BAB I
PENDAHULUAN
Setiap individu memiliki dinamika hidup yang berubah – ubah dari waktu ke
waktu dan tentunya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain.
manusia berkembang mulai dari masa bayi, masa awal anak – anak, masa remaja, masa
awal dewasa, masa pertengahan dewasa, masa akhir dewasa, dan death and dying
(Santrock, 2008).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak – anak menuju dewasa yang
B,1999).masa remaja juga merupakan masa peralihan antara masa anak – anak ke masa
dewasa yang dimulai pada saat terjadinya kematangan antara usia 12 sampai 20 tahun
(Syamsu Yusuf,2004 ).
dengan orang lain, remaja ini merasa sulit mengungkapkan pendapat atau ide kepada
orang lain karena merasa cemas yang di sebabkan pendapatnya tersebut tidak akan
diterima. Ada perasaan takut pada diri remaja maka mereka tidak diterima kehadiranya
oleh teman – temanya, sehingga mereka takut dan ragu untuk mengungkapkan
pendapat yang ada pada pikiran mereka. kecemasan yang dirasakan pada remaja di desa
Hatu sangat berbahaya karena dapat berakibat pada sulitnya remaja untuk konsentrasi
atau penurunan daya ingat, hilangnya semangat, perasaan senang, dan minat yang
polah asuh orang tua yang kurang tepat atau orang tua yang selalu menyalakan anak –
anaknya sehingga anak – anak merasa tindakanya selalu salah ( Savitri , 2007).
ada tiga hal yang dapat memberi perubahan kepada individu, yaitu : keluarga, sekolah,
dan masyarakat. keluarga merupakan kelompok sosial pertama dimana individu berada
2
dan akan mempelajari banyak hal penting dan mendasar, melalui pola asuh dan binaan
orang tua. Keluarga dapat menjadi mata pisau dari sisi yang berbeda, di satu sisi baik
untuk mengembangkan kepribadian individu ke arah pribadi yang matang dan tangguh
sebaliknya keluargapun dapat menjadi killing field (Sunarjo dalam Basis, 2003 : 32 )
bagi perkembangan kepribadian individu dalam hal ini anak apabila tidak mampu
menjalankan fungsi keluarga itu sendiri. Orang tua selalu berusaha dengan keras untuk
menjadikan anak- anaknya sukses dalam segala hal,salah satu yang diharpakan orang
akhir - akhir ini parah ahli perkembangan mulai menelusuri peran keterkaitan yang
aman orang tua terhadap perkembangan anak. Keterkaitan anak dengan orang tua pada
masa remaja dapat membantu kopetensi sosial dan kesejahtranya dapat dilihat pada
Ikatan yang kuat dari orang tua kepada anaknya berfungsi penting, di karenakan
Pola asuh orang tua terhadap anak diartikan sebagai pola prilaku yang digunakan
untuk berhubungan dengan anak – anak ( Thoha, 2010 ).pola asuh dari orang tua
kepada anak di mulai sejak anak itu memasuki masa remaja, Polah asuh yang diterpkan
oleh tiap – tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainya yang nantinya akan
berpengaruh pada perkembangan pribadi dan sosial semua usia tumbuh kembang
Penelitian yang dilakukan oleh Siti inakha, tentang polah asuh orang tua terhadap
yang dapat memenuhi perkembangan kepribagian anak, polah asuh yang diterapkan
dalam penelitian ini yaitu pola asuh demokratis yaitu polah asuh yang di berikan dari
orang tu kepada anaknya yakni polah asuh yang menghadirkan lingkungan rumah yang
Penelitian yang dilakukan oleh Sally Febriyanti Korua (2015) tentang hubungan
pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada remaja SMK negeri 1 manado,
didapatkan persentasi dari pola asuh orang tua adalah pola asuh demokratis dengan 19
responden (39,6%) dan berperilaku bullying berat dengan 54,2% (26 responden).
adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada remaja di
sekitar lingkunganya. untuk menetralisir kecemasan pada remaja di liang maka perlu
dukungan dan dorongan dari orang tua dan keluarga agar remaja mampu melaluinya
dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara pada remaja di desa Liang kecamatan Teluk
elpaputih terdapat 120 remaja yang mengalami permasalahan dalam bentuk kecemasan.
“Hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecemasan pada remaja di desa Liang
B. Rumusan masalah
sebagai berikut : “ Adakah hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecamasan pada
C. tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui polah asuhan yang di berikan dari orang tua kepada anak
2. Tujuan Khusus
elpaputih.
4
c. Mengetahui gambaran pola asuh orang Tua pada Remaja Di dasa Liang
d. Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kecemasan pada remaja di desa
D. manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dapat di jadikan sebagai bahan masukan dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Masyarakat
masyarakat untuk memahami pentingnya pola asuh orang tua dalam mengatasi
Hasil penilitian ini merupakan referensi bagi setiap tenaga keperawatan sebagai