Anda di halaman 1dari 13

Simbol-simbol Instalasi Listrik - Berikut ini adalah informasi mengenai Simbol-simbol Instalasi

Listrik yang kami bahas di dunia elektro

Simbol-simbol Instalasi Listrik


Macam-macam Sambungan Kabel
Posted by A Insya Ansori Minggu, 10 Februari 2013 1 comment

Macam-macam Sambungan Kabel- akan diulas lebih rinci dalam dunia elektro

PERISTILAHAN / GLOSARIUM

1. Pig Tail ialah cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan
ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik.
2. Lasdop ialah penutup untuk melindungi sebuah sambungan kabel.
3. Isolasi ialah pembungkus kabel agar kabel terhindar dari hubungan dengan penghantar arus listrik
yang lain.
4. Sambungan Puntir adalah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. Ada
dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir Bell hangers dan sambungan puntir
Western union.
5. Turn Back ialah cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana kabel
ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan
maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik.
6. Single Wrapped Cable Spice ialah suatu cara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu
dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya.
7. Plain joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar.
8. Knotted tap joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar
dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.
Kabel dan Kualitas Daya Listrik

Selama beberapa tahun mencoba menangani permasalahan listrik di rumah sendiri, saya mendapatkan
bahwa peran kabel sangatlah penting dalam menentukan kualitas daya listrik agar layak / sesuai dengan
kebutuhan perangkat elektronik yang mengkonsumsinya. Hanya sedikit pengetahuan mengenai teknis
per-kabel-an yang saya miliki. Saya kurang mengerti spesifikasi teknis mengenai kualitas, jenis dan
fungsi penggunaan kabel listrik dalam instalasi sebuah rumah. Selama ini hanya mengikuti sedikit
informasi yang diberikan oleh pemilik / pelayan toko penjual kebutuhan alat-alat listrik saja.

Gambar : Jalur Kabel yg salah dlm Box MCB

Beberapa waktu lalu (November 2012), saya diminta untuk memeriksa instalasi kabel listrik di rumah
seorang family. Keluhannya adalah switch MCB pada meteran seringkali jatuh, walau pun jumlah
pemakaian masih di bawah total daya terpasang (900 watt). Padahal, instalasi penggantian menggunakan
kabel baru dengan kemampuan kapasitas lebih besar (kabel tunggal NYM – 3 x 2,5 mm²) belum lama
dilakukan.
Saat memeriksa, saya mendapatkan hampir semua stop kontak dalam keadaan hangus. Hal yang sama
terjadi pada bagian dalam kotak MCB. Disitu, saya menemukan susunan kabel terpasang di kotak MCB
berbeda dengan yang ada di rumah saya (lihat gambar). Susunan kabel hitam dan kuning menancap pada
dua MCB yang berbeda, sedangkan kabel biru sesuai pada tempatnya. Jadi, kabel kuning yang seharusnya
ditempatkan dan berfungsi di bagian arde / ground, dialihfungsikan menjadi kabel aktif (sama dengan
kabel hitam).
Cukup menarik! Listrik yang mengalir ke dalam rumah tersebut dapat berjalan “seperti normal”, hanya
pada saat-saat tertentu mengalami kasus seolah-olah terjadi overload pemakaian. Saat mendapatkan hal
tersebut, di kepala saya hanya ada satu cara menyelesaikan masalah yang ada, yaitu menyamakan logika
dari susunan kabel terpasang di box MCB seperti di rumah saya dan mengganti seluruh instalasi kabel
terpasang dengan kabel baru.

top

Standar pengerjaan instalasi

Gambar : Jalur Kabel dlm Box MCB

Ada dua standar pengerjaan pemasangan jalur utama sambungan kabel listrik ke dalam rumah yang saya
lakukan. Pertama, setiap titik stop kontak tersambung dengan spesifikasi jenis kabel tunggal (NYM) 3 x
2,5 mm². Kedua, setiap titik lampu tersambung dengan spesifikasi jenis kabel tunggal (NYM) 2 x 1,5
mm². Permintaan pembuatan “panjangan stop kontak”, dibuat dengan kabel serabut (NYMHYrd-O) 3 x
2,5 mm². Semua kabel yang digunakan adalah kabel biasa dan umum dijual di toko-toko listrik untuk
kebutuhan rumah tinggal pada umumnya. Tidak ada yang istimewa. Perbedaan dengan instalasi
sebelumnya terletak hanya pada sambungan awal di box MCB, dimana susunan kabel terhubung sesuai
tempat yang seharusnya saja.

Alasan apa yang mendasari standar pemasangan dengan spesifikasi jenis kabel sebagaimana disebutkan
sebelumnya? Mengapa untuk titik stop kontak harus menggunakan spesifikasi jenis kabel 3 muatan
(hitam, biru dan kuning)? Saya tidak memiliki penjelasan ilmiah untuk itu, namun ada beberapa
pengalaman yang menjadi dasar saya mengambil tindakan tersebut. Sebelum penggantian semua instalasi
kabel dalam rumah dilakukan, saya menancapkan travel adaptor (sambungan stop kontak) berfitur saklar
on/off ke stop kontak yang ada. Travel adaptor tersebut meledak dan mengeluarkan percikan kembang api
ketika saya menekan saklar ke posisi on (menyala). Saya sama sekali tidak mengerti apa penyebabnya.
Travel adaptor tersebut hangus, saya pun membuangnya. Kemudian, saya membuat panjangan stop
kontak menggunakan kabel tunggal 3 x 2,5 mm². Panjangan stop kontak ditancapkan pada tempat dimana
travel adaptor yang sebelumnya meledak. Kemudian travel adaptor baru ditancapkan pada panjangan stop
kontak. Tidak terjadi apa-apa. Travel adaptor dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

top

Testing Performance

Ketika baru sebagian instalasi kabel dalam rumah diganti, saya mencoba untuk men-test fungsi stop
kontak yang menggunakan jalur kabel baru dengan menggunakan travel adaptor. Saya menemukan
perbedaan performance dalam pemakaian travel adaptor ini. Dengan melakukan hal yang sama (me-
recharge handphone), terjadi selisih waktu ± 2 jam lebih cepat dibandingkan melalui stop kontak pada
instalasi lama. Saya berkesimpulan, ada satu keterkaitan antara kualitas daya listrik yang
dihantarkan dengan instalasi kabel pada box MCB jika dipasang sebagaimana mestinya. Sehingga, selain
kabel berkualitas baik, benar atau tidaknya pekerjaan instalasi yang dilakukan akan menentukan kualitas
daya listrik itu sendiri. Pemasangan sisa instalasi di lanjutkan di semua titik stop kontak dengan
menggunakan kabel tunggal 3 x 2,5 mm². Apakah pekerjaan instalasi kabel yang saya kerjakan sesuai
atau tidak dengan seharusnya, saya tidak tahu persis. Keadaan yang ada hingga saat ini adalah tidak
pernah lagi terjadi keadaan overload pemakaian listrik sebagaimana dialami sebelumnya di rumah
tersebut.

top

Travel Adaptor
Penggunaan beberapa unit Travel-Adaptor

Mengapa menggunakan travel adaptor? Saat ini, banyak perangkat elektronik yang dilengkapi dengan
steker berkaki-tiga. Entah apa maksud dan tujuannya. Namun, yang saya temukan, kebanyakan perangkat
elektronik ber-steker kaki-tiga memiliki performance dan daya tahan lebih baik daripada yang ber-steker
kaki-dua. Travel adaptor, selain dapat mengakomodasi kebutuhan perangkat elektronik ber-steker kaki-
tiga, dapat juga digunakan untuk perangkat elektronik ber-steker kaki-dua. Fungsi dari fitur saklar on / off
adalah agar aliran listrik dapat dimatikan sementara steker dihubungkan masuk ke dalam travel adaptor.
Ini mencegah terjadinya percikan kembang api saat steker bersentuhan dengan travel adaptor. Beberapa
informasi menyatakan terjadinya percikan kembang api akibat tidak stabilnya posisi steker dengan stop
kontak, dimana akhirnya akan berefek negatif pada perangkat elektronik yang terhubung menggunakan
steker tersebut.

top

Re-check Instalasi

Satu bulan kemudian, saya kembali dan memeriksa hasil instalasi yang telah dikerjakan dan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan listrik harian di rumah tersebut. Tidak ada masalah yang dikeluhkan dan
beberapa perangkat elektronik, seperti lemari es, berfungsi menjadi lebih baik. Dari hasil pemeriksaan
tersebut, saya mengambil kesimpulan bahwa instalasi kabel pada setiap titik stopkontak dengan
menggunakan kabel tunggal 3 x 2,5 mm² adalah hal yang tidak dapat ditawar lagi. Beberapa rekan yang
jauh lebih mengerti dan memahami mengenai tehnik ke-listrik-an, juga membenarkan hal tersebut.

Jika di rumah anda mengalami masalah pada pengoperasian perangkat elektronik pada titik stopkontak
tertentu, saya sarankan untuk memeriksa atau (kalau perlu) mengganti kabel lama yang menuju ke titik
stopkontak bersangkutan dengan kabel tunggal 3 x 2,5 mm² baru dan stopkontak yang baru. Seandainya
hendak dimatikan (tidak dipakai lagi), sebaiknya anda memutuskan sambungan / pencabangan kabel ke
stopkontak yang bermasalah agar terlepas dari aliran listrik. Tindakan ini dapat menghindari efek negatif
yang mungkin timbul dari bagian tersebut ke seluruh instalasi kabel yang terpasang.

top

Pembungkus Kabel

Dalam menyambung kabel, sebagaimana biasa diketahui, kulit pembungkus kabel dikelupas hingga
tinggal serabut / batang tembaga. Kemudian dililitkan satu dengan lainnya seperti di kepang. Setelah
lilitannya cukup kuat, dibungkus dengan salotip (sealtape) berwarna hitam. Cara menyambung kabel
seperti ini adalah standar penyambungan kabel yang umum dikerjakan oleh tehnisi listrik, baik
profesional maupun amatir. Saya pun melakukan hal yang sama awalnya.

Gambar : Sarana Pembungkus Sambungan Kawat

Sebagaimana terlihat pada gambar, ada 3 jenis sarana pembungkus sambungan kabel, yaitu : salotip, karet
bakar berbagai ukuran dan terminal sambungan (entah apa penamaan resminya). Dua sarana pembungkus
sambungan selain karet bakar, pernah saya coba dan gunakan sebelumnya.Terminal sambungan
merupakan sarana termudah untuk menyambung kabel. Cukup dengan mengelupaskan pembungkus
tembaga, kemudian memasukkan pada lubang yang tersedia dan mengencangkan mur-nya. Saya tidak
menyarankan menggunakan sarana jenis ini karena kualitas plastik hitamnya yang rendah. Mudah
meleleh saat terkena panas yang dihasilkan tembaga dari kabel yang melaluinya.
Salotip merupakan sarana pembungkus lilitan tembaga paling ideal sebelum saya mengetahui keberadaan
karet bakar. Kelemahan salotip ini terletak pada perekatnya yang mudah luluh ketika terkena keringat dan
panas. Namun, tetap lebih baik secara keamanan daripada terminal sambungan.

Karet bakar merupakan sarana pembungkus kabel yang belum lama saya ketahui (2009). Berbentuk
seperti selang kecil, terbuat dari bahan karet yang alot serta tahan panas (max. 125º C). Terdiri dari
beberapa ukuran, tergantung kebutuhan pemakaian. Harganya pun tergantung dari ukurannya. Semakin
besar, semakin mahal. Pengaplikasiannya sangat mudah. Karet bakar dipotong sedikit lebih panjang
ukuran lilitan tembaga, kemudian di sarungkan. Setelah itu dipanaskan dengan korek api gas atau
pengering rambut (hair dryer). Karet bakar akan menciut dan membungkus dengan sangat baik lilitan
kabel di dalamnya. Karena sifatnya yang menciut ketika terkena panas, karet bakar (menurut saya) sangat
ideal untuk digunakan sebagai pembungkus sambungan kabel.

top

Tang Kabel

Gambar : Tang Kabel

Alat ini sangat dapat diandalkan untuk pengerjaan membuka kulit pembungkus kawat tembaga. Saya
menggunakannya setiap berurusan dengan kepentingan mengelupaskan kulit pembungkus kawat tembaga
pada kabel. Jika anda suka / hobi dalam praktek listrik sederhana, tidak ada salahnya memiliki alat ini.
Cara menggunakannya sangat mudah. Kelupaskan pembungkus kabel paling luar terlebih dahulu dengan
menggunakan tang potong atau cutter, hingga tinggal kawat tembaga dan pembungkusnya saja.
Renggangkan kawat tembaga, lalu capit kulit pembungkusnya dengan tang kabel. Kulit pembungkus
kawat akan tertarik mengikuti genggaman tangan pada tuas tang kabel. Panjang maksimal kulit
pembungkus yang dapat dikelupaskan kira-kira 2,5 cm (1 inch). Kawat tembaga telanjang sepanjang itu,
nyaman digunakan untuk kebutuhan membuat sambungan rumah lampu, saklar, stopkontak dan antar
kabel,
Tang kabel ini dapat membuka kulit pembungkus kawat tembaga mulai berukuran kecil (untuk komponen
elektronik) hingga sebesar 2,5mm. Saya belum pernah mencoba menggunakannya pada kabel berukuran
diatas 2,5mm. Untuk menyesuaikan besar ukuran kawat tembaga yang hendak dikelupaskan
pembungkusnya, cukup dengan memutar baut yang terletak pada bagian belakang capit. Gerakan
memutar ke kiri untuk memperbesar ukuran capit, sedangkan ke kanan untuk mempersempit.

Gambar : Penggunaan Tang Kabel

Baut ini sebaiknya dilonggarkan (diputar kekiri) lebih dulu sebelum dipakai, baru kemudian disesuaikan
dengan ukuran kawat yang pembungkusnya hendak dikelupaskan. Ukuran capit terlalu sempit dapat
memotong sebagian fisik kawat tembaga. Jika terlalu banyak fisik yang terpotong, kawat tembaga akan
mudah putus saat diaplikasikan.

Harga alat ini tidak terlalu mahal (tergantung pabrikan pembuatnya), kira-kira pada kisaran Rp. 30.000,-
per unit. Peredaran alat ini di pasaran tidak sebanyak alat-alat yang umum lainnya seperti tang potong
atau tang buaya, karena penggunaannya lebih spesifik pada kebutuhan penanganan kabel.

top

Kabel Tunggal dan Serabut

Saya sudah terbiasa untuk membuat panjangan stopkontak menggunakan kabel serabut (NYMHYrd-O – 3
X 2,5 mm²) daripada kabel tunggal (NYM – 3 x 2,5 mm²). Penyebab utamanya adalah kabel serabut
memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk beradaptasi dengan bentuk dan ruang. Beberapa sumber informasi
mengatakan bahwa kualitas kabel serabut lebih baik dari kabel tunggal dalam menghantarkan arus listrik.
Banyak praktisi lapangan mengatakan pendapat yang sama mengenai hal ini. Secara harga per meter pun,
lebih tinggi dari kabel tunggal. Sejauh mana dan seperti apa kategori “lebih baik” yang dimaksudkan,
saya tidak mengerti. Jika diperhatikan pada sekitar kita sehari-hari, setiap steker pada perangkat
elektronik selalu dilengkapi dengan kabel serabut, bukan kabel tunggal. Mungkin, secara tehnis, kabel
serabut memang memiliki kemampuan dan kualitas lebih baik dari kabel tunggal. Bagi saya, tidak ada
kelebihan lain dari kabel serabut dengan kabel tunggal selain memiliki sifat fleksibilitas yang tinggi (tidak
mudah patah).

Anda mungkin juga menyukai