TEORI KEPERAWATAN
“HILDEGARD.E.PEPLAU”
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Hildegard E.Peplau”
dalam tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II oleh dosen
Suyami,M.Kep.Ns.Sp.Kep.Anak
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan makalah ini,namun
kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Jika didalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,maka kami memohon
maaf atasnya.Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kesempurnaan.
Lebih dan kurangnya di ucapkan Terima Kasih.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………............1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..1
BAB II Pembahasan :
2.1 Sejarah Hildegard Peplau………………………………………………………...2
2.2 Konsep Utama Peplau……………………………………………………………8
2.3 Model Teori Peplau………………………………………………………………8
2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat Klien…………………...9
2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan…………………..12
2.5.1 Komunikasi Teraupetik Perawat………………………………………13
2.5.2 Analisa Diri perawat………………………………………...................13
2.5.3 Komunikasi Teraupetik………………………………………………...15
2.5.4 Tujuan Komunikasi Teraupetik………………………………………...16
2.5.5 Mengembangkan Helping Relationship………………………………..16
2.5.6 Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik……………………………….16
2.5.7 Tehnik Komunikasi Teraupetik ………………………………………..17
2.6 Blending Dari Hubungan Perawat Klien………………………………………….20
2.7 Tujuan Teori Peplau………………………………………………………………20
2.8 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Peplau………………………………………...20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu keperawatan sering sekali teori yang digunakan adalah teori yang
merupakan pendapat dari tokoh-tokoh yang ahli di bidang ilmu keperawatan, tokoh tersebut
salah satunya adalah Peplau.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang
model konsep dan teori keperawatan menurut peplau, selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan mahasiswa dapat mengerti bagaimana tugas dan sikap perawat yangseharusnya
serta dapat mengimplementasikannya dalam lingkungan kerja nanti.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain
mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat
ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi
klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya,
biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif
dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi
kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien.
Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam
proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan
penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan
energi kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong
kemandirian pasien.
Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak peran lainnya, termasuk
konsultan, guru, agen keamanan, mediator, administrator, pengamat, dan peneliti. Ini tidak
didefinisikan secara rinci tetapi "diserahkan kepada kecerdasan dan imajinasi pembaca."
(Peplau, 1952).
2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan
Dari empat tahap orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi seperti yang dibahas di
atas. Proses keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas’’, yang disengaja intelektual dimana
praktek keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada kesamaan mendasar antara proses keperawatan dan fase antar pribadi Peplau itu.
Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik.
Menggunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk berkolaborasi
pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke khusus, misalnya, perasaan yang samar-
samar pasien terhadap fakta-fakta spesifik tentang perasaan samar-samar. Kedua meliputi
observasi, komunikasi, dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh perawat.
Ada perbedaan juga, antara fase Peplau dan proses keperawatan. Ketika
mempertimbangkan perbedaan, harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam
Hubungan Keperawatan’’ diterbitkan pada tahun 1952. Keperawatan profesional saat ini
berfungsi dengan tujuan lebih jelas. Gerakan jauh dari perawat sebagai pembantu dokter dan
perawat sebagai advokat konsumen. Misalnya, hari ini bagian dari proses keperawatan
diagnosis. Asosiasi Perawat Amerika dalam Standar Praktik Keperawatan, menyatakan:
"Diagnosis keperawatan berasal dari data status kesehatan".Peplau menyatakan (dalam 1952)
bahwa fungsi utama dokter adalah "mengakui impor penuh masalah nuklir dan jenis bantuan
profesional yang dibutuhkan" yang hasil untuk dokter dalam" tugas mengevaluasi dan
mendiagnosa masalah muncul". Ini bertentangan dengan pengakuan sekarang dari fungsi
keperawatan mandiri.
I II
Diketahui oleh diri sendiri Hanya diketahui oleh
Dan orang lain orang lain
III IV
Hanya di ketahui oleh Tidak diketahui oleh
Diri sendiri siapapun
Dari hal tersebut,terjadi perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang
lain.Kuadran yang menurut teori tersebut antara lain :
Jika Kuadran I yang diperbesar,maka individu ini cenderung bahkan selalu terbuka dengan
orang lain.
Jika Kuadran II yang diperbesar,maka individu ini suka menonjolkan dirinya sendiri.
Jika Kuadran III yang diperbesar,maka individu ini akan nampak suka menyendiri
,pendiam,tidak suka bergaul atau berinteraksi dengan orang lain.
Jika Kuadran IV yang diperbesar,maka individu ini tidak diketahui oleh orang lain namun
dia tahu banyak tentang orang lain.
Kesadaran diri seseorang dapat ditingkatkan melalui tiga cara, yaitu : 1) Mempelajari diri
sendiri, 2) Belajar dari orang lain, dan 3) membuka diri terhadap informasi atau perubahan
yang terjadi.
Kesadaran diri ini menentukan pola interaksi yang dibanggun antara komunikator dengan
komunikan, antara perawat dengan klien.Kesadaran diri yang baik dapat menciptakan
hubungan yang teraupetik yang saling memuaskan.
2.Klarifikasi Diri
Kenyaman dan kepuasan perawat terhadap system nilai yang dianut merupakan model
yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan komunikasi teraupetik.Perawat akan lebih
siap dan mantap dalam mengidentifikasikan situasi yang bertentangan dengan nilai yang
dimiliki ,sehingga hubungan teraupetik antara perawat-klien tidak terganggu.
3.Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia
dapat menggunakan dirinya secara teraupeutik.Jika perawat terbuka pada perasaannya maka
ia akan mendapatkan dua informasi penting,yaitu bagaimana responnya pada klien dan
bagaimana penampilannya pada klien.Sehingga pada saat berbicara dengan klien,perawat
harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.
2. Pertanyaan terbuka (Broad Opening) think ini member kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya sesui kehendak klien tanpa membatasi,
Contoh :”apa yang sedang saudara pikirkan?”, “apa yang akan kita bicarakan hari
ini?.
Agar klien merasa aman dalam mengungkapkan perasaannya, perawat dapat member
dorongan dengan cara ,mendengar atau mengatakan “saya mengerti apa yang saudara
katakana”
Misalnya : “Oo… jadi saudara tadi malam tidak bisa tidur karena………”
4. Klarifikasi, di lakukan bila perawat ragu, tidak jelas,tidak mendengar, atau klien
berhenti karena malu mengemukakan informasi,informasih yang di peroleh tidak
lengkap atau mengemukakannya berpindah-pindah.
Refleksi ini dapat dibedakan menjadi dua,yaitu refleksi isi,bertujuan memfalidasi apa
yang di dengar.Klarifikasi ide yang di ekspresikan klien dengan pengertian perawat, dan
refleksi perasaan,yang bertujuan member respon pada perasaan klien terhadap isi
pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaanya.Thnik refleksi ini berguna
untuk :
a. mengetahui dan menerima ide perasaan
b. mengoreksi
c. memberi keterangan lebih jelas .
sedangkan kerugiannya adalah : a.mengulang terlalu sering tema yang sama
b.dapat menimbulkan marah,iritasi dan frustasi
6. Memfokuskan,membantu klien bicara pada topik yang telah di pilih dan yang penting
serta menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yaitu lebih spesifik,lebih jelas dan
berfokus pada realitas
Contoh : klien : “Petugas kesehatan yang ada di rumah sakit ini kurang
perhatian pada pasien.”
Perawat :”Apakah saudara sudah minum obat?”.
7. Membagi presepsi,meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan
pikirkan.Dengan cara ini perawat dapat meminta umpan balikdan member informasi.
Misalnya :”saya lihat dari semua keterangan yang anda jelaskan,anda telah di
sakiti.apakah ini latar belakang masalahnya?”.
10. Informing,tehnik ini bertujuan member informasi dan fakta untuk pendidikan
kesaehatan bagi klien.
Misalnya :Kita tadi sudah cukup banyak bicara tentang penyebab batuk dan sesak
napas,salah satunya karena merokok,kami berharap anda dapat mengurangi atau
berhenti merokok.
Kekurangan:
→Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif. Hildegard
E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien
adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk
membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang terdiri dari
bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang
di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
Dari buku :www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam
pelayanan,Mundakir