Anda di halaman 1dari 5

PENYAKIT INFEKSI KARENA IMUNOLOGI PADA IBU DAN ANAK

BIOLOGI REPRODUKSI

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

 MERY AFRIANA (P27824417021)


 CYNTIA ABIMANTRANA R (P27824417022)
 ESAMANTA VIORE M (P27824417023)
 HANIFAH WAHYUNINGSIH (P27824417024)
 MAHARANI WANDA (P27824417025)

PRODI PROFESI KEBIDANAN SUTOMO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2017-2018
RUBELLA

1. Pengertian
Rubella atau Campak Jerman bisa jadi tidak begitu berbahaya bagi anak maupun
orang dewasa, namun bagi ibu hamil virus ini dapat mengakibatkan bayi cacat lahir hingga
keguguran.

Rubella atau sering dikenal dengan Campak Jerman adalah infeksi virus akut yang
menular. Penyakit ini umumnya tergolong ringan jika terjangkit pada anak-anak ataupun
orang dewasa.

Namun pada wanita hamil, penyakit ini dapat memiliki konsekuensi serius karena
dapat menyebabkan kematian janin atau bayi yang lahir kemungkinan besar memiliki cacat
bawaan yang dikenal sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Virus rubella ditularkan lewat udara ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk.
Manusia adalah satu-satunya tuan rumah yang diketahui bagi virus ini.

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG


dana IgM.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan
pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk
divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut
pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.
3. Bahaya Rubella atau Campak Jerman bagi ibu hamil
Rubella sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya. Siapapun yang tidak
divaksinasi terhadap Campak Jerman berisiko terkena penyakit ini.

Virus ini paling berbahaya jika ibu hamil terinfeksi pada awal kehamilan, terutama
pada 12 minggu pertama (trimester pertama).

Sedangkan Congenital Rubella Syndrome (CRS) adalah kondisi yang terjadi pada
janin di dalam rahim ibu yang terinfeksi virus tersebut. CRS dapat mempengaruhi hampir
segala sesuatu di tubuh bayi yang sedang berkembang.

Cacat lahir yang paling umum dari CRS dapat mencakup:

 Tuli
 Katarak
 Cacat jantung
 Cacat intelektual
 Kerusakan hati dan limpa
 Berat badan lahir rendah
 Ruam kulit pada saat lahir

Komplikasi lainnya dapat mencakup:

 Glaukoma

 Kerusakan otak

 Tiroid dan masalah hormon lainnya

 Radang paru-paru

 Autisme

 Diabetes mellitus

4. Tanda dan gejala

Pada anak-anak, Campak Jerman biasanya ringan, dengan sedikit gejala yang terlihat.
Ruam merah adalah tanda pertama yang muncul.
Ruam umumnya pertama kali muncul pada wajah dan leher, kemudian menyebar ke
seluruh tubuh, dan berlangsung sekitar tiga hari. Gejala lain yang mungkin terjadi 1 sampai 5
hari sebelum muncul ruam meliputi:

 demam ringan (<39°C)


 mual
 sakit kepala
 mata kemerahan atau bengkak pada bagian putih mata
 tubuh tidak nyaman
 pembengkakan kelenjar getah bening
 batuk
 ingusan

Kebanyakan orang dewasa yang terjangkit biasanya memiliki gejala dengan demam
ringan, sakit tenggorokan, dan ruam yang dimulai pada wajah dan menyebar ke seluruh
tubuh.

Beberapa orang dewasa juga mungkin memiliki sakit kepala, mata merah dan badan
pegal-pegal selama 3 sampai 10 hari. Sekitar 25 sampai 50% dari orang yang terinfeksi tidak
akan mengalami gejala apapun.

5. Penyebaran

Rubella atau Campak Jerman menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau
bersin. Orang yang terjangkit virus ini dapat menyebarkan penyakit kepada orang lain hingga
satu minggu sebelum ruam muncul, dan tetap menular sampai 7 hari setelahnya.

Orang yang terinfeksi harus memberitahu teman-teman, keluarga, dan orang-orang


yang bekerja dengan mereka, terutama ibu hamil. Jika anak Anda terjangkit rubella, penting
untuk memberitahu pihak sekolah atau tempat penitipannya.

Pada ibu hamil, 90% kemungkinan ia menularkan virus ke janinnya. Bayi dengan
CRS dapat membawa virus selama satu tahun atau lebih.

Menurut WHO, angka CSR tertinggi ada di kawasan Afrika dan Asia Tenggara di
mana cakupan vaksin berada di angka terendah.
6. Pengobatan

Tidak ada obat khusus untuk mengobati rubella atau membuat penyakit ini sembuh
lebih cepat. Dalam banyak kasus, gejala ringan dapat dirawat dengan istirahat dan obat-
obatan untuk demam.

Namun, cara terbaik menghindarinya adalah dengan vaksinasi. Vaksin rubella tersedia
dalam formulasi monovalen atau lebih sering dalam kombinasi dengan vaksin lain seperti
vaksin campak (MR), campak dan gondok (MMR), atau campak, gondok, dan varicella
(MMRV).

Anda mungkin juga menyukai