Metode penentuan jumlah mikroorganisme dengan metode MPN ini digunakan luas
dilingkungan sanitasi untuk menentukan jumlah kuman koliform didalam air, susu, dan
makanan lainnya. Metode ini adalah metode statistik yang didasarkan pada teori
kemungkinan. Serangkaian sampel diencerkan sampai titik akhir, yaitu tidak ada lagi
mikroorganisme hidup. Untuk mendapatkan titik akhir, serangkaian pengenceran dibiakkan
didalam media pertumbuhan yang cocok. Selanjutnya, perkembangan atau perubahan sifat-
sifat yang mudah diamati, seperti pembentukan asam atau kekeruhan, dipakai untuk
mengetahui adanya pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri pada masing-masing tabung
disesuaikan dengan tabel MPN untuk menentukan konsentrasi mikroorganisme didalam
sampel asli.
Metode hitungan cawan dengan menggunakan medium padat, tetapi metode MPN
menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkkan pada
jumlah tabung yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu
dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati
timbulnya kekeruhan atau terbentuk gas didalam tabung kecil (tabung Durham) yang terletak
pada posisi yang terbalik, yaitu untuk jasa renik yang membentuk gas. Untuk setiap
pengenceran pada umumnya dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung
yang digunakan menunjukkan keteliatian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas (tabung reaksi)
yang digunakan juga lebih banyak.
Dalam metode MPN, pengenceran sampel harus lebih tinggi daripada pengenceran
pada hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan
dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung jasad renik, beberapa tabung
mungkin mengandung lebih dari 1 sel, sedangkan tabung yang lain tidak mengandung sel
sama sekali. Dengan demikian, setelah inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada
beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung psitif, sedangkan tabung lainnya negatif.
Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba didalam sampel
yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk sampel yang terbentuk padat
dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari sampel tersebut. Kelompok renik yang
dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang digunakan
untuk pertumbuhan. Lebih lanjut mengenai metode MPN, dari setiap pengenceran masing-
masing dimasukkan 1 ml masing-masing kedalam tabung yang berisi medium, dimana untuk
setiap pengenceran digunakan 3 atau 5 seri tabung. Setelah di inkubasi dengan waktu
tertentu, dihitung jumlah tabung yang positif, kreteria tabung yang positif atau tidak ditandai
dengan timbulnya kekeruhan atau gas pada tabung durham. Misalnya, pada pengenceran
pertama 3 tabung mengahsilkan pertumbuhan positif, pada pengenceran kedua tabung 2
tabung positif, pada pengenceran ketiga 1 tabung positif, dan pada pengenceran terakhir
tidak ada tabung yang positif. Kombinasinya menjadi 3,2,1,0, dan jika diambil pengenceran 3
pengenceran pertama kombinasinya menjadi 3,2,1. Angka kombinasi ini kemudian dicocok
dengan tabel MPN. Tabel tersebut misalnya Daftar Hoskin atau daftar Mac. Grady; kemudian
nilai MPN sampel dapat dihitung sebagai berikut:
1
MPN sampel = nilai MPN dari Tabel x
pengenceran tabung tengah
Tabel digunakan untuk menentukan nilai MPN dari seri 3 tabung berbeda dengan
tabel untuk 5 seri tabung. Kombinasi dipilih dimulai dari pengenceran tertinggi yang masih
semua tabung positif, sedangkan pada pengenceran yang berikutnya ada tabung yang negatif.
Kombinasi yang diambil terdiri dari 3 pengenceran. Jika pada pengenceran yang keempat
atau seterusnya masih ditemukan tabung yang menghasilkan postif, maka jumlah tabung yang
positif tersebut ditambahkan pada angka kombinasi ketiga sampai mencapai jumlah
maksimum. Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba tertentu yang
terdapat diantara campuran mikroba lain. Misalnya, jika digunakan medium kaldu laktosa,
ditunjukkan dengan terbentuknya gas dalam tabung durham. Cara ini dapat digunakan untuk
menentukan MPN kelompok bakteri Koliform, termasuk juga bakteri-bakteri yang dapat
memfermentasikan laktosa.
Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih
tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran
bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi
Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain.
Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya kualitas air semakin
baik.
1. Coliform fekal, misalnya E. coli, merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan
atau manusia.
2. Coliform non-fekal, misalnya E. aeroginosa, biasanya ditemukan pada hewan atau
tanaman yang telah mati.
Aerobacter dan Klebsiela yang biasa disebut golongan perantara, memiliki sifat Coli,
dan lebih banyak didapatkan dalam habitat tanah dan air daripada dalam usus, sehingga
disebut “nonfekal” dan umumnya tidak patogen. Pencemaran bakteri fekal tidak dikehendaki,
baik dari segi estetika, sanitasi, maupun kemungkinan terjadinya infeksi yang berbahaya. Jika
dalam 100 ml air minum terdapat 500 bakteri Coli, mungkin terjadi penyakit gastroenteritis
yang segera dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga dapat tinggal dalam
blander (cystitis) dan pelvis (pyelitis), ginjal dan hati.
1. Salmonella
3. Vibrio cholerae
Vibrio cholerae adalah bakteri gram-negativ yang berbentuk batang
melengkung, bakteri ini berpindah melalui air. Vibrio cholera mengeluarkan suatu
endoxtrin yang menyebabkan diare ringan sampai diare hebat, muntah, dan dapat
menyebabkan kehilangan cairan dengan cepat, serta dapat menyebabkan kematian
dalam wktu yang relatif sungkat.
4. E. coli
Banyak strain E. coli yang beberapa diantaranya tidak berbahaya, terdapat
pada saluran gastrointensinal pada manusia atau hewan berdarah panas. Tetapi ada
beberapa kategori E. coli yang bersifat beracun, dan dapat menyebabkan diare.
Media Pertumbuhan
https://www.academia.edu/8723246/Metode_MPN_fix