MATERI
Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Normal
Persalinan Patologis
Kontrasepsi
USG Kehamilan
Cardiotocography
Tindakan Obstetri
2. Diagnosis Kehamilan
3. Persalinan Normal
4. Ruptur Perineum
5. Puerperium
©Bimbel UKDI MANTAP
MENGHITUNG USIA KEHAMILAN
1. Rumus naegle Gerakan fetus I (quickening)
2. Gerakan fetus I Primi gravida : 18 mg
Multi gravida : 16 mg
3. Palpasi
Abdomen
Palpasi abdomen :
4. USG
- Rumus Bartholomew
- Rumus Mc Donald
Lect.
©Bimbel UKDI MANTAP By dr. H.R. Siswosudarmo, Sp.OG
Lect. By dr. H.R. Siswosudarmo, Sp.OG
RUMUS NAEGLE
siklus mens 28 hari
Ovulasi : hari ke 14
HPL : ovulasi + (9bl-7hr) = 280 hr dari HPHT (40 mg)
HPL : (hpht+14hr) + (9 bl -7hr)
: HPHT +7 hr + (1 th-3 bl)
Rumus :
(day+7), (month -3), (year +1)
1. Amenorrhea 4. Quickening
– Persepsi gerakan janin I
– Penyebab lain : ketidakseimbangan – 18-20 mg (primigravida), 16 mg
ovarium hipofisis, stres, obat-obatan, (multigravida)
penyakit kronis – Ditemukan jg pada Pseudocyesis
2. Mual dan muntah 5. Keluhan kencing
– Morning sickness >> estrogen dan – Urinasi >>, kencing malam >>
– Desakan uterus yg membesar
beta HCG, << motilitas gaster pagi hari dan tarikan ke kranial
– >> dg bau menusuk, emosi tidak stabil 6. Konstipasi
– Beri makanan ringan mudah dicerna – Efek relaksasi profesteron pd
tonus otot usus
3. Mastodinia – Perubahan pola makan
– Rasa kencang dan nyeri pada payudara 7. Perubahan BB
– Pembesaran payudara, vaskularisasi>>, – Kehamilan 2-3 bl << BB
proliferasi asinus dan duktus – Selanjutnya >>
9. Warna kulit :
• Kloasma, setelah 16 mg
• Warna areola menggelap
• Striae gravidarum
• Linea nigra
• Teleangiektasis
• Stimulasi MSH krn estrogen yang tinggi kortikosteroid >>
Tanda Ladin Perlunakan pada bagian midline uterus pada bagian depan
junction antara uterus dan serviks. Muncul pada minggu ke 6 gestasi
Tanda Hegar Perlunakan pada segmen bawah Rahim (antara uterus dan cervix)
Tanda Van Fernwald Pada awal kehamilan minggu 5-8 perlunakan pada fundus uteri
terjadi implantasi
1. DJJ
• Laenec (17-18 mg)
6. Laboratorium
• Doppler (12 mg)
• Tes inhibisi
2. Palpasi 22 mg koagulasi/PP test
3. Rontgenografi • Inhibisi koagulasi
• Tulang tampak mg 12-14 anti HcG
• Jk terdapat keragu-raguan dan mendesak • Mendeteksi HcG di
4. USG urin
• Mg 6 : gestational sac • Kepekaan pada
• 6-7 : polus embrional
• 8-9 : gerak janin
500-1000 mU/ml
• 9-10 : plasenta, dst • Positif mg ke 6
• 2 gestational sac di mg 6 gmeli
Kemajuan pembukaan :
Kala I fase laten : 1 cm/jam
Kala I fase aktif : 1,5 cm/jam
©Bimbel UKDI MANTAP
Kala II
• Pembukaan serviks lengkap atau
• Kepala janin tampak di vulva dengan
diameter 5-6 cm
• Penanganan:
Kosongkan v. urinaria
Mengatur posisi partus (posisi saat
mengejan)
Jaga kenyamanan ibu, asupan nutrisi,
rehidrasi
Ajarkan cara mengejan
Cek DJJ saat dan setelah kontraksi
Tanda:
• Ibu mempunyai keinginan
untuk meneran.
• Ibu merasa tekanan yang
semakin meningkat pada
rektum dan/ atau vaginanya.
• Perineum menonjol dan
menipis.
• Vulva-vagina dan sfingter
ani membuka. ©Bimbel UKDI MANTAP
KALA III
Derajat Penjelasan
1 Laserasi epitel vagina atau laserasi pada
kulit perineum saja
2 Melibatkan kerusakan pada otot-otot
perineum, tetapi tidak melibatkan
kerusakan sfingter ani
3 Kerusakan pada otot sfingter ani
3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna
3b: robekan > 50% sfingter ani eksterna
3c: robekan juga meliputi sfingter ani
interna
4 Robekan stadium 3 disertai robekan
epitel anus
Perineorafi
Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum
ada kehamilan dalam waktu 3 bulan
• Puerperium dini masa pemulihan di mana ibu telah dibolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam puerperium dianggap telah bersih dan boleh
bekerja setelah lewat 40 hari
• Puerperium intermedial pemulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya
6-8 minggu
• Remote puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, atau tahunan
©Bimbel UKDI MANTAP
Puerperium: Involusi Alat-Alat Kandungan
1. Uterus: secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil
2. Bekas implantasi: Placental bed mengecil karena kontraksi ke cavum uteri dengan
diameter 7,5cm 2 minggu: 3,5 minggu ke 6: 2,4 cm dan akhirnya pulih
4. After pain (rasa sakit yang disebabkan kontraksi uterus): menghilang dalam 2-4 hari
pasca persalinan
5. Lochia: cairan secret berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas
• A. Lochia rubra (cruenta) 2 hari postpartum: berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks
kaseosa, lanugo, dan mekonium
• B. Lochia sanguinolenta hari ke 3-7 postpartum: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir
• C. Lochia serosa hari ke 7-14 postpartum: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi
6. Cerviks
7. Ligamen-Ligamen
©Bimbel UKDI MANTAP
Persalinan Patologis
1. Persalinan Lama
2. Persalinan Macet
Ambil 6 g MgSO4 (15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500
ml larutan Ringer Laktat/Ringer Asetat, lalu berikan secara IV dengan
kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam
setelah persalinan atau kejang berakhir
©Bimbel (bila eklampsia)
UKDI MANTAP
Pemberian MgSO4
Vaginal delivery
SC
Emesis Gravidarum:
Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu
Diagnosis:
Mual dan muntah sering menjadi masalah pada ibu hamil. Pada derajat yang berat, dapat
terjadi hiperemesis gravidarum, yaitu bila terjadi:
1. Mual dan muntah hebat
2. Berat badan turun > 5% dari berat badan sebelum hamil
3. Ketonuria
4. Dehidrasi
5. Ketidakseimbangan elektrolit
Tingkat 1:
• Lemah, napsu makan ↓, BB ↓, nyeri epigastrium, nadi ↑,
turgor kulit berkurang, TD sistolik ↓, lidah kering, mata cekung
Tingkat 2:
• Apatis, nadi cepat dan kecil, lidah kering dan kotor, mata sedikit
ikterik, kadang suhu sedikit ↑, oliguria, aseton tercium dalam
hawa pernapasan.
Tingkat 3:
• KU lebih lemah lagi, muntah-muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih cepat, TD
lebih turun, ikterik. Komplokasi fatal ensepalopati Wernicke:
nystagmus, diplopia, perbuahan mental.
©Bimbel UKDI MANTAP
Tatalaksana Umum
• Sedapat mungkin, pertahankan kecukupan nutrisi ibu, termasuk suplementasi vitamin dan asam folat di awal
kehamilan.
• Anjurkan istirahat yang cukup dan hindari kelelahan.
Tatalaksana Khusus
• Bila perlu, berikan 10 mg doksilamin dikombinasikan dengan 10 mg vitamin B6 hingga 4 tablet/hari (misalnya 2
tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi, dan 1 tablet saat siang).
• Bila masih belum teratasi, tambahkan dimenhidrinat 50-100 mg per oral atau supositoria, 4-6 kali sehari (maksimal
200 mg/hari bila meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin), ATAU prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau
supositoria.
• Bila masih belum teratasi, tapi tidak terjadi dehidrasi, berikan salah satu obat di bawah ini:
• Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam
• Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau supositoria tiap 6-8 jam
• Prometazin 12,5-25 mg per oral atauIM tiap4-6 jam
• Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
• Ondansetron 8 mg per oral tiap 1 jam
• Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula intravena dan berikan cairan sesuai dengan derajat
hidrasi ibu dan kebutuhan cairannya, lalu:
• Berikan suplemen multivitaminIV
• Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama 20 menit, setiap 4-6 jam sekali
• Bila perlu, tambahkan salah satu obat berikut ini:
• Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
• Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
• Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
• Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
• Bila perlu, tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam ATAU ondansetron 8mg selama 15 menit IV tiap
12 jam atau 1 mg/ jam terus-menerus selama ©Bimbel UKDI MANTAP
24 jam.
Early Pregnancy Haemorrhage
EPH
Abortus : KET
Mola Hidatidosa
1. Abortus imminens
Progesterone VS placebo
• Wahabi HA, Abed Althagafi NF, Elawad M. Progestogen for treating threatened miscarriage. Cochrane
Database of Systematic Reviews 2007, Issue 3.
• Jika perdarahan :
• Berhenti lakukan ANC seperti biasa
• Berlanjut Pptes, USG
Rawat inap :
• Untuk menunjang bedrest
• Observasi jika berlanjut menjadi Ab insipiens, inkomplit, atau komplit.
UK < 16 mg :
• Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
• Jk tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang tiap 15 menit jk perlu)
• Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4 jam jk perlu)
• Rencanakan evakuasi segera
UK > 16 mg :
• Tunggu ekspulsi spontan evakuasi sisa konsepsi
• Jk perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000cc NaCl 0,9% atau RL 40
tpm untuk mempercepat ekspulsi
UK > 16 mg :
• Oksitosin 40U dlm 1000 cc RL, drip 40 tpm sampai tjd ekspulsi
• Jk perlu : misoprostol 200 mcg pervag tiap 4 jam smp ekspulsi (maks 800 mcg)
• Jk perlu : kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di uterus.
Jika anemia berat (<7 gr/dl) transfusi darah sampai Hb mencapai 10 mg/dl
• demam,
• Sekret vagina berbau
• AL > 11 rb atau < 4 rb
• Dapat terjadi syok septik
Terapi : evakuasi segera produk konsepsi, spektrum luas parenteral, tangani syok jk
terjadi
©Bimbel UKDI MANTAP
Missed abortion: Management
Jika usia kehamilan <12 minggu:
• Evakuasi dengan AVM atau sendok kuret.
Definisi:
Tatalaksana Khusus
• Lakukan evakuasi dengan menggunakan Aspirasi Vakum Manual (AVM) dan
kosongkan isi uterus secara cepat
• Sementara proses evakuasi berlangsung, pasang infus oksitosin 10 unit
dalam 500 ml NaCl 0.9% atau RL dengan kecepatan 40-60 tetes/menit
untuk mencegah perdarahan.
• Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih ingin
memiliki anak, atau tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
©Bimbel UKDI MANTAP
MOLA HIDATIDOSA: Tatalaksana
Pemantauan:
Letak:
• 95% di berbagai segmen tuba Falopii
• 5% terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam
serviks.
Tatalaksana Umum
• Restorasi cairan tubuh dengan cairan kristaloid NaCl 0,9% atau Ringer Laktat
(500 mL dalam 15 menit pertama) atau 2 L dalam 2 jam pertama.
• Segera rujuk ibu ke rumah sakit.
Tatalaksana Khusus
• Segera uji silang darah dan persiapan laparotomi
• Saat laparotomi, lakukan eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii:
• Jika terjadi kerusakan berat pada tuba, lakukan salpingektomi (eksisi bagian
tuba yang mengandung hasil konsepsi)
• Jika terjadi kerusakan ringan pada tuba, usahakan melakukan salpingostomi
untuk mempertahankan tuba (hasil konsepsi dikeluarkan, tuba
dipertahankan)
• Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan
kontrasepsi. Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu. Atasi anemia
dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6 bulan.
Prolonged ROM :
PROM ROM PROM > 24 hours
SROM
(Spontaneous Rupture
of Membrane)
BIOCHEMICAL PROCESSES
- Disruption of collagen of the amnion and the
chorion
- Programmed death of cells in the fetal membranes
- Activation of catabolic enzyme (colagenase)
Connective-Tissue Disorders (Ehlers–Danlos
syndrome)
Phsycological stress
ROM - Nutritional deficiency
- Tobaco
©Bimbel UKDI MANTAP
- Cervical dilatation
KPD: Diagnosis
PASTIKAN!
Cairan tersebut adalah cairan amnion dengan
memperhatikan:
• Bau cairan ketuban yang khas.
• Pemeriksaan speculum vagina pooling cairan ketuban di vagina atau ada
cairan yang merembes keluar dari cervix
• Tes Nitrazin: lihat apakah kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru.
Harap diingat bahwa darah, semen, dan infeksi dapat menyebabkan hasil
positif palsu.
• Ferning Test: Gambaran pakis yang terlihat di mikroskop ketika mengamati
secret servikovaginal yang mongering
• Rapid test (i.e. AmniSure)
• USG : volume of amniotic fluid
Opname
>34 minggu:
• Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraindikasi.
24-33 minggu:
• Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta, dan kematian janin, lakukan
persalinan segera.
• Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12
mg IM tiap 24 jam selama 48 jam.
• Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi ibu dan janin.
• Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau di usia kehamilan 32-33 minggu,
bila dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil menunjukkan bahwa
paru sudah matang (komunikasikan dan sesuaikan dengan fasilitas perawatan bayi
preterm).
<24 minggu:
• Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.
• Lakukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan.
• Jika terjadi infeksi (korioamnionitis), lakukan tatalaksana korioamnionitis
©Bimbel UKDI MANTAP
Korioamnionitis
Definisi
• infeksi pada korion dan amnion
Panggul Gynecoid
• Panggul yang paling ideal. Diameter
anteroposterior = diameter transversa
bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
Panggul Android
• Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga.
Umumnya pada panggul
pria. Panjang diameter transversa dekat
dengan sakrum. Pada waita ditemukan 15%.
Panggul Anthropoid
• Bentuk pintu atas panggul agak lonjong
seperti telur. Panjang diameter
anteroposterior > diameter
transversa. Jenis ini ditemukan 35%
pada wanita.
Panggul Platypelloid
• Merupakan panggul dengan bentuk lonjong
ke samping. Diameter transversa > diameter
anteroposterior, menyempit arah muka
belakang. Jenis ini ditemukan pada
5% wanita.
Pintu pelvis :
•Pintu atas panggul (PAP)/ inlet
•Pintu tengah panggul (PTP)/ mid
pelvis
•Pintu bawah panggul (PBP)/ outlet
Distansia anteroposterior : 12 cm
PBP :
• Distansia intertuberosum < 8 cm
• Distansia anteroposterior < 11,5 cm
• Distansia intertuberosum + diameter sagital posterior < 15 cm
SC pada presbo :
• Presentasi kaki ganda
• Perlvis kecil/malformas
• Janin sangat besar
• Bekas SC
• Kepala hiperekstensi/ defleksi
Persalinan pervaginam
hanya bila:
• persalinan sudah sedemikian
maju dan pembukaan lengkap
• Bayi preterm sehingga kans
hidup kecil
• Bayi kedua pada kehamilan
kembar
©Bimbel UKDI MANTAP
Penanganan letak lintang
Lakukan versi luar jika memungkinkan
Jika gagal SC
Janin hidup SC
Janin mati :
• Pembukaan serviks
lengkap
kraniotomi atau SC
• Pembukaan serviks
tidak lengkap SC
©Bimbel UKDI MANTAP
Brow Presentation
Kehamilan dg
Distensi
Uterus
Diagnosis :
• Diagnosis makrosomia tidak dapat ditegakkan hingga bayi
dilahirkan dan ditimbang berat badannya. Namun demikian,
dapat dilakukan perkiraan sebelum bayi dilahirkan,untuk
mengantisipasi risiko distosia bahu, fraktur klavikula, atau
cedera pleksus brakialis
• Px fisik leopold dan pengukuran TFU
• USG
• BB ibu, tinggi ibu, riw. Obstetri sebelumnya, TFU, DM/tidak
Faktor Risiko
• Riwayat melahirkan bayi besar (>4000 gram) sebelumnya
• Orang tua bertubuh besar, terutama obesitas pada ibu
• Multiparitas
• Kehamilan lewat waktu
• Usia ibu yang sudah tua
• Janin laki-laki
• Ras dan suku
Tatalaksana Umum
• Untuk persalinan, rujuk ibu ke fasilitas yang dapat melakukan seksio sesarea.
Tatalaksana Khusus
• Persalinan pervaginam dapat dicoba untuk taksiran berat janin hingga 5000 gram pada ibu
tanpa diabetes
• Seksio sesarea dipertimbangkan untuk taksiran berat janin >5000 gram pada ibu tanpa
diabetes, dan >4500 gram pada ibu dengan diabetes.
• Seksio sesarea menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan terjadi
perpanjangan kala II persalinan atau terhentinya penurunan janin di kala II persalinan.
©Bimbel UKDI MANTAP
Hidramnion
Diagnosis
Faktor Predisposisi
Insidens
• 1 - 2 per 1000 kelahiran
• 16 per 1000 kelahiran bayi > 4000 g
• 0.6-1.4%
• Depend on criteria used
©Bimbel UKDI MANTAP
Diagnosis
(Manuver Massanti )
• Tidak boleh menekan
fundus
• Penanganan abdomen :
Penekanan suprapubik
dengan ujung genggaman
tangan pada bagian
belakang bahu depan untuk
membebaskannya. ©Bimbel UKDI MANTAP
Anterior Disimpaction
2) Manuver Rubin
• Pemeriksaan vagina
• adduksi bahu depan dengan
menekan bagian belakang
bahu (bahu didorong ke arah
dada)
• Pikirkan tindakan episiotomi
• Tidak boleh menekan fundus
©Bimbel UKDI MANTAP
Rotation of Posterior Shoulder
Langkah 1
• Penekanan pada
bagian depan bahu
belakang
• Bisa dikombinasi
dengan anterior
disimpaction
manoeuvers
• Tidak boleh menekan
fundus
©Bimbel UKDI MANTAP
Rotation of Posterior Shoulder
Langkah 2
Wood’s screw manoeuvre
• Bisa dilakukan secara simultan
dengan anterior dissimpaction
Keluarkan tangan.
FAKTOR RISIKO
• Hipertensi
• Trauma abdomen
• Penyalahgunaan obat (kokain dan
obat bius)
• Riwayat solusio sebelumnya
• Peregangan uterus berlebihan:
• gemelli, polihidramnion
• merokok, khususnya >1 bungkus
©Bimbel UKDI MANTAP /hari
Plasenta Previa Plasenta menutupi ostium uteri - Perdarahan
interna atau letak rendah pervaginam
- tidak nyeri
- Status hemodinamik
ibu = jumlah
perdarahan
pervaginam
- uterus – tidak nyeri,
tidak irritabel, lunaK
- Kondisi janin normal
- Ultrasonografi
FAKTOR RISIKO
• Riwayat plasenta previa sebelumnya
• Riwayat seksio caesaria atau operasi uterus
• multiparitas (5% pada pasien grand multipara)
• Gravida tua
• Kehamilan multipel
©Bimbel UKDI MANTAP
• merokok
Vasa Previa Pembuluh darah pada selaput - Apt test - Kleihauer
ketuban berjalan melewati servix test dari darah vagina
Insersi velamentosa atau lobus - bradikardia janin
suksenturiata (terminal) berawal
takikardia atau
sinusoidal
Villi are directly implanted into the myometrium without an intervening layer of
deciduas adherence of the placenta to the uterus risk of postpartum
bleeding and uterine rupture
Transfusi darah
- Histerorafi jika :
Uterus dapat diperbaiki
Risiko operasi < histerektomi
Ujung ruptur uretra tdk
nekrosis
- Histerektomi jika :
Robekan smp serviks dan
vagina
©Bimbel UKDI MANTAP
PUERPERAL SEPSIS
• SIGN SYMPTOM:
DEFINITION : • fever ,chills and general
malaise
• Any infection of the genital tract • lower abdominal pain
occurring as a complication of • tender uterus
abortion, labor, or delivery is
termed puerperal sepsis • subinvolution of the uterus
• purulent, foul-smelling
It is usually more than 24 lochia.
hours after delivery • light vaginal bleeding
before the symptoms and • shock
signs appear. (WHO 2008)
- Debility
- DL >> PMN
- Undernutrition
- Kultur bakteri (lochia)
- Systemic disease
- USG abses
- PROM
- Traumatic delivery
Metritis
• ialah infeksi pada uterus setelah persalinan. Keterlambatan terapi akan
menyebabkan abses, peritonitis, syok, trombosis vena, emboli paru, infeksi
panggul kronik, sumbatan tuba, infertilitas.
Faktor Predisposisi
• u kurangnya tindakan aseptik saat melakukan tindakan
• u kurangnya higien pasien
• u kurangnya nutrisi
Tanda dan Gejala
• § Demam >38C dapat disertai menggigil
• § Nyeri perut bawah
• § Lokia berbau dan purulen
• § Nyeri tekan uterus
• § Subinvolusi uterus
• § Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok
©Bimbel UKDI MANTAP
Metritis: Tatalaksana
Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan
serta sisa kotiledon. Gunakan forsep ovum atau kuret tumpul besar bila perlu
Jika tidak ada kemajuan dan ada peritonitis (demam, nyeri lepas dan nyeri
abdomen), lakukan laparotomi dan drainaseabdomen bila terdapat pus.
•A = airway
•B = breathing
•C = circulation
144
Postpartum Hemorrhage
TATALAKSANA - ABC ’s
• Nilai jalan nafas, pernafasan,
sirkulasi
• Beri oksigen
• Bila menemukan tanda-tanda
syok, lakukan
penatalaksanaan syok
• Pasang infus intravena
dengan kanul berukuran
besar (16 atau 18) dan mulai
berikan kristaloid
• Awasi TD, Nadi, pernafasan
145
©Bimbel UKDI MANTAP
©Bimbel UKDI MANTAP
©Bimbel UKDI MANTAP
©Bimbel UKDI MANTAP
RETENSI PLASENTA
Definisi:
• Tertinggalnya plasenta dalam uterus setelah 30
menit bayi lahir.
Jangan memberikan
ergometrin kontraksi
uterus tonik plasenta
sulit keluar!!
Lakukan penjahitan
Dosis awal IV: 20U/L infus IM/IV : 0,2 mg (pelan2) Oral 600 µg atau
elektrolit (60 tpm) rektal 400µg
IM : 10U
Dosis IV: 20U dlm 1 liter Ulangi 0,2mg setelah 15 400µg 2-4 jam
Pemeliharaan infus (40 tts/m) menit setelah dosis awal
Definisi
• PPI atau Persalinan Preterm: persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu
Diagnosis:
• Usia kehamilan <37 minggu
• Terjadi kontraksi 4 kali dalam 20 menit atau 8 kali
dalam 60 menit diikuti dengan perubahan serviks yang
progresif
• Pembukaan serviks ≥ 2 cm
Manajemen
Tatalaksana Umum
• Tatalaksana utama mencakup pemberian tokolitik, kortikosteroid, dan
antibiotika profilaksis. Namun beberapa kasus memerlukan penyesuaian.
Tatalaksana Khusus
• Jika ditemui salah satu dari keadaan berikut ini, tokolitik tidak perlu
diberikan dan bayi dilahirkan secara pervaginam atau perabdominam
sesuai kondisi kehamilan:
• Usia kehamilan di bawah 24 dan di atas 34 minggu
• Pembukaan > 3 cm
• Ada tanda korioamnionitis (infeksi intrauterin), preeklampsia, atau
perdarahan aktif
• Ada gawat janin
• Janin meninggal atau adanya kelainan kongenital yang kemungkinan
hidupnya kecil
Manajemen
Lakukan terapi konservatif (ekspektan) dengan tokolitik, kortikosteroid,
dan antibiotika jika syarat berikut ini terpenuhi:
•A (Tali Pusat Terkemuka) •B - Cord presenting in front of the •C - Frank breech presentation
fetal head; may be seen in the vagina with prolapsed cord
(Tali Pusat Menumbung) (Tali Pusat Menumbung)
Tatalaksana Khusus
• Di rumah sakit, bila persalinan pervaginam
tidak dapat segera berlangsung (persalinan
kala I), lakukan seksio sesarea.
• Bila persalinan pervaginam dapat segera
berlangsung (persalinan kala II), pimpin
persalinan sesegera mungkin.
• Siapkan segera resusitasi neonatus
©Bimbel UKDI MANTAP
Kehamilan dan Persalinan dengan Penyulit
Medis Non-Obstetri
Anemia
Tuberkulosis
Malaria
Varicella
Penyakit Tiroid
Demam Tifoid
Asma Akut
Mastitis
Anenchepaly
Other drugs
Tatalaksana Khusus
Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/ hari.
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG,
dan kardiotokografi.
Penilaian fungsi dinamik janin plasenta (FDJP) dilakukan tiap minggu sejak usia
kehamilan 36 minggu
• Skor <5 merupakan tanda gawat janin dan indikasi untuk melakukan seksio sesarea. Lakukan
amniosentesis dahulu sebelum terminasi kehamilan bila usia kehamilan <38 minggu untuk memeriksa
kematangan janin.
• Skor >6 menandakan janin sehat dan dapat dilahirkan pada umur kehamilan aterm dengan persalinan
normal. u Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh normal, tawarkan
persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea untuk mencegah distosia bahu.
Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu setelah bersalin. Ibu dengan riwayat
diabetes melitus gestasional perlu diskrining diabetes setiap 3 tahun seumur hidup.
©Bimbel UKDI MANTAP
PENAMBAHAN BERAT BADAN
KONTRA INDIKASI :
STREPTOMYCIN
• OTOTOKSIK pd janin Efek teratogenik tidak terbukti
• Nefrotoksik
• Neurotoksik pd n 8 Semua jenis OAT aman untuk ibu menyusui
©Bimbel UKDI MANTAP
©Bimbel UKDI MANTAP
Artemisin based combination therapy (ACTs)
ACTs schizontosidal
• Artemether +lumefantrine
• Artesunate + amodiaquine
• Artesunate + mefloquine
• Artesunate +sulfadoxine-pyrimethamine
• Dha +ppq
Primakuin antigametosida
Asiklovir paling efektif jika diberikan dalam 24 jam setelah lesi timbul atau
setelah terpapar kontak
The neural tube is a narrow channel that folds and closes between the 3rd
and 4th weeks of pregnancy to form the brain and spinal cord of the embryo.
Causes :
• Inadequate folic acid
• IDDM menunda AFP
• Maternal hypertermia
• Genetics
• ROM
CDC recommends the use of folic acid supplementation (4 mg per day) for
women who previously have had an infant or fetus with spina bifida,
anencephaly, or encephalocele.
FAMILY PLANNING
spermicida Langsung efektif (busa dan krim) Efektivitas rendah Tidak bs ISK
Mengganggu ASI (-) Ketergantungan memakai KB
Metode pendukung pengguna hormonal
Pengaruh sistemik (-) Harus menunggu Tidak mau AKDR
Mudah dipakai, mudah didapat, 15 menit sebelum Menyusui
kapanpun hubungan (tablet,
>> lubrikasi supositoria)
Efektifitas 1x pakai
Coitus Mengganggu ASI (-) << sensasi Tdk bs Ejakulasi dini
interuptus KB pendukung Gagal >> menggunakan Ketaatan rendah
Efek samping (-), gratis, KB lain High risk mother
kapanpun
Pil Kombinasi Sangat Efektif, Harus diminum tiap Heavy bleeding, Pregnancy
(estrogen dan reversibel hari Severe cramping, Cardiovascular and
progesterone) Tidak perlu px pelvis Efek samping : mual, irregular menstrual cerebro-vascular
Mengganggu coitus (- bercak perdarahan, period diseases
) nyeri kepala History of benign Breast lump or
Mudah Mengganggu ASI ovarian cyst cancer
Mencegah PID Mahal History of ectopic Malignant diseases
Interaksi dg pregnancy of genital tract
beberapa obat History of breast Abnormal vaginal
Tidak melindungi diseases bleeding
PMS Family history of Liver diseases and
ovarian cancer benign or malignant
liver tumors
Mual, pusing, Tes kehamilan, px ginekologi tdk hamil minum pil saat
muntah makan malam/sebelum tidur
Efek Samping :
- Siklu haid terganggu dlm 3 bulan
pertama
- Haid >>
- Spotting antar siklus
©Bimbel UKDI MANTAP
Metode Laktasi Amenore
MLA merupakan metode kontrasepsi
Dapat digunakan pada wanita yang:
alamiah yang mengandalkan pemberian • Menyusukan bayinya secara eksklusif
ASI pada bayinya (memberikan ASI secara penuh tanpa
suplementasi lainnya)
Akan tetap mempunyai efek kontrasepstif • Belum mendapat haid sejak melahirkan
apabila bayinya
• Menyusukan secara eksklusif sejak bayi lahir
• Menyusukan secara penuh (eksklusif)
• Belum haid
hingga bayi berusia 6 bulan 1
• Usia bayi kurang dari 6 bulan
Metode Kalendar
Untuk Kontrasepsi:
• Menghindari sanggama dalam periode subur
dalam siklus menstruasi untuk menghindarkan
terjadinya kehamilan
Untuk Kehamilan:
• Melakukan sanggama dalam periode subur
(disekitar pertengahan siklus menstruasi) dimana
peluang terjadinya kehamilan cukup besar.
©Bimbel UKDI MANTAP
Grafik menstruasi
Pascapersalinan
• Minilaparotomi Subumbilikus
Interval
• Minilaparotomi Suprapubik
• Laparoskopi
©Bimbel UKDI MANTAP
Tubektomi:
Mekanisme Kerja
Mencegah pertemuan
sperma dengan sel telur
(fertilisasi) dengan jalan
menutup atau oklusi
saluran telur (tuba fallopii)
Sebaiknya hindari sanggama selama 1 minggu atau klien siap untuk itu
Pesankan untuk kembali setelah 1 minggu jika menggunakan benang jahit yang
tidak dapat diserap (non-adsorbable)
©Bimbel UKDI MANTAP
MOP
Pastikan area luka diseksi/insisi tetap bersih, kering dan terbalut selama
3 hari.
Klien boleh mandi setelah 24 jam tetapi luka harus tetap kering. Setelah
3 hari, klien boleh membersihkan luka dengan sabun dan air bersih
Gunakan penyangga skrotum, jaga agar area operasi tetap kering dan
istirahatlah selama 2 hari.
Tujuan
Jenis USG: • Penentuan usia kehamilan
• Evaluasi pertumbuhan janin
• - 2-D (real-time)
• Kehamilan dengan perdarahan per
• - Doppler vaginam
• - Color Doppler • Penentuan presentasi janin
• - 3-D static • Suspek kehamilan multipel
• - 3-D real-time (4-D) • Membantu tindakan amniosentesis
atau biopsi villi koriales
Probe (transduser): • Perbedaan antara besar usus dan
usia kehamilan
• - Transabdominal (3 – 5 MHz) • Suspek kehamilan mola
• - Transvaginal (5 – 7.5 MHz) • Massa pelvik yang terdeteksi secara
klinis
©Bimbel UKDI MANTAP
Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3
TRIM 2
Normal
Suspicious
• - <110 OR >160bpm, reduced variability, <90
minutes of uncomplicated early or variable
deceleration.
• - Re-do the CTG and reassess in one hour
Abnormal
• - Immediate management to deliver baby
• - if the head is engaged- usually instrumental
delivery
• - if the head is not engaged- emergency caesarean
section
2. Early deceleration
• Occurs at the beginning of uterine contractions
• Heart rate returns to baseline rate by the end of
contractions
• Usually decelerates <40bpm
• Most commonly due to head compression causing
vagal nerve stimulation, hence the temporary reduction
in heart rate
• Can also be due to cord compression or fetal hypoxia
Component Definition
8- 10 Normal 1.86*
6 Equivocal 9.76
4 Abnormal 26.3
2 Abnormal 94.0
0 Abnormal 285.7
*The perinatal mortality is 0.8/1000 for structurally normal fetuses with a normal test
within 7 days.
Bradycardia
Causes
Causes:
• Maternal fever
• SVT (200-240 BPM)
• Fetal hypoxia • Fetal heart failure
• Fetal anemia • Drugs:
• Amnionitis 1. Beta sympathomimetics
2. Vistaril
• Normal variant 3. Phenothiazines
• Fetal tachyarrhythmia • Rebound transient tachycardia
• (usually > 200 BPM with following a deceleration accompanied
by decreased variability)
• abrupt onset little to no variability)
FHR Variability
C. Berdasarkan prognosis
• Indikasi Ibu
• Indikasi Janin
• Indikasi campuran
Indikasi Ibu
• Plasenta previa totalis, janin mati
• PE Berat/Eklampsia, janin mati, induksi gagal
• Ruptura Uteri Imminent, janin mati, letak
lintang
Preeklampsia berat/eklampsia
DKP/DJP
©Bimbel UKDI MANTAP
Kontra Indikasi Seksio Cesarea
Kerugian
• 1. Perdarahan lebih banyak
• 2. Sulit mencapai kepala
• 3. Reperitonisasi tidak sempurna
• 4. Risiko ruptura uteri pada kehamilan
• berikutnya besar
©Bimbel UKDI MANTAP
SC Segmen Bawah (1)
Indikasi
• Janin letak memanjang
• Tidak ada kesulitan mencapai SBR
• Kehamilan berikut masih diinginkan
Keuntungan
• Perdarahan lebih sedikit
• Jarang mengiris plasenta
• Lebih mudah mengambil kepala
• Lebih mudah menjahitnya kembali
• Reperitonisasi baik
• Risiko ruptura uteri kecil
©Bimbel UKDI MANTAP
SC Segmen Bawah (2)
Kerugian
• Lebih lama
• Perdarahan bisa lebih banyak, bila irisan
terlalu ke lateral
• Bila irisan terlalu ke bwah, bisa melukai
kandung kencing dan repairnya sulit
• Sering sulit mencapai SBR (reseksio, pasca
laparotomi, perlengketan akibat radang dll)
©Bimbel UKDI MANTAP
Histerektomi Sesarea (1)
Definisi: Adalah seksio cesarea yang dilanjutkan
dengan histerktomi
Indikasi:
Infeksi:
• Luka irisan, saluran UG, peritonitis
Tromboflebitis
Trauma
• Usus, kandung kencing, kulit janin
Ileus
Antibiotika profilaksi
• Ampicillin 1 gram intravena, 15-30 menit pre operasi,
dilanjutkan 1 gram tiap 8 jam
• Kanamycin 1gram im, atau gentamycin 1-2 kali 80 mg,
iv
©Bimbel UKDI MANTAP
Pengawasan pasca operasi
Stop makan dan minum sampai peristaltik baik
Vitamin
Pulang hari ke 8
©Bimbel UKDI MANTAP
©Bimbel UKDI MANTAP