Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, suku bunga dan
kurs valuta asing secara parsial dan simultan terhadap return saham pada sektor
property and real estate di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2016.
Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi
dalam penelitain ini adalah semua perusahaan sektor property and real estate yang
terdaftar di BEI periode 2012-2016 sebanyak 49 perusahaan. Sampel ditentukan
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria-kriteria antara lain
perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2016
dan memiliki data laporan keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian
sehingga diperoleh sampel sebanyak 30 perusahaan di sektor property and real
estate. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian
Capital Market Directory tahun 2012 - 2016. Hasil menunjukkan bahwa secara parsial
tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, suku bunga tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham dan kurs valuta asing berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Secara simultan tingkat inflasi, suku bunga dan
kurs valuta asing berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata kunci: return saham, tingkat inflasi, suku bunga, kurs valuta asing
Abstract
This study aims to determine the effect of inflation rate, interest rates and foreign
exchange rates partially and simultaneously to stock returns on property and real
estate sector in Indonesia Stock Exchange in the period 2012-2016. Based on the
type of data, this research is a quantitative research. Population in this research is all
company of property and real estate sector listed in BEI period 2012-2016 as many
as 49 companies. The sample is determined by using purposive sampling method
with criteria such as property and real estate companies listed in BEI in period 2012-
2016 and have financial statement data relating to research variablel so that obtained
a sample of 30 companies in the property and real sector estate. Sources of data
used in this study were obtained from Indonesian Capital Market Directory in 2012 -
2016. The results show that partially inflation rate does not have a significant effect
on stock returns, the interest rate has no significant effect on stock return and foreign
exchange rate has a significant effect on stock return. Simultaneously the inflation
rate, interest rates and foreign exchange rates have a significant effect on stock
returns.
misalnya laba per lembar saham, deviden perusahaan. Kenaikan suku bunga akan
per saham, nilai buku per saham. meningkatkan beban emiten, sehingga
Menurut Sukirno (2008:14), inflasi labanya bisa terpangkas. Selain itu, biaya
didefinisikan sebagai suatu proses produksi akan meningkat dan harga
kenaikan harga-harga yang berlaku dalam produk akan lebih mahal sehingga
suatu perekonomian. Tingkat inflasi konsumen akan menunda pembeliannya
berbeda dari satu periode ke periode lain dan menyimpan dananya di bank.
dan berbeda pula dari satu negara ke Penurunan penjualan perusahaan dan laba
negara lain. Samuelson & Nordhaus akan menekan return saham karena para
(2001) memberikan definisi bahwa inflasi investor lebih memilih menanamkan
sebagai suatu keadaan dimana terjadi uangnya pada deposito bank saat tingkat
kenaikan tingkat harga umum, baik suku bunga sedang naik. Sebaliknya, bila
barang-barang, jasa-jasa maupun faktor suku bunga sudah melemah maka para
produksi. Dari definisi tersebut investor akan kembali beralih pada saham.
mengindikasikan keadaan melemahnya Dalam penjelasan tersebut dapat,
daya beli yang diikuti dengan semakin disimpulkan bahwa jika tingkat suku bunga
merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang tinggi maka return saham akan mengalami
suatu negara. Inflasi merupakan penurunan dan sebaliknya.
kecenderungan terjadinya peningkatan Faktor lain yang turut berpengaruh
harga produk-produk secara keseluruhan. pada tingkat pengembalian saham adalah
Tandelilin (2010:342) inflasi yang tinggi kurs valuta asing. Menurut Suta (2000),
mengurangi tingkat pendapatan riil yang terjadinya apresiasi rupiah memberikan
diperoleh investor dari investasi. dampak terhadap perkembangan
Sebaliknya, jika tingkat inflasi suatu negara pemasaran produk Indonesia di luar negeri
mengalami penurunan maka hal ini terutama dalam persaingan harga. Apabila
merupakan sinyal yang positif bagi investor apresiasi rupiah terjadi maka secara tidak
seiring dengan turunnya risiko daya beli langsung akan memberikan pengaruh
uang dan risiko penurunan pendapat riil. terhadap neraca perdagangan, karena
Menurut Samsul (2006:201), bahwa inflasi menurunnya nilai ekspor dibandingkan
yang tinggi akan menjatuhkan harga dengan nilai impor. Seterusnya, akan
saham di pasar. Sementara inflasi yang berpengaruh pula kepada neraca
rendah akan berakibat pertumbuhan pembayaran Indonesia. Memburuknya
ekonomi yang sangat lamban dan pada neraca pembayaran tentu akan
akhirnya harga saham juga bergerak bepengaruh terhadap cadangan devisa.
dengan lamban. Berkurangnya cadangan devisa akan
Selain inflasi, suku bunga juga dapat mengurangi kepercayaan investor
dapat dikatakan mempengaruhi return terhadap perekonomian indonesia, yang
saham. Suku bunga SBI (Sertifikat Bank selanjutnya menimbulkan dampak negatif
Indonesia) pada prinsipnya adalah surat terhadap perdagangan saham dipasar
berharga yang dikeluarkan oleh Bank modal yang dapat berupa anjloknya harga
Indonesia sebagai pengakuan utang saham dan mengakibatkan berkurangnya
jangka pendek dengan sistem diskonto tingkat pengembalian saham. Depresiasi
atau bunga. Sunariyah (2006:80) suku rupiah menyebabkan sumber dana
bunga adalah harga dari pinjaman. Suku mengalir dari pasar saham ke arah pasar
bunga dinyatakan sebagai presentase uang asing. Investor akan
uang pokok unit waktu. Menurut Kasmir menginvestasikan dananya pada pasar
(2005:224), SBI merupakan surat berharga uang asing karena dinilai lebih memberi
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI). keuntungan.
Menurut Cahyono (2000:117), terdapat Kenyataannya, tidak semua teori
dua penjelasan mengapa kenaikan Suku yang telah dipaparkan di atas sejalan
Bunga dapat mendorong Return Saham dengan bukti empiris yang ada. Seperti
kebawah. Pertama, kenaikan suku bunga yang terjadi dalam perkembangan sektor
mengubah peta hasil investasi. Kedua, property and real estate yang terdaftar di
suku bunga akan memotong laba BEI periode 2012-2016. Adapun besarnya
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017
Tabel 1. Rata-rata Return Saham, Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Kurs Valuta Asing
Industri Real Estate and Property di BEI Tahun 2012-2016
Directory (ICMD), IDX Statistic, dan situs normalitas, uji multikolinearitas, uji
resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Teknik analisis yang digunakan Uji normalitas dilakukan untuk
untuk menyelesaikan permasalahan menguji apakah dalam sebuah model
dalam penelitian ini adalah Regresi Linier regresi, residu atau variabel penganggu
Berganda dengan menggunakan bantuan dari persamaan regresi mempunyai
program komputer SPSS 22 (Statistical distribusi normal atau tidak normal. Model
Package for Social Science). Metode regresi yang baik adalah yang memiliki
regresi linier berganda digunakan untuk distribusi normal atau mendekati normal
mencari hubungan dan pengaruh dua (Ghozhali, 2011:160). Wibowo (2012:62)
variabel atau lebih. Teknik analisis ini uji normalitas dapat dilakukan dengan
digunakan untuk menguji hubungan dan menggunakan Histogram Regresion
pengaruh tingkat suku bunga, inflasi dan Residual yang sudah distandarkan,
kurs valuta asing terhadap return saham analisis Chi Square dan menggunakan
pada perusahaan property and real estate Nilai Kolomogorov-Smirnov. Uji
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia multikoliniearitas bertujuan untuk menguji
(BEI) secara parsial. Menurut Nata apakah model regresi ditemukan adanya
Wirawan (2002:293) persamaan linier korelasi antar variabel bebas (Gozhali,
berganda adalah sebagai berikut. 2011:105). Ada atau tidaknya
Y = b0 + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4 + e multikolinearitas atau korelasi antar
Keterangan : variabel bebas, dapat dilihat dari cut off
Y = Return Saham nilai telorance atau Variance Information
b0 = Bilangan Konstanta Faktor (VIF). Uji heteroskedastisitas
X1 = Tingkat Inflasi betujuan menguji apakah terjadi
X2 = Tingkat Suku Bunga ketidaksamaan varian dari residual satu
X3 = Kurs Valuta Asing pengamatan model regresi (Wibowo,
b1- b3 = Koefisien regresi variabel 2012:93). Ada atau tidaknya
e = error atau residu heteroskedastisitas dapat menggunakan
Analisis regresi linier berganda model Park Gleyser. Uji autokorelasi
terdapat dua jenis pengujian yaitui uji t dan bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
uji F. Uji statistik t digunakan untuk model regresi linier ada korelasi antara
mengetahui seberapa besar pengaruh keselahan pengganggu pada periode (t)
satu variabel independen terdiri dari dengan kesalahan pengganggu pada
tingkat inflasi (X1), suku bunga (X2) dan periode sebelumnya (t-1).
kurs valuta asing (X3) secara individual
menjelaskan variabel terikat yaitu return HASIL DAN PEMBAHASAN
saham (Y). Uji statistik F dalam penelitian Pengaruh Inflasi Terhadap Return
ini digunakan untuk mengetahui Saham Pada Sektor Property and Real
kemampuan variabel bebas (independen) Estate
yang terdiri dari tingkat inflasi (X1), suku Uji statistik t-tes pada program SPSS
bunga (X2) dan kurs valuta asing (X3), 22 for windows digunakan oleh peneliti
secara bersama-sama dalam menjelaskan untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi
variabel terikat (dependen) yaitu return terhadap return saham pada sektor
saham (Y). Selain uji t dan uji F, juga property and real estate. Hasil dari uji
dilakukan analisis asumsi klasik yaitu uji statistik t-tes dapat dilihat pada tabel 2
sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Statistik t-tes untuk tingkat inflasi terhadap return saham
Hasil uji statistik untuk tingkat inflasi Pengaruh Tingkat Suku Bunga
pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai t- Terhadap Return Saham Pada Sektor
hitung = 1,222 < t-tes = 1,977 atau p-value Property and Real Estate
= 0,224 > α = 0,05 berarti H0 diterima. Uji statistik t-tes pada program SPSS
Dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi 22 for windows digunakan oleh peneliti
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku
terhadap return saham pada sektor bunga terhadap return saham pada sektor
property and real estate yang terdaftar property and real estate. Hasil dari uji
pada Bursa Efek Indonesia periode 2012- statistik t-tes dapat dilihat pada tabel 3
2016. sebagai berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Statistik t-tes untuk tingkat suku bunga terhadap return saham
Hasil uji statistik untuk tingkat suku Pengaruh Kurs Valuta Asing Terhadap
bunga pada tabel 3 menunjukkan bahwa Return Saham Pada Sektor Property
nilai t-hitung = -1,051 < t-tabel = 1,977 and Real Estate
atau p-value = 0,295 > α = 0,05 berarti H0 Uji statistik t-tes pada program SPSS
diterima. Dapat disimpulkan bahwa tingkat 22 for windows digunakan oleh peneliti
suku bunga tidak mempunyai pengaruh untuk mengetahui pengaruh kurs valuta
yang signifikan terhadap return saham asing terhadap return saham pada sektor
pada sektor property and real estate yang property and real estate. Hasil dari uji
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia statistik t-tes dapat dilihat pada tabel 4
periode 2012-2016. sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil Uji Statistik t-tes untuk tingkat suku bunga terhadap return saham
Hasil uji statistik untuk kurs valuta Pengaruh tingkat inflasi, suku bunga
asing pada tabel 4 menunjukkan bahwa dan kurs valuta asing terhadap return
nilai t-hitung = -2,292 > t-tabel = 1,977 saham secara simultan dapat dilihat dari
atau p-value = 0,023 < α = 0,05 berarti H0 hasil analisis uji statistik F dan untuk besar
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa kurs pengaruhnya dilihat pada hasil model
valuta asing mempunyai pengaruh yang summary dengan program SPSS 22 for
signifikan terhadap return saham pada Windows. Uji statistik F ini menunjukkan
sektor property and real estate yang analisis regresi berganda variabel bebas
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada yaitu tingkat inflasi (X1), suku bunga (X2)
periode 2012-2016. dan kurs valuta asing (X3), memiliki
pengaruh terhadap variabel terikat yaitu
Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga return saham (Y). Hasil analisis yang
dan Kurs Valuta Asing Terhadap Return menunjukkan tingkat inflasi (X1), suku
Saham Pada Sektor Property and Real bunga (X2) dan kurs valuta asing (X3)
Estate Pada Periode 2012-2016 memiliki pengaruh terhadap return saham,
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,294a ,086 ,067 37,95194
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada
nilai Adjusted R Square sebesar 0,067. periode 2012 sampai 2016 sebesar 0,067
Dapat disimpulkan besarnya pengaruh atau 6,7%. Hasil analisis uji statistik F
simultan tingkat inflasi, suku bunga dan dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut.
kurs valuta asing terhadap return saham
pada sektor property and real estate yang
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 19290,410 3 6430,137 4,464 ,005b
Residual 204529,620 142 1440,349
Total 223820,029 145
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 89,846 30,879 2,910 ,004
Inflasi 253,950 207,740 ,155 1,222 ,224
Suku Bunga -395,093 376,064 -,121 -1,051 ,295
Kurs Valuta Asing -,005 ,002 -,216 -2,292 ,023
< t-tabel = 1,977 atau p-value = 0,295 > Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio
0,05. Ketiga kurs valuta asing dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
berpengaruh signifikan terhadap return BPFE-UGM.
saham pada sektor property and real
. 2009. Teori Portofolio dan
estate yang terdaftar pada Bursa Efek
Analisis Investasi. Edisi Keenam.
Indonesia periode 2012 sampai 2016. Hal
Cetakan pertama. Yogyakarta:
ini ditunjukan dari hasil analisis t-tes yang
PT.BPEE.
menunjukkan bahwa nilai t-hitung = -2,292
> t-tabel = -1,977 atau p-value = 0,023 < . 2010. Teori Portofolio dan
0,05. Keempat inflasi, suku bunga dan Analisis Investasi. Edisi Keenam,
kurs valuta asing berpengaruh signifikan Yogyakarta: BPFE.
terhadap return saham pada sektor Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga
property and real estate yang terdaftar Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8.
pada Bursa Efek Indonesia periode 2012- Jakarta: PT Raja Grafindo
2016. Hal ini ditunjukan dari hasil analisis Persada.
F-tes yang menunjukkan F-hitung = 4,464
> F-tabel = 2,67 atau p-value = 0,005 < . 2005. Bank dan Lembaga
0,05. Keuangan Lainnya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Saran Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal
Berdasarkan simpulan diatas, maka dan Manajemen Portofolio.
dapat dikemukakan beberapa saran Jakarta: Penerbit Erlangga.
sebagai berikut. Bagi pihak investor yang
ingin meningkatkan return sahamnya perlu Samuelson, Paul A & Nordhaus, Wiliam D.
memperhatikan tingkat kurs valuta asing 2001. Ilmu Mekro Ekonomi.
mengingat variabel tersebut memiliki Jakarta: PT. Media Edukasi.
dampak yang signifikan terhadap Satria, Wiradharma. 2016. Pengaruh
pergerakan return saham. Berdasarkan Tingkat Suku Bunga, Tingkat Inflasi,
pada R2 yang bernilai kecil yaitu hanya Nilai Kurs Rupiah dan Produk
sebesar 6,7 persen yang memiliki Domestik Bruto Terhadap Return
pengaruh terhadap model dan sisa Saham. E-Jurnal Manajemen Unud,
sebesar 93,3 persen dijelaskan oleh 5 (6): 3412-3414
variabel lain diluar model. Maka,
disarankan untuk penelitian selanjutnya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
agar menambahkan variabel lain yang Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
mempengaruhi return saham serta Bandung: Alfabeta.
menambah periode waktu penelitian Sukirno, Sadono. 2008. Teori Pengantar
sehingga dapat memperoleh hasil yang Makroekonomi edisi 3. Jakarta: PT
lebih maksimal. Raja Grafindo Persada.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA Pasa Modal. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Cahyono. 2000. Dasar-dasar Analisis
Kinerja Keungan. Edisi Kedua. Suta. 2000. Menuju Pasar Modal Modern.
Cetakan Pertama. Jakarta: TPWI. Jakarta : Yayasan SAD SATRIA
BHAKTI.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Suyati, Sri. 2015. Pengaruh Inflasi,
Edisi Kelima. Semarang: Universitas Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar
Diponogoro. Rupiah/US Dollar Terhadap Return
Saham Properti yang Terdaftar di
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Bursa Efek Indonesia. Serat Acitya –
Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang. 4
Empat. (3): 79-82
ejournal Jurusan Pendidikan Ekonomi
Volume: 10 No: 2 Tahun: 2017