Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Hierarki dan Manajemen Data

Oleh Kelompok 4 :

Putu Meidita Larastrini (1506205016)


Ni Made Kiki Kamayuli (1506205092)
Ni Made Dwi Sanjiwani (1506205096)
Shinta Monica (1506205104)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2017
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem
Informasi Manajemen “Hierarki dan Manajemen Data” tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang Hierarki dan Manajemen Data.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu
dalam proses penulisan Makalah ini, baik secara langsung maupun secara tidak . Seperti kata
pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak”, oleh karena itu kami meminta maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan ataupun kesalahan. Kami harap
Makalah ini dapat diterima dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Denpasar, 7 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. HIERARKI DATA ..................................................................................... 2
B. KEBANGKITAN ERA DATABASE ........................................................ 2
C. KONSEP DAN SRUKTUR DATABASE ................................................. 3
D. MENCIPTAKAN DAN MENGGUNAKAN DATABASE ...................... 5
E. MODEL DATABASE ................................................................................ 8
F. PENGELOLA DATABASE ....................................................................... 9
G. KEUNTUNGAN IMPLEMENTASI DBMS ............................................. 10
BAB III SIMPULAN .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang
digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus
diorganisasikan sehingga para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan
cepat untuk mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data menjadi
sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil data yang saling
terhubung ini akan mengurangi pengulangan data sehingga pada akhirnya konsistensi dan
akurasi data makan meningkat.
Dewasa ini sebagian besar perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu
struktur relasional. Dua alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa
struktur basis data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel di dalam
struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak manajer
untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis data.
Meningkatnya arti penting basis data sebagai sumber daya yang mendukung
pengambilan keputusan telah mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh
perancangan penggunaan basis data. Dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan
mengenai bagaimana sistem manajemen basis data.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana kebangkitan era database ?
2) Seperti apa konsep dan sruktur database ?
3) Bagaimana menciptakan dan menggunakan database ?
4) Seperti apa model database ?
5) Bagaimana mengelola database ?
6) Apa keuntungan implementasi sistem manajemen basis data (DBMS) ?

C. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Sistem Informasi Manajemen serta
memahami dan mengerti mengenai bagaimana hierarki dan manajemen data.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HIERARKI DATA
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-
field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk
membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data
terkecil yang akan ditarik dari computer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa
kode mata kuliah. Record adalah suatu koleksi field-field data yang saling berhubungan.
Pengguna secara logis akan berpikir bahwa field-field data di dalam suatu record akan
terhubung, seperti kode mata kuliah yang akan memiliki hubungan dengan nama mata
kuliah. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti satu file dari seluruh
record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.
Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari basis data adalah bahwa basis
data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis computer sebuah perusahaan. Definisi
basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data merupakan kumpulan data yang berada
dibawah kendali peranti lunak sistem manajemen basis data.

B. KEBANGKITAN ERA DATABASE


Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada medium
penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan. Era
penggunaan computer yang ada sebelum konsep database dengan pengulangan data (data
redundancy), ketergantungan data (data dependency), dan kepemilikan data yang tersebar
(diffused data ownership).
- Pengulangan data
Saat sistem pengolahan data dirancang, file data input yang diperlukan oleh sistem
tersebut diciptakan tanpa mempertimbangkan bagaimana data tersebut mempengaruhi
sistem lain. Mungkin banyak, atau bahakan seluruh, data dalam sustu file baru telah
terdapat dalam file yang sudah ada. Hasilnya adalah pengulangan data atau duplikasi.
- Ketergantungan data
Ketergantungan data mengacu pada penggabungan yang erat antara spesifikasi data
dan program computer. Karakteristik data seperti panjang field, panjang catatan, dan
lain – lain dikodekan kedalam tiap program yang mengakses data tersebut.
Oleh karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis
(logical organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda
dan merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk

2
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu
menggunakan inverted files dan linked list.
Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu dan
dirancang untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan manajer atas suatu laporan
yang hanya mendaftarkan record-record tertentu dari file. Inverted file index seperti itu,
juga sering disebut indeks sekunder.
Linked list adalah Suatu file tersendiri, yaitu salesperson link, ditambahkan pada
tiap catatan dalam file master wiraniaga. Field tersebut berisi link, atau pointer, yang
menghubungkan semua catatan dari setiap wiraniaga. File yang berisi link field disebut
linked list dan berfungsi menghindari penggunaan indeks untuk mendapatkan akses yang
lebih cepat. Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk mengintegrasikan
secara logis record-record yang tersebar secara fisik dalam satu file.
Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa pemrograman COBOL
dengan menggunakan link untuk saling menghubungkan record-record dalam satu file
dengan record-record yang berhubungan secara logis di file-file lain. Sistem ini disebut
IDS (integrated data store) dan merupakan langkah awal menuju satu database terintegrasi
dari beberapa file.

C. KONSEP DAN STRUKTUR BASIS DATA


Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan
disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Integrasi lagis dari
record-record dalam banyak file ini disebut konsep database yang bertujuan untuk
meminimumkan pengulangan data (duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam
beberapa file) dan mencapai independensi data (kemampuan untuk membuat perubahan
dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).
Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel data
dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk
mengakses data.
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih
efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis
data. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang
menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data di dalam basis
data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang decimal, jumlah
karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. Inilah sebabnya mengapa
3
basis data yang dikendalikan oleh suatu sistem manajemen basisdata disebut sekumpulan
data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self describing set of related data).
1. Struktur Basis Data Hierarkis
Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS (Integrated Data Store),
dikembangkan oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi oleh hasil kerja
standardisasi oleh Komite Bahasa Sisten Data (Committee on Data System Language-
CODASYL)
Sistem Manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis.
Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan
beberapa subkelompok lagi.
Sistem manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis.
Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan
beberapa sub kelompok lagi. Jika digambar, struktur ini akan terlihat seperti cabang-
cabang dari sebuah pohon. Seperti cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan satu
record dari satu cabang ke cabang lainnya mrngharuskan sistem manajemen basis data
tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut.

2. Struktur Basis Data Jaringan


Struktur basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan
record- record tertentu. Hal ini memungkinkan satu record tertentu menunjuk pada
semua record lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan
subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data
jaringan pada tahun 1971. Struktur jaringan memecahkan masalah permasalahan
keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke “cabang” yang menyatukan basis
data. Akan tetapi, rentang kemungkina koneksi yang begitu lebar merupakan
kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis.

3. Struktur Basis Data Relasional


Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan system manjemen basis
data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih
membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial dalam penggunaan
basis data. Terobosan muncul dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional yang
dilakukan secara independen oleh C. J. Date dan E. F. Codd. Pekerjaan mereka erat
kaitannya dengan struktur basis data relasional yang merupakan struktur yang saat ini
4
paling umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi bisnis. Struktur basis data seperti
ini terlihat seperti sekumpulan tabel-tabel yang mirip seperti tabel-tabel spreadsheet.
Jika struktur hierarkis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical
relationship) di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, maka relasi dalam struktur
basis data relasional adalah implicit. Relasi implicit (implicit relationship) dapat secara
tidak langsung berasal dari data. Konsep dari suatu struktur basis data yang terdiri atas
tabel-tabel di mana relasi terbentuk secara implicit dengan mencocokkan nilai-nilai
dalam field data yang sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami.

D. MENCIPTAKAN DAN MENGGUNAKAN DATABASE


Membuat Basis Data
Proses pembuatan sebuah basis data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
menentukan data, menguraikan data tersebut, memasukkan data ke dalam basis data.
1. Menentukan Kebutuhan Data
Menentukan data yang perlu dikumpulkan dan disimpan adalah langkah penting
dalam mencapai suatu system informasi berbasis computer. Ada dua pendekatan dasar
untuk menentukan kebutuhan data, diantaranya:
a. Pendekatan yang Berorientasi pada Proses
Untuk menentukan kebutuhan datanya, maka perusahaan akan menjalankan urut-
urutan langkah: 1) mendefinisikan masalah, 2) mengidentifikasi keputusan yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi, 3) menjabarkan
informasi yang dibutuhkan untuk setiap keputusan,4) menentukan pemrosesan yang
dibutuhkan untuk menghasilkan informasi, 5) menetukan spesifikasi data yang
diminta oleh pemrosesan. Pendekatan process-oriented ini juga disebut pendekatan
yang berorientasi pada masalah (problem-oriented approach) karena dimulai dengan
suatu masalah dan pemodelan yang berorientasi pada proses (process-oriented
modeling). Kekuatan dari pendekatan process-oriented adalah bahwa pendekatan ini
dapat mengatasi masalah dengan baik..
b. Pendekatan Pemodelan Perusahaan
Kekuatan pendekatan pemodelan perusahaan adalah bahwa pendekatan ini
mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang luas.
5
Meskipun pendekatan process-oriented memungkinkan kebutuhan data dari masing-
masing system dapat didefinisikan dengan satu cara yang logis, kelemahannya
adalah kesulitan dalam mengaitkan data dari satu masalah bisnis ke data dari masalah
bisnis lainnya. Kelemahan ini dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan
data perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data. Ini
merupakan logika yang mendasari pendekatan pemodelan perusahaan (enterprise
modeling approach). Jika perusahaan melakukan pemodelan data perusahaan,
deskripsi dari seluruh data perusahaan disebut sebagai model data perusahaan
(enterprise data model).

2. Teknik-teknik Pemodelan Data


Pemodelan kebutuhan data perusahaan didukung oleh teknik-teknik yang
menguraikan data. Ada dua teknik pemodelan data, diantaranya: diagram relasi entitas
dan diagram kelas.
a. Diagram Relasi Entitas (entity relationship diagram-ERD)
Berhubungan dengan data di dalam entitas dan hubungan antarentitas.
Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan disebut entitas. ERD
digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data
konseptual sehingga record-record-nya saling terhubung akan dapat digabungkan
bersama. ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaiknya secara
konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Relasi ERD akan menunjukkan
jika satu record dalam satu entitas akan berhubungan dengan satu atau lebih record
di entitas yang lain. ERD adalah satu sarana komunikasi dan dokumentasi yang
bermanfaat di antara professional system informasi dan para pengguna. Ketika
pemikiran-pemikiran dapat terdokumentasikan dan terkomunikasikan dengan jelas,
spesialis system informasi akan memiliki kelengkapan yang lebih baik dalam
mengembangkan suatu struktur system manajemen basis data guna mendukung
pengambilan keputusan.
b. Diagram Kelas
Suatu diagram relasi entitas hanya merupakan penyajian grafis dari data dan
relasi, bukannya tindakan-tindakan yang dilakukan atas data. Terdapat satu teknik di
mana data yang digunakan dalam aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait dengan
6
data dapat disajikan secara grafis. Teknik ini disebut diagram kelas (class diagram),
dan merupakan salah satu dari beberapa model rancangan yang berorientasi pada
objek. Diagram kelas terdiri atas kelas-kelas yang memiliki nama, field-field di
dalam kelas, dan tindakan-tindakan yang dilakukan atas kelas. Diagram kelas
digunakan untuk menguraikan hubungan data maupun tindakan-tindakan yang
mengoperasikan data di dalam relasi. Diagram kelas merupakan penyajian data
konseptual di tingkat atas, namun penambahan tindakan-tindakan yang akan diambil
atas data dapat membantu memperjelas rancangan spesifik tabel-tabel di dalam basis
data.

Menggunakan Basis Data


Formulir, laporan, dan query adalah metode-metode umum yang dipergunakan
untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system manajemen basis data.
a. Laporan dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis data adalah melalui laporan dan formulir.
Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir
secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan
ikhtisar data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data.
Selain itu, formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi
record-record basis data.
1. Navigasi; formulir memungkinkan dilakukannya pembuatan record baru maupun
modifikasi record-record yang sudah ada.
2. Akurasi; formulir akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika
basis data dibuat
3. Konsistensi; konsistensi adalah hal yang sangat penting ketika nilai-nilai field
dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang
lain.
4. Penyaringan; setiap field dalam formulir dapat digunakan sebagai saringan (filter)
5. Subformulir; entri-entri ke dalam subformulir secara otomatis akan dihubungkan
dengan record formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan
konsistensi yang dibutuhkan dari data.

7
Laporan adalah data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang
akan membantu pengambilan keputusan. Satu asumsi yang dibuat oleh penghasil
laporan yaitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record
tingkat yang lebih tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan
b. Query
Query adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record
yang dipilih. Query pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan
kemudian membatasi record-record yang ditampilkan berdasarkan satu kumpulan
criteria tertentu. Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang
mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh manajemen. Manajer
dapat memanfaatkan QBE (Query by Example) untuk dapat dengan cepat menemukan
data tertentu untuk memecahkan masalah.

c. Bahasa Query Terstruktur


Bahasa Query Terstruktur dan Structured Query Language (SQL) adalah kode yang
digunakan oleh system manajemen basis data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan basis data-nya. SQL telah menjadi topic yang penting karena dua alasan.
Pertama, seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat diakses melalui web,
manajer dan para professional lainnya perlu untuk mengetahui bahwaa SQL adalah
metode pilihan untuk berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis web. Kedua,
para manajer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi
sebagian besar kebutuhan data mereka.
d. Pemrosesan Basis Data Lanjutan
Pemrosesann analitis on-line atau on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi
hal yang semakin umum dalam peranti lunak system manajemen basis data. OLAP
digunakan untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic
cross-tabulation. Data mining, data marts, dan data warehousing mengacu pada
kelompok konsep yang melihat data perusahaan sebagai sebuah peti harga yang harus
dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pada metodologi-
metodologi yang menawarkan akses yang cepat kepada para pengguna untuk
mengagregasikan data-data tertentu untuk kebutuhan pengambilan keputusan mereka.
Knowledge discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya.
Knowledge discovery menganalisis penggunaan data dan kesamaan data di antara
tabel-tabel yang berbeda.
8
E. MODEL DATABASE
Model database terbagi menjadi 5 model yang di lihat dari proses pengorganisasian
skema database yakni:
1. Database Jaringan
Konsep database yang memiliki kelompok level yang rendah yang dapat memiliki lebih
dari datu kelompok yang lebih tinggi dan setiap kelompok level rendah dapat di miliki
oleh lebih dari satu record parent.
2. Database Relasional
Database relasional bekerja yaitu dengan menghubungkan file-file yang berbeda
dengan menggunakan sebuah elemen data yang umum.

3. Database Hierarkis
Field atau recorg di atur dalam kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram
pohon dengan level yang lebih rendah berada di bawah level rendah yang lebih tinggi.
4. Database Multidimensial
Database multidimensial memodelkan data sebagai fakta untuk menganalisis data
dalam jumlah besar yang bertujuan untuk mengambil keputusan. Database
multidimensial ini menggunakan bentuk kubus.
5. Database Berorientasi Objek
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang di tulis dalam potongan
kecil yang di gunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database
berorientasi objek adalah database multimedia yang menimpan lebih banyak tipe data
di bandingkan dengan database relasional.

F. PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut
pengelola database (database administrator), atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat
bidang utama: perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.
 Perencanaan Database
Mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan perusahan dan dengan para
pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu DBA berperan penting
dalam memilih DBMS.
9
 Penerapan Database
Terdiri dari menciptakan database yang seusai dengan spesifikasi yang dipilih, serta
menetapkan dan menegakkan kebijakan dan procedur penggunaan database.
 Operasi Database
Mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai database, dan
menyediakan bantuan saat diperlukan.
 Keamanan Database
Meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistik yang disediakan
DBMS. Selain itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman.

G. KEUNTUNGAN IMPLEMENTASI DBMS


DBMS memungkinkan perusahaan maupun pemakai individu untuk:
 Mengurang Pengulangan Data
Jumlah total file dikurangi dengan menghapus file-file duplikat. Juga hanya terdapat
sedikit data yang sama di beberapa file.
 Mencapai Independensi Data
Spesifikasi data disimpan dalam skema daripada dalam tiap program aplikasi.
Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang
mengakses data.
 Mengintegrasikan Data dari Beberapa File
Ketika file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi
menjadi kendala.
 Mengambil Data dan Informasi Secara Cepat
Hubungan-hubungan logis dan DMI. Serta query languange memungkinkan pemakai
mengambil data dalam hitungan detik atau menit, yang sebelumnya mungkin
memerlukan beberapa jam atau hari.
 Meningkatkan Keamanan
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis
keamanan seperti kata sandi (password), directory pemakai, dan bahasa sandi
(encryption). Data yang dikelola oleh DBMS juga lebih aman daripada data lain dalam
perusahaan.

10
11
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Basis data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari basis data adalah bahwa
basis data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis computer sebuah perusahaan.
Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada medium
penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan. Oleh
karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis (logical
organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda dan
merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan integrasi logis, yaitu
menggunakan inverted files dan linked list.
Database juga memiliki 5 model yaitu database jaringan, database rasional, database
hierarkis, database multidimensional, dan database berorientasi objek. Dengan
digunakannya database manajemen sistem banyak membantu dalam pengelolaan data dan
mengurangi berbagai kesalahan seperti pengulangan data dan lainnya serta keamanan data
yang terjaga.

12
DAFTAR PUSTAKA

McLeod, Raymond, Jr & schell, George P, 2008, Sistem Informasi Manajemen, Edisi
10, Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto dan Afia R. Fitriati, Salemba Empat, Jakarta

https://www.academia.edu/5124573/Modul_10_Database_dan_Sistem_Manajemen_Database

13

Anda mungkin juga menyukai