Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 5

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTAMBANGAN


(PEMUATAN DAN PENGANKUTAN)

DISUSUN OLEH :

CHAIDIR ALI ALFARUQ (015 311 084)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2019
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

• Pemuatan merupakan kegiatan memuatkan sesuatu ke dalam wadah. Dalam


pertambangan pemuatan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memasukan
material atau endapan bahan hasil galian hasil pembongkaran dan dimuat ke dalam
alat angkut. Kegiatan pemuatan ini dilakukan setelah penggusuran. Pada kegiatan
ini biasanya digunakan alat seperti dragline, power scaper, back hoe, shovel dozer,
clam shell, bucket whell excavator, dan lain-lain. Proses pemuatan di lakukan
dengan menggunakan alat gali ataupun shovel untuk menggali hasil endapan atau
material yang telah dibongkar.

• Pengangkutan merujuk pada pembawaan sesuatu dari dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Dalam pertambangan Pengangkutan merupakan kegiatan penambangan
yang dilakukan untuk mengangkut bahan atau endapan bijih dari suatu tempat ke
tempat yang lain ataupun tempat penimbunan/pengolahan. Pada kegiatan ini
biasanya dilakukan dengan alat seperti truck, lori, locomotif, belt convenyor,
tongkang, dan lain-lain.
TUJUAN / RUMUSAN MASALAH

1. Definisi Pertambangan
2. Tujuan Pemuatan, Proses Pemuatan dan Alat-alat Pemuatan
3. Tujuan Pengangkutan Tahap pengangkutan, dan Alat-alat
Pengangkutan
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemuatan dan Pengangkutan
PEMBAHASAN

1. DEFINISI PERTAMBANGAN
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Terdapat banyak jenis
sumberdaya alam bahan tambang yang terdapat di bumi Indonesia, sehingga banyak
perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan beragam jenis aktivitas pertambangan
dengan hasil tambang yang juga berbeda-beda. Dari sekian jenis bahan tambang yang ada itu
di bagi menjadi tiga golongan, yaitu:
a) Bahan galian strategis golongan A
b) Bahan galian vital golongan B
c) Bahan galian golongan C

Berdasarkan proses pengambilan bahan tambang, jenis tambang pada umumnya dibagi dua.
Berikut ini adalah jenis tambang yang umum diindonesia berdasarkan proses pengambilannya:
• Penambangan terbuka (surface mining)
• Penambangan bawah tanah (underground mining)
2. PEMUATAN

A) Tujuan Pemuatan
Kegiatan pemuatan bertujuan untuk memindahkan material hasil pembonggkaran kedalam
alat angkut. Pengangkutan di lakukan dengan sistim siklus, artinya truck yang telah dimuati
langsung berangkat tanpa harus menunggu truck yang lain dan setelah membongkar muatan
langsung kembali ke lokasi penambangan untuk di muati kembali.
B) Proses Pemuatan
Proses pemuatan dilakukan dengan menggunakan alat gali atau shovel untuk menggali
material hasil peledakan atau material lepas yang berupa bijih atau batuan penutup dan kemudian
dimuat kedalam alat angkut, yang dikenal sebagai truck angkut tambang (dump truck). Proses
pemuatan dapat dibagi menjadi empat tahapan :
1. Menggali (dig)
2. Mengayunkan ke truck (swing)
3. Melepaskan Muatan (dump)
4. Mengayun Kembali ke Posisi semula (Swing)
C) Alat – Alat Pemuatan
Alat – alat pemuatan Yaitu peralatan mekanis yang digunakan untuk mengambil dan memuat
material ke atas alat angkut. Ada banyak jenis dari alat muat, antara lain:
1.Power shovel
2.Dragline Back hoe
3.Clam shell Bucket
4.wheel excavator
5.Showel dozer
6.Over head shovel
7.loader Bulldozer
3. PENGANGKUTAN

A) Tujuan Pengangkutan
Tujuan pengangkutan adalah untuk mengangkut bahan atau endapan bijih dari satu
tempat (tambang) ke tempat lain (tempat penimbunan / pengolahan) dengan
menggunakan alat-alat khusus.

B) Tahap Pengangkutan
4. Menunggu (queue) Tahap dimana truk menunggu untuk memulai 6aneuver
sebelum menggambil posisi untuk di beri muatan.
5. Mengambil posisi (spot) Tahap di mana truk di beri muatan setelah mengambil
posisi. Pengisisan (Load) Tahap di mna truk sedang di beri muatan Pengangkutan
muatan/kembali.
6. kosong (Haul) Tahap di mana truk membawa muatan ke tempat pembuangan atau
kembalike shovel setelah dumping.
7. Pembuangan (dump) Tahap di mana material yang di angkut di buang ke
overburden dump.

C) Alat – alat yang Bisa digunakan dalam pengakutan.


1. Dump truck
2. Cable way transportation
3. Conveyor
4. Power scrafer
4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPRNGARUHI PEMUATAN DAN
PENGANGKUTAN

Dalam kegiatan pemuatan dan pengangkutan harus memperhatikan beberapa factor


yang mempengaruhi alat , karena apabila dalam suatu penambangan dengan medan buruk akan
mengakibatkan alat mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara optimal. Kondisi suatu medan
kerja tercipta oleh keadaan alam dan jenis material yang terkandung didalamnya seperti
ketinggian tempat kerja maupun fisik dari material itu sendiri. Sifat fisik material berpengaruh
besar terhadap pengoperasian alat-alat yang digunakan dan taksiran kapasitas produksi serta
perhitungan volume pekerjaan. Berikut beberapa factor dalam pemuatan dan pengangkutan
yaitu:
1) Material
a) Berat Material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Pada umumnya setiap alat
berat mempunyai batasan kapasitas, volume tertentu. Berat material akan berpengaruh terhadap
volume yang diangkat/didorong dan biasanya dihitung dalam keadaan asli atau lepas.

b) Bentuk Meterial
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material, yang akan mempengaruhi
susunan butir-butir material dalam suatu satu kesatuanvolume dan tempat. Material yang kondisi
butirnya halus dan seragamkemungkinan isinya sama dengan ruang yang ditempati, sedangkan
material yang berbutir kasar dan berbongkah-bongkah akan lebih kecil dari nilai ruangan yang
ditempati, hal tersebut terjadi karena material ini akan membentuk rongga-rongga udara yang
akan memakan sebagian dari ruangan tersebut. Ukuran butir disini akan berpengaruh dalam
pengisian bucket.
c) Kohesivitas Material
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat diantara butir-
butir material itu sendiri. Material dengan kohesivitas tinggi akan mudah menggunung. Jadi
apabila material ini berada pada suatau tempat, akan munjung. Volume material yang menempati
ruangan ini akan ada kemungkinan bisa melebihi volume ruangan. Kohesivitas ini berhubungan
dengan daya dukung tanah, dimana semakin tinggi kohesivtas semakin tinggi pula daya dukung
tanah.
d) Kekerasan Material
Material yang keras akan lebih sukar untuk dikoyak, digali atau dikupas oleh alat mekanis.
Hal ini akan menurunkan produktivitas alat. Material yang umumnya keras adalah batu-batuan
(beku, sedimen atau metamorf ).
2) Jalan dan Sarana Angkutan
Data jalan dan sarana angkutan yang ada dibutuhkan untuk pengangkutan alat-alat
mekanis dan logistik menuju ke tempat kerja. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi
adalah :
• Lokasi proyek dilalui, atau dekat dengan jalan umum yang sudah ada.
• Lokasi proyek dilalui, atau dekat dengan jalur kereta api.
• Lokasi proyek dekat dengan sungai besar, sehingga memungkinkan transportasi
lewat sungai.
• Lokasi proyek dekat dengan lapangan terbang atau pelabuhan laut. Belum ada jalur
umum atau kereta api ke arah lokasi proyek, sehingga perlu pembuatan jalan baru ke
jalan umum terdekat yang sudah ada.
3) Jenis Vegetasi di Lokasi
Jenis vegetasi atau tumbuhan yang ada di tempat kerja perlu diteliti, apakah lokasi
tersebut terdiri dari hutan besar, semak, rawa, pohon besar dengan akar yang kuat, dan
sebagainya. Dengan demikian dapat ditentukan jenis alat berat yang akan dipakai, berapa
jumlahnya, bagaimana cara pembersihannya, berapa lama alat itu akan dipakai, dan berapa
ongkosnya.
4) Daya Dukung Material.
Daya dukung material setempat sangat menentukan pemilihan jenis alat, sebab ketika
alat berat berada di atas tanah atau batuan, alat tersebut akan memberikan gaya tekan pada
lapisan tanah/batuan di mana alat itu berada. Tanah/batuan yang tertekan itu akan memberikan
reaksi atau perlawanan yang disebut daya dukung. Bila daya tekan lebih besar dari daya dukung
material, maka alat tersebut akan tenggelam/terbenam. Nilai daya dukung tanah dapat diketahui
dengan cara pengukuran langsung di lapangan menggunakan cone penetrometer.
5) Iklim
Iklim dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan, hujan yang sangat lebat dapat
menghambat kelancaran pekerjaan, sebab tanah menjadi becek dan lengket yang
mengakibatkan alat tidak dapat bekerja secara maksimal, tetapi sebaliknya, pada musim
kemarau akan menimbulkan banyak debu. Untuk mengetahui kondisi klim setempat, diperlukan
data curah hujan dari Stasiun Klimatologi terdekat.
6) Ketinggian Dari Permukaan Laut
Iklim dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, hujan yang sangat lebat dapat
menghambat kelancaran pekerjaan, sebab tanah menjadi becek dan lengket yang
mengakibatkan alat tidak dapat bekerja secara maksimal, tetapi sebaliknya, pada musim
kemarau akan menimbulkan banyak debu. Untuk mengetahui kondisi klim setempat, diperlukan
data curah hujan dari Stasiun Klimatologi terdekat.
7) Kemiringan Jarak
Kemiringan, jarak, dan kondisi jalan perlu diperhitungkan, sebab kondisi jalan yang akan
dilalui sangat berpengaruh pada daya angkut dan kemampuan alat angkut yang dipakai. Jalur
jalan yang baik, membuat kapasitas angkut dari alat yang dipakai menjadi bedar, sebab alat
angkut dapat bergerak lebih cepat. Kemiringan dan jarak angkut harus diukur dengan teliti,
sebab akan menentukan cycle time (waktu tempuh) dalam pengangkutan material tersebut.
Kecerobohan penentuan kemiringan, jarak angkut, dan kondisi jalan (lebar, kekuatan, dan kelas
jalan) dapat menurunkan jumlah material yang diangkut oleh alat angkut yang digunakan, hal
ini akan menambah ongkos pengangkutan.
8) Efisiensi kerja.
Efisiensi kerja perlu dipertimbangkan karena orang atau mesin tak mungkin selamanya
mampu bekerja 60 menit selama satu jam, sebab pasti ada hambatanhambatan walau sekecil
apapun. Berdasarkan pengalaman lapangan, efisiensi kerja jarang dapat mencapai 83%.
9) Syarat penyelesaian pekerjaan.
Syarat penyelesaian pekerjaan untuk mengetahui kapan pekerjaan itu telah dianggap
selesai. Biasanya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, misalnya ditempat-tempat
tertentu harus ditanami pohon, bunga, rumput dari jenis tertentu, dan sebagainya. Pekerjaan-
pekerjaan tersebut harus dihitung, karena menambah waktu kerja, peralatan, dan ongkos kerja.
10) Syarat penimbunan tanah.
Syarat penimbunan tanah untuk mengetahui bagian pekerjaan mana yang menghendaki
timbunan perlu diratakan, dipadatkan, atau persyaratan kelembaban tertentu supaya tidak terjadi
amblesan dan menjamin kemantapan lereng. Untuk itu ada kemungkinan dibutuhkan alat-
khusus. Kemungkinan lain, timbunan disyaratkan harus rapi dan dapat segera ditanami. Hal- hal
di atas akan menambah waktu kerja, alat, dan ongkos, oleh sebab itu syarat penimbunan
harus dicermati agar semua jenis pekerjaan yang dipersyaratkan dapat diperhitungkan dengan
teliti.
11) Waktu.
Waktu berkaitan dengan alat berat yang digunakan, sebab pekerjaan yang dilakukan
menggunakan alat berat harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh
sebab itu kapasitas harian yang sudah ditentukan harus dipenuhi, sebab ongkos sewa alat berat
umumnya dihitung dalam satuan jam sehingga biaya sewa sangat tinggi.
12) Ongkos produksi.
Ongkos produksi yang harus diperhitungkan dengan cermat meliputi :
a) Ongkos tetap, misalnya asuransi, depresiasi, pajak, dan bunga pinjaman.
b) Ongkos operasional, misalnya upah, ongkos pemeliharaan alat, service alat, pembelian
suku cadang, BBM, dan sebagainya.
c) Ongkos pengawasan, misalnya gaji mandor, teknisi, direksi, dan lain-lain.
d) Ongkos lain-lain, misalnya biaya upacara, peresmian, jamuan untuk tamu, dan sejenisnya
PENUTUP

KESIMPULAN

• Berdasarkan undang-undang jenis tambang terdiri atas 3 golongan yaitu, bahan


galian strategis golongan A, bahan galian vital golongan B, bahan galian golongan
C. Sedangkan berdasarkan proses pengambilan bahan tambang, jenis tambang
terbagi atas penambangan terbuka (surface mining) dan Penambangan bawah
tanah (underground mining).
• Pemuatan merupakan proses yang dilakukan dalam pertambangan sebelum
proses pengangkutan dengan cara Menggali (dig), mengayunkan ke truck
(swing), melepaskan Muatan (dump) dan mengayun Kembali ke Posisi semula
(Swing). Pemuatan sangat penting dalam pertambangan karena bertujuan untuk
memindahkan material hasil pembonggkaran kedalam alat angkut.
• Pengangkutan merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk
mengangkut bahan atau endapan bijih dari satu tempat (tambang) ke tempat lain
(tempat penimbunan / pengolahan) dengan menggunakan beberapa alat angkut
dan proses ini dilakukan setelah proses pemuatan.
• Pemuatan dan pengangkutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah material, jalan dan sarana angkutan, Jenis Vegetasi di Lokasi, daya dukung
material, iklim, ketinggian dari permukaan laut, kemiringan jarak, efisiensi kerja,
syarat penyelesaian pekerjaan, syarat penimbunan tanah, waktu dan ongkos
produksi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30400668/Resume_Pemuatan_dan_pengangkutan

https://rachmatrisejet.blogspot.com/2013/08/pemuatan-dan-pengangkutan.html

http://info-pertambangan.blogspot.com/2012/10/pengertian-pertambangan.html#

Anda mungkin juga menyukai