ketika Linus ( Sang Penemu )
berlibur ke daerah selatan dan bertemu dengan seekor linux kecil dan pendek yang secara tidak
sengaja menggigit jarinya. Hal ini membuatnya demam selama berhari-hari. Kejadian ini kemudian
menginspirasi dirinya untuk memakai penguin sebagai logonya
TUX, nama seekor pinguin yang menjadi logo maskot dari linux. TUX hasil karya seniman Larry Ewing
pada waktu developer merasakan Linux harus mempunyai logo trademark ( 1996 ), dan atas usulan
James Hughes dipilihlah nama TUX yang berarti Torvalds UniX. Lengkap sudah logo dari Linux, berupa
penguin dengan nama TUX. Trademark ini segera didaftarkan untuk menghindari adanya pemalsuan.
Linux terdaftar sebagai Program sistem operasi ( OS ).
Kelebihan:
⚫ Arch menyajikan lingkungan instalasi yang sederhana (tanpa GUI), dikompilasi untuk
arsitektur i686/x86-64.
⚫ Arch itu ringan, fleksibel, dan sederhana.
⚫ Filosofi desain dan implementasinya membuatnya mudah untuk dikembangkan dan dibentuk menjadi
sistem apapun yang Anda buat dari konsol minimalis hingga desktop mewah yang kaya fitur.
⚫ Arch menyediakan power user, kemampuan untuk membangun sistem dari dasar tanpa
konfigurasi apapun.
menggali masukan dari pengguna dan pemerhati GNU/Linux yang terdapat di group-group GNU/Linux
Pertama
Open source sendiri merupakan bentuk pendidikan dan perlawanan dari rezim Copyright, dimana rezim
ini mengeksploitasi kekayaan intelektual sebagai sumber kekayaan industri komputasi mainstream.
Yang diuntungkan korporasi bukan pencipta atau penemu “kekayaan intelektual” itu sendiri. Korporasi
menjadi owner dan mengeruk keuntungan dari penemuan, penciptaan produk tersebut, baik berupa
software, ebook maupun pemikiran lainnya. Antithesis dari Copyright ini muncul gerakan Copyleft.
Siapapun bisa menyebarkan, memodifikasi, menggunakan dan merubah “kekayaan intelektual” ini.
Beberapa kelompok orang lebih extreme menyatakan bahwa seluruh kekayaan intelektual adalah hak
(milik) Tuhan, sehingga makhluk tidak berhak mengklaim sumber atau source kekayaan intelektual
tersebut untuk menciptakan rezim kapitalistik. Open source sendiri berada di tengah-tengah dua paham
yang berseberangan, memang masih banyak pemahaman bahwa open source termasuk dalam kategori
Copyleft tetapi beberapa kalangan lebih memahami open source sebagai sumber terbuka semata,
siapapun berhak mengubah, menyebarkan, memodifikasi dan melakukan apapun setelah mendapatkan
kekayaan intelektual tersebut. Cara mendapatkan kekayaan intelektual tersebut bisa dengan membeli
maupun mendapatkan secara hibah (diberi secara cuma-cuma). Open source merupakan jawaban,
maraknya pembajakan di Bumi Pertiwi, juga jawaban “galaunya” para developer aplikasi atau software
dan penyampai ide atau gagasan (baca: pengarang) bagaimana mereka juga mendapatkan haknya
atas jerih payah mereka selama ini. Jelas ini merupakan pendidikan untuk seluruh kalangan, bagi
developer atau pengembang software, jelas mereka dihargai dan di akui atas ide atau kreasi mereka,
bagi pengguna, tentu hal yang sangat baik, karena mereka dapat menggunakan software atau aplikasi
tersebut secara legal. Pengembang dapat memperoleh penghasilan secara materil (uang-menjual
aplikasi tersebut dengan harga yang terjangkau) maupun inmateril (kebaikan-karena hibah). Dan rata-
rata software open source bersifat hibah atau diberikan secara cuma-cuma.
Kedua
Pada kesempatan pengembangan Codernate Linux yang kedua. TIM Codernate berokus kepada
pengguna yang mengerjakan Project Website dan pada pengguna Linux pemula. Dimana mereka
menginginkan kemudahan operasional aplikasi-aplikasi yang ada. Rata-rata mereka adalah pengguna
sistem operasi berbayar Microsoft Windows yang memanjakan pengguna dengan sekali klik tanpa
harus berpikir, tampilan desktop yang cantik tanpa harus banyak belajar. Konsep kemudahan inilah
yang ditawarkan oleh Codernate Linux kepada pengguna yang langsung dapat mengakses aplikasi
untuk kegiatan pengerjaan Project Website maupun untuk kebutuhan sehari-hari.
⚫ Untuk aplikasi perkantoran Codernate Linux sudah menyiapkan WPS Office dengan tampilan yang
mirip dengan Microsoft Office.
⚫ Aplikasi multimedia yang lengkap, dari sekedar memutar lagu favorit maupun video dan film.
Ketiga
Codernate Linux mengacu pada grass-root-innovation, mungkin masih terdengar aneh ditelinga
masyarakat kita, padahal konsep inovasi ini lahir berdasarkan basis kekuatan akar rumput atau
masyarakat. Terkadang kita sering lupa bahwa pengetahuan tradisional (Traditional Knowledge)
merupakan dapur pacu untuk membangung kemandirian bangsa yang berbasis pada kearifan lokal
melalui alih teknologi untuk menghadapi tantangan dan persaingan global. Acuan ini melibatkan
masyarakat dari proses awal hingga aplikasi-aplikasi yang sebaiknya dimasukkan dalam Codernate
Linux, member Zona IT Ternate ikut berkontribusi dalam memaintenance hasil dari proses pengerjaan
Codernate Linux, baik berupa kritik, saran maupun masukan. Jelas ini merupakan “Show of Force”
bahwa pemilik Codernate Linux sesungguhnya adalah pecinta, pengguna, pemerhati dan pengembang
yang selalu melakukan Learn, Explore, Action and Share. Tentu ini membutuhkan rasa memiliki yang
nilainya tidak bisa dirupiahkan karena keistimewaan yang mereka miliki.
Keempat
Codernate Linux didukung oleh berbagai kalangan. Dari komunitas Zona IT Ternate, member Forum
Codernate, RelawanTIK Maluku Utara, LDA (Linux Desktop Art) maupun per individu yang rela
meluangkan waktunya demi unggulnya open source di Indonesia. Dan kesempatan untuk menjadikan
Codernate Linux sebagai ladang amal atau kebaikan yang masih sangat terbuka bagi siapapun.
Kelima
Codernate Linux menawarkan peluang bagi pengembang atau developer, pengarang, atau siapapun untuk
mengaktualkan dirinya berkontribusi bagi masyarakat. Baik berupa aplikasi siap pakai, ebook maupun
aplikasinya (aplikasi yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari seperti untuk industri kecil, industri
Setelah cukup lama vakum karena kesibukan TIM Codernate, baru lah di tahun 2018 tim Codernate
dapat merilis Codernate Linux v3 dengan perubahan yang sangat signifikan. Codernate Linux v3
dengan codename “Gunange” tidak hanya berbeda pada fokus utama dari target penggunaannya atau
pun tools yang tersedia secara default. Codernate Linux V3 ini menggunakan base yang berbeda dari
versi-versi sebelumnya yang menggunakan base Ubuntu, Codernate Linux V3 ini diarahkan penuh pada
Linux base Arch dan tentu saja butuh sosialisasi serta publikasi yang lebih banyak dari sebelumnya.
• Buka drive penyimapanan Codernate Linux melalu web browser Anda, ketikan dan kunjungi alamat
berikut: https://goo.gl/TReigW
• Setelah itu download dan tunggu hingga proses pengunduhan file Codernate Linux selesai.
Sebelumnya yang perlu diketahui, Etcher ini cross platform. Bisa diinstall di Windows, Linux maupun
Untuk 64Bit
wget
https://github.com/balena-io/etcher/releases/download/v1.4.9/balena-etcher-electron-1.4.9-li
nux-x64.zip
unzip balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.zip
chmod +x balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.AppImage
./balena-etcher-electron-1.4.9-linux-x64.AppImage
Untuk 32Bit
wget
https://github.com/balena-io/etcher/releases/download/v1.4.9/balena-etcher-electron-1.4.9-li
nux-ia32.zip
unzip balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.zip
chmod +x balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.AppImage
./balena-etcher-electron-1.4.9-linux-ia32.AppImage
Setelah Etcher berhasil terinstall dan jendela Etcher telah terbuka maka tampilannya akan seperti ini:
Tampilah diatas adalah tampilan dari Etcher ketika pertama kali dibuka. Selanjutnya tinggal pilih file
Pada komputer yang kami gunakan membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja.
Jika sudah selesai maka Bootable Codernate Linux pada Flashdisk siap untuk digunakan sesuai
keperluan.
1. Pastikan Flashdisk atau DVD Installer telah terpasang dan terbaca pada PC/Komputer Anda
2. Saat pertama kali PC/Komputer Anda menyala pilih boot order device yang anda gunakan
4. Tunggu hingga prosel load file hingga tampil seperti gambar berikut
tombol kombinasi Ctrl+Alt+T atau cari Terminal pada menu di pojok kanan atas.
6. Jika benar maka yang pertama kali ditampilkan dari tools cnate-installer ini adalah untuk melakukan
7. Setelah memilih bahasa, selanjutnya akan tampil Main Menu installer, pilih 1 Prepare Installation.
10. Selanjutnya pilih 3 List Devices (optional) untuk melihat partisi mana yang nantinya akan
13. Selanjutnya akan tampil list menu untuk Select Device seperti berikut (sekali lagi pada penjelasan
opsi lain jika anda menggunakan UEFI maka buatlah 1 partisi dengan type System UEFI sebesar
300MB
Pada tahapan kali ini kami hanya menggunakan 1 SWAP dan 1 ROOT
17. Pada tampilah Prepare Installation pada tahapan ini, pilih nomor 7 Mount Partition.
19. Kemudian pilih jenis File System yang akan digunakan di partisi ROOT ini, pilih EXT4.
21. Pilih Done dan tekan enter jika sudah tidak ada lagi partisi yang ingin di mount.
23. Jika sudah selesai selanjutnya pilih Install Base Packages untuk proses Installasinya.
24. Jika benar dan tidak ada error maka selanjutnya pilih Run Minitcpio.
26. Pada tampilan Install BIOS Bootloader, pilih grub atau sesuaikan dengan yang direkomendasikan.
Codeernate Linux.
28. Setelah selesai kembali ke Main Menu dan pilih Configurasi Base.
30. Lalu pilih gensftab –U –p : Device UUID seperti yang telah direkomendasikan.
33. Setelah selesai lanjut dengan pengaturan Set Timezone and Clock.
35. Pada tahapan ini kami dipilih Jayapura (sesuaikan lokasi zona waktu masing-masing)
37. Kemudian tekan Yes untuk menerapkan Set Time and Clock
Themes, Display Manager dan Grub serta wallpaper default yang berbeda dari versi sebelumnya.
1. Kernel 4.20.6-arch1-1-ARCH
Suru, Humanity,hicolor,
6. Desktop Wallpapers. Terdapat 3 wallpaper yang kami siapkan dan kami letakkan di dalam direktori
/usr/share/backgrounds/
E-book Forum Ubuntu Indonesia Versi 1.0. Publish 14 Februari 2011. www.ubuntu-
Sejarah Arch Linux Serta Kelebihan dan Kekurangannya. Publish 05 Juni 2015.
www.irawidyadari.blogspot.com