Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

STUDI KELAYAKAN INVESTASI


Diajukan sebagai tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu mata kuliah: Sri Ernawati, MM

Disusun Oleh :
Nama : Arif Rahman
NIM : 16010244M
Kelas : K03
Semester : VI (Enam)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BIMA
TAHUN AJARAN 2018-2019
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

Nama : PT Garuda Metalindo Tbk.


Kode : BOLT
Alamat Kantor : Jl. Kapuk Kamal Raya No 23 Jakarta 14470, Indonesia
Alamat Email : corporate.secretary@garudametalindo.com
Telepon :021 555 3963
Faks : 021 555 1440
NPWP : 01.361.479.7-046.000
Situs : www.garudametalindo.com
Tanggal IPO : 07 Jul 2015
Papan : PENGEMBANGAN
Sektor :MISCELLANEOUS INDUSTRY
Sub Sektor : AUTOMOTIVE AND COMPONENTS
Biro Administrasi Efek : PT. Raya Saham Registrar (dulu bernama PT. Risjad Salim
Registra

SEJARAH PERUSAHAAN
Beroperasi selama lebih dari 35 tahun sejak tahun 1966, Garuda Metalindo berawal
dari sebuah workshop home industry sederhana yang memproduksi suku cadang untuk becak
di Indonesia.
Pada tahun 1982 , semua operasional resmi dijalankan sebagai PT Garuda Metalindo
dan Perseroan mulai memproduksi berbagai fastener untuk kebutuhan industri umum.
Melihat kebutuhan akan komponen lokal, Garuda Metalindo melakukan diversifikasi
produksi dengan memproduksi komponen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda
empat. Tahun 1989, Garuda Metalindo mulai memproduksi mur dan baut untuk produsen
perakitaan sepeda motor dan dilanjut untuk produsen perakitan mobil pada tahun 1992.
Pada tahun 2015, Perseroan mencapai tonggak sejarah penting dengan mencatatkan
diri di Bursa Efek Indonesia sebagai PT Garuda Metalindo Tbk (IDX: BOLT).
Di tahun 2017, Perseroan mengakuisisi perusahaan pengolah kawat baja dan baja
batangan, PT Mega Pratama Ferindo (MPF), untuk memperkuat posisinya dengan
mengintegrasi proses upstream.
BAB II
PEMBAHASAN

I. KONSEP INVESTASI
Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang,
yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan
manfaat jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk
memperkecil risiko kegagalan. Penganggaran modal atau yang sering disebut dengan
capital budgeting yang optimal akan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
Pengelompokkan keputusan penganggaran modal dibuat untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan. Proses administrasi untuk menyetujui dan mengawasi
keputusan penganggaran modal berbeda-beda antar proyek. Dengan melakukan
pengelompokkan penganggaran modal, suatu perusahaan dapat mengembangkan
prosedur administrasi yang distandarisasi untuk menangani kelompok usulan investasi
tertentu.

Ditinjau dari aspek penghematan biaya dan peningkatan pendapatan, usulan


investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Penggantian (Replacement), yaitu usulan investasi untuk mengganti aset yang
sudah aus agar efisiensi produksi tetap dapat dipertahankan, misalnya mesin lama
diganti dengan mesin baru yang lebih efisien.
b. Perluasan (Expansion), yaitu usulan investasi untuk menambah kapasitas produksi
dari lini produk yang sudah ada, misalnya menambah jumlah mesin baru yang
tipenya sama dengan mesin yang telah dipakai.
c. Pertumbuhan (Growth), yaitu usulan investasi untuk mengembangkan lini produk
yang baru berbeda dengan lini produk yang sudah ada, misalnya mula-mula
perusahan bergerak dalam bidang produksi sepatu kemudian melakukan investasi
baru di bidang restoran.

Sementara itu ditinjau dari tingkat ketergantungannya, usulan proyek investasi


dapat dibagi dalam empat kelompok.
1. Independent project, yaitu dua atau lebih proyek yang tidak saling terkait, misalnya
investasi pada pabrik mobil dan investasi pada pabrik minuman kemasan. Apabila
kedua proyek tersebut layak dan dana yang tersedia cukup, maka kedua proyek
tersebut dapat dilaksanakan.
2. Mutually exclusive project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang mempunyai
manfaat yang sama dan jika semuanya layak, tidak semuanya dapat dilaksanakan
tetapi harus dipilih salah satu diantaranya yang terbaik. Misalnya, untuk
memindahkan bahan baku didalam pabrik, perusahaan dapat mempergunakan
perlatan forklip atau menggunakan ban berjalan.
3. Complement project, yaitu dua atau lebih usulan investasi yang bersifat saling
melengkapi, misalnya investasi pada gedung pertokoan dan investasi pada tempat
parkir.
4. Substitute project, yaitu dua usulan investasi yang bersifat saling menggantikan,
misalnya produksi sabun bubuk akan mengurangi permintaan sabun batangan.

II. Metode Penilaian Investasi


Pengambilan keputusan proyek investasi terutama didasarkan pada pertimbangan
ekonomis. Secara ekonomis apakah suatu investasi layak atau tidak dilaksanakan dapat
dihitung dengan beberapa metode penilaian atau kriteria proyek investasi, yaitu:
1. Net present Value (NPV)
Arus Kas bersih yang diterima dari suatu investasi adalah selisih atas Nilai
sekarang (P.V) arus kas bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya)
dengan investasi bersih atau Nilai Sekarang net investment.
Formula Net present value (NPV) adalah:
𝑛
𝐴𝑡
𝑁𝑃𝑉 = ∑ − 𝐼𝑜
(1 + 𝑘)𝑡
𝑡=1
Keterangan:
At = Arus Kas Bersih
k = biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta
investor
n = usia aktiva yang diharapkan
Io = investasi neto atau initial investment

2. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) adalah discount rate yang menyamakan
present value arus, kas bersih dengan presentvalue investasi neto. Dengan kata lain
IRR adalah discount rate yang membuat NPV investasi sama dengan nol.
Internal rate of return adalah:
𝑛
𝐴𝑡
∑ = 𝐼𝑂
(1 + 𝑟)𝑡
𝑡=1

3. Profitability Index (PI)


Profitability Index (PI) atau seeing disebut. dengan benefit cost ratio (BCR)
adalah rasio antara present value arus kas bersih dengan investasi neto.
Profitability Index dapat dinyatakan:

𝐴𝑡
∑𝑛𝑡=1
(1 + 𝑘)𝑡
𝑃𝐼 =
𝐼𝑂
III. Contoh Kasus
Untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi pada PT. Garuda Metalindo Tbk
maka hitunglah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability
Index (PI) dengan menggunakan data laporan keuangan PT. Garuda Metalindo Tbk tahun
2017 dan 2018.

Jawab:
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama
umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net
Present Value (NPV).
Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa PV kas
bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari
cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu.
Rumusan yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai
berikut:
𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑛
𝑁𝑃𝑉 = + + ⋯ + − 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
(1 + 𝑟)1 (1 + 𝑟)2 (1 + 𝑟)𝑛

Setelah memperoleh hasil-hasil yang dengan:


 NPV positif, maka investasi diterima dan jika
 NPV negatif, sebaliknya investasi di tolak

Apabila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of


capital) adalah 20%, maka hitung NPV-nya. Untuk menghitung NPV akan dibahas
dari kedua kasus di atas, yaitu:
a. Jika kas bersih tiap tahun sama
37.655.428.227 37.655.428.227
𝑁𝑃𝑉 = + − 20.000.000.000
(1 + 0,2)1 (1 + 0,2)2
𝑁𝑃𝑉 = 57.499.838.903 − 5.694.780.000
𝑁𝑃𝑉 = 51.805.058.903

Jika perhitungan dengan tabel sebagai berikut:


Perhitungan NPV dalam kas Bersih sama per tahun
Kas Bersih Discount
Tahun PV Kas Bersih
(Proceed) Factor (DF)
2017 37.655.428.227 0,833 31.366.971.713
2018 37.655.428.227 0,694 26.132.867.190
Total PV Kas Bersih 57.499.838.903
Total PV kas bersih = Rp. 57.499.838.903
Total PV investasi = Rp. 5.694.780.000
NPV = Rp. 51.805.058.903
b. Jika kas bersih tiap tahun berbeda seperti contoh diatas

Perhitungan NPV dengan kas berbeda per tahun ( ribuan)


Discount
Kas Bersih
Tahun EAT Penyusutan Factor PV Kas Bersih
(Proceed)
(DF)
2017 93.225.253.756 558.737.790.580 651.963.044.336 0,833 543.085.215.932
2018 75.738.099.614 596.646.268.063 672.384.367.677 0,694 466.634.751.168
Jumlah Present Value Kas Bersih 1.009.719.967.100
Catatan: DF bisa dilihat pada Lampiran

Total PV kas bersih = Rp. 1.009.719.967.100


Total PV investasi = Rp. 5.694.780.000
NPV = Rp. 1.004.025.187.100

Kriteria:
 NPV > 0 atau positif, maka rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima
 NPV < 0 atau negatif, maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR.
𝑁𝑃𝑉1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑋 (𝑖1 − 𝑖2 )
𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2
Dimana:
i1 = tingkat bunga 1
i2 = tingkat bunga 2
NPV1 = Net present value 1
NPV2 = Net present value 2

1. Cari rata-rata kas bersih yaitu sebesar 2.070 yang diperoleh dari:
93.225.253.756 + 75.738.099.614
= 84.481.676.685
2
2. Perkiraan besarnya PP yaitu:
5.694.780.000
𝑃𝑃 = = 0,067
84.481.676.685
3. Didalam lampiran, periode ke – 10 diketahui yang terdekat dengan angka 0,067
adalah 0,0725 adalah 30%.
4. Secara subjektif tiap discount kita kurangi 2% menjadi 28% sehingga NPV-nya
dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel Perhitungan NPV dengan DF 28% (dalam ribuan)
Tahun Kas Bersih DF (28%) PV Kas Bersih
1 93.225.253.756 0,781 72.808.923.183
2 75.738.099.614 0,610 46.200.240.765
Total PV Kas Bersih 119.009.163.948
Nilai NPV positif yaitu = 119.009.163.948 – 5.694.780.000 = 113.314.383.948

 Kemudian untuk discount factor 29%, NPV-nya dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel Perhitungan NPV dengan DF 29% (dalam ribuan)
Tahun Kas Bersih DF (28%) PV Kas Bersih
1 93.225.253.756 0,775 72.249.571.661
2 75.738.099.614 0,601 45.518.597.868
Total PV Kas Bersih 117.768.169.529
Nilai NPV positif = 117.768.169.529 – 5.694.780.000 = 112.073.389.529

 Kemudian jika tabel tesebut digabungkan sebagai berikut:


Tabel NPV dengan DF 28% dan 29%
Bunga 28% Bunga 29%
Tahun Kas
Bersih DF PV Kas DF PV Kas
Bersih Bersih

1 93.225.253.756 0,781 72.808.923.183 0,775 72.249.571.661

2 75.738.099.614 0,610 46.200.240.765 0,601 45.518.597.868

Total PV Kas Bersih 119.009.163.948 117.768.169.529


Total PV Investasi 5.694.780.000 5.694.780.000
NPV C1 113.314.383.948 C2 112.073.389.529

Interpolasi PVIFA PVIFA


28% 119.009.163.948 119.009.163.948
Initial Investmen
29% 117.768.169.529 (-) 5.694.780.000 (-)
1.240.994.419 113.314.383.948

Jadi:
𝑁𝑃𝑉1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑋 (𝑖1 − 𝑖2 )
𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2
113.314.383.948
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 𝑋 1%
1.240.994.419
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 91,31% = 119,31%
Kriteria:
 Jika IRR kebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima.
 Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka di tolak.

4. Profitability Index (PI)


Profitability Index ( PI) atau benefit and cost ratio (B/C Ratio) merupakan
rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
Rumusan yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut:
∑ 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑃𝐼 = 𝑥 100%
∑ 𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

Dari contoh diatas dengan kas bersih yang sama dapat dicari PI sebagai berikut:
57.499.838.903
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 1.009,7%
5.694.780.000
Dari contoh diatas dengan kas bersih yang berbeda dapat dicari Pi sebagai berikut:
1.009.719.967.100
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 17.730,6 𝑘𝑎𝑙𝑖
5.694.780.000

Kriteria:
 Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
 Apablia PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan kelayakan investasi pada PT. Majapahit Inti Corpora Tbk
selama kurun waktu dua tahun, yaitu dari 2017 - 2018 dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Nilai NPV:
a. Jika kas bersih tiap tahun sama
NPV sebesar Rp. 51.805.058.903 maka rencana investasi layak dilaksanakan
atau diterima.
b. Jika kas bersih tiap tahun berbeda
NPV sebesar Rp. 1.004.025.187.100 maka rencana investasi layak dilaksanakan
atau diterima.
2. Nilai IRR adalah sebesar 119,31% > 30% (bunga pinjaman) yang artinya maka
rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima. Karena sudah mencapai kriteria
IRR yaitu Jika IRR kebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka investasi diterima.
3. Nilai PI jika kas bersih sama tiap tahun adalah sebesar 1.009,7% dan Nilai PI
apabila Kas bersih berbeda tiap tahunnya adalah sebesar 17.703,6 yang artinya
maka rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima. Karena sudah mencapai
kriteria PI yaitu Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima.

Anda mungkin juga menyukai