Jurnal SKB Man
Jurnal SKB Man
Disusun Oleh :
Nama : Arif Rahman
NIM : 16010244M
Kelas : K03
Semester : VI (Enam)
SEJARAH PERUSAHAAN
Beroperasi selama lebih dari 35 tahun sejak tahun 1966, Garuda Metalindo berawal
dari sebuah workshop home industry sederhana yang memproduksi suku cadang untuk becak
di Indonesia.
Pada tahun 1982 , semua operasional resmi dijalankan sebagai PT Garuda Metalindo
dan Perseroan mulai memproduksi berbagai fastener untuk kebutuhan industri umum.
Melihat kebutuhan akan komponen lokal, Garuda Metalindo melakukan diversifikasi
produksi dengan memproduksi komponen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda
empat. Tahun 1989, Garuda Metalindo mulai memproduksi mur dan baut untuk produsen
perakitaan sepeda motor dan dilanjut untuk produsen perakitan mobil pada tahun 1992.
Pada tahun 2015, Perseroan mencapai tonggak sejarah penting dengan mencatatkan
diri di Bursa Efek Indonesia sebagai PT Garuda Metalindo Tbk (IDX: BOLT).
Di tahun 2017, Perseroan mengakuisisi perusahaan pengolah kawat baja dan baja
batangan, PT Mega Pratama Ferindo (MPF), untuk memperkuat posisinya dengan
mengintegrasi proses upstream.
BAB II
PEMBAHASAN
I. KONSEP INVESTASI
Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang,
yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan
manfaat jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk
memperkecil risiko kegagalan. Penganggaran modal atau yang sering disebut dengan
capital budgeting yang optimal akan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
Pengelompokkan keputusan penganggaran modal dibuat untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan. Proses administrasi untuk menyetujui dan mengawasi
keputusan penganggaran modal berbeda-beda antar proyek. Dengan melakukan
pengelompokkan penganggaran modal, suatu perusahaan dapat mengembangkan
prosedur administrasi yang distandarisasi untuk menangani kelompok usulan investasi
tertentu.
𝐴𝑡
∑𝑛𝑡=1
(1 + 𝑘)𝑡
𝑃𝐼 =
𝐼𝑂
III. Contoh Kasus
Untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi pada PT. Garuda Metalindo Tbk
maka hitunglah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability
Index (PI) dengan menggunakan data laporan keuangan PT. Garuda Metalindo Tbk tahun
2017 dan 2018.
Jawab:
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan
antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama
umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net
Present Value (NPV).
Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu kita harus tahu berapa PV kas
bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari
cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu.
Rumusan yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah sebagai
berikut:
𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 1 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 2 𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑛
𝑁𝑃𝑉 = + + ⋯ + − 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
(1 + 𝑟)1 (1 + 𝑟)2 (1 + 𝑟)𝑛
Kriteria:
NPV > 0 atau positif, maka rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima
NPV < 0 atau negatif, maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak
1. Cari rata-rata kas bersih yaitu sebesar 2.070 yang diperoleh dari:
93.225.253.756 + 75.738.099.614
= 84.481.676.685
2
2. Perkiraan besarnya PP yaitu:
5.694.780.000
𝑃𝑃 = = 0,067
84.481.676.685
3. Didalam lampiran, periode ke – 10 diketahui yang terdekat dengan angka 0,067
adalah 0,0725 adalah 30%.
4. Secara subjektif tiap discount kita kurangi 2% menjadi 28% sehingga NPV-nya
dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel Perhitungan NPV dengan DF 28% (dalam ribuan)
Tahun Kas Bersih DF (28%) PV Kas Bersih
1 93.225.253.756 0,781 72.808.923.183
2 75.738.099.614 0,610 46.200.240.765
Total PV Kas Bersih 119.009.163.948
Nilai NPV positif yaitu = 119.009.163.948 – 5.694.780.000 = 113.314.383.948
Kemudian untuk discount factor 29%, NPV-nya dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel Perhitungan NPV dengan DF 29% (dalam ribuan)
Tahun Kas Bersih DF (28%) PV Kas Bersih
1 93.225.253.756 0,775 72.249.571.661
2 75.738.099.614 0,601 45.518.597.868
Total PV Kas Bersih 117.768.169.529
Nilai NPV positif = 117.768.169.529 – 5.694.780.000 = 112.073.389.529
Jadi:
𝑁𝑃𝑉1
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑋 (𝑖1 − 𝑖2 )
𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2
113.314.383.948
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 𝑋 1%
1.240.994.419
𝐼𝑅𝑅 = 28 + 91,31% = 119,31%
Kriteria:
Jika IRR kebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterima.
Jika IRR lebih kecil (<) dari bunga pinjaman, maka di tolak.
Dari contoh diatas dengan kas bersih yang sama dapat dicari PI sebagai berikut:
57.499.838.903
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 1.009,7%
5.694.780.000
Dari contoh diatas dengan kas bersih yang berbeda dapat dicari Pi sebagai berikut:
1.009.719.967.100
𝑃𝐼 = 𝑥 100% = 17.730,6 𝑘𝑎𝑙𝑖
5.694.780.000
Kriteria:
Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Apablia PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan kelayakan investasi pada PT. Majapahit Inti Corpora Tbk
selama kurun waktu dua tahun, yaitu dari 2017 - 2018 dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Nilai NPV:
a. Jika kas bersih tiap tahun sama
NPV sebesar Rp. 51.805.058.903 maka rencana investasi layak dilaksanakan
atau diterima.
b. Jika kas bersih tiap tahun berbeda
NPV sebesar Rp. 1.004.025.187.100 maka rencana investasi layak dilaksanakan
atau diterima.
2. Nilai IRR adalah sebesar 119,31% > 30% (bunga pinjaman) yang artinya maka
rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima. Karena sudah mencapai kriteria
IRR yaitu Jika IRR kebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka investasi diterima.
3. Nilai PI jika kas bersih sama tiap tahun adalah sebesar 1.009,7% dan Nilai PI
apabila Kas bersih berbeda tiap tahunnya adalah sebesar 17.703,6 yang artinya
maka rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima. Karena sudah mencapai
kriteria PI yaitu Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima.