Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

Tentang Pengaruh Budaya terhadap Organisas

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan izinNya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ‘’ Pengaruh Budaya
terhadap Organisasi’’ dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Perilaku Organisasi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, karena hal ini merupakan awal dalam menerapkan ilmu
yang telah diperoleh. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan atau saran yang bersifat
positif dan membangun dari pembaca.

Atas kritikan dan saran sebelumnya penulis ucapkan terima kasih. Akhirnya penulis
berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta
dapat dijadikan pustaka ilmu.

Padang, 09 Mei 2013

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam
keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu
dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring
dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula
dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara
keseluruhan. Budaya berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya
menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan
membedakannya dengan organisasi lainnya.Budaya memuat rasa identitas suatu
organisasi. Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih
besar daripada kepentingan individu. Dalam makalah ini penulis akan memaparkan
penjelasan mengenai pengaruh budaya dalam pt. Coca cola yang ada di berbagai
Negara. 1.2
B. rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Coca – Cola ?
2. Bagaimana budaya kerja PT. Coca – Cola di Indonesia?
3. Bagaimana budaya kerja PT. Coca – cola di Amerika?
4. Bagaimana pengaruh kultur/ budaya PT. Coca Cola di berbagai Negara ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui seluk beluk mengenai sejarah coca – cola
2. Mengetahui pengaruh budaya kerja PT. Coca – cola di Indonesia
3. Mengetahui pengaruh budaya kerja PT. Coca – cola di Amerika 4. Mengetahui
bagaimana pengaruh kultur / budaya kerja PT. Coca –cola di berbagai Negara.
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Coca – Cola


Coca Cola lahir di dalam laboratorium Dr. John Pemberton bulan mei 1886 di
Atlanta, Georgia. Nama Coca Cola sendiri dibuat oleh Frank Robinson. Dan
dipasarkan pertama kali dengan iklan dari spanduk dengan tulisan dari cat minyak
bertuliskan “drink Coca Cola”. Walaupun sempat menyandang gelar “brand of the
century”, Frank Robisonsempat mengalami kerugian dalam penjualannya. Formula
Coca Cola lalu dibeli oleh Asa Chandler yang gencar melakukan promosi senhingga
mengalami keuntungan besar. Coca cola semakin mendunia berkat penjualan kepada
perusahaaan pembotolan independen dengan adanya lisensi ke negara lain dan hal ini
dipertahankan sampai sekarang.
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan
mesin penjaja di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola
Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar
The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat
sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-
Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya
berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad
ke-20.
Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-
Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif
dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari
konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-
pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke
toko-toko eceran dan mesin penjaja.
Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik
Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga
menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor
jasa makanan.
B. Coca – Cola di Indonesia
Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) adalah salah satu cabang perusahaan
berlisensi dari Amerika Serikat sebagai penghasil minuman terkenal di Indonesia.
Salah satu produknya yang terkenal adalah Coca Cola, Selain itu juga Sprite, Fanta
dan Frestea. Walaupun sudah cukup terkenal, Coca Cola masih melakukan promosi
baik above the line maupunbelow the line yang unik dan kreatif untuk menjaga
komunikasi dengan konsumen. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8
Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian
dikenal sebagai Coca-Cola.
Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-
Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan.
Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan
lahirlah logo paling terkenal di dunia. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian
konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo
Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan
penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain
warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata
seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola
dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola
dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama
sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi
konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh
pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke
resmi menjadi merek dagang terdaftar. Jenis – jenis coca – cola
 New Coke (Baru) • Diet Coke (Tanpa gula)
 Coca-Cola C2 • Coca-Cola Zero (Penuh rasa, tanpa gula)
 Cherry Coke (Rasa buah ceri) • Vanilla Coke (Rasa vanilli)
 Coca-Cola with Lime (Jeruk nipis)
 Raspberry Coke (Rasa frambus)

Produksi Coca – Cola di Indonesia Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia


sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air
Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta).
Produksi Coca-Cola lumpuh pada jaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat
padasesudah kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah
nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional. CCAI
(Coca Cola Amatil Indonesia merupakan perusahaan Coca Cola yang memfokuskan
pada produksi, distribusi, pemasaran)

 1886 awal mula disajikan dalam bentuk obat penyakit


 1888 menjual formula rasa CC
 1920 botol baru dibuat
 1922 kemasan kardus diperkenakan
 1927 diperkenalkan pertam akali di Indonesia
 1932 dipasarkan pertam kali di Jakarta
 1991 PT. CC Part Java ( Medan, Sumatera, Padang, Lampung, Surabaya,
Jakarta, Bali)

Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya
pabrik pembotolan madern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya
Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang
beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun
pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang
(1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado
(1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995). Pada tahun 2000, tiga perusahaan
baru Coca-Cola di Indonesia didirikan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
(CCBI), PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan PT. Coca-Cola Distribution
Indonesia (CCDI). Jenis-jenis Coca-Cola di Indonesia.

Di Indonesia, Coca-Cola diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia,


Bekasi 17520-Indonesia, terdapat tiga versi, yaitu:

 Coca-Cola, minuman berkarbonasi rasa kola


 Diet Coke, versi diet dari Coca-Cola: Coca-Cola Zero, versi tanpa kalori
dari Coca-Cola
 Slogan Coca-Cola versi Indonesia
 1970an-2000: Minumlah Coca-Cola
 1993-2000: Always Coca-Cola
 2000-2003: Semangat Coca-Cola
 2003-2004: Segarnya Mantap itu Coca-Cola
 2004-2007: Segarnya Mantap
 2007-2008: Hidup ala Coca-Cola
 2008-2009: Brrr... Hidup ala Coca-Cola
 2009: Brrr...ekspresi di hidup ala Coca-Cola
 2009-2010: Buka Coca-Cola, Buka Semangat Baru
 2010-2011: Buka Semangat Baru
 2011-sekarang: Segarkan Semangatmu

Slogan coca – cola selalu Pada perkembangan berikutnya, slogan disesuaikan


dengan negara dimana Coca cola di konsumsi namun, masih terdapat beberapa slogan
yang digunakan secara global. Hal ini menunjukan adanya adaptasi budaya yang
digunakan untuk lebih mendekatkan produk dengan pasar. List di atas juga
menunjukan kreativitas yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Agensi iklan Coca
cola selalu dapat menempatkan produknya sesuai dengan target pasarnya yang muda
dan kreatif sehingga berusaha melakukan inovasi dalam melakukan promosinya
namun tetap mengikuti apa yang ‘hit’ di masyarakat.

Di Coca-Cola Amatil Indonesia menerapkan 4 pilar kunci sebagai parameter


untuk menjalankan program-program CSR & Sustainability yang harmonis. 4 pilar
kunci tersebut adalah :

1. menjaga dan melestarikan lingkungan,


2. menyediakan beragam pilihan produk kepada pelanggan kami,
3. mempertahankan budaya kerja yang baik dan nilai-nilai positif di
kalangan karyawan kami
4. dan akhirnya berkontribusi terhadap pembangunan sosial dan ekonomi
seluruh masyarakat di mana kami beroperasi.

Keempat pilar di atas tidak terlepas dari pengaruh budaya di Indonesia. Pilar
pertama dianut karena budaya kebersihan di Indonesia sangatlah kurang. Sehingga
dipandang perlu pemerhatian terhadap lingkungan. Contohnya berbagai upaya dan
kegiatan – kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Coca – Cola Indonesia dalam
rangka melestarikan lingkungan. Salah satunya upaya pembersihan sekitar pantai di
Bali . hal ini membuktikan kepedulian Coca – cola terhadap lingkungan di Indonesia.
Bentuk nyata komitmen Coca – cola Amatil Indonesia adalah dalam rangka
‘’Rayakan Hari Bumi, Coca-Cola Amatil Indonesia Menggelar Aksi Cinta
Lingkungan Serentak di Tiga Kota Jakarta, 22 April 2013-Kesadaran lingkungan
adalah aspek yang selalu menjadi bagian dari Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI),
perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola di Indonesia.
Maka dalam rangka memperingati Hari Bumi 2013 yang jatuh pada hari ini, 22 April
2013, CCAI melakukan serangkaian aksi peduli lingkungan di berbagai lokasi di
seluruh Indonesia seperti Cibitung, Medan, dan Bali. Aksi ini bertujuan untuk terus
meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan karyawan, dan terutama, masyarakat
yang tinggal di sekitar unit operasi CCAI.

Di Cibitung-Bekasi misalnya, pabrik CCAI Cibitung melaksanakan program


pembuatan 1.000 lubang resapan air ‘biopori’ di area taman pabrik CCAI Cibitung.
Program pembuatan 1.000 lubang resapan biopori ini dihadiri oleh Kepala BPLHD
Kabupaten Bekasi, Bapak Ir. H. Entah Ismanto, Camat Cikarang Barat, Bapak
Rahmat Atong, S.STP, MM, siswa-siswi sekolah TK Al Ikhsan Tambun serta
manajemen dan karyawan CCAI. Pemerintah, karyawan dan siswa-siswi bersama-
sama mempraktekkan cara pembuatan lubang biopori sambil meresmikan lubang
biopori ke-1.000 yang berhasil dibuat di area pabrik CCAI Cibitung. “Kami
mendukung adanya program Biopori yang dilakukan oleh CCAI dan semoga kegiatan
ini dapat menumbuhkan kesadaran dari masing-masing individu untuk bisa menjaga
sumber daya air kita,” kata Bapak Ir. H. Entah Ismanto – Kepala BPLHD –
Kabupaten Bekasi.

Di Medan, CCAI menggelar aksi cinta lingkungan bersama dengan 300 orang
warga yang terdiri dari Camat, para Lurah di kecamatan Medan Labuhan, Kepling,
dan juga warga Medan Labuhan. Tak hanya melakukan program "Clean Up Day" di
jalan-jalan protokol di Medan Labuhan, parit-parit di seluruh area Kecamatan Medan
Labuhan, dan kawasan hunian warga, para peserta juga melakukan Aksi Penghijauan
dengan cara menanam 100 batang pohon trembesi dan mahoni di sepanjang jalan
utama Medan Labuhan. Dengan adanya program ini, kawasan Medan Labuhan
diharapkan menjadi kawasan yang ramah lingkungan, serta teduh dan bersih. M.
Yusuf Rivai alias Pak Uncu, tokoh masyarakat Martubung berujar, "Saya bangga
menjadi bagian dari masyarakat yang dapat hidup berdampingan selaras dengan warga
industri yang memiliki kepekaan sosial dan lingkungan. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Coca-Cola Amatil Indonesia."

Sementara itu di Bali, CCAI berkomitmen untuk terus mendukung program


R.O.L.E Foundation, NGO (Non Government Organization) yang bergerak di bidang
pendidikan dan lingkungan. Kerjasama yang telah berjalan sejak tahun 2010 ini
meliputi dua program utama, yakni pelatihan pengetahuan umum dan bahasa Inggris
kepada kru pembersih pantai, jugaprogram pemberdayaan wanita, yaitu pelatihan
untuk para wanita sehingga bisa mengembangkan keahlian dan penghasilan mereka.
Misal, pelatihan bahasa Inggris dan public speaking. "Di Hari Bumi 2013 ini, Coca-
Cola Amatil Indonesia merasa sangat senang bisa menyebarkan pesan tentang
kesadaran lingkungan bersama dengan berbagai instansi pemerintah dan komunitas di
sekitar unit operasi kami yang tersebar di seluruh Nusantara. Kami adalah bagian dari
masyarakat Indonesia, maka sebagai corporate citizenyang baik, telah menjadi
komitmen kami untuk terus mengintegrasikan tanggung jawab lingkungan dan sosial
ke dalam apa pun yang kami lakukan," tutup Putri Silalahi, Media & Communication
Manager CCAI. PT.Coca Cola Amatil mempunyai motto ”Kesejahteraan kami
tergantung kesejahteraan lingkungan di mana kami berada” sehingga perusahaan ini
juga mempunyai aktifitas sosial yaitu tanggung jawab membersihkan pantai dengan
menyapu untuk membersihkan pantai dan menggerek sampah tersebut dengan
menggunakan kontraktor. Selain itu, juga meletarikan penyu laut dengan membuatkan
tempat penetasan telor. Juga, memberikan bantuan alat musik kepada anak yatim dan
anak jalanan dengan tujuan memberdayakan kreatifitas kaum muda sehingga
terciptalah sebuah gaya hidup sehat dan aktif.

C. Coca – Cola di Amerika


The Coca-Cola Company (NYSE: KO) adalah sebuah perusahaan internasional
dalam bidang minuman yang bermarkas diAtlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Perusahaan ini didirikan tahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja
pada tahun 2005. Produk minuman yang dihasilkan di industri ini Coca-Cola, Fanta,
dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain
dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free
Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola
Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi.
Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.
Berikut berbagai slogan yang digunakan Coca cola dari tahun ke tahun di Amerika.
 1886 – Drink Coca-Cola.
 1887 – Delicious! Refreshing! Invigorating! Exhilarating!
 1891 – The Ideal Brain Tonic/The Delightful Summer-Winter beverage.
 1904 – Delicious and refreshing.
 1905 – Coca-Cola revives and sustains.
 1906 – The great national temperance beverage.
 1908 – Good til the last drop
 1917 – Three million a day.
 1922 – Thirst knows no season.
 1923 – Enjoy life.
 1924 – Refresh yourself.
 1925 – Six million a day.
 1926 – It had to be good to get where it is.
 1927 – Pure as Sunlight
 1927 – Around the corner from anywhere.
 1928 – Coca-Cola … pure drink of natural flavors.
 1929 – The pause that refreshes.
 1932 – Ice-cold sunshine.
 1937 – America’s favorite moment.
 1938 – The best friend thirst ever had.
 1938 – Thirst asks nothing more.
 1939 – Coca-Cola goes along.
 1939 – Coca-Cola has the taste thirst goes for.
 1939 – Whoever you are, whatever you do, wherever you may be, when
you think of refreshment, think of ice cold Coca-Cola.
 1941 – Coca-Cola is Coke!
 1942 – The only thing like Coca-Cola is Coca-Cola itself.
 1944 – How about a Coke? • 1945 – Coke means Coca-Cola.
 1945 – Passport to refreshment.
 1947 – Coke knows no season.
 1948 – Where there’s Coke there’s hospitality.
 1949 – Coca-Cola … along the highway to anywhere.
 1952 – What you want is a Coke.
 1954 – For people on the go.
 1956 – Coca-Cola … makes good things taste better.
 1957 – The sign of good taste.
 1958 – The Cold, Crisp Taste of Coke
 1959 – Be really refreshed.
 1963 – Things go better with Coke.
 1966 – Coke … after Coke … after Coke.
 1969 – It’s the real thing.
 1971 – I’d like to buy the world a Coke.
 1974 – Look for the real things.
 1976 – Coke adds life.
 1979 – Have a Coke and a smile.
 1982 – Coke is it!
 1985 – America’s Real Choice
 1986 – Red White & You (untuk Coca-Cola Classic)
 1986 – Catch the Wave (untuk New Coke)
 1989 – Can’t Beat the Feeling.
 1993 – Always Coca-Cola.
 2000 – Enjoy. • 2001 – Life tastes good.
 2003 – Real. • 2005 – Make It Real.
 2006 – The Coke Side of Life
 2007 – Live on the Coke Side of Life
 2009 – Open Happiness
 2010 – Twist The Cap To Refreshness
 2011 - Life Begins Here
 2012 - Enjoy Coca Cola

Pengaruh kultur/ budaya PT. Coca Cola antara Indonesia dengan Amerika

1. Dari segi Produk


a) Slogan Perbedaan slogan antara Negara Indonesia dengan Negara
Amerika dipengaruhi oleh kultur dan kehidupan social Negara
masing – masing. Di Indonesia dengan bahasa Indonesia maka
slogannya pun di bentuk dengan bahasa Indonesia se kreatif
mungkin. Sementara slogan coca – cola di Amerika dalam bahasa
Inggris. Hal ini menunjukkan pengaruh budaya dalam suatu
organisasi. Tidak hanya dari segi budaya dalam berbahasa, dalam
menentukan isi sloganpun budaya ikut berpengaruh.
b) Jenis Berbagai perbedaan jenis – jenis coca – cola yang diproduksi
oleh berbagai Negara. Masing – masing jenis yang diproduksi
disesuaikan dengan kebutuhan dimana diproduksi.
2. Dari segi Pemasaran
Homogenisasi Konsep Iklan Televisi Coca Cola Versi “Brrr” Iklan
Televisi Coca Cola Versi “Brrr” dibuat dalam beberapa gaya yang
berbeda, sesuai dengan kebudayaan negara dimana iklan tersebut
ditayangkan. Konsep kreatif yang ditawarkan pada masing-masing versi
adalah konsep yang sama, yaitu Coca Cola menawarkan kesegaran ketika
semua orang merasakan situasi yang kurang nyaman, baik karena kondisi
cuaca maupun karena hal lain. Kesegaran yang ditawarkan Coca Cola
tersebut kemudian menghadirkan keceriaan yang ditunjukkan melalui satu
ekspresi yang sama, yaitu ucapan “Brrr”, diikuti dengan respons berupa
gerakan bergetar diseluruh tubuh orang yang telah meneguk Coca Cola
selayaknya reaksi orang-orang yang merasakan kesegaran. Masing-
masing versi pada dasarnya memiliki 4 scene utama yang sama. Untuk
menunjukkan 4 scene utama tersebut, akan ditunjukkan melalui potongan-
potongan scene yang ada dalam iklanCoca Cola versi “Brrr” di Pakistan
berikut ini: Ke Empat scene tersebut memuat konsep kreatif yang paling
mendasar dalam iklan Coca Colaversi “Brrr”. Jika kita cermati di
beberapa iklan yang ditayangkan di negara berbeda, kita melihat
kesamaan konsep yang tampak melalui keseragaman wimba atau bahasa
visual (seperti angle, teknik pengambilan gambar, dan ekspresi). Berikut
akan ditunjukkan penggalan beberapa scene utama Iklan Coca versi “Brrr”
yang ditayangkan di Jepang dan Afrika Selatan. Empat scene utama pada
setiap versi iklan Coca Cola “Brrr” kemudian diikuti dengan scene-scene
yang menunjukkan reaksi yang dilakukan oleh konsumen dari seluruh
penjuru dunia setelah mengkonsumsi minuman ringan Coca Cola. Berikut
adalah penggalan beberapa scene yang menunjukkan ekspresi dari
beberapa versi iklan berbeda. Melalui kesamaan respons “Brrr” yang
dilakukan oleh konsumen Coca Cola dari berbagai negara, dapat kita
amati adanya upaya penyeragaman budaya. Konsep dasar yang melandasi
strategi kreatif iklan menunjukkan adanya upaya untuk mendoktrin
masyarakat melalui produksi makna. Produksi makna dihasilkan dari
reaksi getaran tubuh serta ucapan “Brrr” yang sama bagi siapapun yang
mengkonsumsi minuman ringan Coca Cola. Kita menyadari bahwa reaksi
berupa ucapan “Brrr” bukanlah reaksi universal yang digunakan di
seluruh negara. Di Indonesia contohnya, reaksi untuk menunjukkan
kesegaran tidak ditunjukkan melalui ucapan “Brrr” –bisa menggunakan
ucapan “Hrrrr” atau “Hhhhh”, atau bahkan istilah lain tergantung dialek
setiap daerah-. Istilah “Brrr” merupakan istilah lazim digunakan oleh
masyarakat Amerika. Sedangkan sebagian besar masyarakat di belahan
dunia lain mungkin baru mengenal istilah “Brrr” melalui komik-komik
maupun film kartun Amerika yang kemudian didistribusikan ke seluruh
dunia. “Brrr” bukanlah pengucapan lazim yang mudah diucapkan bagi
masyarakat di kawasan Asia seperti Indonesia atau Jepang. Dalam iklan
Coca Cola, unsur stereotip tampak pada sikap masing-masing pelaku yang
bersifat universal. Melalui kesamaan respons “Brrr” yang dilakukan oleh
konsumen Coca Cola dari berbagai negara, dapat kita amati adanya upaya
penyeragaman budaya. Sebagai produk pasar dengan merk dagang yang
telah mendunia, Coca Cola telah mengkompromikan dan merasionalisasi
cita rasa serta budaya khas Amerika yang kemudian diterima masyarakat
lokal di seluruh penjuru dunia sebagai bagian dari globalisasi. Meskipun
mengusung pendekatan yang berbeda, iklan televisi Coca Versi “Brrr”
sebenarnya memiliki strategi pemasaran serta konsep kreatif yang sama.
Hal ini lazim dilakukan oleh para pemasar dengan merk dagang
internasional. Untuk melakukan ekspansi pasar, produsen seringkali
memanfaatkan iklan yang menginformasikan pesan penjualan kepada
masyarakat dunia. Iklan yang bersifat mendunia tersebut didefinisikan
sebagai iklan yang menggunakan konsep pasar internasional meskipun
dari segi kreatifnya kerap diadaptasi bersama budaya lokal. Bentuk
stereotip dalam perdagangan global dapat dilihat dari cara-cara untuk
menanamkan doktrin di kalangan target audiens melalui produksi makna.
Iklan Coca Cola sebenarnya tidak semata-mata menjual minuman ringan,
melainkan turut menjual nilai-nilai stereotip gaya hidup yang ditawarkan
dalam kemasan budaya melalui kesamaan reaksi ““Brrr”” sebagai reaksi
kesegaran.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Coca Cola sebagai produk minuman ringan atau yang lebih populer dengan sebutan
coke dapat dikatakan sebagai salah satu produk yang turut andil menyatukan masyarakat di
seluruh dunia.Coke yang dua ratus tahun lalu berkembang menjadi minuman favorit di
Amerika, saat ini telah menjadi pioneer bagi minuman ringan sejenis lebih di dua ratus
negara. Masyarakat di seluruh penjuru dunia yang awalnya merasa asing dengan cita rasa
coke, lambat laun menerimanya dan menjadikannya sebagai minuman sehari-hari. Begitu
juga dengan konsumen di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, dua dekade yang lalu minuman Coca Cola mungkin tergolong
sebagai minuman elite, yang hanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas.
Namun saat ini, dengan harga terjangkau serta pemilihan positioning yang tepat, masyarakat
dari segala kalangan dapat menikmati minuman ringan tersebut. Semakin terasingnya posisi
minuman-minuman tradisional seperti Bandrek, Sekoteng, atau Jamu di pasaran lokal
menjadi salah satu penanda bahwa terdapat penurunan ketertarikan konsumen terhadap
produk konsumsi lokal etnis.

Dalam proses perluasan strategi pemasaran Coca Cola sebagai minuman ringan, tampak
adanya imperialisme budaya. Cita rasa yang khas, unik dan otentik dari minuman-minuman
tradisional yang lima dekade lalu menjadi juara di pasar lokal tergerus oleh rasionalisasi Coca
Cola yang sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan minuman-minuman asli Indonesia.
Betapapun asingnya cita rasa yang ditawarkan oleh Coca Cola, harus diakui bahwa telah
terjadi rasionalisasi dan upaya kompromi yang diterima masyarakat lokal sebagai bagian dari
globalisasi budaya. Lambat laun namun pasti Coca Cola menjadi minuman global yang dapat
kita dapatkan di berbagai belahan dunia manapun.

Secara psikologis, terdapat efek emosional yang berbeda ketika konsumen


mengkonsumsi Coca Cola. Ada sensasi modernitas, atau kebanggaan tertentu –yang mungkin
semu- karena mendekati budaya kebarat-baratan dan menjadi bagian darinya. Hal ini tidak
lain merupakan pengaruh daribranding activation yang dilakukan oleh pihak pemasar Coca
Cola yang mencoba memposisikancoke tersebut sebagai minuman internasional dengan
citraan tertentu melalui iklan yang ditayangkan secara terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai