Anda di halaman 1dari 5

NASKAH PUBLIKASI KTI

STUDI PENGGUNAAN ZAT PEWARNA RHODAMIN B


PADA KUE KU DAN KUE LAPIS YANG DIJUAL DI
PASAR MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2014

Faiza Ais Aini *), Marsum, BE, S.Pd, MHP. **)


Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,
Jl.Raya Baturaden KM 12 Purwokerto, Indonesia

Abstrak

Berdasarkan inspeksi yang dilakukan tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Perindustrian dan satpol
PP Banjarnegara Jawa Tengah pada tanggal 27 Juni tahun 2013 menemukan puluhan kilogram
makanan ringan yang mengandung zat pewarna tekstil atau Rhodamin B. Makanan itu dijual di pasar
tradisional Purwareja Klampok dan Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah. Zat pewarna Rhodamin B
merupakan zat pewarna yang dilarang penggunaannya pada makanan sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya
penggunaan zat pewarna Rhodamin B pada kue ku dan ku lapis yang dijual di Pasar Mandiraja.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab
dan pemeriksaan laboratorium di Laboratorium Kesehatan Purbalingga. Sampel yang diambil adalah
kue ku dan kue lapis berjumlah 6 sampel. Hasil pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Purbalingga
menunjukkan bahwa kue ku dan kue lapis di Pasar mandiraja tidak mengandung Rhodamin B (0 %).
Pengetahuan produsen tentang zat pewarna Rhodamin B mempunyai kriteria kurang dan sikap
produsen terhadap zat pewarna Rhodamin B mempunyai kriteria baik. Kesimpulan hasil wawancara
dan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Purbalingga dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kue ku dan kue lapis di Pasar mandiraja tidak mengandung Rhodamin B (0 %).
Pengetahuan produsen tentang zat pewarna Rhodamin B mempunyai kriteria kurang (0 %) dan sikap
produsen terhadap zat pewarna Rhodamin B mempunyai kriteria baik (91,6 %). Saran kepada
pemerintah, petugas puskesmas sebaiknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melakukan
penyuluhan tentang bahan tambahan makanan yang dilarang oleh pemerintah terhadap produsen dan
pedagang jajajan yang ada di Pasar Mandiraja sehingga produsen dan pedagang jajanan yang ada
mengetahui bahan tambahan makanan apa yang dilarang penggunaannya pada makanan.

Kata kunci : Rhodamin B

Abstract

Tens of snacks containing fabric colorant essence of Rhodamin B are found based on the inspection
held by union team of Health Service, Industrialization and Police of Banjarnegara Central Java om
June 27, 2013. Those snacks are sold in Purwareja Klampok and Mandiraja traditional markets in
Banjarnegara Central Java. Rhodamin B is a colorant which is prohibited to apply in foods as written
in Indonesian Ministrial of Health rule No. 033 2012. This research is aimed to find ut the existence of
consumption of Rhodamin B colorant in kue ku and kue lapis sold in Mandiraja market. This research
is a descriptive research. Interview and laboratory examination in Purbalingga Health Laboratory are
held to collect the data. It takes 6 kue ku and kue lapis as the samples. The result in Purbalingga Health
Laboratory shows that kue ku and kue lapis in Mandiraja market are not containing Rhodamin B (0%).

*)Email: faizaaisa@yahoo.com
**)Email: Marsum178@yahoo.com

1
The producer’s awareness about Rhodamin B colorant has deficient criteria and the producer’s attitude
about Rhodamin B colorant has good criteria. The conclusion of interview and examination in
Purbalingga Health Laboratory results shows that kue ku and kue lapis in Mandiraja Market are not
containing Rhodamin B (0%). The producer’s awareness about Rhodamin B colorant has deficient
criteria (0%) and the producer’s attitude about Rhodamin B colorant has good criteria (91,6%). The
government and health officers should cooperate with Health Service to hold a workshop about
prohibited food addition essence to producers and snacks trader so they will be aware of the prohibited
food addition essence.

Key word(s) : Rhodamin B

Pendahuluan: Tujuan pembangunan kesehatan Purwareja Klampok dan Mandiraja Banjarnegara Jawa
menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya Tengah.
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi Penemuan ini merupakan hasil pemeriksaan dengan
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan menggunakan alat penyinaran ultra violet, makanan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, yang mengandung pewarna tekstil atau Rhodamin akan
melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara terlihat menyala saat terkena sinar (Elis Novit, 2013).
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup Bagaimana penggunaan zat pewarna Rhodamin B pada
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kue ku dan kue lapis yang dijual di Pasar Mandiraja
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 ? Untuk
yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki mengetahui penggunaan zat pewarna Rhodamin B pada
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh kue ku dan kue lapis yang dijual di Pasar Mandiraja
wilayah Republik Indonesia ( Indonesia, Depkes, Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014.
2009).
Makanan jajanan sudah menjadi bagian dari kehidupan Bahan dan Metode: Jenis penelitian ini adalah
masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
Makanan jajanan yang beraneka warna merupakan ada tidaknya kandungan Rhodamin B pada kue ku dan
daya tarik yang paling utama bagi konsumen. kue lapis, pengetahuan pembuat jajanan tentang
Pemilihan suatu makanan seringkali terlihat hanya pada pewarna yang digunakan.
bentuk warna makanan tanpa melihat dari segi rasanya. Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Mandiraja
Aroma yang harum, rasa yang lezat dan tekstur yang Kabupaten Banjarnegara dan waktu pelaksanaan pada
halus bukanlah suatu jaminan untuk menentukan bulan September 2013-Juli 2014.
pilihan terhadap makanan tertentu jika dilihat dari Subyek pada penelitian ini adalah kue ku dan kue lapis
warna yang kurang menarik. yang dijual di Pasar Mandiraja Kabupaten
Penambahan zat pewarna pada makanan bertujuan agar Banjarnegara. Sampel yang diambil yaitu sebagian dari
makanan terlihat lebih berwarna agar menarik kue ku dan kue lapis yang dijual di Pasar Mandiraja
konsumen. Pada umumnya ada dua jenis zat pewarna Kabupaten Banjarnegara. Sampel kue ku dan kue lapis
yang digunakan, yaitu zat pewarna alami dan zat diambil dengan kriteria inklusi yaitu :
pewarna sintetis. Saat ini banyak produsen makanan 1. Jenis jajanan yang diteliti yaitu jajanan basah.
yang menggunakan zat pewarna sintetis yang dilarang, 2. Kue ku dan kue lapis merupakan jajanan yang
diantaranya adalah Rhodamin B (Bali Post, 2011). paling banyak dijual di Pasar Mandiraja.
Peraturan mengenai bahan tambahan pangan di 3. Warna merah kue ku dan kue lapis lebih mencolok
Indonesia, khususnya yaitu penggunaan zat pewarna daripada jajanan lainnya.
yang diizinkan telah diatur dalam Peraturan Menteri 4. Sampel kue ku dan kue lapis diambil dari
Kesehatan RI Nomor 033 Tahun 2012. produsen yang berbeda.
Badan POM telah melakukan pengujian terhadap Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
parameter bahan tambahan pangan yang dilarang, yaitu :
pewarna bukan untuk pangan (Rhodamin B) yang 1. Kuesioner
dilakukan pada 3.925 sampel produk PJAS yang terdiri 2. Seperangkat alat pemeriksaan zat pewarna
dari es (mambo, loli), minuman berwarna merah, sirup, Rhodamin B.
jeli atau agar-agar, kudapan dan makanan ringan Hasil: Penelitian ini dilakukan di Pasar
diketahui bahwa 40 (1,02%) sampel mengandung Mandiraja yang merupakan pasar milik pemerintah
Rhodamin B (BPOM RI, 2011). daerah Kabupaten Banjarnegara. Pasar Mandiraja
Tim Gabungan dari Dinas Kesehatan, Perindustrian berlokasi di Desa Mandiraja Kulon Kecamatan
dan satpol PP Banjarnegara Jawa Tengah pada tanggal Mandiraja dengan menempati luas area tanah 4715
27 Juni 2013 menemukan puluhan kilogram makanan m2.. Pasar Mandiraja merupakan pasar harian yang
ringan yang mengandung zat pewarna tekstil atau selalu buka setiap hari tanpa terpengaruh hari pasaran.
Rhodamin B. Makanan itu dijual di pasar tradisional 1. Kandungan Rhodamin B pada Kue Ku dan Kue
Lapis

2
Mengetahui keberadaan Rhodamin B pada kue ku 1 Produsen Kue √ -
dan kue lapis dilakukan pemeriksaan dengan Ku A
menggunakan metode kromatografi yang dilakukan 2 Produsen Kue √ -
di Laboratorium Kesehatan Daerah 34 Kabupaten Ku B
Purbalingga pada tanggal 23 April 2014. Hasil 3 Produsen Kue √ -
pemeriksaan ada atau tidaknya Rhodamin B pada Lapis A
kue ku dan kue lapis yang dijual di Pasar Mandiraja 4 Produsen Kue √ -
dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Lapis B
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Rhodamin B Pada Kue 5 Produsen Kue √ -
Ku Dan Kue Lapis Mengggunakan Metode Lapis C
Kromatografi Tahun 2014 6 Produsen Kue √ -
No Sampel Hasil Lapis D
Pemeriksaan Keterangan: ( √) = Tersedia (-) = Tidak Tahu
(+/-) c.Pendapatan
1 Kue Ku A - Tabel 4. Pendapatan Produsen Kue Ku Dan Kue
2 Kue Ku B - Lapis Di Pasar Mandiraja Kabupaten
3 Kue Lapis A - Banjarnegara
4 Kue Lapis B - No Responde Pendapatan Responden
5 Kue Lapis C - n
6 Kue Lapis D - Zat Pewarna Zat
Berdasarkan tabel 1 diatas pemeriksaan dengan Makanan Pewarna
metode Kromatografi terhadap enam sampel, Rodhami
terdiri dari dua sampel kue ku dan empat sampel nB
kue lapis diketahui bahwa keseluruhan sampel tidak 1 Produsen Rp 40.000,- -
mengandung Rhodamin B. Kue Ku A /hari
2. Hasil Wawancara dengan Produsen Kue Ku dan 2 Produsen Rp 43.000,- -
Kue Lapis Kue Ku B /hari
a. Pengetahuan produsen kue ku dan kue lapis 3 Produsen Rp 20.000,- -
tentang zat pewarna Rhodamin B Kue Lapis /hari
Tabel 2. Pengetahuan Produsen Kue Ku Dan Kue A
Lapis Di Pasar Mandiraja Tentang Zat Pewarna
4 Produsen Rp 16.000,- -
Rhodamin B
Kue Lapis /hari
No Narasumber Pengetahuan B
Produsen
5 Produsen Rp 23.000,- -
1 Produsen Kue Ku A Kurang Kue Lapis /hari
C
2 Produsen Kue Ku B Kurang 6 Produsen Rp 18.000,- -
Kue Lapis /hari
3 Produsen Kue Lapis Kurang D
A
4 Produsen Kue Lapis Kurang d. Harga Zat Pewarna
B Tabel 5. Pendapatan Produsen Kue Ku Dan Kue
5 Produsen Kue Lapis Kurang Lapis Di Pasar Mandiraja Kabupaten
C Banjarnegara
6 Produsen Kue Lapis Kurang No Responde Harga Zat Pewarna
D n
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa Zat Pewarna Zat
hasil wawancara terhadap 2 produsen kue ku dan Makanan Pewarna
4 produsen kue lapis tentang pengetahuan zat Rodhami
pewarna Rhodamin B termasuk dalam kriteria nB
kurang. 1 Produsen Rp 2.000,- -
b. Ketersediaan Zat Pewarna Kue Ku A /renteng
Tabel 3. Ketersediaan Zat Pewarna Di Pasar 2 Produsen Rp 2.000,- -
Mandiraja Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 Kue Ku B /renteng
No Responden Ketersediaan Zat 3 Produsen Rp 2.000,- -
Pewarna Kue Lapis /renteng
Zat Zat A
Pewarna Pewarna
Makanan Rodhamin
B

3
4 Produsen Rp 2.000,- - yaitu jika terhirup menyebabkan iritasi pada saluran
Kue Lapis /renteng pernafasan, jika mengenai kulit maka akan terjadi
B iritasi pada kulit dan mata yang terkena Rhodamin
5 Produsen Rp 2.000,- - B juga akan mengalami iritasi ditandai dengan mata
Kue Lapis /renteng yang kemerahan dan timbunan cairan.
C 2. Pengetahuan produsen kue ku dan kue lapis tentang
6 Produsen Rp 2.000,- - zat pewarna Rhodamin B
Kue Lapis /renteng Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap 2
D produsen kue ku dan 4 produsen kue lapis yang ada
di wilayah Pasar Mandiraja, tingkat pengetahuan
e. Pengawasan Petugas seluruh produsen terhadap bahaya Rhodamin B
Tabel 6. Pengawasan Petugas tentang sebagai bahan tambahan makanan mempunyai
Penggunaan Rhodamin B pada Makanan di kriteria yang kurang.
Pasar Mandiraja Semua produsen tidak mengetahui bahaya yang
No Responden Pengawasan Petugas ditimbulkan Rhodamin B apabila digunakan pada
Ada Belum makanan karena mereka tidak menggunakan
Ada Rhodamin B sebagai pewarna dari jajajanan yang
1 Produsen Kue - √ diproduksi. Mereka hanya membeli pewarna pada
Ku A toko bahan kue dan tidak mengetahui pewarna
2 Produsen Kue - √ tersebut Rhodamin B atau pewarna makanan.
Ku B Produsen hanya mengetahui pewarna yang mereka
3 Produsen Kue - √ butuhkan untuk mewarnai jajanan yang mereka
Lapis A produksi tersedia.
3. Ketersediaan Zat Pewarna
4 Produsen Kue - √
Lapis B Berdasarkan hasil wawancara terhadap 2 produsen
kue ku dan 4 produsen kue lapis tentang
5 Produsen Kue - √
ketersediaan zat pewarna makanan dan zat pewarna
Lapis C
Rhodamin B di Pasar Mandiraja, diketahui bahwa
6 Produsen Kue - √
semua produsen hanya mengetahui adanya zat
Lapis D
pewarna makanan yang dijual di Pasar Mandiraja.
Mereka tidak tahu apakah ada yang menjual
Pembahasan: Pasar Mandiraja terletak di Desa
Rhodamin B atau tidak.
Mandiraja Kulon Kecamatan Mandiraja, pasar ini Hal ini dikarenakan semua produsen hanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di membeli zat pewarna yang berwarna merah, tidak
Kecamatan Mandiraja dan sekitarnya. Berdasarkan
mengetahui zat pewarna tersebut merupakan zat
data yang diperoleh dari kantor Pasar Mandiraja,
pewarna makanan atau zat pewarna Rhodamin B.
diketahui bahwa Pasar Mandiraja hanya memiliki 2
4. Pendapatan
toilet dan 2 kamar mandi dengan jumlah pedagang 372
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 2 produsen
orang. Hal tersebut belum sesuai dengan Keputusan kue ku dan 4 produsen kue lapis tentang perbedaan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. pendapatan yang diperoleh apabila menggunakan
519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman
zat pewarna makanan atau zat pewarna Rhodamin
Penyelenggaraan Pasar Sehat, yaitu1 kamar mandi dan
B, diketahui bahwa semua produsen hanya
1 toilet untuk 25 pedagang.
menggunakan satu jenis zat pewarna sehingga
1. Hasil Pemeriksaan Rhodamin B pada Kue Ku dan pendapatan yang mereka peroleh tidak ada
Kue Lapis yang dijual di Pasar Mandiraja perbedaan.
Berdasarkan pemeriksaan di laboratorium dari 6
5. Harga Zat Pewarna
sampel yang diperiksa dari masing-masing
Berdasarkan hasil wawancara terhadap 2 produsen
produsen menunjukkan 6 sampel tersebut negatif
kue ku dan 4 produsen kue lapis tentang harga zat
Rhodamin B. Hasil pemeriksaan tersebut
pewarna makanan dan zat pewarna Rhodamin B,
menunjukkan bahwa kue ku dan kue lapis yang diketahui bahwa semua produsen hanya
dijual di Pasar Mandiraja memenuhi persyaratan menggunakan satu jenis zat pewarna dengan harga
karena tidak menggunakan zat pewarna Rhodamin
Rp 2.000,-/ renteng. Sedangkan untuk harga zat
B yang dilarang penggunaannya pada makanan
pewarna Rhodamin B, semua produsen tidak
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 033 Tahun
mengetahuinya.
2012.
6. Pengawasan Petugas
Nurheti Yulierty (2007) menjelaskan bahwa apabila Berdasarkan hasil wawancara terhadap 2 produsen
Rhodamin B masuk melalui makanan maka akan kue ku dan 4 produsen kue lapis tentang
mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan
pengawasan petugas setempat tentang penggunaan
mengakibatkan gejala keracunan dengan air
Rhodamin B pada makanan, diketahui bahwa di
kencing yang berwarna merah ataupun merah
muda. Pengaruh Rhodamin B terhadap kesehatan

4
Pasar Mandiraja belum ada pengawasan petugas Wisnu Cahyadi, 2012, Analisis & Aspek Kesehatan
terkait penggunaan Rhodamin B pada makanan. BAHAN TAMBAHAN PANGAN, Edisi 2,
Kesimpulan: Semua sampel dinyatakan negatif Cetakan 3, Jakarta: PT Bumi Aksara
Rhodamin B dan aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Seluruh produsen kue ku dan kue lapis yang
diwawancarai memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang tentang bahaya Rhodamin B sebagai bahan
tambahan makanan yang dilarang. Peneliti lain dapat
melanjutkan penelitian tentang kadar Rhodamin B pada
jenis makanan atau minuman lain.
Daftar Pustaka
Aris Setiawan, 2011, Studi Penggunaan Zat Warna
Jajanan yang Dijual pada Beberapa SD Negeri
di Kecamatan Kaligondang Kabupaten
Purbalingga Tahun 2011, KTI, Purwokerto :
Kementrian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto.
BPOM RI, 2011, Laporan Tahunan, h. 94,
http://www.pom.go.id, diakses tanggal 10
Desember 2013
Departemen Kesehatan RI, 2003, Kepmenkes RI
Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang
Pedoman Persyaratan hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan, Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2009, Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jakarta:
Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2012, Permenkes RI Nomor
033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan
Pangan, Jakarta: Depkes RI
Dinas Kesehatan Payakumbuh, Makanan Jajanan,
Aman Gak Ya ?,
http://www.dinkespayakumbuh.com, diakses
tanggal 30 Januari 2014
Nurhety Yuliarti, 2007, Awas! Bahaya Dibalik
Lezatnya Makanan, edisi 1, Yogyakarta: CV.
Andi Offset
Rini Dwi Anggraini Sudarjo, 2008, Studi Kandungan
Zat Pewarna Sintetis Rhodamin B dan Methanil
Yellow pada Es Lilin yang Dijual Pedagang di
Beberapa SD Negeri Kecamatan Bobotsari
Kabupaten Purbalingga Tahun 2008, KTI,
Purwokerto : Kementrian Kesehatan RI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto.
S.Hamdani, 2012, Rhodamin B,
http://www.catatankimia.com, diakses pada
tanggal 29 Januari 2014
Sindonews, 2013, Dinkes Temukan Makanan
Mengandung Pewarna Tekstil,
http://www.sindonews.com, diakses tanggal 5
November 2013
Soekidjo Notoatmodjo, 2007, PROMOSI
KESEHATAN & ILMU PERILAKU, Cetakan
kedua, Jakarta: PT Rineka Cipta
Tri Dewanti W., Keamanan Makanan Jajanan,
http://tridewanti.lecture.ub.ac.id, diakses
tanggal 30 Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai