Dosen pengampu :
Hj. Maria Tuntun Siregar, S.Pd., M.Biomed
Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu. Selama pengerjaan makalah ini, penulis
mencurahkan pikiran, kemampuan, dan pengalaman sebaik mungkin guna
terwujudnya makalah yang baik. Makalah ini membahas mengenai “Pemeriksaan
Total Plate Count (TPC)”.
Penulis menyadari bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan tidak luput dari
kesalahan, kelalaian dan kekurangan, sehingga dapat diterima bila ada kritik dan
saran dari para pembaca agar penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam pembuatan makalah yang berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Salah satu indikator kerusakan produk pangan atau makanan adalah bila
jumlah mikroorganisme tumbuh melebihi batas yang telah ditetapkan.
Apabila terjadi kontaminasi makanan yang berlebihan di tengah-tengah
masyarakat secara otomatis gangguan kesehatan masarakat akan pula
menigkat. Banyaknya penjual makanan yang instan serta pedagang makanan
yang memerlukan bahan makanan yang tidak berstandar taraf kesehatan, ini
juga memicu angka kontaminasi makanan akan tinggi. Dengan demikian
makalah ini membahas mengenai “Pemeriksaan Total Plate Count (TPC)”.
2. Suhu Pertumbuhan
Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dengan dua cara
yang berlawanan yaitu (1) apabila suhu mengalami kenaikan sekitar suhu
optimalnya, kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat
sedangkan bila suhu turun sekitar suhu optimalnya, kecepatan
metabolisme akan menurun dan pertumbuhan juga diperlambat. Setiap
penurunan suhu 8°C akan membuat kecepatan reaksi berkurang menjadi
setengahnya. (2) bila suhu naik hingga diatas suhu maksimal atau turun
dibawah suhu minimal, maka pertumbuhan mungkin akan terhenti,
komponen sel menjadi tidak aktif dan sel-sel mengalami kematian.
3. Nilai pH
Setiap organisme memiliki kisaran pH tertentu yang masih memungkinkan
bagi pertumbuhannya dan juga mempunyai pH optimum. Pada umumnya,
mikroorganime memiliki kisaran pH pertumbuhan yang sempit, yaitu
sekitar pH 6,5-7,5 atau pada pH netral.
4. Aktifitas Air
Jumlah air yang terkandung didalam bahan makanan atau larutan disebut
sebagai aktivitas air (water activity). Jenis mikroorganisme yang berbeda
membutuhnkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya.
Bakteri umumnya memerlukan media yang memiliki nilai aw tinggi
(0,91), khamir membutuhkan nilai aw 0,87-0,91 sedangkan kapang
membutuhkan nilai aw yang lebih rendah lagi, yaitu 0,80-0,87 (Buckle
1987).
5. Ketersediaan Oksigen
Masing-masing organisme membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda
untuk metabolismenya. Ada organisme yang tidak membutuhkan oksigen
sama sekali untuk pertumbuhannya (anaerob), ada yang membutuhkan
sedikit oksigen (mikroaerofil) dan ada yang dapat tumbuh dan berkembang
biak pada kondisi lingkungan yang cukup oksigen maupun tidak ada
oksigen sama sekali (anaerob fakultatif).
6. Senyawa Penghambat
Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh senyawa-senyawa dalam
bahan makanan yang bersifat antimikroba yang secara ilmiah ada didalam
bahan makanan tersebut maupun yang sengaja ditambahkan seperti asam
benzoat dan asam sorbat.
7. Waktu
Semakin komplek dalam sifat-sifat sel suatu organisme, maka waktu yang
dibutuhkan oleh sel untuk membelah semakin lama.Bakteri membelah
lebih cepat dari pada khamir, sedangkan khamir lebih cepat dari pada
kapang. Bakteri membelah secara cepat dan tumbuh maksiimal dalam
waktu 45 menit, khamir baru membelah dengan cepat dalam waktu 90
menit, kemudian kapang membelah dalam waktu 180 menit.
8. Struktur Biologi
Struktur biologi seperti kulit pada telur, kulit kacang-kacangan dan kulit
buah berperan mencegah masuknya mikroba ke dalam bahan pangan
tersebut.
9. Faktor Pengolahan
Mikroba spesifik yang terdapat di dalam bahan pangan dapat dikurangi
jumlahnya oleh berbagai jenis metode pengolahan atau pengawetan
pangan. Jenis-jenis pengolahan atau pengawetan pangan yang berpengaruh
terhadap kehidupan mikroba, antara lain suhu tinggi, suhu rendah,
penambahan bahan pengawet dan irradiasi.
Cawan petri yang berisi dengan colony bakteri diletakan pada rak cawan yang
telah disediakan untuk siap dihitung, di bawah rak cawan tersebut di
tempatkan LED sebagai sumber cahaya untuk lebih terlihat jelas sekaligus
mempermudah user mengamati objek yang akan dihitung.
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang
bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan
dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya
pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar)
sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada
yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen.
B. Pelaksanaan Pemeriksaan
a. Metode : Total Plate Count (TPC)
b. Prinsip
Seri pengenceran tabung kemudia ditambahkan pada media Plate Count
Agar dan dihitung pertumbuhan bakteri pada media tersebut setelah
diinkubasi suhu 37oC selama 48 jam.
c. Alat
1. Cawan Petri
2. Tabung reaksi
3. Rak tabung reaksi
4. Labu Erlenmeyer 250 mL
5. Pipet volume 1 mL
6. Batang pengaduk
7. Lampu spirtus
8. Inkubator
9. Autoclave
10. Neraca elektrik
11. Oven
12. Gelas ukur
13. Hotplate
14. Colony counter
d. Bahan
1. Media PCA (Plate Count Agar)
2. NaCl 0,85%
3. KH2PO4
4. NaOH 1 N
5. Alkohol 70%
6. Aquadest
e. Sampel
Makanan tanpa merk dan makanan kemasan bermerk
f. Cara Kerja
Hari Pertama :
Kegiatan 1. Preparasi Sampel
1. Kocok sampel dalam kemasan sampai homogen kemudia timbang
sebanyak 25 gram untuk sampel padat, dan pipet sampel sebanyak
25 mL untuk sampel cair.
2. Jika wadah terbuat dari plastic, bersihkan pada bagian yang akan
dibuka dengan alcohol 70% lalu dibuka secara aseptis didekan nyala
api lampu spirtus dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer yang sudah
berisi 225 mL larutan pengencer buffer phospat. (pengenceran 10-1).
Contoh perhitungan
Jumlah Koloni
Cawan Pengenceran Keterangan
yang Tumbuh
1 10-1 350 Yang memenuhi syarat
perhitungan adalah cawan
1
(∑𝐾𝑃 − 𝐾) × 𝑃1 + (∑𝐾𝑃 − 𝐾) × 𝑃2 + ⋯ + 𝑃 𝑘𝑒 𝑁
𝐴=
∑𝑃
( ) × 𝑃1 + (∑𝐾𝑃 − 𝐾) × 𝑃2 + ⋯ + 𝑃 𝑘𝑒 𝑁
𝐴=
∑𝑃
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA