2.1 Defenisi
Kanker uterus adalah tumor ganas yang terdapat pada lapisan terdalam
rahim (endometrium). Kanker ini merupakan jenis kanker yang menakutkan
karena mempengaruhi kemampuan reproduksi perempuan, di samping
itu penderita juga beresiko meninggal dunia. Kanker uterus adalah penyebab
kematian terbesar dari kaum perempuan di dunia. Sel kanker uterus aktif di
daerah yang lembab. Biasanya mereka hidup di dalam cairan vagina yang diidap
oleh penderita leukore (keputihan). Jika keputihan ini tidak segera diatasi maka
bisa mengakibatkan kanker rahim.
Stadium III : kanker telah menyebar ke luar rahim dan masih sebatas di
dalam rongga panggul
Stadium Keterangan
2.5 Patofisiologi
2.7 Penatalaksanaan
a. Pembedahan
c. Kemoterapi
Hindari rokok
Rutin membersihkan vagina
Menaburi bedak pada vagina
Diet rendah lemak
Perbanyak makan sayur-sayuran, buah-buahan, dan vitamin C.
2.9 Komplikasi
1. Rasa sakit akibat penyebaran kanker
Rasa sakit yang parah akan muncul ketika kanker sudah menyebar ke
saraf, tulang, atau otot Anda. Namun, beberapa obat pereda rasa sakit
biasanya dapat digunakan untuk mengendalikan rasa sakit ini. Jika pereda
rasa sakit tidak banyak membantu, tanyakan pada dokter tentang obat yang
mungkin memiliki efek lebih kuat. Radioterapi jangka pendek juga efektif
untuk mengendalikan rasa sakit.
2. Gagal ginjal
Ginjal berfungsi membuang materi limbah dari dalam tubuh. Limbah ini
dibuang melalui urine melewati saluran yang disebut ureter. Fungsi ginjal
dapat dipantau melalui tes darah sederhana yang disebut dengan kadar
serum kreatinin. Pada beberapa kasus kanker serviks stadium lanjut,
kanker bisa menekan ureter. Ini menyebabkan terhalangnya aliran urine
untuk keluar dari ginjal. Terkumpulnya urine di ginjal dikenal dengan
istilah hidronefrosis. Kondisi ini bisa menyebabkan ginjal membengkak
dan meregang. Hidronefrosis parah bisa merusak ginjal sehingga
kehilangan seluruh fungsinya. Kondisi inilah yang disebut sebagai gagal
ginjal.
3. Penggumpalan darah
Seperti kanker lainnya, kanker serviks dapat membuat darah menjadi lebih
lengket atau kental dan cenderung membentuk gumpalan. Risiko
penggumpalan darah meningkat setelah menjalani kemoterapi dan istirahat
pascaoperasi. Munculnya tumor yang besar dapat menekan pembuluh
darah pada panggul. Hal inilah yang memperlambat aliran darah balik dan
akhirnya mengakibatkan penggumpalan di kaki. Kondisi bisa berdampak
sangat fatal jika gumpalan darah dari pembuluh darah pada kaki bergerak
ke paru-paru dan menghalangi pasokan darah ke paru-paru. Kondisi ini
disebut dengan emboli paru-paru. Penggumpalan darah di kaki ini bisa
ditangani dengan kombinasi obat-obatan pengencer darah, seperti heparin
atau warfarin. Membalutkan stocking atau kain pembalut kaki juga dapat
membantu memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh.
4. Pendarahan berlebih
Pendarahan berlebih bisa terjadi jika kanker menyebar hingga ke vagina,
usus, atau kandung kemih. Pendarahan bisa muncul di rektum atau di
vagina. Bisa juga terjadi pendarahan saat buang air kecil.
Pendarahan kecil bisa ditangani dengan obat bernama asam traneksamat.
Obat ini dapat membantu darah untuk menggumpal sehingga dapat
menghentikan pendarahan yang terjadi. Radioterapi juga efektif dalam
menghentikan pendarahan karena kanker.
5. Fistula
Fistula termasuk komplikasi yang jarang terjadi, hanya sekitar satu dari 50
kasus kanker serviks stadium lanjut. Fistula adalah terbentuknya
sambungan atau saluran abnormal antara dua bagian dari tubuh. Pada
kasus kanker serviks, fistula bisa terbentuk antara kandung kemih dan
vagina. Ini bisa mengakibatkan pengeluaran cairan kencing tanpa henti
dari vagina. Terkadang, fistula bisa terjadi antara vagina dan rektum.
Biasanya diperlukan operasi untuk memperbaiki fistula. Namun, ini sering
kali tidak mungkin dilakukan pada wanita dengan kanker serviks stadium
lanjut, karena kondisi mereka yang sudah sangat lemah.
6. Keputihan abnormal
Keputihan abnormal bisa berbau aneh dan tidak sedap akibat dari kanker
serviks stadium lanjut. Keputihan yang keluar bisa muncul karena
beberapa penyebab, seperti kerusakan pada jaringan sel-sel, kerusakan
pada kandung kemih atau usus sehingga terjadi kebocoran, atau karena
infeksi bakteri pada organ vagina.
Sumber :