BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca khususnya
tentang hal-hal yang berkaitan dengan aqidah beserta ruang lingkupnya.
2. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum Agama Islam pada program studi
Matematika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
َساكِين َ عش ََرةِ َمَ ط َعا ُم ْ ارتُهُ ِإَ عقه ْدت ُ ُم األ ْي َمانَ فَ َكفه ِ َّللاُ ِبالله ْغ ِو فِي أ َ ْي َمانِ ُك ْم َولَ ِك ْن ي َُؤ
َ اخذُ ُك ْم ِب َما اخذُ ُك ُم هِ ال ي َُؤ
َ ص َيا ُم ثَالث َ ِة أَي ٍهام ذَلِكَ َكفه
ُ ارة ِ َير َرقَ َب ٍة فَ َم ْن لَ ْم َي ِج ْد ف ْ ُ س ِط َما ت
ُ ط ِع ُمونَ أ َ ْه ِلي ُك ْم أ َ ْو ِكس َْوت ُ ُه ْم أ َ ْو تَحْ ِر َ ِم ْن أ َ ْو
)٨٩( ََّللاُ لَ ُك ْم آيَاتِ ِه لَ َعله ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون
ظوا أ َ ْي َمانَ ُك ْم َكذَلِكَ يُبَيِ ُِّن ه
ُ َأ َ ْي َمانِ ُك ْم ِإذَا َحلَ ْفت ُ ْم َواحْ ف
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan
dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan
diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. (Lihat kamus bahasa:
Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu'jamul Wasiith: (bab: ‘Aqada).
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara
pasti adalah aqidah; baik itu benar ataupun salah.
4. Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sam'i, yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam
barzkah, akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb.
Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
(memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
5
Artinya : “Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (Q.S Al-
Ikhlas : 4)
A
artinya :
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”( QS. Al-A‟raf : 54).
2) Tauhid Uluhiyyah
Tauhid Uluhiyyah yaitu mengesakan Allah dalam hal peribadahan, agar
manusia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Sehingga tidak
ada yang diseru dalam doa kecuali Allah , tidak ada yang dimintai
pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung
kecuali Dia, tidak boleh menyembelih qurban atau bernadzar kecuali untuk-
Nya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untuk-Nya dan
karena-Nya semata. Sebagaimana firman Allah :
7
3) Tauhid Asma’ wa
Sifat Tauhid Asma‟ wa Sifat yaitu mengesakan Allah sesuai dengan
Nama dan Sifat yang Ia sandangkan sendiri kepada Diri-Nya, di dalam Kitab-
Nya, atau melalui lisan Rasul-Nya (Muhammad saw.)
Mengimani dengan menetapkan apa yang ditetapkan Allah dan
menafikan apa yang dinafikanNya dengan tanpa; tahrif, ta‟thil, takyif, dan
tamtsil.
Tahrif adalah merubah asma‟ul husna dan sifat-sifatNya yang Maha
Tinggi atau merubah maknamaknanya.
Ta'thil adalah meniadakan sifat-sifat Allah atau meniadakan makna-makna
sesungguhnya dari asma‟ dan sifat. Yang demikian adalah kekafiran,
karena merupakan bentuk pendustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Takyif adalah menanyakan hakikat bentuk sifat Allah.
Tamtsil adalah menyerupakan sifat Allah dengan makhkluk. Yang seperti
ini termasuk kesyirikan dan pendustaan terhadap Allah. Juga mengandung
perendahan hak Allah dari sisi memberikan permisalan bagi-Nya dengan
makhluk-Nya.
8
Artinya : "...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah
yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. Asy-Syura' [42] : 11).
Dengan beriman kepada Allah kita akan selalu merasa bahwa setiap
yang kita lakukan itu diawasi oleh Allah SWT sehingga kita akan
menumbuhkan sikap salah satu diantaranya Berbuat baik, taqwa, malu,
syukur, sabar, ridho dengan keputusan Allah. Demikian juga setelah kita
mengimani Allah, maka kita membenarkan segala perbuatan dengan
beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, mengakui bahwa Allah SWT bersifat dari segala sifat, dengan
ciptaan-Nya dimuka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan
kesempurnaan Allah.
Allah berfirman :
Artinya : “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi. Yang menjadikan
Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang); dua, tiga, dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathir : 1).
A
r
t
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi dan
dari engkau (wahai Muhammad) dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra
Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (QS.
Al-Ahzab : 7).
Dan masih banyak para Rasul yang tidak diketahui namanya. Sebagaimana
firman Allah :
A
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum
engkau, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Al-Mu‟min : 78)
Akhir artinya menyakini semua yang dikabarkan oleh Allah di dalam kitab-Nya
dan yang dikabarkan oleh Rasulullah tentang apa yang terjadi setelah kematian.
Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung
(hisab) amal perbuatan setiap orang yang sudah dibebani tanggung jawab dan
memberikan putusan ganjaran sesuai dengan hasil perbuatan selama di dunia.
BAB III
KESIMPULAN
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil
keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan
keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul.
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah
aqidah, baik itu benar ataupun salah.
Ruang lingkup aqidah dibedakan menurut sistematika Hasan Al-Banna yang meliputi
Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan Sam'iyyat, dan sistemtika arkanul iman yang berdasar
pada rukun iman yakni iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah, iman
kepada kitab Allah, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir serta iman kepada
qada dan qadar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono dan A. Munir. 1992. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
https://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/01/rukun-iman.pdf
https://www.slideshare.net/ShiAddung/aqidah-islam-hasan-al-banna