Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Syukur Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi kita dalam proses
belajar terutama pada mata kuliah “Farmasi Industri” terkhususnya yang berhubungan
dengan “Proposal Pendirian Industri Rumah Tangga Makanan ”
Adapun penulisan dalam makalah ini, disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-
metode yang ada, agar mudah dipelajari dan dipahami sehingga dapat menambah wawasan
pemikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, Kami menyadari sepenuhnya adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun Kami harapkan dari para pembaca agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
PENDAHULUAN
Industri Rumah Tangga (IRT) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di
tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Untuk
keperluan operasional disebut Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP).
Untuk pendirian Industri Rumah Tangga merupakan hak perseorangan bagi keseluruhan
dan para Pelaku Usaha Pangan mempunyai kebebasan untuk menetapkan dan melaksanakan
usahanya sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya. Pemenuhan konsumsi Pangan tersebut
harus mengutamakan produksi dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya dan kearifan
lokal secara optimal. Home industry disebut juga rumah keluarga tertentu dan biasanya para
karyawan berdomisili di tempat yang tidak jauh dari rumah produksi tersebut. Home industry
juga dapat berarti industry rumah tangga, Karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang
dikelola keluarga.
Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan daya saing Industri Rumah Tangga (IRT)
atau yang sering dikenal dengan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) dan kepercayaan
konsumen terhadap produk pangan yang dihasilkan IRTP serta menumbuhkan kesadaran dan
motivasi produsen dan karyawan tentang pentingnya pengolahan pangan yang higienis dan
tanggung jawab terhadap keselamatan konsumen. Mengingat hal tersebut, maka ditetapkan Cara
Produksi Pangan yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) yang sesuai dengan
kondisi saat ini sebagai panduan bagi berbagai pihak yang terkait dengan bidang keamanan
pangan IRTP.
Untuk Bangunan dan fasilitas IRTP seharusnya menjamin bahwa pangan tidak tercemar
oleh bahaya fisik, biologis, dan kimia selama dalam proses produksi serta mudah dibersihkan
dan disanitasi. Disain dan Tata Letak, Ruang produksi sebaiknya cukup luas dan mudah
dibersihkan. Ruang produksi sebaiknya tidak digunakan untuk memproduksi produk lain selain
pangan Konstruksi Ruangan adalah sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan lama, seharusnya
mudah dipelihara dan dibersihkan atau didesinfeksi, serta meliputi: lantai, dinding atau pemisah
ruangan, atap dan langit-langit, pintu, jendela, lubang angin atau ventilasi dan permukaan tempat
kerja serta penggunaan bahan gelas.
Lantai sebaiknya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat,
memudahkan pembuangan atau pengaliran air, air tidak tergenang, memudahkan pembuangan
atau pengaliran air, air tidak tergenang. Lantai seharusnya selalu dalam keadaan bersih dari debu,
lendir, dan kotoran lainnya serta mudah dibersihkan. Dinding atau pemisah ruangan seharusnya
selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan kotoran lainnya.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dan sangat menentukan bagi
keberhasilan dan kesinambungan perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
industri makanan perusahaan kami membutuhkan SDM yang professional. Hal itu berarti bahwa
dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi Pangan masyarakat sampai pada tingkat
perseorangan, negara mempunyai kebebasan untuk menentukan kebijakan Pangannya secara
mandiri, tidak dapat didikte oleh pihak mana pun, dan para Pelaku Usaha Pangan mempunyai
kebebasan untuk menetapkan dan melaksanakan usahanya sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya.
Pewujudan keterjangkauan Pangan dari aspek fisik dan ekonomi dilakukan melalui
pengelolaan stabilisasi pasokan dan harga Pangan Pokok, pengelolaan cadangan Pangan Pokok,
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap perubahan alamat lokasi yang sama atau perubahan alamat dan
pindah lokasi, perubahan penanggung jawab atau nama industri harus dilakukan
perubahan izin dengan mengajukan permohonan perubahan izin kepada Kepala
BPOM dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.Perubahan akte pendirian perseroan
terbatas harus dilaporkan kepada kepala Badan POM dan kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
a. Peringatan secara tertulis: sanksi ini diberikan oleh Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan;
b. Larangan mengedarkan untuk sementara waktu dan atau perintah untuk
penarikan kembali makanan yang tidak memenuhi standar dan persyaratan
keamanan, khasiat/kemanfaatan atau mutu
c. Perintah pemusnahan makanan, jika terbukti tidak memenuhi persyaratan
keamanan, khasiat/kemanfaatan, atau mutu
d. Penghentian sementara kegiatan dapat dikenakan untuk seluruh kegiatan atau
sebagian kegiatan;
e. Pembekuan izin industri farmasi : sanksi ini diberikan oleh Direktur Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
f. Pencabutan izin industri farmasi
g. Pembekuan izin industri makanan: sanksi ini diberikan oleh Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan;
II.G. Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga
Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) ini
menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi tentang penanganan bahan pangan di
seluruh mata rantai produksi pangan mulai bahan baku sampai produk akhir. Pedoman CPPB-
IRT sesuai Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.00.05.5.1639 tanggal 30 April 2003.
Pedoman CPPB-IRT ini berlaku bagi semua IRT yang berada di wilayah Republik Indonesia.
Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) merupakan salah satu faktor yang penting
untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan yang ditetapkan untuk pangan CPPB sangat
berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil, sedang, maupun
yang bersakla besar. Melalui CPPB ini, industri pangan dapat menghasilkan pangan yang
bermutu, layak dkonsumsi dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan pangan yang
bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan
industri pangan yang bersangkutan akan berkembang pesat. Dengan berkembangnya industri
PEMBAHASAN
Pengecekan dan
pendaftaran nama pabrik Surat Izin Usaha
Surat izin Tempat Usaha Perdagangan. (Lama
( Lama Proses nya 1hari)
proses nya 10 hari)
III.C.1. Sarana
Lantai dibuat halus, padat, dapat dikeringkan, tahan terhadap cairan dan mudah
dibersihkan. Lantai mempunyai kemiringan yang sesuai ke saluran pembuangan untuk
memungkinkan pergerakan yang efektif dari aliran air atau limbah air dalam kondisi kerja
normal. Saluran air dibuat dan ditempatkan sedemikian agar dapat dibersihkan dengan
mudah dan tidak menimbulkan bahaya. Sistem perangkap limbah terletak jauh dari area
penanganan makanan atau pintu masuk ke lokasi pengolahan.
Konstruksi dinding, partisi, langit-langit dan pintu tahan lama. Permukaan dalam
halus dan tahan terhadap cahaya dan dijaga tetap bersih. Pertemuan dinding dengan
dinding dan dinding dengan lantai dirancang agar mudah dibersihkan dan tertutup untuk
mencegah terjadinya akumulasi dari sisa-sisa produk makanan.
III.C.2. Prasarana
a) Mesin Giling Kedelai.
b) Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai.
c) Panci / Baskom Besar.
d) Panci Perebus.
e) Kompor.
f) Serbet Makan.
g) Saringan Tahu.
h) Cetakan Tahu.
Produksi Marketing
Packaging HRD
Werehouse Accounting
a. Karyawan
Rp. 50.0000.000
b. Biaya Tambahan
Rp. 100.000.000
Tahap 4 (Sarana dan Prasana)
a. Sarana air dan instalasinya Rp. 100.000.000
b. Sarana transportasi dan Angkutan Rp. 150.000.000
barang.
c. Penanganan limbah Rp. 100.000.000
Rp. 1.325.000.000.000
Jumlah
1. Harga per Pcs (sudah termasuk pajak dan keuntungan 15%) Rp 5.000
2. Target penjualan 50.000Pcs per bulan
3. Pendapatan = 50.000 x Rp. 5.000 = Rp. 250.000.000
4. Laba = 15% x Rp.250.000.000= Rp 37.500.000
5. Laba Bersih per tahun = Rp 37.500.000 x 12 = 450.000.000
𝑭𝑪
BEP (Break Even Point)𝐁𝐄𝐏 = 𝑷−𝑽𝑪
III.G.1. Distribusi
Usaha Tahu di era teknologi yang berkembang saat ini belum memiliki website
untuk mempromosikan usahanya, promosi dilakukan dengan memasang baliho di depan
rumah produksi dan Memasang papan penunjuk yang mengarahkan ke pabrik.
Menggunakan sarana internet. Selain menggunakan brosur dan leaflet, kami juga
mempergunakan produk kami secara media social, seperti twitter, instagram, dan blogger.
Menyelenggarakan kontes atau sayembara yang bersifat promosi.
Menyelenggarakan seminar yang khusus membahas produk atau jasa yang ada di
perusahaan. Menyelipkan brosur, katalog promosi atau bahan promosi lain ke dalam
tagihan yang dikirimMencari calon konsumen di pameran-pameran.Mencari calon
konsumen di perkumpulan atau komunitas yang berhubungan dengan bisnis Pabrik Tahu
III.G.2. Pemasaran
Target utama dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang kami jual
adalah orang dewasa dan remaja karena produk yang kami buat sangat digemari oleh
kalangan orang dewasa dan remaja.Penjualan tahu jabred biasanya kami lakukan setelah
aktivitas perkuliahan selesai.Untuk mempromosikan produk tahu ini, yang pertama kami
mempromosikan dari mulut ke mulut terutama dipromosikan kepada orang-orang
terdekat terlebih dahulu. Sambil berjualan keliling dalam mempromosikannya, kami juga
akan membuka stand penjualan di luar wilayah kampus dan di dalam kampus, meyewa
tempat untuk membuka usaha ini.
Produk yang kami tawarkan tidak menggunakan bahan pengawet atau zat–zat kimia
yang berbahaya lainnya dan merupakan jajanan pasar yang sudah tidak asing dengan
lidah Indonesia.
para konsumen dapat memilih rasa dan isi yang disukai sesuai dengan selera masing-
masing.
Memiliki harga yang ekonomis yang dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat atau
konsumen.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk yang kami buat yaitu :
Produk yang kami tawarkan merupakan jajanan pasar yang banyak tersedia di
berbagai tempat.
Produk yang kami tawarkan merupakan produk yang tidak tahan lama karena tanpa
Harga bahan baku dan bahan-bahan lainnya yang tidak stabil selalu berubah-ubah,
Opportunity (Peluang)
Karena tahu ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai yang tua, maka
Karena sebagian besar tukang gorengan yang menjual gorengannya hanya begitu-
begitu saja dengan tampilan dan isi yang biasa saja, disini kami memberikan tampilan
dan isi yang beraneka macam seperti isi daging ayam cincang, sayuran, sosis, dan
Threath (Hambatan)
dengan menggunakan bahan pengawet dengan harga jual yang sama atau bahkan lebih
murah dibandingkan dengan produk yang kami buat tanpa menggunakan bahan pengawet
Produk yang kami buat mudah ditiru, sehingga banyak orang-orang yang nantinya tidak
ingin membelinya, tetapi ingin membuatnya sendiri dirumah atau dijual kembali.
Apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen kurang memuaskan,
maka konsumenpun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan terancam bangkrut.
PENUTUP
IV.A. Kesimpulan
1. Pendirian Industri Rumah Tangga yang didirikan dan di kelola oleh keluarga, dalam pendirian
industry memerlukan waktu 118 hari.
2. Alur izin pendirian Industri Rumah Tangga melalui kantor pelayanan perizinan,
kemudian Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPOM, Dinas Kesehatan propinsi,
Direktur jendral Kementrian dan Perdagangan kemudian Mentri Kesehatan.
3. Bangunan memiliki luas 5 hektar yang terdiri dari luas bangunan 3hektar. Sumber daya
yang digunakan pada Pabrik tahu adalah sumber daya yang berasal dari keluarga.
Sehingga pada pabrik tahu ini terdiri dari keluarga. Produksi pada pabrik tahu ini
menggunakan mesin cetak dan cetakan tahu. Strategi pemasaran yang diterapkan adlah
dengan baliho, social media, dan mengadakan seminar dengan mempromosikan produksi
tahu yang di hasilkan.
4. ROI yang dihasilkan adalah 18 %, untuk PBP adalah 5.3bulan (jangka waktu untuk
5. Analysis SWOT yang diterapkan pafa pabrik ini digunkana untuk mencari Kekuatan,
kelemahan, peluang dan startegi dari pabrik tahu agar dapat mencapai hasil yang
maksimal sesuai target.
1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk
Industri Rumah Tangga.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1799/Menkes/Per/Xii/2010
Tentang Industri Farmasi.