Anda di halaman 1dari 12

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117

Studi Pemodelan Dinamika Proton Dalam Ikatan Hidrogen H2O


Padatan Satu Dimensi
Yossy Kurniawan dan Muhammad Nur
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Diponegoro, Semarang.

Abstract
The research of one dimenssion proton dynamic movement at inter hidrogen bond in H2O solid has been curried
Out. In this research proton movement equation that differencial from Hamiltonian of movement particle clue
too ψ potencial between kisi. Equation Klein Gordon Non linear Discret (KGND) was found and finally the
4

proton wave function has been determined, this study used numerical and analytical approach.
Numerical approach used finile difference method and computertional by using Matlab 5.3.1 We found that the
movement of protons was brown movement and the maximum probality for the position of proton on the middle
of inter proton latice.

Intisari
Telah dilakukan penelitian dinamika gerak proton dalam ikatan antar hidrogen H2O padatan satu dimensi.
Dalam penelitian ini dikaji persamaan gerak proton yang diturunkan dari Hamiltonian partikel yang bergerak
karena potensial ψ diantar lintasan kisi l. Persamaan yang didapat adalah persamaan diskret Klein-Gordon
4

nonlinear (DNKG) sehingga akhirnya didapat fungsi gelombang proton. Pendekatan yang dilakukan adalah
kajian melalui pendekatan analitik dan numerik. Pendekatan numerik menggunakan teori beda hingga dan
program komputasi MATLAB 5.3.1. Hasil yang didapat adalah adanya gerak brown pada proton. Rapat
kebolehjadian menemukan proton yaitu di tengah lintasan kisi antar proton.

Pendahuluan sendiri, antara lain dalam pembentukan


Dewasa ini, perkembangan riset benzena, air(es), amoniak dan lain-lain [2].
tentang pemanfaatan reaksi inti sangat pesat, Pada ikatan hidrogen tersebut terdapat
hal ini disebabkan oleh makin meningkatnya karakteristik proton penyusun atomnya, yaitu
kebutuhan energi dan penggunaan gerakan-gerakan dinamis proton dalam ikatan
radionuklida. Reaksi inti yang sedang dan akan tersebut dapat dipelajari dengan mengkaji
terus dikembangkan adalah reaksi fusi persamaan gerak proton dalam ikatan sehingga
(pembentukan) di berbagai akselerator di dapat diketahui perilaku proton dalam keadaan
seluruh dunia, misalnya yang terus dilakukan tertentu. Ikatan hidrogen dalam
di pusat akselerator Eropa dengan spesialisasi molekul H2O merupakan ikatan kovalen,
Proton Synchroton (CERN) kerja sama Prancis kajian kepadanya diperlukan untuk mengetahui
dan Swiss [1]. bagaimana keadaan ideal dari molekul
Reaksi inti yang melibatkan atom dan tersebut. Molekul H2O yang lebih dikenal
penyusun-penyusunnya haruslah dikaji terus sebagai air, sangat besar dan mendasar
dan lebih lanjut sehingga didapat hasil reaksi manfaatnya dalam kehidupan ini. Kajian
yang diharapkan mampu memenuhi mendalam tentangnya baik secara atomik dan
kesejahteraan umat manusia dengan resiko molekuler diperlukan untuk menjawab
yang seminimal mungkin dan hasil yang karakteristik molekul H2O.
semaksimal mungkin. Salah satu penyusun Kajian mengenai partikel penyusun
atom adalah proton. Kajian mengenai proton inti atomik dan molekuler dalam hal ini proton
diharapkan menjawab karakteristik proton, dan sebagai salah satu penyusun inti baik itu
salah satu karakteristiknya adalah dinamika karakteristik atomik maupun molekulernya
proton dalam ikatan antar atom hidrogen. sangat diperlukan. Salah satu karakteristik
Ikatan hidrogen dapat membentuk fase baru proton adalah dinamika geraknya. Visualisasi
dan menghasilkan suatu senyawa baru dalam gerak dalam molekul dan peluang
ikatannya dengan atom lain seperti atom C, N, mendapatkan partikel tersebut dalam lintasan
O, maupun ikatannya dengan atom hidrogen antar proton dapat membantu analisis

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
karakteristiknya. Pada akhirnya jika molekul atom oksigen yang dikaji secara analitik dan
H2O tidak mempunyai karakteristik seperti numerik.
hasil yang didapat maka molekul H2O tidaklah Tujuan penelitian ini adalah
ideal. mempelajari keadaan tertentu dari proton
Disamping hal tersebut diatas untuk dengan menggunakan persamaan gerak proton
energi masa depan sangat diharapkan berasal dalam atom hidrogen yang berikatan (dalam
dari energi fusi, lebih spesifik lagi adalah hal ini atom hidrogen yang berikatan
reaksi termonuklir, yaitu reaksi fusi dari inti membentuk H2O) sehingga dapat diketahui
ringan menjadi inti berat dengan bahan dasar karakteristik proton secara analitik dan dapat
[2]. Bahan dasar dari reaksi tersebut adalah disimulasikan secara komputasi numerik satu
deutrium dan tritium yang keduanya dapat dimensi.
diekstrak dari molekul H2O. Yaitu terdapat Penelitian ini dibatasi pada dinamika
deutrium 0,015% dari molekul H2O sedang gerak proton atom hidrogen dalam molekul
tritium didapat dari penembakan dua isotop H2O padatan yang bergerak karena pengaruh
yang terdapat dalam litium alamiah dengan potensial sumur ganda. Pergerakan proton taat
neutron. Suatu kajian mikroskopik tentang pada persamaan Klein-Gordon diskret
molekul penghasil deutrium yang ekonomis nonlinear yang dibahas secara analitik dengan
dalam hal ini H2O sangat diperlukan [3]. studi pustaka dan analisis numerik satu
Di dalam alam, ada sejumlah besar dimensi dengan pembuatan program
daerah dengan keadaan geografis yang tertutup komputasi.
oleh es, yang merupakan H2O padatan. Dua
kutub yang sepanjang tahun tertutup es, sangat Dasar teori
diharapkan pemanfaatannya. Keadaan H2O Teori mekanika-kuantum untuk atom
yang memadat merupakan materi yang dikembangkan dalam waktu singkat telah
terkondensasi, yaitu suatu materi dengan memberikan sumbangan yang cukup besar
keadaan stochastic resonance. Dalam suatu dalam memahami permasalahan mengenai
keadaan kondensasi, panjang gelombang de alam semesta juga yang menyangkut gejala
Broglie atom-atom sebanding dengan rata-rata atomik. Teori ini telah menjawab berbagai hal
jarak atom. Keadaan tersebut menyebabkan tentang atom dan materi penyusunnya ataupun
atom-atom memadat ke dalam keadaan fenomena-fenomena di dalamnya seperti atom
kuantum yang sama. Semua atom digambarkan berinteraksi untuk membentuk molekul stabil,
oleh fungsi gelombang yang sama, yang asal mula tabel periodik unsur-unsur dan sebab
memberikan banyak sifat tidak umum pada zat padat memiliki sifat karakteristik listrik,
kondensasi tersebut [4]. Keadaan ini juga yang magnetik, optis dan mekanis [6].
menyebabkan struktur H2O padatan memiliki Sebuah atom hidrogen terdiri dari
besaran-besaran fisis yang tidak umum [5]. sebuah proton, partikel yang bermuatan listrik
Penyediaan energi alternatif masa +e, dan sebuah elektron, partikel yang
depan harus benar-benar memadai sesuai bermuatan –e yang bermassa 1.835 kali lebih
kebutuhan. Yang sangat mungkin ringan dari proton. Elektron tersebut bergerak
dikembangkan adalah penyediaan energi disekeliling proton dan cenderung melepaskan
melalui reaksi fusi dengan bahan dasar diri dari inti tapi dicegah oleh medan listrik
proton [3]. Seperti dalam teori Bohr, koreksi
deutrium yang dapat dihasilkan dengan
gerak proton dapat dilakukan dengan
mengekstrak molekul H2O. Permasalahan mengganti massa elektron dengan massa
yang muncul adalah tinjauan dinamika tereduksinya m’ yang akan dibahas lebih lanjut
gerak partikel merupakan tinjauan dalam bab ini.
mikroskopik dan melibatkan partikel Muatan positif atom terkungkung
penyusun inti salah satunya adalah proton. dalam suatu daerah sangat kecil di inti atom.
Kajian mendalam tentang karakteristik Inti atom memiliki muatan +Ze, dengan Z
proton sangat diperlukan dalam hal ini kajian adalah nomor atom. Seluruh massa atom (99,9
dinamika gerak sebagai fungsi gelombangnya %) berasal dari inti atom. Massa berbagai atom
sehingga didapat karakteristik gerak dan hampir mendekati kelipatan bulat massa
peluang menemukannya dalam lintasan kisi hidrogen [7]. Oleh karena itu, dianggap bahwa
inti atom hidrogen tersusun dari suatu satuan

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
muatan positif mendasar, satuan mendasar ini sebuah partikel dengan massa kurang lebih
disebut proton (3). Massa proton sama dengan sama dengan massa proton (sebenarnya 0,1%
massa atom hidrogen tanpa massa elektron dan lebih berat), tetapi tidak mempunyai muatan.
energi ikat, dan bermuatan +e. Menurut model Proton-neutron, sebuah inti
Sebelum neutron ditemukan, kesulitan atom terdiri atas Z proton dan (A-Z) neutron
dalam menjelaskan karakteristik inti dapat yang memberikan muatan total Ze dan massa
diatasi dengan adanya model proton-elektron, total sekitar A. Karena massa neutron dan
yang mempostulatkan bahwa inti atom juga proton hampir sama, keduanya dikelompokkan
mengandung (A-Z) buah elektron. Berdasarkan ke dalam nukleon. Tabel 2.1
anggapan ini massa inti atom akan sekitar A Ditemukannya neutron pada tahun
kali massa proton (karena massa elektron dapat 1932 menjawab seluruh permasalahan
diabaikan ) dan muatan inti atom akan sama nukleon. Neutron merupakan tabel
dengan A(+e) +(A-Z)(-e) =Ze. merupakan karakteristik nukleon
Peluruhan proton dapat mungkin Berbagai macam ikatan dalam partikel
terjadi dengan asumsi adanya partikel quark antara lain adalah ikatan ionik dan ikatan
yang meluruh menjadi lepton melalui emisi kovalen. Ikatan ionik adalah pemberian ion
dari suatu partikel. atau atom bermuatan, dalam hal ini adalah
Berikut adalah beberapa partikel- elektron valensi kepada atom lain sehingga
partikel elementer, yaitu partikel-partikel dasar keduanya dalam keadaan stabil, seperti ikatan
yang tidakn terdapat lagi struktur internalnya. pada NaCl, misalnya sebuah atom natrium
Beberapa partikel elementer adalah lepton, sentral (1s2 2s2 2p6 3s ). Satu elektron 3s
hadron dan quark. Proton merupakan salah berada di luar kulit penuh 2p, dan sebuah atom
satu bagian partikel elementer yang termasuk klor netral (1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 ) yang
barion. kekurangan satu elektron untuk mengisi penuh
1. Lepton, merupakan partikel kulit 3p. Untuk melepaskan elektron terluar
elementer secara ilmiah dengan dari atom natrium diperlukan energi sebesar
tak terdapat petunjuk adanya 5,14 eV, yakni energi ionisasi atom Na.
struktur internal. Elektron dan Dengan hasil terbentuk ion positif Na+. Jika
neutron merupakan bagian dari elektron valensi dikaitkan dalam atom Cl,
kelompok lepton. maka didapat ion negatif Cl- dengan pelepasan
2. Hadron, adalah partikel elementer, energi sebesar 3,61 eV, yakni afinitas elektron
tidak seperti lepton, hadron dari atom Cl [8]. Ikatan yang kedua adalah
mengalami interaksi kuat dan ikatan kovalen, yaitu pemakaian bersama
interaksi lemah. Hadron juga elektron valensi untuk membentuk senyawa
berbeda dari lepton karena hadron stabil atom, misalnya ikatan pada H2, H2O,
menempati ruang dan berukuran NH3, LiNa, Kna, NaRb dan lain-lain.
inti. Berukuran diameter sedikit Menurut [8], ikatan hidrogen
lebih besar dari 1 fm (10-15 m). umumnya ada antara atom hidrogen asam yang
Hadron dapat berupa meson yang mempunyai sebagian kecil muatan positif
merupakan partikel spin 0 yang (misalnya N-H, O-H, F-H ), dan atom
massa diamnya terletak antara elektronegatif yang mempunyai konsentrasi
muon dan proton, atau barion muatan negatif tinggi (misalnya atom nitrogen
yaitu partikel spin ½ atau 3/2 yang dalam amina, atom oksigen dalam alkohol dan
massanya sama atau lebih besar air). Ikatan hidrogen tidak disebabkan oleh
dari proton. momen dipol molekul, tetapi oleh adanya andil
3. Quark, dibayangkan sebagai proton antara dua atom elektronegatif seperti
elementer seperti juga lepton, pada F, O atau N yang berada pada jarak terpisah
hakekatnya merupakan partikel- dan dapat diterangkan dengan baik dengan
titik yang tidak memiliki struktur adanya tarik-menarik elektron yang
internal, tetapi berlainan dengan terlokalisasi [8]. Harga energi minimum dari
lepton- bahkan berlainan dengan ikatan hidrogen sepasang molekul diatomik
partikel lain di alam, diduga quark adalah 6 kkal mol-1 atau 400 x 10-22
memiliki muatan listrik pecahan [ Joule/pasangan molekul.
8].

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
Tabel 2.1 muatan, massa dan spin nukleon
Nama muatan massa energi spin

Proton +e 938,28 MeV ½


Neutron 0 939,57 MeV ½

Molekul air adalah salah satu contoh elektron pada orbital px, py, pz. Elektron pada
kasus bekerjanya gaya dipol dalam molekul 2p yang keempat harus berpasangan dengan
yang melibatkan andil proton. Bekerjanya gaya salah satu dari ketiga elektron yang semula,
elektrik dipol pada molekul diperlihatkan oleh misalnya ia menempati orbital px, dengan
gambar 2.1. demikian atom oksigen mempunyai dua
Atom oksigen dalam air cenderung elektron 2p yang tidak berpasangan, dan
menarik semua elektron molekul sehingga masing-masingnya dapat membentuk ikatan
tampak seperti ujung negatif dari dipol; kedua dengan elektron 1s dari atom H untuk
proton “murni” membentuk ujung positif membentuk sebuah molekul H2O. Atom
dipol, dan masing-masingnya dapat menarik oksigen dalam ikatan ini sebagai pembentuk
oksigen negatif dari molekul air di dekatnya dipol sehingga molekul H2O memiliki ikatan
[3]. Jenis ikatan inilah yang menyebabkan terarah. Ikatan molekul tersebut mempunyai
struktur kristal es berciri khas heksagonal, dan arah tetap yang besarnya tertentu, sudut yang
apabila ikatan ini melibatkan atom hidrogen terbentuk karena adanya tolakan coulomb dari
seperti pada air maka ikatan ini disebut ikatan kedua atom H [9].
hidrogen. Molekul H2O, atom oksigen Gambar 2.2 berikut merupakan
memiliki delapan elektron, empat diantaranya gambar struktur H2O dalam tinjauan dua
menempati kulit 2p. Pengisian semua elektron dimensi dan satu dimensi.
ini pada orbital atomik 2p dimulai dengan satu

- +

+ -

Gambar 2.1 Gaya tarik dan tolak pada molekul

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
Pergerakan proton dalam ikatan antar proton.Potensial V membuat proton bergerak
atom hidrogen dipengaruhi oleh potensial diantara kisi tertentu l.
sumur ganda yang bekerja pada

(a)

(b)

Atom oksigen

proton

Gambar 2.2 (a)Struktur molekul H2O dalam model dua dimensi


(b)Struktur molekul H2O dalam model satu dimensi [20]

m-1,n+1 m,n+1 m+1,n+1

m-1,n m,n m+1,n

m-1,n-1 m,n-1 m+1,n-1

Gambar 2.3 Skema molekul air dan potensial yang bekerja


pada proton [23]
117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
Gambar 2.3 merupakan permukaan serempak, maksudnya semua proton bergerak
dua dimensi H2O yang menggambarkan bersama-sama karena potensial “ψ 4 ”[10].
keadaan standar xmn, perpindahan proton dari Dari gambar 2.3, jika diambil satu
titik tengah dalam ikatan horizontal antara proton yang bergerak dengan potensial
kisi(m-1,n) dan(m,n) dan dalam ikatan vertikal
adalah antara kisi(m,n-1) sampai (m,n). V = (1 − ψ 2 ) 2 [10] adalah sebagai berikut:
Pergerakan yang terjadi adalah pergerakan
Dinamika proton dalam H2O padatan maka persamaan Klein-Gordon secara umum
dipelajari berdasarkan model kisi satu dimensi. dapat dituliskan [19]:
Satu sistem yang menarik adalah ikatan antar 1 ∂2 m 2c 2
hdrogen dalam H2O padatan. Proton ∇ 2ψ − ψ = ψ (2.4)
mempunyai potensial yang bekerja dalam c 2 ∂t 2 h2
sumur potensial ganda (gambar 2.4) di antara Persamaan Klein-Gordon merupakan
kisi. Proton terperangkap dalam kisi dan persamaan yang menggambarkan keadaan
suatu partikel yang bergerak periodik dalam
bergerak periodik karena potensial ψ 4 keadaan tertentu [12].
tersebut. Persamaan Klein-Gordon nonlinear
Potensial ψ 4 yang bekerja pada diturunkan dari persamaan Hamiltonian
proton menghasilkan pergerakan tertentu partikelnya . Persamaannya adalah sebagai
dalam lintasan kisi. Mekanisme ini terjadi berikut:
∂ t2ψ − c 0 ∂ 2xψ + ω 02V (ψ ) = 0 (2.5)
2
sebagai peristiwa stochastic resonance
sehingga kasusnya adalah nonlinear. yang menggambarkan gerak gelombang dari
Persamaan Schrödinger tidak dapat partikel yang dipengaruhi oleh potensial sumur
menjelaskan kasus dalam batas relativistik ganda. Potensial yang bekerja pada proton
karena koordinat ruang dan waktu harus dalam keadaan stochastic resonance adalah
simetris [11].
Dalam teori relativitas, hubungan model potensial ψ 4 [13].
energi E dan momentum p adalah: Persamaan Klein-Gordon dapat
E2=p2c2+m2c4 (2.1) berbeda-beda satu sama lain, tergantung
dengan c adalah kecepatan cahaya. Asumsi keadaan yang berlangsung. Salah satu bentuk
dasar ini yang membawa pada persamaan yang lain adalah persamaan Klein-Gordon tak
Klein-Gordon [11]. gayut waktu [13]:
Dari asumsi persamaan (2.1) tersebut
dan dengan mengambil operator:

E → E = ih (2.2)
∂t
p → p = −ih∇ (2.3)

l
Gambar 2.4 Skema proton dalam kisi

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
 h2 ∂2  (Lampiran A), kemudian dikenakan potensial
2( E0 − E ( x)) + ψ = 0 (2.6) proton ψ 4 pada persamaan tersebut.
 m ∂x 
Persamaan diskret Klein-Gordon yang
diselesaikan menghasilkan fungsi gelombang
dengan E0 adalah energi partikel pada titik proton. Persamaan tersebut diselesaikan
acuan awal, E(x) adalah energi tertentu dengan menggunakan pendekatan analitik dan
bergantung jarak, m adalah massa partikel, h numerik melalui teori beda hingga.
adalah konstanta Planck=6,626x10-34 J.s, Visualisasi persamaan gerak
h=h dan ψ adalah fungsi gelombang dengan menggunakan program komputasi

MATLAB 5.3.1 untuk melihat pergerakan
partikel.
proton dan akhirnya didapat peluang
Metode beda hingga adalah metode
mendapatkan proton sepanjang jarak kisi antar
yang menggantikan turunan dengan hasil bagi
proton pada atom hidrogen.
diferensial sehingga diperoleh sistem
persamaan linear dengan variabel yang
diketahui dari variabel tak bebas persamaan Hasil dan pembahasan
diferensial tersebut [14]. Beda hingga Di bawah ini akan dibahas
digunakan untuk menyajikan kekontinuan dari persamaan gerak proton dalam ikatan
ruang dan waktu menjadi sekelompok titik- hirogen dalam air yang akan diselesaikan
titik diskret yang berjarak tertentu. secara analitik dan numerik. Persamaan
Syarat perhitungan yang dapat gerak proton yang bergerak dengan
diterima adalah harus mempunyai kestabilan pengaruh potensial Morse adalah [23]:
tertentu yang tidak menyebabkan
∂ t2ψ − c 0 ∂ 2xψ + ω 02V (ψ ) = 0 (4.1)
2
bertambahnya ralat setiap perhitungan
diteruskan. Stabilitas numerik adalah suatu Penyelesaian persamaan (4.1) tersebut adalah:
1
nilai kesalahan yang konstan pada perhitungan   c 0πt  2 
1 2
  1 πx
numerik dan tidak mengakibatkan kenaikan ψ = 1 −  2 sin sin 
kesalahan saat perhitungan komputasi   ω0 l l  
dilanjutkan [12]. Berikut merupakan  
pendekatan beda hingga dengan metode beda (4.2)
terpusat: dengan ψ adalah fungsi gelombang proton, x
 ∂f  f − fl adalah kelipatan lintasan proton, l adalah
  ≅ l +1 (2.7)
 ∂x  l (∆x) jarak kisi atau lintasan antar proton, c 0 adalah
kecepatan karakteristik proton dan t adalah
waktu karena fungsi tersebut adalah gayut
Sedangkan untuk persamaan turunan kedua, waktu.
pendekatan beda hingga yang digunakan Kajian ini akan menampilkan
adalah: visualisasi dari dinamika gerak proton dalam
 ∂2 f  f l +1 − 2 f l + f l −1 ikatan molekul H2 dengan pendekatan numerik
 2  = + 0(∆x) 2 satu dimensi melalui pendekatan beda hingga.
 ∂x ∆ 2
 ( x ) Untuk persamaan gerak proton (4.1),
(2.8) pendekatan numerik yang dilakukan adalah:
Metode penelitian (ψ x ,t ) num = (2ψ x , t − ψ x + h ,t − ψ x − h ,t ) -
Metode yang digunakan 2
ω02 ω02  l  πx
dalam penelitian ini adalah dengan t +
2
  sin ψ x ,t (4.3)
menggunakan studi pustaka untuk 16 128  c0  l
mendapatkan landasan teori tentang dinamika
proton dalam ikatan hidrogen kemudian
digunakan pendekatan numerik untuk dengan (ψ x ,t ) num adalah fungsi gelombang
penyelesaiannya dan visualisasi persamaan dengan pendekatan numerik, ψ x,t adalah
gerak proton dengan program komputasi. fungsi gelombang proton bebas dan h
Penelitian ini diawali dengan merupakan lebar langkah perhitungan numerik.
penggunaan persamaan Hamiltonian partikel

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
Gerak suatu partikel ditentukan oleh dianggap diam ketika elektron berputar
persamaan geraknya. Dalam bab ini dibahas mengelilinginya. Tentu saja keduanya, inti dan
perilaku proton sebagai partikel bermuatan elektron, berputar di sekeliling pusat massanya
yang berikatan dan mempunyai interaksi gaya yang terletak sangat dekat inti karena massa
dengan inti dan juga ikatannya dengan atom inti jauh lebih besar daripada elektron (gambar
lain membentuk molekul H2O. Molekul H2O, 4.1 ).
terdapat dua atom hidrogen dan sebuah atom Sistem seperti ini ekuivalen dengan
oksida yang berperan membentuk arah dipol partikel tunggal bermassa m’ yang berputar di
dalam ikatannya tersebut. Dalam hal ini akan sekitar partikel yang lebih berat. m’
dibahas ikatan molekul H2 yang dapat merupakan massa tereduksi elektron yang
mewakili molekul-molekul yang stabil lainnya. merupakan faktor pengabai gerak inti (proton).
Untuk menyederhanakan analisis, pada
fisika modern biasanya inti hidrogen (proton)

Inti
hidrogen

Pusat
massa
sumb
elektro u
n

Gambar 4.1 Elektron dan proton berputar pada pusat massa


sistem [3]

simpangan
-16
(x10 m)
4

0
0 2 4 -10
6 8
Lintasan proton (x10 m)

Gambar 4.2 Simulasi dinamika gerak proton

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
Dalam mekanika kuantum, kuantitas membuktikan adanya gerak Brownian dalam
yang diperlukan untuk menggambarkan partikel mikroskopik tersebut.Adanya gerak
keadaan suatu partikel adalah fungsi brown juga semakin diperjelas dengan
gelombang ψ dari benda itu. Walaupun ψ menyederhanakan gambar 4.2 dengan
sendiri tidak mempunyai arti fisis tertentu, mengurangi titik-titik pada gambar 4.3. Pada
namun ψ merupakan langkah awal untuk gambar 4.3 tersebut dapat dijelaskan adanya
menentukan besaran- besaran fisis lain untuk tumbukan partikel pada posisi tertentu yang
partikel tersebut misalnya momentum, menunjukkan dalam molekul tersebut terdapat
momentum sudut, dan energi dari partikel. tumbukan tak putus-putus (gerak brown)
Fungsi gelombang ψ juga dapat dianalisis sepanjang lintasan geraknya.
Dari gambar 4.3. tersebut juga dapat
pada gambar yang didapat. Gambar 4.2 dilihat bahwa partikel yang bergerak bersifat
menunjukkan pergerakan proton sepanjang kontinu, selalu ada pada setiap tempat, tidak
lintasan l . Pada gambar 4.2 tersebut tampak hilang pada titik tertentu.
bahwa setiap perubahan lintasan menghasilkan
perubahan simpangan yang acak, yang

simpangan
-16
(x10 m)
4

0
0 2 4 -10
6 8
Lintasan proton (x10 m)

Gambar 4.3 Penyedehanaan simulasi gerak proton

sim p a ng a n
2
(x1 0 -25 m )

-2

-4

-6
L inta sa n p ro to n
Gambar 4.4 Perbesaran simulasi gerak proton

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117

0.9

0.8

0.7

pelua ng (P )0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 1.38 2.76
jarak kisi (x10 -10 m )

Gambar 4.5 Rapat kebolehjadian menemukan


proton

Gambar 4.4 merupakan perbesaran Setiap molekul memancarkan dan


dari setiap lintasan proton pada gambar 4.3. menyerap energi dengan vibrasi dan rotasi
Terlihat keacakan gerakan partikel dengan molekul. Kedua keadaan ini dipengaruhi oleh
keharmonikannya sesuai dengan pengertian nilai bilangan kuantum dari masing-masing
gerak brown proton di dalam molekul H2O. tingkat energi molekul.
Gambar 4.4 tersebut menggambarkan gerak
vibrasi proton dalam setiap lintasan l, jadi Kesimpulan
selain bergerak vibrasional proton juga Dari penelitian yang telah dilakukan,
bergerak rotasional dalam lintasan kisi.Dalam dapat diambil beberapa kesimpulan:
dinamika molekul terdapat beberapa tingkat 1. Adanya gerak Brown pada partikel
energi, misalnya energi vibrasional dan energi mikroskopik.
rotasional. Pola yang ditunjukkan oleh gambar 2. Proton berada pada dekat sumbu putar
4.4 merupakan pola simpangan akibat dari massa dalam sistem pergerakan proton
vibrasi dan rotasi molekul. Hal ini terbukti dan elektron sehingga kebolehjadian
dalam spektrum molekul yang didapat dari terbesar menemukan proton terletak
spektroskopi. Pada gambar 4.5 ditunjukkan pada tengah lintasan kisi.
suatu grafik untuk |ψ |2, karena |ψ |2
berbanding lurus secara langsung dengan Daftar pustaka
peluang P untuk mendapatkan benda yang [1]. Krane, K. 1992. Introductory to
digambarkan oleh ψ , maka rapat Nuclear Physics. John Willey and
kebolehjadian menemukan partikel (proton) Sons, Inc. New York.
ditunjukkan dengan memplotkan |ψ |2 kedalam [2]. Ayres, F.Jr . 1992. Persamaan
Differensial dalam satuan SI
grafik. Peluang terbesar menemukan proton
metric (terjemahan tim Erlangga).
adalah pada nilai tertinggi dari |ψ |2 yaitu pada
Penerbit Erlangga . Jakarta.
tengah-tengah sepanjang lintasan l [3]. Krane, K.1992. Fisika Modern
Ini dapat dijelaskan dari gambar 4.1, (terjemahan Hans J.Wosparik).
proton bergerak pada jarak yang relatif dekat Penerbit Universitas Indonesia
pusat massa pada inti sehingga kebolehjadian Press. Jakarta.
menemukan proton terdapat pada tengah- [4]. Cornell dan Wieman. 1995. Bose-
tengah sepanjang lintasan l. Berbagai Einstein Condensation. Boulder.
perhitungan dengan menggunakan massa [5]. Nylund, E. 1993. Proton
tereduksi elektron, proton dapat dianggap diam Dynamics In Hydrogen-Bonded
sama sekali, itu berarti peluang untuk System. Journal of Statistical
mendapatkan proton sangat besar pada tengah- Physics. Vol 70. Hal 163.
tengah sepanjang lintasan l.

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117
[6]. Alkins, P.W. 1983. Molecular Campuran. Yogyakarta:
Quantum Mechanics. Edisi 2. proseding Simposium Fisika
Oxford University Press. Nasional XII Himpunan Fisika
[7]. Beisser, A. 1992. Konsep Fisika Indonesia.
Modern (terjemahan The Houw [17]. Halliday,D. dan
Liong). Penerbit Erlangga. Resnick,R.1990. Fisika Modern
Jakarta. (terjemahan Pantur Silaban dan
[8]. Dogra,S. 1978. Kimia Fisik. Erwin sucipto). Edisi 3. Penerbit
Penerbit Universitas Indonesia Erlangga. Jakarta.
Press. Jakarta. [18]. Hanselman dan Duane. 2000.
[9]. Krane, K. 1992. Introductory to MATLAB Bahasa Komputasi
Nuclear Physics. John Willey and Teknis (terjemahan tim penerbit
Sons, Inc. New York. Andi). Penerbit Andi. Yogyakarta.
[10]. Zolotaryuk A.V. 1998. [19]. Harker,C.J. 2002. Numerically
Dichotomous Collective Proton Solving the Klein-Gordon
Dynamics in Ice. Physical Review Equation. Senior Thesis of
B.57. 1. Marlboro College. USA.
[11]. Alkins, P.W. 1983. Molecular [20]. Hofstadter, R. 1954. Nukleon
Quantum Mechanics. Edisi 2. Structure. Stanford University
Oxford University Press. Press. California.
[12]. Gerald. 1978. Applied [21]. Johnsen H. R. dan Grunwald.
Numerical Analysis. London: 1960. Atoms, moleculs and
Edison-Willey and Publishing chemical change. Edisi 2.
Company. Prentice-Hall, Inc. London.
[13]. Liboff, L.R. 1989. Quantum [22]. Krane, K.1992. Fisika Modern
Mechanics. Cornell University. (terjemahan Hans J.Wosparik).
USA. Penerbit Universitas Indonesia
[14]. Gultom, B. dan Albert, S. Press. Jakarta.
1989. Solusi persamaan [23]. Liboff, L.R. 1989. Quantum
Diferensial Parsial Tak Linier Mechanics. Cornell University.
dengan Kasus Distribusi Suhu USA.
Pada Pengerasan Logam [24]. Nylund, E. 1993. Proton
Campuran. Yogyakarta: Dynamics In Hydrogen-Bonded
proseding Simposium Fisika System. Journal of Statistical
Nasional XII Himpunan Fisika Physics. Vol 70. Hal 163.
Indonesia. [25]. Peleg dan Yoav.1998.
[15]. Grössing, G. 2000. Derivation Quantum Mechanics. Schaum‘s
the Schrödinger Equation and the Outline Series, McGraw-Hill.
Klein-Gordon Equation from First London.
Principle. Austrian Institute for [26]. Spiegel, M.R. 1992.
Nonlinear Studies.Vienna. Matematika Lanjutan edisi SI
Austria. metrik (terjemahan tim Erlangga).
[16]. Gultom, B. dan Albert, S. Penerbit Erlangga. Jakarta.
1989. Solusi persamaan [27]. Zolotaryuk A.V. 1998.
Diferensial Parsial Tak Linier Dichotomous Collective Proton
dengan Kasus Distribusi Suhu Dynamics in Ice. Physical Review
Pada Pengerasan Logam B. 57. 1

117
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 107-117

117

Anda mungkin juga menyukai