Anda di halaman 1dari 11

BAB I

1.1 Ejaan
Ejaan ialah keseluruhan system dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk
mencapai keseragaman. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan
dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya.
Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
1. Pemakaian Huruf,

a. Huruf Abjad

b. Huruf Vokal

c. Huruf Konsonan
d. Huruf Diftong
e. Gabungan Huruf Konsonan
f. Pemenggalan Kata

2. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring


a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung,
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur
nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
b. Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat
kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk
menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

1
3. Penulisan Kata,
a. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
b. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)
c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)
d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai
e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya
f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah
g. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
h. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah

4. Singkatan dan Akronim


Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf awalnya
saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI,
cm, lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun
gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti
pelanggaran )

5. Angka dan Lambang Bilangan


Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
a. berasal dari satuan dasar sistem internasional.
b. menyatakan tanda decimal.

6. Penulisan Unsur Serapan


Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah
bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia.

7. Pemakaian Tanda Baca


Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)

8. Pedoman Umum Pembentukan Istilah


Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa
Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
2
a. penyesuaian Ejaan.
b. penyesuaian huruf gugus konsonan.
c. penyesuaian akhiran.
d. penyesuaian awalan.

9. Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk
mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna
untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa
disebut juga majas.

1.2 Diksi
Diksi merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia sastra. Istilah diksi
merujuk kepada berbagai macam makna kata atau pun kalimat yang ada di dalam karya
sastra. Penggunaan diksi biasanya dilakukan untuk membuat karya sastra menjadi lebih
menarik, lebih mudah difahami, dan juga lebih sesuai dengan apa yang ingin
digambarkan oleh si pengarang karya sastra.
Definisi dan Pengertian Diksi
Secara singkat, diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti apa yang diharapkan).

1. Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
A. Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
B. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
C. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun
terucap).
D. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.

3
2. Macam – macam Diksi
Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata
sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi
lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan.
Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda.
Polisemi
Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna.
Homograf
Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki
arti dan bunyi yang berbeda.
Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna
dan ejaannya berbeda.
Homonim
Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan
bnyinya berbeda.
Hiponim
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya.
Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain.
1.3 Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain,
kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat
sebagai berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

4
Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan,
kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat.
Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1. Kesepadanan Struktur
Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan
struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan
dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Ciri-ciri kalimat yang memiliki
kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas.


2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

2. Kepararelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam
kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk
verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina,
maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

3. Kehematan Kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu
digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus
diperhatikan adalah:
1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk
2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat
3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

4. Kecermatan
Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga
tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

5. Ketegasan

5
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya
menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat
efektif.

1. Meletakan kata kunci di awal kalimat


2. Mengurutkan kata secara bertahap.

6. Kepaduan
Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan
tidak terpecah-pecah.

7. Kelogisan
Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai
dengan kaidah EYD.

1.4 Paragraf

Pengertian paragraf dan jenisnya – Pragraf adalah merupakan suatu kumpulan suatu
kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau definisi paragraf
adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang
isinya mengungkapkan satuan informasi/kalimat dengan pikiran utama sebagai
pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk
suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui
kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya
memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.

1. Jenis-Jenis Paragraf
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu.
Paragraf Eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik

6
kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga
memperluas pengetahuan si pembaca.
Paragraf Agumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide,
gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar
terjadi).
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai
tujuan membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya.

2. Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utama


Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di awal
paragraph.
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di akhir
paragraph.
Paragraf campuran (deduktif-induktif) ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama berada di awal dan akhir paragraf.

7
BAB II
Pembahasan

Ekonomi Indonesia Di Mata Dunia

Menjadi negara maju pasti jadi impian setiap bangsa di dunia. Tidak ada warga
negara yang bangga jika tempat tinggalnya disebut sebagai negara terbelakang atau negara
miskin. Sama halnya dengan Indonesia. Kita sebagai rakyat Indonesia pasti bangga jika tanah
air yang tercinta ini disebut sebagai negara yang maju. Namun, faktanya sampai pada saat ini,
Indonesia masih termasuk negara yang masih pada tahap negara berkembang.

Sebagai negara yang sedang berkembang, ada beberapa tokoh di negara kita ini
yang mencoba untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi, baik untuk
meningkatkan pertumbuhan negara maupun memperbaiki sistem perekonomian
Indonesia. Sebagian dari kita mungkin juga sudah tahu, untuk membangun suatu negara
diperlukan empat unsur utama, yaitu sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM),
modal, dan kewirausahaan.

Indonesia merupakan negara yang mempunyai peran penting dalam bidang


ekonomi. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini, dengan
tinggi nya angkatan kerja di Indonesia, sehingga membuat Indonesia ekonomi nya dapat
tumbuh dan berkembang. Memang pada tahun 98 lalu ekonomi Indonesia sempat lumpuh
karena krisis finansial Asia. Negara Indonesia kemudian bangkit dan tumbuh menjadi negara
dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga menjadi anggota G20 dan salah
satu negara terbaik dari aspek kinerja ekonomi.

Selama beberapa tahun terakhir, indonesia kembali masuk dalam jajaran


negara tujuan utama investasi dunia dengan menyandang predikat investment grade.
Indonesia pun tetap tumbuh kuat di masa resesi global karena ditopang konsumsi domestik

8
yang sehat. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus tumbuh dan diperkirakan
mencapai 5,7 persen. Kondusifnya investasi di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai
Negara layak investasi.

Namun, 32 juta orang Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Potensi
perekonomian Indonesia masih digerogoti oleh tingginya praktik korupsi dan minimnya
infrastruktur. Di tengah krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata di
atas 6% dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi
kedua di dunia setelah tiongkok yang tumbuh sebesar 7,7%. pertumbuhan ekonomi seperti
malaysia hanya tumbuh 5,3%, Singapura 1,5%, Vietnam 4,4% ,dan Thailand 2,6%. Ekonomi
yang tumbuh dengan stabil maka mendorong investor menanamkan modalnya.

Berdasarkan teks di atas, maka dapat dianalisa sebagai berikut:

2.1 Analisis dari segi ejaan

1. Para peragraf pertama kata “pasti jadi” sebaiknya dirubah menjadi “merupakan”
agar lebih baku.
2. pada paragraf kedua kata “masalah-masalah” seharusnya dirubah menjadi
“permasalahan” agar lebih baku.
3. Pada paragraf kedua, setelah kata “yaitu” seharusnya diisi tanda titik koma (;) agar
lebih baku.
4. Pada paragraf ketiga kata “tinggi nya” seharusnya di sambung menjadi
“tingginya”.
5. Pada paragraf ketiga kata “ekonomi nya” seharusnya di sambung menjadi
“ekonominya”.
6. Pada paragraf keempat kata “indonesia” harusnya menggunakan huruf kapital
menjadi “Indonesia”.
7. Pada paragraf kelima kata “tiongkok” seharusnya menggunakan huruf kapital
menjadi “Tiongkok”.

9
8. Pada paragraf kelima kata “malaysia” seharusnya menggunakan huruf kapital
menjadi “Malaysia”.

2.2 Analisis dari segi diksi

1. Pada teks tersebut menggunakan makna denotasi yang merupakan makna


sesungguhnya sesuai dengan pengertian kamus besar bahasa indonesia.
2. Pada teks tersebut juga terdapat makna konotasi dalam kalimat “Memang pada
tahun 98 lalu ekonomi Indonesia sempat lumpuh karena krisis finansial Asia.”,
kata “lumpuh” pada kalimat tersebut memiliki arti sesungguhnya bahwa ekonomi
di Indonesia sedang tidak baik atau terhenti.
3. Pada paragraf kedua juga terdapat makna konotasi dalam kalimat “Negara
Indonesia kemudian bangkit dan tumbuh menjadi negara dengan ekonomi terbesar
di Asia Tenggara”. Kata “ bangkit dan tumbuh” memiliki makna bahwa
perekonomian di Indonesia sudah mulai membaik dan mengalami peningkatan.
4. Pada teks tersebut juga menggunakan makna gramatikal dalam kalimat “ada
beberapa tokoh di negara kita ini yang mencoba untuk memecahkan masalah-
masalah perekonomian.”. artinya ialah di Indonesia terdapat berbagai macam
masalah ekonomi yang harus di selesaikan.
5. Pada paragraf kelima terdapat kalimat dengan makna konotasi “Namun, 32 juta
orang Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan”. Kata “ di bawah garis
kemiskinan” memiliki arti bahwa 32 juta orang indonesia masih tergolong rakyat
yang kurang berkecukupan atau miskin.
6. Pada paragraf kelima juga terdapat kalimat dengan makna konotasi “Potensi
perekonomian Indonesia masih digerogoti oleh tingginya praktik korupsi dan
minimnya infrastruktur.”. kata “digerogoti” memiliki arti bahwa potensi
perekonomian di Indonesia masih terganggu atau terhalang akibat praktik korupsi.

2.3 Analisis dari segi kalimat efektif

1. Pada paragraf pertama terdapat kalimat tidak efektif yaitu “ Namun, faktanya
sampai pada saat ini, Indonesia masih termasuk negara yang masih pada tahap
10
negara berkembang.” Kalimat tersebut sebaiknya dirubah menjadi “ Namun,
faktanya sampai saat ini, Indonesia termasuk negara yang masih pada tahap
berkembang” agar menjadi kalimat yang efektif.
2. Pada paragraf kedua terdapat kalimat tidak efektif yaitu “ada beberapa tokoh di
negara kita ini yang mencoba untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi.”
Kalimat tersebut sebaiknya dirubah menjadi “ ada beberapa tokoh di negara ini
yang mencoba untuk memecahkan permasalahan ekonomi.” Agar menjadi kalimat
efektif.
3. Pada paragraf ketiga terdapat kalimat tidak efektif yaitu “dengan tinggi nya
angkatan kerja di Indonesia, sehingga membuat Indonesia ekonomi nya dapat
tumbuh dan berkembang.” Kalimat tersebut sebaiknya dirubah menjadi “ dengan
tingginya angkatan kerja di Indonesia, membuat ekonomi Indonesia dapat tumbuh
dan berkembang” agar menjadi kalimat efektif.
4. Pada paragraf kelima terdapat kalimat yang kurang efektif yaitu “Ekonomi yang
tumbuh dengan stabil maka mendorong investor menanamkan modalnya.”
Kalimat tersebut sebaiknya diganti menjadi “ Ekonomi yang tumbuh stabil akan
mendorong investor menanamkan modalnya” agar menjadi lebih efektif.

2.4 Analisis dari segi paragraf (kalimat yang tercetak tebal)

1. paragraf pertama merupakan paragraf deduktif


2. paragraf kedua merupakan paragraf deduktif
3. paragraf ketika merupakan paragraf deduktif
4. paragraf keempat merupakan paragraf deduktif
5. paragraf kelima merupakan paragraf induktif

Berdasarkan jenisnya, semua paragraf pada teks tersebut termasuk paragraf


eksposisi. Karena paragraf tersebut memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan,
menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan
untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca.

11

Anda mungkin juga menyukai