........................ …………………
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit Plt. Direktur RSUD Wangaya
PELAYANAN 12 Desember 2018 Kota Denpasar
INTENSIF
NEONATUS
dr. Dewa Alit Parwita, M.Kes
Pembina Tingkat I
NIP. 19630127 199103 1 005
Pengertian Memberikan suplementasi oksigen pada bayi untuk kelangsungan hidup bayi
dengan masalah pernapasan
Kebijakan
Prosedur 1. Tahap Pra Interaksi :
a. Dokumentasikan assessment pasien dengan resiko tinggi(kritis)
b. Cuci Tangan
c. Siapkan alat alat:
1) alat nasal canule neonatus
2) handscoon
3) humidifier
4) trolly
5) aqua steril
2. Tahap Orientasi :
a. Beri salam, identifikasi pasien
b. Terangkan tujuan dan prosedur pada keluarga pasien
c. Kontrak waktu dengan keluarga pasien
3. Tahap Kerja :
Pemberian oksigen,sesuai indikasi
a. Menaruh sumber oksigen di dekat wajah bayi
b. Kanula nasal
c. Kateter nasal
d. Kateter nasofaring
e. Sungkup muka (Masker)
f. Sungkup kepala (Headbox)
g. Inkubator
h. Nasal prong (CPAP)
i. Pipa endotrakeal (Ventilator mekanik)
1. Kanul hidung
Baik untuk bayi yang membutuhkan oksigen inspirasi dengan
level yang rendah
Memungkinkan gerakan yang lebih bebas bagi bayi, orang
TERAPI OKSIGEN
......................... …………………
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit : Plt. Direktur RSUD Wangaya
PELAYANAN 12 Desember 2018 Kota Denpasar
INTENSIF
NEONATUS
dr. Dewa Alit Parwita, M.Kes
Pembina Tingkat I
NIP. 19630127 199103 1 005
Prosedur tua, dan pengasuh tanpa menggangu pasokan oksigen
Memerlukan pemantauan ketat karena pada bayi yang aktif,
kanul mudah tergeser dari hidung
Dapat memberikan O2 minimal Low flow : (< 2l/mnt)
2. Head box
Untuk bayi yang bernapas spontan, penggunaan kotak kecil
mencegah fluktuasi pada oksigen inspirasi ketika inkubator
dibuka
Aliran ke head box harus sekurang-kurangnya 5 L/mnt untuk
mencegah akumulasi CO2 à biasanya 5-7 L/mnt
3. Bag and mask
Seorang bayi yang mendapat ventilasi tambahan dengan bag
and mask, harus diberi O2 saat mereka dirawat.
4. CPAP
• Distres pernapasan
• Apnoea of prematurity (AOP)
• Edema/perdarahan paru
• Penyapihan dari ventilasi
5. Ventilator (bila CPAP gagal)
• Neonatus dengan nasal CPAP 5 cm H2O akan memerlukan ventilasi
mekanik jika terjadi satu dari hal-hal berikut:
FiO2 pada nasal CPAP > 60%
paCO2 > 60 mm Hg
Asidosis metabolik persisten dengan defisit basa > -10
Terdapat retraksi yang nyata dalam penggunaan CPAP
Episode apnoe dan atau bradikardia yang sering
4. Tahap Terminasi :
a. Evaluasi keberhasilan bantuan hidup dasar dan bantuan hidup
lanjutan yang telah diberikan
5. Tahap Dokumentasi
a. Catat hasil tindakan yang dilakukan pada pasien