Anda di halaman 1dari 8

tugas kuliah

Selasa, 24 November 2015


proposal penelitian bahaya merokok

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dewasa ini rokok semakin gencar meluas di berbagai tempat. Banyak negara– negara
industri yang menilai bahwa merokok telah menjadi perilaku yang secara sosial dianggap kurang
biasa untuk diterima. Hal ini adalah hasil penyuluhan yang intensif, bukan saja dilaksanakan oleh
pemerintah, melainkan oleh pihak lembaga swadaya masyarakat dan juga pihak perusahaan –
perusahaan.
Di negara berkembang, penyuluhan tentang bahaya merokok belum dilaksanakan secara
intensif. Hal ini selain karena industri rokok merupakan sumber pemasukan bagi negara dan
sumber kesempatan kerja, juga karena di sebagian besar negara – negara sedang berkembang,
dana untuk ini walaupun ada, sangat kecil dibandingkan dengan dana yang dipergunakan oleh
perusahaan – perusahaan rokok untuk memasarkan rokok. Industri rokok melaksanakan secara
agresif dan dengan mengaitkan merokok dengan gaya hidup modern, masyarakat terutama
remaja yang paling sangat terpengaruh.
Sebagian besar orang bisa meninggal dikarenakan mengkonsumsi rokok dengan berlebih.
Awalnya memang tidak terasa sakit, tetapi semakin lama seseorang mengkonsumsi rokok, maka
akan banyak timbul berbagai penyakit dalam tubuhnya. Sebagian besar penyakit yang akan
diderita oleh orang yang merokok adalah penyakit yang umumnya tidak dapat disembuhkan.
Oleh sebab itu, atas dasar realita inilah penulis merasa tertarik untuk membahasnya dalam bentuk
makalah dengan judul “ Bahaya Rokok Bagi Kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan sek pada remaja, dan.
2. Bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
1.3 METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:

o Deskriptif
o Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku-buku panduan

1.4 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui alasan seseorang mulai merokok.
b. Untuk mengetahui bahan - bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok.
c. Untuk mengetahui bahaya rokok terhadap kesehatan.
d. Untuk mengetahui upaya penanggulangan bahaya rokok.

1.5 MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pengetahuan bagi pembaca
tentang adanya bahaya rokok terhadap kesehatan dan upaya antisipasi untuk terhindar dari
bahaya rokok.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat
dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa
Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba
menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17
para pedagang Spanyol

2.2 Dampak dari merokok


Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas
(85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida,
amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-
etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia
(WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung
satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian
tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen
(zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel
karbon yang halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau
bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik
dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda dengan
makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim
bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain.
Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output
merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-
klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok
akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru
menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Deskriptif

3.2 Kajian pustaka


Dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan itu hanya tinggal
hiasan, jarang sekali dipatuhi
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Tiga Bahan Rokok yang Paling Berbahaya

A. NIKOTIN
Menurut Jeanne Mandagi, (1996 :152) nikotin dalam jumlah kecil mempunyai pengaruh
menenangkan, tetapi kadang – kadang bisa meradang. Ditambahkan pula oleh Sue Armstrong
(1991 : 7) bahwa nikotin merupakan bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan salah satu
racun paling keras yang kita kenal. Kedua pendapat ini memberikan penjelasan tentang dampak
nikotin pada tubuh dan karakterisiknya. Hal ini tentunya tergantung pada jumlah dan keadaan
fisiologis serta psikologis orangnya. Dalam jumlah besar, nikotin sangat berbahaya, yaitu antara
20 mg sampai 50 mg nikotin dapat menyebabkan terhentinya pernapasan.
Meghisap satu batang rokok berarti telah menghisap 2 – 3 mg nikotin. Jika asapnya tidak
dihisap, nikotin yang terhisap hanya 1 – 1,5 mg saja. Bagi orang – orang yang bukan perokok
atau yang tidak biasa merokok, dengan menghisap 1 – 2 mg nikotin saja sudah menyebabkan
mereka pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Mereka berkeringat dan terasa sakit di daerah
lambung.
Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan
jantung menjadi lebih berat. Selanjutnya, nikotin juga menyebabkan ketagihan. (Jeanne
Mandagi, 1996 :152). Seperti yang kita ketahui bahwa nikotin mempunyai pengaruh
menenangkan.
Pendapat lain menambahkan, Hans Tjandra. “Merokok dan Kesehatan”. 2003.
http//:www.compas.co.id (19 Desember 2009 )) nikotin mengganggu sistem saraf simpatis
dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Bahan ini, selain meningkatkan
kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga
merugikan kerja miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang
pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen
jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Oleh karena itu, semakin banyak rokok
dihisap, semakin hebat jantung dipacu. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak
bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit
(penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.

B. Karbon Monoksida
Karbon monoksida merupakan gas beracun yang tidak berbau sama sekali. Gas ini bisa
kita jumpai pada asap yang dikeluarkan mobil. Karbon monoksida yang terkandung dalam
rokok dapat mengikat dirinya pada HB darah dengan akibat oksigen tersingkir dan tidak dapat
digunakan oleh tubuh ( padahal yang diperlukan tubuh adalah oksigen). Tanpa oksigen ini, baik
otak maupun organ tubuh yang lain tidak dapat berfungsi. Seperti halnya mesin yang perlu udara
untuk membakar bensin agar mesin tersebut bergerak, maka tubuh kita perlu oksigen untuk
membakar makanan yang disimpan dalam jaringan tubuh untuk memberikan energi. Selanjutnya,
efek dari karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan menyempit dan
mengeras sehingga akhirnya dapat mengakibatkan peyumbatan.
“Satu batang rokok yang dibakar mengandung 3 – 6 % karbon monoksida dan dalam
darah kadarnya mencapai 5%. Pada orang yang bukan perokok, kadarnya adalah 1%. Perokok
dengan kadar karbon monoksida 5% ke atas mendapat serangan 3 kali lipat dibanding dengan
bukan perokok. Gabungan karbon monoksida dengan nikotin akan mempermudah para perokok
menderita penyakit penyempitan dan penutupan pembuluh darah dengan akibat – akibatnya”.
(Jeanne Mandagi, 1996 :152). Seandainya saja para perokok mengetahui hal ini, tentunya mereka
tidak akan memberikan kesempatan pada sebuah penyakit untuk dapat memasuki tubuhnya.
C. TAR
Lebih dari 2000 zat kimia baik berupa gas, maupun partikel padat terkandung dalam asap
rokok. Diantara zat – zat tersebut ada yang mempunyai efek karsinogen. Tar adalah komponen
dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan – tetesan
cairannya. Sebatang rokok menghasilkan 10 – 30 mg tar. Cerutu dan rokok pipa justru
menghasilkan tar yang lebih banyak. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal
dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian
dan industri sigaret serta bahan pembuat rokok lainnya. Jeanne Mandagi, (1996 :152). Oleh
karena itu, kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko
timbulnya kanker karena tar mempunyai efek karsinogen.

4.2 Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)


Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan
padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat
dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta
unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara
kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2,
H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur
tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang
kontak dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
4.3 Bahaya Rokok terhadap Kesehatan
Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai . Kebiasaan ini sudah begitu luas
dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok
sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial.
Merokok memang mengganggu kesehatan. Kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak
penyakit telah terbukti akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya
bagi kesehatan, merokok juga menimbulkan akibat buruk di bidang ekonomi. Di negara industri
maju, kini terdapat kecenderungan untuk berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang,
khususnya Indonesia justru cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa merokok
merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia hanya untuk mengorbankan uang,
kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif dan sebagainya. Banyak penyakit yang
muncul akibat dari rokok dan kebiasaan merokok. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan
sebagian dari penyakit ini, tetapi obat yang ada hanya untuk meringankan gejalanya saja. Oleh
karena itu, terdapat upaya untuk penanggulangan bahaya rokok ini antara lain dengan upaya
penerangan dan penyuluhan khususnya bagi generasi muda, upaya prevensi dan motivasi untuk
menghentikan kebiasaan merokok, dan menguyah permen bagi perokok yang susah mengentikan
kebiasaan merokoknya.
Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan. Jangan sekali kali mencoba
untuk merokok karena hamper dari semua yang terjerumus berawal
dari coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan

5.2 Saran
Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seeorang itu merokok. Jika seseorang
menawarkan rokok, maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok
karena mereka hanya ingin menambah koleksi penyakit yang ada dalam tubuh. Jangan
dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikut – ikutan
merokok, karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras, mereka sebenarnya ingin berhenti
merokok. Beruntunglah bagi orang yang belum merokok karena mereka termasuk orang yang
smart dan sangat mencintai kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai