PENDAHULUAN
1
BAB II
FORMULASI DAN ANALISIS STRATEGI
2
2.2 Mengidentifikasi Pilihan Strategi Persaingan Bisnis
Secara umum strategi bisnis berisi strategi bersaing. Strategi bersaing adalah pilihan
kemampuan yang akan digunakan untuk bersaing. Competitive Strategy yang
didefinisikan dalam kegiyatan formulasi strategi akan menjadi petunjuk untuk
menemukan atau memilih area kritis yang perlu diperhatikan untuk membangun
keunggulan bersaing (competitive advantage). Pernyataan Competitive Advantage dapat
mencakup hal-hal berikut ini:
a. Kemampuan untuk merespon dengan cepat berbagai macam perubahan-perubahan
di pasar.
b. Kemampuan menemukan peluang pasar dan dapat menciptakan value bagi
costumer sebelum pesaing melakukan hal tersebut.
c. Kompetensi yang sangat kuat yang menyebabkan produk dan jasanya
terdifferensiasi.
d. Perilaku atau budaya yang cepat beradaptasi dengan tuntutan lingkungan.
e. Kinerja yang lebih bagus dibanding pesaing. Misal dalam hal price, feature, dan
reliability.
Strategi bisnis yang lengkap akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
a. Bagaimana perusahaan memposisikan dirinya terhadap pesaing-pesaingnya?
Apakah menjadi pemimpin atau follower?
b. Bagaimana pertumbuhan usaha yang dipilih? Apakah melalui perluasan pasar atau
produk?
c. Senjata untuk bersaing. Keunggulan apa yang digunakan? Kompetensi apa yang
harus dibangun? Orientasi lebih ke arah pelanggan atau pesaing?
3
b. Pengembangan pasar (market development), perusahaan berusaha berkembang
dengan memperluas pasa (memasuki pasar baru) dengan menggunakan
produk/jasa yang saat ini dimiliki.
c. Pengembangan produk (product development), perusahaan berusaha bertahan/
memperkuat posisi/ memperoleh pangsa yang lebih besar dipasar yang saat ini
secara actual telah berusaha dilayani dengan menggunakan produk-produk
baru/pengembangan produk.
d. Diversifikasi (diversification), perusahaan berusaha berkembang dengan
memperluas pasar (memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa yang
baru.
c. Melayani kebutuhan khusus satu ate beberapa kelompok konsumen ate pembeli
industrial, dengan focus pada segi biaya ate diferensiasi (keunikan) konsumen.
Dengan demikian ada tiga bidang strategi yang mungkin diterapkan oleh organisasi.
Yaitu kepemimpinan harga, diferensiasi dan focus (focus biaya, focus diferensiasi).
4
a. Memungkinkan perusahaan bertahan dalam situasi persaingan perang harga
dan menghalangi pesaing dengan biaya lebih tinggi melakukan perang
harga (untuk bertahan dari perang harga, menyerang dari sudut harga,
menikmati laba yang tinggi)
b. Laba yang lebih tinggi dapat di reinvestasikan untuk memperbaiki kualitas
dan efisiensi
c. Menghalangi masuknya pesaing baru
d. Kenaikan bahan baku dari supplier dapat diredam oleh keunggulan dalam
biaya.
Perusahaan yang mengandalkan keunggulan biaya menyeluruh bergantung
pada kemampuan khusus untuk mencapai posisi biaya rendah. Ada sejumlah
resiko yang berkaitan dengan strategi kepemimpinan harga, yaitu:
a. Terlampau ditekankanya efisiensi dapat menyebabkan organisasi
kehilangan kepekaannya terhadap tuntutan konsumen/user yang selalu
berubah
b. Banyak rute untuk menuju posisi biaya rendah sehingga biaya rendah
relative lebih mudah ditiru.
B. Strategi : Diferensiasi
Hanya sekedar berbeda dengan pihak lain bukanlah strategi diferensiasi. Kunci ke
arah strategi diferensiasi yang berhasil adalah bahwa produk/jasa yang dihasilkan
harus bersifat unik dilihat dari sudut pandang para pembeli ate stakeholder utama
yang dilayani. Keunikan tersebut dapat berupa bentuk, fungsi, kecepatan, kualitas,
image/citra, jaringan layanan, dan lain-lain agar dapat menciptakan diferensiasi ate
perbedaan yang dihargai lebih oleh konsumen/user.
Strategi diferensiasi yang berhasil akan menciptakan kelompok (segmen) pembeli
yang loyal, tidak begitu memperhatikan penawaran-penawaran dari pihak lain dan
cenderung kurang begitu peka dengan perubahan harga.
C. Strategi : Fokus
Strategi focus adalah tindakan memilih suatu segmen yang akan dilayani
dalam suatu industry. Strategi focus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1)
melayani satu segmen yang dipilih dengan kepemimpinan harga, ate 2) melakukan
diferensiasi untuk melayani permintaan khusus dari suatu segmen yang dipilih.
Resiko yang mungkin harus dihadapi oleh organisasi yang menerapkan
strategi focus adalah:
5
a. Target segmen yang dipilih menghilang karena alasan-alasan tertentu.
b. Pihak-pihak luar secara intensif menyerbu dan mencuri target segmen
yang dipilih suatu organisasi sehingga organisasi selalu menjadi pihak
yang bertahan dari serangan pihak lain.
6
PENGIKUT PASAR (MARKET I. PENGISI RELUNG PASAR (
FOLLOWER) MARKET NICHER)
Pemalsu ( counterfeiter) Spesialis pemakai akhir
Pengklon ( cloner) Spesialis level vertikal
Peniru ( imitator) Spesialis ukuran pelanggan
Pengadaptasi ( adapter) Spesialis pelanggan tertentu
Spesialis geografis
Spesialis produk atau lini produk
Spesialis keistimewaan produk
Spesialis kerja pesanan
Spesialis mutu / harga
Spesialis pelayanan
Spesialis saluran
7
b. Mempertahankan PangsaPasar
Perusahaan yang dominan harus terus mempertahankan bisnisnya saat ini
terhadap serangan pesaing. Pemimpin pasar harus menjaga semua sisi utama
agar tidak di serang. Pemimpin pasar harus mempertimbangkan dengan
seksama wilayah mana yang penting untuk di pertahankan habis – habisan dan
wilayah mana yang bisa di lepas dengan resiko kecil.
Sebuah pemimpin pasar dapat menggunakan enam strategi pertahanan
sebagai berikut: pertahanan posisi, pertahanan rusuk, pertahanan mendahului,
pertahanan serangan balik, pertahanan bergerak, dan pertahanan mundur.
c. Memperluas Pangsa Pasar
Memperluas pangsa pasar dapat menjadi alternatif strategi bagi pemimpin
pasar. Memperluas pangsa pasar biasanya memerlukan biaya untuk membeli
tambahan pangsa pasar tersebut.
B. Strategi Penantang Pasar
Penantang pasar dapat menerapkan dua jenis strategi yaitu strategi
penyerangan umum dan strategi penyerangan khusus. Untuk menerapkan kedua
strategi tersebut hal pertama yang harus di putuskan adalah menentukan objek
yang menjadi target penyerangan. Penantang pasar dapat menyerang perusahaan
yag lebih besar yang seukuran atau perusahaan yang lebih kecil.
C. Strategi Pengikut Pasar
Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa, biasanya
dengan meniru produk perusahaan yang memimpin.Setiap market follower selalu
menonjolkan sifat khasnya kepada target pasar, misalnya lokasi, jasa pelayanan,
atau keuangannya. Strategi umum yang biasa dilakukan oleh maeket follower
yaitu: Mengikuti dari dekat, Mengikuti dari jauh, Mengikuti secara selektif.
D. Strategi Pengisi Relung Pasar
Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama seperti;penggarap relung
pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu, atau perusahaan tumpuan.
Market nicher menempatisebagian kecil dari seluruh pasar yang ada. Perusahaan
jenis ini mencoba masuk kesatu atau lebih celah-celah pasar yang aman
Umumnya market nicher adalah perusahaan yang mempunyai spesialisasi
tertentu dan keahlian yang khasdidalam pasar, konsumen, produk atau lini-lini
dalam bauran pemasaran.
8
2.2.4 Strategy Adapting Versi Miles dan Snow
Pendekatan ini di dasarkan pada keberhasilan organisasi dalam menggunakan
strategi untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan persaingan yang tidak pasti. Dalam
pendekatan ini terdapat 4 jenis strategi yaitu:
a. Strategi prospektor ( Prospector)
Yaitu strategi yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi,
selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar yang baru.
b. Strategi Bertahan ( defender)
Perusahaan dengan strategi bertahan biasanya mementingkan stabilitas pasar yang
menjadi targetnya. Perusahaan dengan strategi ini umumnya hanya memiliki
sedikit lini produk dengan segmen pasar yang sempit.
c. Strategi Penganalisis ( Analyzer)
Organisasi yang menggunakan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru
sebelum organisasi memasuki bisnis tersebut.
d. Strategi Reaktor
Perusahaan dengan strategi reaktor adalah organisasi yang bereaksi terhadap
perubahan lingkungan dan membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan
dari lingkungannya yang memaksa organisasi tersebut untuk berubah.
9
cakupan persaingan yang luas, tetapi tanpa diferensiasi produk dan jasa. Sedangkan
bisnis dengan strategi fokus adalah bisnis yang berkompetisi pada pasar yang sempit
dan hanya menggunakan satu senjata bersaing yang seragam saja.
10
S-2: Strategic Soothsaying (langkah stratejik mengungguli pesaing). CEO Intel,
Grove, memberi sindiran dengan cara perusahaan bertaruh jutaan dolar pada fiksi
ilmiah. Dengan adanya tekanan dari para produsen computer jangkrik
(clonemaker) dan sistem rivalitas, para teknisi/insinyur disatukan untuk
menciptakan kapabilitas dan performa teknologi yang diperlukan agar bisa terus
memimpin para pesaing. Intel juga berekpansi di bidang lain, seperti
supercomputer, memori flash, chip video dan jaringan.
S-3: Speed (kecepatan). Intel mengeluarkan sau atau dua macam chip setiap tahun
dan sebuah mikroprosesor baru setiap tiga atau empat tahun. Hal ini dilakukan
untuk selalu berada di depan para peniru, Intel berencana untuk membuat keluarga
chip yang baru setiap tahun atau dua tahun di tahun 1990-an.
S-5: Shifting The Rules (mengubah aturan main). Intel berpindah pada area barru
seperti supercomputer, video digital interaktif, memori flash yang membantu
mengubah aturan persaingan. Ia juga merancang computer pribadi dengan stasiun
tenaga, The Panther, yang member izin bagi para pembuat komputer. Perubahan
aturan terjadi dengan membuat suatu mesin yang tidak dipasarkan sendiri oleh
Intel. Kegunaan dari rancangan desain tersebut adalah untuk memaksimalkan
keuntungan yang bisa diperoleh dari chip Intel Pentium,
S-6: Signaling (isyarat). Grove telah member isyarat yang dimaksudken untuk
memerangi para pembuat computer jangkrik “with everything weve got” Ia juga
menyatakan sebuah visi untuk menjadikan perusahaan sebuah pusat bagi seluruh
komputerisasi, mulai dari palmtops sampai dengan supercomputer. Intel
menggunakan isyarat untuk mengubah aturan persaingan dengan transformasi
chip computer mulai dari subuah komoditi yang tersembunyi menuju asset pasar
melaui kampanye Intel Inside. Dengan membuat merek chip terlihat dalam
11
pemasaran computer pribadi, ia membuat keuntungan besar dalam perang
melawan peniru.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dilihat dari perspektif manajemen strategi, isu ’’sukses’’ pada hakikatnya merupakan
lingkup yang meliputi: Strategi korporat berfokus pada pilihan bisnis, pasar, dan aktivitas
perusahaan. Dan Strategi bersaing berfokus pada posisi perusahaan relatif dibandingkan
para pesaingnya dalam pasar yang dipilih.
Competitive Strategy yang didefinisikan dalam kegiyatan formulasi strategi akan
menjadi petunjuk untuk menemukan atau memilih area kritis yang perlu diperhatikan
untuk membangun keunggulan bersaing (competitive advantage).
1. Kerangka strategy dari ansoff bisa digunakan sebagai kerangka untuk merumuskan
strategy korporasi maupun strategi bisnis sebagai kerangka untuk merumuskan
strategi bisnis. Ansoff membagi 4 strategi besar berikut ini: Penetrasi pasar,
Pengembangan pasar, Pengembangan produk, Diversifikasi.
2. Ada tiga bidang strategi yang mungkin diterapkan oleh organisasi. Yaitu
kepemimpinan harga, diferensiasi dan focus (focus biaya, focus
diferensiasi).
3. Mengklasifikasikan perusahaan menurut peran atau posisi yang di mainkan di
pasar sasaran. Yaitu apakah sebagai pemimpin pasar ( market leader), penantang
pasar ( market challenger), pengikut pasar ( market follower), pengisi relung pasar
( market nichers).
4. Strategy Adapting Versi Miles dan Snow memiliki Pendekatan yang di dasarkan
pada keberhasilan organisasi dalam menggunakan strategi untuk bisa beradaptasi
dengan lingkungan persaingan yang tidak pasti. Dalam pendekatan ini terdapat 4
jenis strategi yaitu: Strategi prospektor ( Prospector), Strategi Bertahan (
defender), Strategi Penganalisis ( Analyzer), Strategi Reaktor.
5. Skema klasifikasi strategi bersaing Abell mengemukakan bahwa bisnis dapat
dibedakan melalui dua aspek penting yaitu cakupan persaingannya dan seberapa
jauh diferensiasi produk dan jasa yang ditawarkan. Kombinasi dari keduanya
menjadi dasar bagi Abell menemukan tiga kemungkinan strategi bersaing:
‘Terdiferensiasi’ (differentiated), ‘Tidak terdiferensiasi’ (undifferentiated), dan
‘Fokus’.
13
6. Henry Mintzberg mengajukan enam strategi yang memungkinkan antara lain:
Diferensiasi melalui harga, Diferensiasi melalui citra (image) pasar, Diferensiasi
melalui desain produk, Diferensiasi melalui kualitas, Diferensiasi melalui
pendukung produk, strategi tidak terdiferensiasi.
7. Model 7S menekankan pada 7 elemen organisasi yang semuanya dimulai dari
huruf “S” yakni: Strategy (strategi), Structure (struktur organisasi), System (sistem
teknis yang dipakai dalam organisasi), style (gaya/model), Skills (keterampilan),
Staff (susunan pegawai), Shared value (nilai/norma yang ada di perusahaan).
Superordinate.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan. Apabila terdapat kesalahan dari kami
baik dari segi penulisan maupun penyampaian, kami selaku pemakalah mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Kritik dan saran yang dapat merekonstruksi senantiasa kami harapkan
dari pembaca sekalian sebagai masukan dan perbaikan makalah kami selanjutnya.
Meskipun banyak kekurangan, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
14
Kuncoro, M. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta :
Erlangga
Tripomo, T & Udan, 2005. Manajemen Strategi. Bandung : Rekayasa Sains
Purnomo, Setiawan Hari & Zulkieflimansyah, 2005. Manajemen Strategi; Sebuah Konsep
Pengantar, Jakarta : LPFEUI
http:// adypato.files.wordpress.com/posisi-persaingan-bisnis/28/09/2012
15