Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang : Radiografi dual energy subtraction (DES) merupakan teknik yang kuat tetapi

kurang dimanfaatan untuk meningkatkan nilai diagnostik X-ray dengan memisahkan jaringan
lunak dengan tulang, menghasilkan dua gambar yang berbeda. Dibandingkan dengan X-ray
toraks tradisional, DES membutuhkan paparan radiasi dengan dosis yang lebih tinggi namun
juga dapat mencapai akurasi yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai
manfaat klinis dari radiografi DES dengan membandingkan kecepatan dan ketepatan diagnosis
nodul pulmoner menggunakan DES dibandingkan dengan X-ray toraks tradisional.
Metode: Lima spesialis radiologi dan lima residen radiologi membaca DES dan X-ray toraks
tradisional dari 51 pasien, 32 dengan nodul pulmoner dan 17 tanpa nodul pulmoner. Ketepatan
dan kecepatan dalam mendeteksi nodul diukur menggunakan software tampilan gambar khusus.
Hasil: Radiografi DES mengurangi waktu pembacaan dari 13 menjadi 10 detik (p<0.00001)
pada staf dan dari 21 menjadi 15 detik pada residen (p<0.00001). Terdapat sedikit peningkatan
pada sensitivitas 0.58 menjadi 0.67 secara keseluruhan (p<0.10) tanpa ada perubahan spesifisitas
(0.85 keseluruhan)
Kesimpulan : Dengan menghilangkan bayangan tulang rusuk pada gambaran jaringan lunak,
DES meningkatkan kecepatan dan ketepatan ahli spesialis radiologi dalam mendiagnosis nodul
pulmoner.
Kata kunci: Dual energy subtraction (DES), nodul pulmoner, pencitraan toraks, X-ray toraks
Hasil
Hasil ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Data membandingkan sensitivitas, spesifisitas, ketepatan, dan waktu tiap gambar untuk
energi ganda versus sinar X toraks biasa dan staf versus residen

Prosedur sinar ganda menghasilkan peningkatan sensitivitas 10% dan ketepatan 7%;
keduanya memiliki signifikansi yang mendekati batas (tidak ada perbedaan pada spesifisitas).
Radiolog membaca sedikit lebih sensitif daripada residen; dan tes F memiliki signifikasi yang
mendekati batas. Prosedur sinar ganda mengurangi waktu baca pada residen 6 detik dan pada
radiolog 3 detik, keduanya signifikan.
Diskusi
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi sinar ganda menghasilkan pengurangan waktu baca
yang signifikan secara statistic maupun klinis tanpa ada berkurangnya ketepatan, dan sensitivitas
untuk mendeteksi lesi abnormal lebih tinggi. Berkurangnya waktu baca, tanpa pengurangan
ketepatan dapat membantu mengakomodasi isi pencitraan yang lebih besar.
Salah satu keterbatasan dari penelitian adalah jumlah sampel gambar yang kecil. Salah satu
konsekuensi yang timbul adalah peningkatan sensitivitas karena tidak mencapai signifikasi
statistic. Hal ini dapat ditingkatkan dengan melibatkan pusat penelitian lain yang menggunakan
teknologi DES untuk memberikan kelompok gambar yang beragam dan lebih besar. Yang kedua,
karena bentuk penelitian dan sumber daya yang terbatas, jumlah pembaca terbatas. Penelitian
multisenter dapat menyediakan partisipasi dari kelompok radiolog dan residen radiologi yang
lebih besar.
Pencitraan DES memiliki kerugian yang berhubungan dengan biaya teknologi yang tinggi
dan akses yang susah. Saat ini, DES hanya tersedia pada pusat yang besar. Jika dibandingkan
dengan X-ray toraks biasa, teknologi DES menghasilkan radiasi yang dua kali lebih besar.
Namun, dosis radiasi yang diberikan oleh X-ray toraks 0.1 mSv dan DES X-ray 0.2 mSv,
keduanya merupakan dosis yang tidak signifikan dibandingkan dengan orang Kanada rata-rata
yang terekspos dengan 1.77 mSv radiasi dari sumber radiasi natural dalam waktu satu tahun.
Penelitian-penelitian lain telah menunjukkan bahwa pencitraan DES meningkatkan
ketepatan bila dibandingkan dengan X-ray toraks. Li et al. mengevaluasi ketepatan dan
kepercayaan radiolog dalam mendiagnosa nodul pulmoner pada 19 kasus nodul kanker paru-paru
yang terlewatkan dan menunjukkan adanya peningkatan pada kedua faktor. Uemura et al.
menyebutkan hasil yang sama, menunjukkan adanya peningkatan ketepatan pada pembacaan
pencitraan DES dari 52 pasien dengan nodul pulmoner bila dibandingkan dengan X-ray toraks
biasa. Meskipun kebanyakan dari penelitian tersebut menilai ketepatan radiologis secara objektif,
pengukuran dari kepercayaan radiologis dilakukan secara subjektif melalui skala dan penilaian.
Penelitian ini bertujuan menilai tidak hanya pada ketepatan pencitraan DES tapi juga waktu
diagnosis, keduanya sebagai hasil independen dan hasil bawaan untuk kepercayaan.
Diagnosis nodul pulmoner tanpa kalsifikasi dapat sulit pada X-ray toraks biasa, terutama bila
nodul kecil atau bila terletak pada area yang tidak diduga seperti di belakang tulang rusuk atau
klavikula. Shah et al. melaporkan seri kasus nodul pulmoner maligna pada X-ray toraks; dari
total 40, 65% disembunyikan dengan dua atau tiga tulang, 30% disembunyikan oleh satu tulang
dan 22% disembunyikan oleh klavikula atau satu atau lebih tulang rusuk. Keuntungan dari
kelemahan DES yaitu dapat menyingkirkan bayangan tulang yang menutupi dengan memisahkan
jaringan lunak dari tulang-tulang, menghasilkan dua gambaran yang jelas.
Karena pencitraan DES masih relatif baru, DES belum menemukan kedudukan yang sesuai
pada praktik radiologi. Selain biaya yang tinggi dan teknologi khusus sehingga sulit untuk
menggantikan X-ray biasa, ada peran teknologi DES dalam populasi tertentu. Dengan
meningkatnya bukti bahwa hal ini lebih baik dalam diagnosis nodul pulmoner, DES dapat
digunakan untuk menilai pasien yang memiliki risiko tinggi kanker paru. Hal ini meliputi pasien-
pasien dengan riwayat merokok, paparan pekerjaan, riwayat keluarga atau gejala yang
berhubungan dengan keganasan paru yang signifikan. Hal ini juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi pasien dengan keganasan lain dalam risiko metastasis paru.
Kesimpulan
DES merupakan teknologi yang baru muncul yang belum menemukan kedudukannya dalam
ilmu radiologi. Belum banyak yang menggunakan, namun banyak bukti yang menunujukkan
peningkatan kepercayaan dan ketepatan dalam diagnosis nodul pulmoner. Penelitian selanjutnya
mengenai teknologi ini melibatkan penelitian multisenter untuk mendapatkan ukuran sampel
lebih besar dan keberagaman yang lebih luas pada jumlah gambar dan juga pembaca. Saat ini,
terdapat penelitian-penelitian yang meneliti mengenai efektivitas DES dalam mendiagnosis
patologi toraks lainnya seperti massa mediastinum dan penyakit utlang pada tulang rusuk.

Ucapan Terima Kasih


Penulis makalah ini ingin berterima kasih kepada Jane Castelli untuk dukungannya selama
proses penelitian dan Medical Imaging Informatics Research Centre di Universitas McMaster
yang mengizinkan kami menggunakan sumber dayanya

Catatan Kaki
Conflicts of Interest: Para penulis tidak memiliki konflik kepentingan untuk dideklarasikan.

Anda mungkin juga menyukai