HASIL RELIABEL
B. Analitik C. Pascaanalitik
A. Pra analitik
1. Pagi,
Pagi, 1.
1. Feses
Feses
Serum
1. Serum 2.
2. Sewaktu,
Sewaktu, 2.
2. Sputum
Sputum
2. Plasma
2. Plasma 3.
3. Tampung
Tampung 2424
j j 3.
3. LCS
LCS
Wholeblood
3. Wholeblood
3. 4.
4. Midstream
Midstream 4.
4. Pus
Pus
5.
5. Kateter, spp
Kateter, spp 5.
5. dsb
dsb
Antikoagulan
Hematologi :
EDTA : hematologi rutin
rutin,,
Sitrat : koagulasi
koagulasi,, agregasi trombosit
Perbandingan darah:antikoagulan harus
tepat
Kimia :
Heparin : AGD
Lactat : Sodium Fluoride / Potassium oxalate
Ethylenediamine tetra-
tetra-acetic acid
(EDTA)
• = Na3C6H5O7
• Anticoagulant of choice (antikoagulan
pilihan) utk pem. koagulasi (9 vol darah :
1 vol lar Na sitrat)
• Juga dipakai pada pem KED
(4 vol darah : 1 vol lar Na sitrat)
Heparin
• Kadar: 10-
10-20 IU/ml darah
• Heparin
Heparin::
– antikoagulan yg efektif
– tdk mempengaruhi ukuran eritrosit
– lebih baik disajikan dlm bentuk kering, tu. utk
mengurangi kemungkinan lisis
– tetapi, tdk dpt dipakai utk membuat apusan darah
(menimbulkan background kebiruan dg
pengecatan Romanowsky)
– paling baik digunakan utk pem. tes fragilitas
osmotik
– tdk boleh dipakai utk pem jumlah lekosit
(menyebabkan penggumpalan lekosit)
PERSIAPAN PASIEN
F. BIOLOGIK/EKSTERNAL
FAKTOR BIOLOGIK DPT DIKENDALIKAN
TAK DPT DIKENDALIKAN
MAKANAN/MINUMAN FASE
USIA OBAT PERJALANAN
JENIS KELAMIN ROKOK KLINIS
RAS VARIASI DIURNAL PENYAKIT
HORMONAL AKTIVITAS FISIK
KEHAMILAN STRES
TINDAKAN
• HEMATOLOGI
• KIMIA KLINIK
• INFEKSI
KEADAAN YG BERPENGARUH PADA
BEBERAPA PARAMETER PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI
MKN/MNM VOL PLASMA ↑ ; Hb ↓
ROKOK AE, AL, Hb ↑ ; EOSINOFIL ↓
AKTIVITAS FISIK AE, Hb ↓ ; AL, Hb PLASMA ↑
KORTIKOSTEROID NETROFIL ↑ ; EOSINOFIL, LIMFOSIT ↓
ADRENALIN AL, AT ↑
TRANSFUSI DRH SUSUNAN DRH BERUBAH
PASCA DONASI SI ↓
KEHAMILAN DILUSI Hb ↓
DIURNAL EOSINOFIL PAGI < SORE ; SI PAGI > SORE
VOL PLASMA ↓ → HSL PEMERIKSAAN DRH ↑
KEADAAN YG BERPENGARUH PADA BEBERAPA
PARAMETER PEMERIKSAAN
KIMIA KLINIK
STRES KORTISOL, GH
• sterilitas
• tempat penampung non-non-korosif
• ukuran tidak terlalu kecil
• tertutup rapat
• bahan tidak mudah pecah
• media transport
• suhu kamar / 370 C
IDENTITAS – FORM PERMINTAAN
• LABEL PENAMPUNG
SPESIMEN • FORM PERMINTAAN
PEMERIKSAAN
– nama pasien
– identitas pasien
– nomor CM
– usia
– ruang/poli
– jns spesimen
– tgl-
tgl-jam sampling
– ket. klinik
– jns spesimen
– ket. Tindakan
JELAS – tgl
INFORMATIF – parameter
pemeriksaan
– dokter
– informasi khusus
FLEBOTOMI
• PERSIAPAN
- Komunikasi
- Identifikasi
- Jenis pemeriksaan
- Volume yang dibutuhkan
- Puasa
Puasa//tidak
- Botol
Botol//tabung penampung sesuai kebutuhan
- Labeling, Posisi,
Posisi, Waktu
Kewaspadaan Universal
Teknik sampling (flebotomi
(flebotomi)) pd geriatri
geriatri,, pediatri,
pediatri,
AGD dan POCT perlu perhatian khusus
Darah arteri :
- komposisi sama di seluruh tubuh
- tempat berbeda tdk mempengaruhi hasil
Darah vena :
- komposisi bervariasi (tergantung pada
aktivitas metabolik organ/jaringan
organ/jaringan))
- tempat berbeda mempengaruhi komposisi
Darah vena :
- Kandungan O2 relatif < arteri
- pH, CO2 & PCV, glukosa
glukosa,, as.laktat,
as.laktat, Cl & amonia
kadar berbeda (bervariasi
bervariasi))
Tusukan kulit :
- campuran darah arteriol , venul dan kapiler
- tekanan arteriol ↑ spesimen mengandung >>
darah arteri
- cairan interstitial dan intraseluler
I. Pengambilan Spesimen pada Pediatri
Persiapan alat :
1. Wing needle dgn jarum 23 G
2. Luer adapter
3. Tabung2
Prosedur Kerja
1. Keluarkan wing needle dari kemasannya dan
selang diluruskan
2. Hubungkan ujung selang dgn luer adapter
3. Selanjutnya prinsip kerja sama ( teknik tusukan
vena)
Teknik Tusukan Vena
1. Buat label
2. Cocokkan identitas pasien dan label di formulir
formulir..
Jangan pernah mengambil spesimen apapun tanpa
identitas pasien yang jelas
3. Jika dibutuhkan spesimen dalam keadaan puasa,
puasa,
tanyakan apakah pasien sudah puasa
4. informasikan pasien apa yang akan dilakukan dan
jangan sampai terlalu tegang
5. posisikan pasien (duduk atau baring) agar lebih
mudah mendapatkan fossa antekubiti
6. atur / persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
mulai dari tabung
tabung,, torniket,
torniket, dll
7. Pilih vena di fossa antekubiti yang besar
8. Pasien disuruh menggenggam agar vena lebih
mudah teraba
9. Bersihkan tempat penusukan dengan alcohol
70% atau betadin
10. Pasang torniket beberapa inci diatas tempat
penusukan, jangan biarkan terpasang lebih
dari 1 menit
11. Fiksasi vena di atas dan di bawah tempat
penusukan dengan ibu jari dan jari tengah
atau ibu jari dan telunjuk
12. Lakukan penusukan vena
13. Lepaskan torniket ketika darah mulai
mengalir, jangan mencabut jarum dalam
keadaan torniket masih terpasang
14. Setelah spesimen darah yang diperlukan
cukup, kepalan tangan dilepaskan
15. Letakkan kapas steril di atas tempat
penusukan, tarik jarum lalu kapas ditekan
16. pasang plester di atas kapas atau gauze tadi
untuk menghentikan perdarahan dan
mencegah hematom
17. Campur spesimen dan antikoagulan dengan
membalik tabung; jangan dikocok
18. Perhatikan kondisi pasien apakah pucat
atau perdarahan sudah terkontrol.
19. Buang bahan-
bahan-bahan yang telah
terkontaminasi kedalam kontainer khusus
20. Label diparaf dan catat waktu pengambilan
sampel
Pengambilan darah vena
Jangan pernah
pernah:: • Ketika mengangkut tabung
– Memberi label tabung melalui jalan koridor umum
umum,,
sebelum venipuncture
venipuncture.. tempatkan mereka dalam wadah
sekunder untuk memperkecil
– Meninggalkan ruangan pasien resiko bocor dan tumpah
tumpah..
rawat inap sebelum memberi
label pada tabung
tabung.. • Wadah sekunder tersebut harus
– Menyuruh pasien luar pergi secara jelas diberi label
sebelum pemberian label “BIOHAZARD.“
selesai..
selesai
II. Pengambilan spesimen pada geriatri
1. Arteri radialis
radialis,, brachialis lebih dianjurkan untuk
tusukan arteri
• Hasil : kualitas
kualitas,, semikuantitatif,
semikuantitatif, kuantitatif