Anda di halaman 1dari 21

1

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah

tropis dilewati oleh garis khatulistiwa dan memiliki keanekaragaman tanaman

buah, baik jenis tanaman yang berbuah musiman maupun jenis tanaman yang

berbuah sepanjang tahun, salah satunya adalah tanaman durian. Indonesia dikenal

sebagai negara yang kaya raya akan plasma nutfah (termasuk durian). Banyaknya

varietas yang ada tidak mampu mewarnai agribisnis buah di Indonesia. Tidak ada

buah yang paling menonjol secara nasional seperti : Durian Monthong dari

Thailand. Kondisi ini diperburuk dengan membanjirnya durian impor dipasar

tradisional hingga supermarket. Seolah-olah menenggelamkan varietas durian

nasional. Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropika

basah, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia pusat

keragaman genetiknya terutama berada di Kalimantan (27 spesies) dan Sumatera

(11 spesies). Durian liar yang telah dikenal dan dimanfaatkan tercatat sebanyak

13 spesies (Sarwono 1995).

Banyaknya peminat dan permintaan pasar salah satunya karena durian

mempunyai manfaat yang sangat banyak, diantaranya akar dijadikan obat demam,

daun durian dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan infeksi pada kuku, kulit

buahnya untuk mengobati ruam atau kerutan pada kulit yang biasa terjadi pada

ibu-ibu pasca melahirkan, biji dapat dibakar atau diolah dalam bentuk sajian

lainnya sehingga dapa di konsumsi, daging buah mngandung karbohidrat, protein

dan lemak. Adapun manfaat lain dari daging buah yaitu mengatasi sembelit,

menjaga kesehatan kelenjar tiroid, menambah energi, dan menghilangkan bau

pada urin. Banyaknya manfaat dari tanaman durian seperti diatas memberikan
2

peluang kepada petani atau siapapun termasuk pada kegiatan Kerja Praktek (KP)

ini untuk membuat bibit durian yang bermutu baik (Sindumarta 2012)

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah tahunan berupa

pohon yang berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke

wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Jenis yang banyak

ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong,

manalagi dan cengkir dan mangifera foetida yaitu kemang dan kweni. Masing-

masing jenis mangga memiliki kekhasan baik dari aroma, daging atau tekstur

buah serta rasa. Pemintaan beragam jenis buah mangga dipasaran cukup tinggi,

sehingga budidaya buah mangga masih memiliki prospek yang cerah untuk

ditingkatkan. Penguasaan pengetahuan dan teknik budidaya yang baik serta

penerapannya di lapangan mendukung budidaya ini memperoleh hasil yang

optimal. Buah mangga merupakan buah-buahan eksotik yang diimpor oleh semua

pasar utama dunia. Permintaan akan mangga di pasar ini terus meningkat dewasa

ini, baik buah mangga segar maupun yang telah diolah (Anonim. 2011).

Mangga merupakan jenis buah tropis yang digemari oleh masyarakat di

dunia dan menjadi komoditas perdagangan antar negara. Komoditas hortikultura,

khususnya buah-buahan salah satunya buah mangga mempunyai prospek baik bila

dikembangkan secara intensif dan dalam skala agribisnis. Dari tahun ke tahun

permintaan buah tropis didalam dan luar negeri semakin meningkat, baik dalam

bentuk segar maupun olahan (Anonim. 2011).

Perbanyakan tanaman sering dilakukan oleh para penangkar tanaman,

penjual bibit, atau para hobiis. Bertujuan untuk menghasilkan tanaman baru

sejenis yang sama unggul atau bahkan lebih. Caranya dengan menumbuhkan
3

bagian-bagian tertentu dari tanaman induk yang memiliki sifat unggul. Tanaman

durian dan manga dapat diperbanyak secara generative atau secara vegetative

(okulasi, cangkok, sambung, dan susuan). Tanaman yang berasal dari biji sering

kali mengalami perubahan sifat dari pohon induknya. Karena itu pada praktikum

ini kami akan melakukan perbanyakan vegatif salah satunya sambung pucuk.

Dengan cara ini sifat tanaman akan sama dengan pohon induknya dan dapat

menghasilkan bibit yang unggul.

B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui cara sambung pucuk pada tanaman durian.
2. Untuk mengetahui cara sambung pucuk pada tanaman mangga.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Buah Durian ( Durio zibethinus Murr ) adalah nama tumbuhan tropis yang

berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan.

Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk

tajam sehingga menyerupai duri.


Durian ( Durio zibethinus Murr ) merupakan tanaman yang sudah yang

telah lama dikenal masyarakat pada umumnya. Tanaman durian ini salah satu jenis

tanaman buah yang dapat tumbuh dengan baik tropis, terutamanya di Indonesia.

Para ahli berpendapat bahwa pada mulanya tanaman durian tumbuh liar didaerah

hutan Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan. Kemudian, tanaman durian tersebut


4

menyebar ke seluruh Indonesia, sampai daerah Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan

kepala burung Irian Jaya. Penyebaran tanaman durisn ke arah barat adalah ke

Thailand, Birma, India dan Pakistan.


Tanaman durian ini termasuk kedalam famili “ Bombacaceae ” dengan

genus Durio serta memiliki ordo Bombacales. Selain itu, menurut beberapa pakar

ahli botani klasifikasi dan anatomi tanaman durian adalah sebagai berikut.

Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Sub Divisi : Angiospermae, Kelas :

Dicotyledonae, Ordo : Bombacales, Famili : Bombacaceae, Genus : Durio,

Spesies : Durio zibethinus Murr.


Untuk tanaman buah durian ini pastinya memiliki batang seperti halnya

tanaman yang lainnya. Untuk jenis batang pohon durian ini biasanya dapat

mencapai ketinggian hingga 52 m. Selain itu untuk diameter batangnya ini sendiri

dapat mencapai hingga 150 cm. Seperti pada umumnya, batang pohon durian ini

memiliki bentuk yang terlihat kasar. Sehingga tidak licin jika pada waktu musim

penghujan tiba.
Selain dari batang, pohon durian juga memiliki anatomi lainnya yang

bernama akar. Akar pada pohon buah durian ini tentunya berbeda dengan jenis

akar pohon pada umumnya. Untuk akar pohon durian ini biasanya lebih besar juga

lebih banyak cabangnya. Untuk akar durian ini biasanya masuk ke dalam

permukaan tanah hingga ke dalaman. Selain dari itu akar pohon buah durian ini

juga terbagi atas 3 cabang, yaitu akar sekunder, akar tersier dan juga akar

tunggang/primer.
Tanaman durian ini memiliki daun yang berbentuk memanjang dan juga

lebar. Selain itu daun yang terdapat pohon durian ini juga sangat menarik, karena

memiliki dua macam warna yang berbeda dalam satu daun. Daun yang terdapat

pada pohon durian tersebut memiliki warna hijau dari depan daun, dan juga

memiliki warna cokelat pada belakang daunnya.


5

Tanaman buah durian ini juga memiliki bunga yang tak kalah cantiknya

dengan jenis tanaman lainnya. Tetapi biasanya bunga yang terdapat pada pohon

buah durian ini akan dapat muncul ketika musim buah saja. Sehingga bunga ini

tidak akan dapat muncul setiap hari. Biasanya bunga yang terdapat pada pohon

durian ini memiliki berbagai macam variasi. Seperti halnya berwarna merah

muda, merah tua dan juga berwarna putih.


Buah durian ini merupakan sesuatu yang paling terlihat sangat menonjol di

antara yang lainnya. Karena buahnya ini memiliki keunikan yang tersendiri,

seperti memiliki duri dan juga berdaging buah yang tebal. Biasanya buah durian

yang telah matang memiliki warna hijau kecokelatan. Selain itu buah yang telah

matang juga akan menimbulkan aroma yang sangat menyengat, sehingga untuk

menentukan kematangan dari buah durian ini sangat mudah untuk di lakukan. Di

dalam buah durian ini bagian yang sangat menarik tentunya hanya terdapat pada

daging buahnya saja, karena daging buahnya ini memiliki rasa buah yang sangat

berbeda dengan buah-buah pada umumnya.


Durian yang sudah matang dapat diketahui dengan cara mengetuk-ngetuk

bagian kulit luarnya dengan tongkat atau pisau. Buah durian yang masak akan

berbunyi lembek, sedangkan buah durian yang masih mentah akan berbunyi keras.

Aroma tajam pada durian masak disebabkan oleh belerang terikat asam butiran

dan asam organic yang menguap. Tiap 10 gram buah durian yang dapat dimakan

mengandung kalori 134 kalsium, protein 2.5 gram, lemak 3 gram, hidrat rang 16,1

gram, kalsium 7,4 mg, fosfor 44 mg, besi 1,3 mg, vitamin A 135 SI, vitamin B

0,10 mg, vitamin Z 53 mg, air 85 gram. Bagiam yang dimakan sekitar 22%
Tanaman durian dapat tumbuh dengan baik daerah tropis, terutamanya di

Indonesia. Tanaman ini termasuk kedalam tanaman musiman atau tahunanan

dengan panjang 20-30 meter bahkan lebih. Sedangkan buah pada tanaman ini
6

memiliki panjang 30-44 cm dengan lebar 20-25 cm , dan berat masing – masing

1,5-3 kg bahkan lebih. Setiap buah berisi 5 baris juring yang terdapat beberapa

biji yang ada di dalamnya serta menyelimuti daging buah yang memiliki warna

putih, krem, kuning , atau kekuningan tua. Setiap varietes durian menentukan

besar kecil ukuran buah, rasa, testurs, dan juga ketebalan dagingnya.
Menurut Kurnia (2005), tanaman manga (Mangifera indica L.) dalam

dunia tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan seperti berikut ini. Kingdom : Plantae,

Divisi : Spermatophyta, Sub Divis : Angiospermae, Kelas : Dicotyledoneae,

Famili : Anacardiaceae, Ordo : Myrtales,Genus : Mangifera, Species : Mangifera

indica L.
Mangga berakar tunggang (bercabang-cabang), dari cabang akar ini

tumbuh cabang kecil yang ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Tidak

semua jenis unsur hara yang ada di dalam tanah diambil oleh bulu akar hanya

yang dibutuhkan oleh tanaman itu saja yang diambil. Jadi bulu akar hanya
Batang pada tanaman mangga adalah batang kayu yang keras, kuat dan

tumbuh tegak ke atas. Morfologi batang tanaman mangga berbentuk membulat

dengan percabangan dan ranting yang banyak. Cabang dan ranting kemudian

ditumbuhi daun yang lebat membentuk kanopi yang bentuknya seperti kubah,

oval atau memanjang.


Kulit batang pohon mangga tebal dan kasar dan berwarna coklat gelap

hingga abu-abu kehitaman. Tanaman yang berasal dari perbanyakan generatif

(menggunakan benih) biasanya tumbuh dengan tegak, kuat dan tinggi, sedangkan

tanaman dari perbanyakan secara vegetatif (bibit sambung atau okulasi) biasanya

batangnya pendek dengan percabangan yang membentang.


Daun tanaman mangga adalah daun tunggal tanpa anak dan penumpu,

dengan panjan 8-40 cm dan lebar 2 – 12,5 cm. Letak dan posisinya selang seling

mengelilingi ranting.
7

Bagian pangkal tangkai daun mangga membesar dengan sisi atasnya

membentuk alur, panjangnya sekitar 1,25 – 12,50 cm. Bentuk daun bervariasi, ada

yang seperti mata tombak, lonjong, segi empat dengan ujung runcing, dan bulat

oval dengan ujung runcing. Bagian tepi daun halus dan terkadang sedikit

bergelombang.
Bunga mangga adalah bunga majemuk, tumbuh dari tunas ujang, terangkai

dalam tandan dengan rangkaian bunga berbentuk kerucut. Jumlah bunga di setiap

tandan berkisar antara 1000 – 6000 kuntum dengan ukuran yang kecil, diameter

sekitar 6 – 8 mm.
Terdapat bunga jantan dan hermaprodit (bunga banci) pada setiap

rangkaian bunga dengan proporsi bunga jantan lebih banyak. Kelopak dan

mahkota berjumlah lima lembar. Bakal buah tidak memiliki tangka dan pada

bagian ujungnya terdapat kepala putik.


Buah mangga termasuk dalam golongan buah batu yang berdaging dengan

panjang buah yang mencapai 30 cm. bentuk buah mangga bervariasi, ada yang

berbentuk bulat, bulat oval atau pipih. Warnanya juga bermacam-macam, ada

yang berwarna hijau, kuning, merah atau kombinasinya. Kulit buah mangga tebal

dan memiliki kelenjar, dagingnya juga tebal. Di dalam daging buah, terdapat biji

buah yang keras.


Tanaman mangga mempunyai daya adaptasi yang tinggi, baik di dataran

rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau

banyak. Tetapi untuk memperoleh produksi mangga yang tinggi membutuhkan

temperatur, curah hujan, keadaan awan dan angin yang sesuai untuk syarat

pertumbuhan tanaman mangga.


Temperatur untuk pertumbuhan optimum tanaman mangga 24- 27ºC. Pada

suhu tersebut memungkinkan pertumbuhan vegetative dengan hasil yang baik.

Temperatur yang rendah akan menyebabkan kerusakan bagi tanaman mangga


8

muda (umur lima tahun). Namun ada juga tanaman mangga yang masih tahan

terhadap suhu rendah, tetapi tidak dapat berproduksi dengan baik.


Volume curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mangga

dan proses produksi pembentukan bunga dan buah. Kalau pada waktu musim

bunga dan masa berbuah mulai masak tidak ada hujan, tanaman akan tumbuh

dengan baik dan proses produksi akan berlangsung dengan baik pula. Sebaliknya

apabila pada waktu musim bunga banyak turun hujan, berawan dan banyak kabut

proses pembentukan buah akan terganggu (Gunawan. 2003).


Tanaman mangga dapat tumbuh pada jenis tanah apa pun, asalkan tanah

itu tidak mempunyai lapisan padas yang keras dan banyak batubatuan. Di samping

itu, kondisi tanah tidak terlalu kering atau terlalu basah dan tidak terlalu banyak

mengandung garam atau air payau. Tanaman mangga yang ditanam di daerah

berpasir, jadi mangga dapat hidup dengan baik dan cepat berproduksi pada tanah

yang bertekstur ringan (tanah lempung berpasir) sampai tanah berat (tanah

lempung atau tanah liat) (Kurnia, 2005).


Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempat lebih

kurang 1.300 m dari permukaan laut. Jika kita ingin mengusahakan tanaman

mangga dengan produksi optimal, sebaiknya mangga ditanam pada suatu areal

yang memiliki ketinggian maksimal 500 m di atas permukaan laut. (Kurnia,

2005).
Perkebunan buah-buahan unggul, tentunya memerlukan bibit buah yang

unggul dalam jumlah yang memadai. Ini berarti kehadiran kebun pembibitan

buah-buahan unggul akan banyak membantu peningkatan produksi terutama

durian dan mangga dimasa yang akan dating.


Salah satu cara untuk mendapatkan bibit durian dan mangga yang bermutu

tinggi adalah dengan penyambungan pucuk (enten grafting). Biasanya penangkar

bibit melakukan penyambungan pucuk pada batang bawah yang sudah sebesar
9

ukuran pensil. Padahal penyambungan dapat dilakukan pada batang bawah yang

berukuran 0,5 cm, sehingga bias menghasilkan bibit yang lebih cepat daripada

system penyambungan yang lama. Cara penyambungan yang menggunakan

batang bawah berukuran kecil ini lebih dikenal dengan sebutan penyambungan

pucuk.
Penyambungan adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan

sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh

sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka

sambungan atau tautannya.


Pembiakan vegetative dengan grafting memiliki beberapa keuntungan

dibandingkan dengan pembiakakn generative. Salah satu keuntungan dari grafting

adalah banyak digunakan untuk produksi bibit yang akan ditanam di kebun benih

dan bermanfaat untuk penyelamatan kandungan genetic tanaman (Sukendro,

2007)
Penyambungan batang bawah dari pohon induk terseleksi pada suatu

daerah dengan batang atas dari varietas unggul produksi tinggi memberikan

tingkat keberhasilan (65,90%). Keberhasilan penyambungan mencapai 81% dan

meningkat menjadi 86,40%. Jika penyambungan dilakukan pada pukul 08.00-

11.00. untuk mendukung pengembangan sambung pucuk, perlu dibangun kebun

entres dan varietas unggul sebagai sumber batang atas. Teknologi sambung pucuk

dapat menghasilkan bahan tanaman unggul dalam jumlah yang banyak dan dalam

waktu singkat di daerah pengembangan tanaman (Saefudin, 2009).


Sambung pucuk juga menghasilkan bibit yang memiliki keunggulan dari

segi perakaran dan produksinya, mempercepat waktu berbuah atau tanaman genja,

serta sifat tanaman sama dengan induknya. Sambung pucuk juga memungkinkan

dilakukakn peremajaan tanaman tanpa membongkar pohon tua sehingga tidak

memerlukan bibit baru dan menghemat biaya (Norbetus dan Nur Kholis, 2013).
10

III. BAHAN DAN METODE


A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Islam Riau, jalan Kaharuddin Nasution No. 113, Kelurahan Air

Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Praktikum ini dilaksanakan selama 2

bulan, mulai dari bulan Februari sampai April 2018.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tanah, bibit manga, bibit

durian, plastic es, athonik. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini

yaitu pisau cutter, polybag, gembor dan kamera.

C. Pelaksanaan Praktikum
1. Persemaian Benih
Biji durian yang akan disemai dibersihkan dari daging buah

dikeringanginkan sampai kering tidak ada air yang menempel. Biji yang

disemai tidak terdapat hama, harus sehat tidak rusak supaya tidak dijadikan

tempat masuknya mikroorganisme penyebab penyakit dan mulus (tidak

bopeng). Keuntungan penanaman durian dengan disemaikan terlebih dahulu,

antara lain, adalah dapat dilakukan seleksi dan tumbuh subur. Manga yang

akan disambung pucuk harus sudah pernah bebuah dan sehat terbebas dari

hama dan penyakit.


2. Pemilihan Batang Atas
Batang atas yang biasanya disebut entres (scion), adalah calon bagian atas

atau tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan tanaman

berkualitas unggul. Bentuk cabang lurus, diameternya disesuaikan dengan

batang bawah, batang atas yang akan disambung dengan batang bawa sehat
11

tidak terserang hama dan penyakit. Batang atas tidak terlalu tua dan tidak

terlalu mudah. Batang atas diambil dari klon unggul.


3. Pemilihan Batang Bawah
Pemilihan batang bawah mempunyai perakaran yang kuat dan tahan
terhadap serangan hama dan penyakit yang ada didalam tanah. Mempunyai
batang yang kuat dan kokoh. Batang bawah berumur 4-5 bulan yang sudah
siap disambung.
4. Penyambungan
Sambung pucuk menggunakan sepotong ranting yang mempunyai

beberapa mata tunas, batang entrs diambil dalam keadaan dorman atau

istirahat yang ditamdai dengan tidak memiliki daun muda, pucuk yang diambil

dipilih yang tidak terlalu muda dan terlalu tua. Untuk batang atas diambil

lebih kecil dari diameter batang bawah. Penyambungan pada tanaman durian

dan tanaman mangga dilakukan sebagai berikut:


a. Batang bawah dinpotong kurang lebih 15-20 cm dengan

menggunakan pisau cutter yang tajam agar potongan rapi dan tidak

pecah.
b. Ujung bagian batang bawah kemudian dibelah vertical menjadi dua

bagian yang sama besar sepanjang 2 cm,


c. Batang atas yang sudah disiapkan disayat pada sisi kiri dan kanan

sepanjang sekitar 2 cm membentuk huruf v.


d. Pangkal pada batang atas yang telah disayat dimasukkan ke celah

pada ujung batang bawah yang sebelumnya telah di belah.


e. Sambungan kemudian diikat dengan menggunakan plastic es, arah

ikatan dari bawah ke atas, ikatan tidak boleh terlalu lemah dan tidak

terlalu lemah.
f. Tujuan penyungkupan adalah untuk menjaga kelembapan agar tetap

tinggi dan mengurangi penguapan di sekitar sambungan. Tempatkan

tanaman yang sudah tersambung di tempah yang teduh atau di beri

naungan agar terhindar dari panas matahari langsung.


12

g. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan

tumbuh tunas, sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan

kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Namun,

pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian.

Proses selanjutnya tinggal perawatan bibit sampai siap di tanam di

kebun,sekitar 3-6 bulan kemudian.


5. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman pada tanaman yang

disambung pucuk. Penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari pagi dan sore.

Penyiraman dilakukan secukupnya saja agar tanah tidak kering dan tetap

lembab.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengamatan pada sambung pucuk terjadi kegagalan batang atas pada

tanaman durian berjamur. Beberapa faktor ikut berpengaruh terhadap keberhasilan

sambung pucuk tanaman mangga. Faktor tersebut diantaranya faktor tanaman

(genetik, kondisi tumbuh, panjang entres), lingkungan (alat, kondisi, cuaca, waktu

pelaksanaan), dan faktor ketermpilan orang yang melakukan grafting.


Kegagalan pada sambung pucuk dapat terjadi pada panjang entres, alat

yang tidak steril, pengikat pada sambungan, terjadi penguapan yang berlebih, dan

factor keterampilan dalam melakukan penyambungan. Panjang entres berkaitan


13

dengan ketersediaan cadangan makanan sementara waktu pelaksanaan berkaitan

dengan transpirasi. Entres yang semakin panjang memiliki cadangan makanan

yang banyak sehingga kemungkinan kalus terbentuk pada pelukaan semakin

tinggi. Namun di sisi lain, entres yang panjang rawan terkena gangguan fisik

seperti angina ataupun senggolan. Semakin tinggi transpirasi akan semakin

banyak cadangan makanan yang digunakan sehingga peluang keberhasilan

sambung pucuk semakin kecil.


Berdasarkan penelitian Tambing dan Hadid tahun 2008, panjang entres dan

waktu pelaksanaan berpangaruh terhadap keberhasilan sambung pucuk pada

tanaman. Semakin panjang entres yang digunakan, hingga 12,5 cm, semakin

banyak jumlah daun dan pertambahan tinggi bibit mangga. Selain memiliki lebih

banyak cadangan makanan yang memungkinkan untuk pembentukan jaringan

penutup luka (kalus) entres yang lebih panjang juga memiliki lebih banyak titik

tumbuh sehingga jumlah daun semakin banyak dan pertambahan panjangnya juga

semakin tinggi.
Apabila peralatan yang digunakan tidak steril nantinya akan menyebabkan

tumbuhnya bakteri atau jamur yang akan menghambat penyatuan jaringan antara

batang atas dan batang bawah.


Bila pengikattan tidak kuat akan menyebabkan beberapa masalah seperti.

Pertama batang atas akan mudak terlepas atu berubah posisi ketika tersenggol.

Batang atas tidak menempel dengan sempurna dengan batang bawah jadi

permukaan batang yang maenempel dengan permukaan bidang bawah menjadi

tidak merata sehingga menghalangi penyatuan jaringan antara batang dan

transmisi supply dari batang bawah menjadi tidak lancar bahkan tidak berhasil

sama sekali. Akibatnya batang akan menjadi kering (Nabsya, 2013).


Jika penngikat terlalu kuat dapat menyebabkan sebagian jaringan kapiler

tertekan. Dengan demikian, akan menyebabkan persoalan seperti: menghambat


14

penyaluran supply ke batang atas. Menyebabkan getah atu cairan pada batang atas

terperas terutama bila batang atas terlalu muda (Nabsya, 2013).


Bila penguapan terjadi secara berlebih, maka biasanya uap air banyak yang

menempel peda dinding plastik bagian dalam dan kemudian turun menyatu

mengenai bagian batang penyambungan, yang akan menyebabkan pembusukan

pada bagian yang terkena air. Penguapan berlebih juga bisa menyebabkan

tumbuhnya jamur pada batang atas terutama bila peralatan yang digunakan tidak

steril ditambah faktor kelembapan yang tinggi.


Keterampilan disini adalah cara kita memotong sudah benar dan baikkah,

karena bila pemotongan salah bisa-bisa akan merusak jaringan pada batang yang

akan kita sambung.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Buah Durian ( Durio zibethinus Murr ) adalah nama tumbuhan tropis yang

berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa

dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan

berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sambung pucuk pada

tanaman durian mengalami kegagalan. Kegagalan pada sambung pucuk

dapat terjadi pada panjang entres, alat yang tidak steril, pengikat pada

sambungan, terjadi penguapan yang berlebih, dan factor keterampilan

dalam melakukan penyambungan.


2. Mangga( Mangifera indica) atau mempelam adalah nama sejenis buah dan

sekaligus nama pohon yang termasuk ke dalam marga Mangifera dan suku

Anacardiaceae yang memiliki sekitar 35-40 anggota. Dikarenakan batang

bawah pada tanaman manga belum dapat disambung, maka sambung

pucuk pada tanaman mangga belum dapat dilakukan.


B. Saran
15

Pelaksanaan praktikum dilaksanakan tepat waktu dan agar penyambungan

berhasil sebaiknya herus mengetahui sifat batang bawah dan batang atas yang

akan disambung. Menggunakan alat yang steril, meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan agar keberhasilan dalam penyambungan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2015. Klasifikasi dan Ciri-ciri Morfologi Tanaman Mangga.


(Online: http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-
morfologi-mangga/. Diakses 29 April 2018).

Anonimus. 2018. Anatomi Tanaman Durian Mulai Dari Akar Sampai Daun.
(Online: http://situsbunga.com/anatomi-tumbuhan-durian-mulai-dari-
akar-sampai-daun/. Diakses 29 April 2018).

Asnawi, Hanan. 2015. Laporan Praktek Kerja Lapangan Teknik Sambung Pucuk
(Grafting) Pada Tanaman Mangga (Magnifera indica L.) Di Penangkaran
Bibit UD. Kota Binjai. (Online:
http://ecahanca10september.blogspot.co.id/2015/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses 28 April 2018.

Hidayat, Arif Meftah. 2015. Pengaruh Waktu Pelaksanaan Sambung Pucuk.


(Online: http://www.anakagronomy.com/2015/12/pengaruh-waktu-
pelaksanaan-sambung.html. Diakses 30 April 2018).

Kanisius. 1997. Budi Daya Durian. Kanisius. Yogyakarta.

Marhijanto, Bambang dan Wibowo, Setiyo. 1994. Bercocok Tanam Mangga


Yang Berhasil. Arkola Surabaya. Jakarta.

Nabsya. 2013. Penyambungan Tanaman. (Online:


https://nabsya.wordpress.com/2013/06/01/penyambungan-tanaman/.
Diakses 30 April 2018)

Norbetus K dan Nur Kholis, H. 2013. Lenngkeng Dataran Rendah, penerbit Arcit.
Surakarta.

Pracaya. 1996. Bertanam Mangga. Cet.12. Penebar Swadaya. Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman.


Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
16

Satuhu, Suyanti. 1997. Penanganan Mangga Segar Untuk Ekspor. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Saefudin. 2009. Kesiapan Teknologi Sambung Pucuk Dalam Penyediaan Bahan


Tanaman Jambu Mente. Jurnal Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Aneka Tanaman Industri. Vol. 1(7): 150-155

Sunarjono, Hendro. 2000. Aneka Permasalahan Durian dan Pemecahannya. Cet.


6. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sukendro, Andi. 2010. Study of Vegetatif Propagation on Instsia bijuga (Colebr).


O.K. with Graftinng. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 24(7): 6-10

Syanimirul. 2013. Laporan Kerja Praktek teknik Perbanyakan Tanaman Durian


(Durio zibethinus Murr.) Secara Okulasi Menggunakan Mata Di Balai
Benih Induk Hortikultura Pekanbaru. (Online:
https://syanimirul.wordpress.com/2013/06/14/laporan-kerja-praktek/).
Diakses 28 April 2018.

Untung, Onny. 1996. Durian Untuk Kebun Komersial dan Hobi. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Wiyanta, Bernad. 2009. Panen Durian di Pekarangan Rumah. Agromedia Pustaka.


Jakarta.
17

Lampiran Jadwal kegiatan Praktikum


1.

Bioteknologi Pertanian
No Kegiatan Bulan

Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan lahan

2 Pengisian
polybag
dengan
tanah

3 Penanaman

4 Pemeliharaan

5 Penyambungan

6 Laporan
18
19

Lampiran 2.

Dokumentasi

Daun pada tanaman mangga berkarat bibit tanamna durian dan batang bawah
20

Batang atas untuk penyammbungan penempelan batang atas

Pengikatan pada penyambungan penyungkupan setelah disambung

Batang bawah tanaman mangga batang atas untuk penyambungan


21

Penyatan pada batang atas membelan batang bawah untuk penyambungan

penempelan batang atas Pengikatan pada penyambungan

Penyungkupan setelah disambung

Anda mungkin juga menyukai