Anda di halaman 1dari 20

OPERASI TANGKAP TANGAN DALAM PENANGANAN KASUS KORUPSI

HAND ARREST OPERATION IN HANDLING CORRUPTION CASE

Puteri Hikmawati
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI
Komplek MPR/DPR/DPD Gedung Nusantara 1 Lantai 2,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta
Email: puteri.hikmawati@dpr.go.id

Naskah diterima: 27 Maret 2018


Naskah direvisi: 18 Mei 2018
Naskah diterbitkan: 30 Juni 2018

Abstract
Hand arrest operation (OTT) is one of the efforts conducted in handling the corruption cases. Since 2005
until 2017 The Corruption Eradication Commission (KPK) has conducted approximately 77 OTT. In
addition to KPK, the Government established a Sweeping Illegal Levies Task Force (Satgas Saber Pungli)
through the Presidential Regulation No. 87 year 2016, which also conducted OTT related to illegal
levies. However, the term OTT is not mentioned on the legal provisions of the corruption case handling
procedures. The provisions on the procedural law only regulated the arrest and hand arrest. Therefore,
the legal issue in this paper is whether the implementation of OTT by KPK and Satgas Saber Pungli are in
accordance with the criminal law procedure. This paper are the result of juridical normative and juridical
empirical research, using a qualitative approach. In the study described that the implementation of OTT
by the KPK, which preceded by the wiretapping, meanwhile the tapping mechanism and procedures not
have been regulated in an Act, as mandated by the Constitutional Court Decision. While OTT conducted
by Satgas Saber Pungli based on report of the society. Based on the research, OTT conducted by KPK
and Saber Pungli Task Force, in this case the Police and Attorney General, are not violated the criminal
law procedure. However, for the authorithies harmonization the wiretapping authority should be given
to the Police and the Prosecutor’s Office whose handling the corruption cases, and the requirement hand
arrest in the Criminal Procedure Code must be clarified on the criteria and requirements, so that its
implementation does not depend on the interpretation of the instrument of the institution.
Key words: hand arrest operation; corruption; the corruption eradication commission; sweeping illegal
levies task force; criminal law procedure

Abstrak
Operasi tangkap tangan (OTT) merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam penanganan
kasus korupsi. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2017, KPK telah melakukan sebanyak 77 OTT.
Selain KPK, Pemerintah membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli (Satgas Saber Pungli)
dengan Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2016, yang juga melakukan OTT berkaitan dengan
pungutan liar. Namun, istilah OTT tidak terdapat dalam ketentuan hukum acara penanganan
kasus korupsi. Ketentuan hukum acara hanya mengatur penangkapan dan tertangkap tangan.
Oleh karena itu, permasalahan hukum dalam tulisan ini adalah apakah pelaksanaan OTT oleh
KPK dan Satgas Saber Pungli telah sesuai dengan hukum acara pidana. Tulisan ini merupakan
hasil penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris, dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Dalam pembahasan diuraikan pelaksanaan OTT oleh KPK, yang didahului dengan penyadapan,
sementara mekanisme dan prosedur penyadapan harus diatur dalam UU, sebagaimana amanat
Putusan Mahkamah Konstitusi. Sedangkan OTT yang dilakukan oleh Satgas Saber Pungli
berdasarkan laporan dari masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, OTT yang dilakukan oleh
KPK dan Satgas Saber Pungli, dalam hal ini Kepolisian dan Kejaksaan, tidak menyalahi hukum

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 19


acara pidana. Namun, untuk harmonisasi, Semakin canggihnya modus korupsi yang
kewenangan penyadapan perlu diberikan dilakukan oleh pelaku menjadi masalah serius
kepada Kepolisian dan Kejaksaan yang bagi bangsa Indonesia. Saat ini penyidikan kasus
menangani kasus korupsi, dan persyaratankorupsi dilakukan oleh Kepolisian, Kejaksaan,
tertangkap tangan dalam KUHAP harus dan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
dipertegas kriteria dan syaratnya, agar
Korupsi (KPK). Dasar hukum Kejaksaan dalam
pelaksanaannya tidak tergantung pada
menangani tindak pidana korupsi (tipikor) adalah
penafsiran aparat.
Pasal 284 ayat (2) UU No. 8 Tahun 1981 tentang
Kata kunci: operasi tangkap tangan;
Hukum Acara Pidana (KUHAP) jo. Pasal 17
korupsi; KPK; Saber Pungli;
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983
hukum acara pidana
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana, dan wewenang Kepolisian
I. PENDAHULUAN dalam penyidikan tipikor didasarkan pada Pasal 1
Saat ini modus korupsi yang dilakukan angka 1 dan Pasal 6 ayat (1) KUHAP serta Pasal
oleh pelaku semakin canggih. Perkembangan 26 Undang-Undang (UU) No. 31 Tahun 1999
teknologi dan globalisasi menjadi salah tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
satu pemicu tumbuhnya sarana baru dalam sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20
menyimpan aset atau harta hasil kejahatan. Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No.
Modus-modus yang tidak konvensional, 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
antara lain seperti yang dilakukan oleh Wali Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi yang Sementara itu, KPK merupakan lembaga
menyamarkan suap melalui donatur dana negara yang pembentukannya diamanatkan oleh
tanggung jawab sosial perusahaan untuk Pasal 43 UU Tipikor. Adapun dasar pertimbangan
sebuah klub sepak bola. Ada pula penggunaan dibentuknya KPK, bahwa pemberantasan tindak
kartu anjungan tunai mandiri dengan nama pidana korupsi belum dapat dilaksanakan
fiktif. Uang tidak lagi diberikan secara tunai. secara optimal dan lembaga pemerintah yang
Hal ini terungkap dalam dugaan suap terhadap menangani perkara tindak pidana korupsi
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antonius belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam
Tonny Budiono. Yang terbaru terjadi pada memberantas tindak pidana korupsi. Selanjutnya,
korupsi pengadaan KTP elektronik yang KPK secara khusus dibentuk dengan UU No.
memakai transaksi lintas negara dengan 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
kombinasi layanan money changer.1 Tindak Pidana Korupsi (UU KPK), dengan
Penegak hukum harus mengikuti tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
perkembangan cara berpikir orang dalam terhadap upaya pemberantasan tipikor.
menyimpan aset atau kekayaannya. Dalam Pemberantasan korupsi dilakukan oleh
teknologi internet, orang dapat menyimpan harta KPK secara intensif karena memang menjadi
dalam bentuk mata uang virtual seperti bitcoin. tugas KPK melakukan penyelidikan, penyidikan,
Tidak tertutup kemungkinan di masa depan dan penuntutan tindak pidana korupsi. Salah
akan ditemui korupsi dengan menyembunyikan satu upaya yang dilakukan oleh KPK dalam
atau mencuci harta melalui mata uang virtual menangani kasus korupsi adalah dengan operasi
yang belum pernah dikenal sebelumnya. Oleh tangkap tangan (OTT). Sejak tahun 2005 sampai
karena itu, penyidik kasus korupsi didorong dengan 2017 KPK telah melakukan sebanyak 77
untuk mengikuti perkembangan terbaru sarana OTT, dengan rincian sebagai berikut.
2

penyimpanan aset dan kekayaan, tidak terbatas


pada bentuk tunai dan tabungan, tetapi juga 2 “Pencalonan Tidak Berdasarkan Integritas”, Suara
saham, valuta asing, dan/atau uang virtual. Pembaruan, 27 Desember 2017, dan “Pemberantasan
Korupsi 2017: Jumlah OTT Meningkat”, Suara
1
“Modus Kian Canggih”, Kompas, 20 Januari 2018. Pembaruan, 28 Desember 2017.

20 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


Tabel 1. OTT yang Dilakukan oleh KPK 2005 – 2017
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah
3 - 1 4 1 2 6 4 10 5 5 17 19
OTT
Sumber: Laporan Tahunan KPK Tahun 2016 dan Capaian dan Kinerja KPK di Tahun 2017

Berdasarkan Tabel 1, terdapat 19 kasus yang Mas, Kalimantan Tengah, dan Lebak, Banten6;
merupakan hasil tangkap tangan (OTT) pada Patrialis Akbar (Hakim Konstitusi) yang diduga
tahun 2017. Jumlah kasus tangkap tangan menerima suap ratusan ribu dolar dari Basuki
di tahun 2017 ini telah melampaui tahun Hariman untuk perkara Uji Materi UU No. 41
sebelumnya dan merupakan terbanyak sepanjang Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan
sejarah KPK berdiri. Dari 19 kasus tersebut, KPK Hewan;7 serta pada akhir tahun 2017 KPK
telah menetapkan 72 orang sebagai tersangka melakukan OTT dan menetapkan empat orang
dengan beragam profil tersangka, mulai dari tersangka dalam kasus dugaan suap pengesahan
aparat penegak hukum, anggota legislatif hingga Rancangan APBD tahun 2018 Provinsi Jambi.
kepala daerah. Jumlah tersebut belum termasuk Keempat tersangka tersebut yakni Plt. Sekda
tersangka yang ditetapkan kemudian dari hasil Jambi Erwan Malik, Asisten III Pemprov Jambi
pengembangan perkara.3 Sebelumnya, pada Saifuddin, Plt. Kepala Dinas PU Arfan dan
tahun 2016 OTT terbanyak dilakukan oleh anggota DPRD Jambi Supriono. Dari hasil
KPK sebanyak 17 OTT. Dari OTT tersebut, pengembangan perkara korupsi tersebut KPK
KPK menetapkan sebanyak 56 tersangka. Para menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai
tersangka itu berasal dari berbagai profesi, mulai tersangka, karena diduga menerima hadiah atau
dari aparat penegak hukum, anggota legislatif, janji sebesar Rp. 6 miliar dari sejumlah proyek
hingga kepala daerah. Jumlah tersebut belum yang ada di Provinsi Jambi.8
termasuk tersangka yang ditetapkan dari hasil Selain KPK, penyidik Kepolisian Negara
pengembangan perkara.4 Republik Indonesia (Polri) juga melakukan OTT
Beberapa pejabat telah terkena OTT di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), 11
dalam dugaan kasus korupsi, antara lain Irman Oktober 2016, berkaitan dengan pungutan liar
Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah), (pungli) di sektor pelayanan pelayaran laut. Terkait
yang diduga menerima suap Rp100.000.000,00 OTT tersebut, penelusuran terhadap pungli sudah
(seratus juta rupiah) dari Xaveriandy dan Memi dilakukan oleh Polri sejak pertengahan 2016.
(Pengusaha) sebagai imbalan atas jasa Irman Dalam OTT di tempat perizinan ditemukan uang
dalam mengupayakan keduanya mendapat Rp61 juta dan Rp1 miliar lebih.9
jatah pembelian gula impor di Bulog sebesar 6
“Kronologis Penangkapan Akil Mochtar”, 3 Oktober
1.000 ton5; Akil Mochtar (Ketua Mahkamah 2013, http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/
Konstitusi) yang diduga menerima suap untuk 13/10/03/mu3hdy-kronologis-penangkapan-akil-mochtar,
dua kasus sengketa Pilkada Kabupaten Gunung diakses tanggal 20 Februari 2017.

7
“KPK: Penyuap Patrialis Pernah Diperiksa Kasus Impor

3
“Capaian dan Kinerja KPK di Tahun 2017”, Siaran Pers Daging Sapi”, 27 Januari 2017, http://news.liputan6.com/
disampaikan oleh Pimpinan KPK, 27 Desember 2017, read/2838364/kpk-penyuap-patrialis-pernah-diperiksa-
http://www.poetramerdeka.com/2017/12/siaran-pers-kpk- kasus-impor-daging-sapi, diakses tanggal 20 Februari 2017.
capaian-dan-kinerja-di.html, diakses tanggal 12 Mei 2018.
8
“Ini Daftar Lengkap 19 OTT KPK Sepanjang 2017”, 2
4
“KPK: 17 OTT di 2016 Terbanyak Sepanjang Sejarah”, Januari 2018, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
9 Januari 2017, https://news.detik.com/berita/d-3391210/ hukum/18/01/01/p1vv1h409-ini-daftar-lengkap-19-ott-kpk-
kpk-17-ott-di-2016-terbanyak-sepanjang-sejarah, diakses sepanjang-2017, diakses tanggal 22 Maret 2018.
tanggal 12 Mei 2018. 9
“Tertangkap Tangan Pertama Polisi dan Kekhawatiran
5
“Penyelidik KPK Ungkap Cerita OTT Irman Gusman”, Pencitraan”, 12 Oktober 2016, http://www.cnnindonesia.
4 Januari 2017, https://news.detik.com/berita/d-3387547/ com/nasional/20161012090723-12-164914/tangkap-
penyelidik-kpk-ungkap-cerita-ott-irman-gusman, diakses tangan-pertama-polisi-dan-kekhawatiran-pencitraan/,
tanggal 20 Februari 2017. diakses tanggal 10 Maret 2017.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 21


OTT pungli bukan merupakan hal yang pelaksanaan OTT tidak menyentuh persoalan
baru di Kepolisian. Wakil Kepala Polisi Daerah dalam menuntaskan korupsi di Indonesia.13
Metro Jaya, Brigjen Pol. Suntana, mengatakan Demikian pula menurut Hibnu Nugroho,
bahwa di internal Polda Metro Jaya memang Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman,
tengah dilakukan pemberantasan pungli. Poerwokerto, OTT adalah istilah yang tidak
Namun, OTT pungli itu telah dilakukan sejak tepat dan tidak diatur dalam KUHAP. Yang
lama.10 Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli tepat adalah operasi penangkapan karena
Pusat dan Daerah melakukan OTT sebanyak sebelumnya sudah didahului dan ditemukan
71 kali selama 2016. Lima OTT di antaranya bukti permulaan yang cukup. Dalam ilmu
terjadi di DKI Jakarta.11 kriminalistik, tindakan tersebut merupakan
Istilah OTT tidak terdapat dalam ketentuan bagian dari taktik pengungkapan kejahatan
hukum acara penanganan kasus korupsi. oleh penyidik.14
KUHAP, UU KPK, dan UU Tipikor tidak Berdasarkan uraian tersebut, maka
mengatur OTT, tetapi mengatur penangkapan. pelaksanaan OTT patut dipermasalahkan,
KUHAP mengatur penangkapan karena agar tidak terjadi perampasan kemerdekaan
penangkapan dan upaya paksa lainnya seperti orang secara sewenang-wenang. Adapun
penahanan dan penggeledahan menyangkut permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah
hak dasar atau hak asasi manusia yang apakah pelaksanaan OTT oleh KPK dan Satgas
berdampak tidak hanya bagi kehidupan yang Saber Pungli telah sesuai dengan Hukum Acara
bersangkutan, tetapi juga keluarganya. Pidana? Berdasarkan permasalahan tersebut,
Ada dua macam penangkapan, yakni beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan
tertangkap tangan dan tidak dalam keadaan adalah:
tertangkap tangan. Tertangkap tangan berbeda 1. Apa dasar hukum OTT?
dengan OTT. Menurut Laica Marzuki, 2. Bagaimana pelaksanaan OTT oleh KPK dan
Pengajar Universitas Hasanuddin, Makassar, Satgas Saber Pungli serta perbandingannya?
OTT tidak dikenal dalam KUHAP. OTT Penelitian ini penting dilakukan karena
tidak dapat didahului dengan serangkaian akhir-akhir ini OTT sering dilakukan oleh
kegiatan penelitian. Jika didahului penelitian, KPK dan Satgas Saber Pungli, dengan jenis
se­dianya disebut penangkapan. Ketika upaya kasus yang berbeda. KPK melakukan OTT
penangkapan, syaratnya ada surat tugas dan atas dugaan suap yang dilakukan oleh pejabat
surat perintah penangkapan, yang menjelaskan negara, sementara Kepolisian melakukan
identitas dan alasan-alasan penangkapan. OTT terhadap pungli yang dilakukan oleh
OTT adalah istilah yang mengandung makna petugas. Sementara itu, Kejaksaan yang juga
kontradiksi atau berlawanan, dan mengacaukan mempunyai tugas melakukan penyidikan
istilah hukum.12 Menurut Fahri Hamzah, tindak pidana korupsi tidak melakukan OTT
10
“Polda Metro Jaya: OTT Pungli Bukan Hal Baru di dalam penanganan kasus korupsi. Bahkan
Kepolisian”, 18 Oktober 2016, http://metro.news.viva.co.id/ Jaksa Agung HM Prasetyo menilai praktik
news/read/836194-polda-metro-jaya-ott-pungli-bukan-hal- pemberantasan korupsi melalui OTT kerap
baru-di-kepolisian, diakses tanggal 2 Maret 2017.
11
“Satgas Saber Pungli Lakukan 71 OTT Sepanjang 2016”, 13
Fahri Hamzah, “Sistematika Pemberantasan Korupsi”,
6 Januari 2017, http://news.liputan6.com/read/2820153/ Makalah disampaikan dalam acara Seminar Nasional
tim-satgas-saber-pungli-lakukan-71-ott-sepanjang-2016, dengan tema “Pemetaan Korupsi di Lembaga Eksekutif,
diakses tanggal 2 Maret 2017. Legislatif, dan Yudikatif: Strategi Pencegahan dan
12
Penjelasan Laica Marzuki sebagai Ahli, yang disampaikan Penindakannya”, diselenggarakan oleh Pusat Penelitian
di hadapan hakim tunggal I Wayan Karya dalam Sidang Badan Keahlian DPR RI, 30 Maret 2017, hal. 1-6.
Praperadilan Irman Gusman melawan KPK di Pengadilan 14
“Memahami Istilah Operasi Tangkap Tangan di Kasus
Negeri Jakarta Selatan, 27 Oktober 2016, Harian Haluan, 2 Patrialis Akbar”, 30 Januari 2017, https://news.detik.com/
Februari 2017, “Laica Marzuki Jadi Saksi Ahli IG”, 28 Oktober berita/d-3409476/memahami-istilah-operasi-tangkap-
2016, http://harianhaluan.com/news/detail/61394/istilah-ott- tangan-di-kasus-patrialis-akbar, diakses tanggal 20
kacaukan-hukum-acara, diakses tanggal 2 Februari 2017. Februari 2017.

22 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


menimbulkan kegaduhan dan tidak mampu ditulis oleh Mohammad Isa Gautama.18
meningkatkan indeks persepsi korupsi (IPK) Penelitian ini menganalisis bagaimana media
Indonesia.15 dalam jaringan (online media) menampilkan
Berdasarkan penelusuran, beberapa tulisan dan mengemas serta mengkonstruksi berita
terkait OTT sebagai berikut: langsung (straight news) tentang OTT yang
1. “Kebijakan KPK dalam Penanggulangan dilakukan oleh KPK terhadap Ketua DPD
Tindak Pidana Korupsi melalui Operasi Periode 2014-2019, Irman Gusman, pada
Tangkap Tangan”, yang ditulis oleh 17 September 2016.
Muhammad Rizal Akbar, merupakan 4. “Analisis Framing Berita Penangkapan
penelitian skripsi dari Fakultas Hukum Gubernur Riau Annas Maamun di Surat
Universitas Lampung, 2016. Permasalahan Kabar Riau Pos dan Tribun Pekanbaru”,
dalam tulisan ini adalah bagaimana ditulis oleh Al Sukri, Chelsy Yesicha,
kebijakan KPK dalam penanggulangan dalam Jurnal Komunikasi Global.19 Tulisan
tindak pidana korupsi melalui OTT, dan ini menganalisis konstruksi pemberitaan
apa faktor penghambatnya.16 Penelitian penangkapan Gubernur Riau Annas
ini fokus pada kebijakan dan faktor Maamun pada Surat Kabar Riau Pos
penghambat KPK dalam penanggulangan dan Surat Kabar Tribun Pekanbaru; dan
tindak pidana korupsi melalui OTT. ideologi media yang diterapkan pada Surat
2. “Analisa Yuridis terhadap Tindakan Kabar Riau Pos dan Surat Kabar Tribun
Tangkap Tangan Terhadap Pelaku Dugaan Pekanbaru terkait kasus penangkapan
Tindak Pidana Gratifikasi”, merupakan Gubernur Riau Annas Maamun.
laporan penelitian yang ditulis oleh Bambang 5. “Optimalisasi Pemberantasan Korupsi dalam
Tri Bawono, Fakultas Hukum Universitas Era Desentralisasi di Indonesia”, ditulis
Islam Sultan Agung, Semarang, 2013. oleh Suharyo, dalam Jurnal Rechtsvinding.20
Pokok masalah dalam tulisan ini adalah Permasalahan yang diangkat dalam tulisan
bagaimana pandangan hukum terhadap ini mengenai faktor yang menyebabkan
tindakan tangkap tangan terhadap pelaku perilaku korupsi pada era desentralisasi
dugaan tindak pidana gratifikasi dan akibat dan optimalisasi pemberantasan korupsi di
hukum terhadap tindakan tangkap tangan tengah desentralisasi.
terhadap pelaku dugaan tindak pidana Artikel no. 1, 2, dan 5 merupakan tulisan
gratifikasi.17 Penelitian ini secara khusus terkait ilmu hukum yang ditulis dengan metode
mempermasalahkan OTT yang dilakukan yuridis normatif dengan pendekatan kepustakaan.
terhadap pelaku tindak pidana gratifikasi. Sedangkan artikel no. 3 dan 4 merupakan
3. “Primordialisme Semu Versus Gerakan tulisan yang tidak terkait ilmu hukum, tetapi
Antikorupsi (Studi Kritis Pemberitaan menganalisis peran media dalam menampilkan
Tangkap tangan Irman Gusman di Media berita OTT yang dilakukan terhadap seorang
Daring Sumatera Barat dan Nasional)”, pejabat atau penyelenggara negara.
15
“Menurut Jaksa Agung, OTT Kerap Bikin Gaduh”, 18
Mohammad Isa Gautama, “Primordialisme Semu Versus
11 September 2017, https://nasional.kompas.com/ Gerakan Antikorupsi (Studi Kritis Pemberitaan Tangkap
read/2017/09/11/15551721/menurut-jaksa-agung-ott- tangan Irman Gusman di Media Daring Sumatera Barat
kerap-bikin-gaduh, diakses tanggal 13 Maret 2018. dan Nasional)”, Prosiding Magister Ilmu Komunikasi, Jurnal
16
Muhammad Rizal Akbar, “Kebijakan KPK dalam FISIP Unila, 2017, hal. 1-14.
Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi melalui Operasi 19
Al Sukri dan Chelsy Yesicha, “Analisis Framing Berita
Tangkap Tangan”, Jurnal Skripsi, Fakultas Hukum Penangkapan Gubernur Riau Annas Maamun di Surat
Universitas Lampung, 2016, hal. 1-13. Kabar Riau Pos dan Tribun Pekanbaru”, Jurnal Komunikasi
17
Bambang Tri Bawono, “Analisa Yuridis terhadap Global, Vol. 6, No. 2, 2017, hal. 220-238.
Tindakan Tangkap Tangan Terhadap Pelaku Dugaan 20
Suharyo, “Optimalisasi Pemberantasan Korupsi dalam Era
Tindak Pidana Gratifikasi”, Laporan Penelitian, Fakultas Desentralisasi di Indonesia”, Jurnal Rechtsvinding, Vol. 3,
Hukum Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, 2013. No. 3, Desember 2014, hal. 365-380.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 23


Selain lima tulisan tersebut, terdapat tulisan
undangan yang terkait dengan penangkapan
ilmiah mengenai OTT yang berjudul “Operasi dalam hukum acara penanganan kasus korupsi,
Tangkap Tangan oleh KPK”, yang ditulis oleh antara lain UU Tipikor, UU KPK, dan KUHAP.
Luthvi Febryka Nola, dimuat dalam Info Singkat Sedangkan secondary sources yang dimaksudkan
Vol. V No. 24/II/P3DI/Desember 2013, yang adalah ulasan atau komentar para pakar yang
diterbitkan oleh Pusat Pengkajian Pengolahan terdapat dalam buku dan jurnal, termasuk yang
Data dan Informasi Setjen DPR RI. Namun, dapat diakses melalui internet.
tulisan ini merupakan studi kepustakaan dan Penelitian ini dilengkapi dengan data
fokus pada OTT yang dilakukan oleh KPK saja. primer, terutama berkaitan dengan data dan
Sementara itu, penelitian ini mengkaji OTT informasi mengenai OTT. Dalam rangka itu,
yang dilakukan, tidak hanya oleh KPK, tetapi maka wawancara dilakukan dengan pihak-pihak
juga penyidik tindak pidana korupsi lainnya, yaituyang berkompeten, yaitu aparat penegak hukum
kepolisian dan kejaksaan yang tergabung dalam (polisi, jaksa, dan hakim), akademisi yang
Satgas Saber Pungli, dan membandingkannya. memiliki kompetensi dalam masalah hukum
Objek yang diteliti adalah tindak pidana korupsi pidana, dan advokat. Wawancara dilakukan
pada umumnya, tidak spesifik pada gratifikasi saja.
dengan stakeholders yang berada di Provinsi D.I.
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan Yogyakarta (17 - 23 April 2017) dan Provinsi
ini adalah yuridis normatif dan yuridis empiris, Jawa Timur (Jatim) (15 – 21 Mei 2017).
sehingga didukung oleh data dan pendapat Pemilihan Provinsi Jatim didasarkan pada
stakeholders terkait, yang diperoleh Penulis dalampertimbangan, bahwa Provinsi Jatim merupakan
penelitian di dua daerah, yaitu Provinsi Jawa daerah kedua terbanyak OTT yang dilakukan
Timur dan Provinsi D.I. Yogyakarta. oleh Satgas Saber Pungli, setelah Jawa Barat.
Selain itu, OTT Kasus Suap Kapal PT Penataran
II. METODE PENELITIAN Angkatan Laut (PT PAL) yang dilakukan oleh
Penelitian tentang “Operasi Tangkap Tangan KPK, terjadi di Surabaya.21 Sedangkan pemilihan
dalam Penanganan Kasus Korupsi” merupakan Provinsi D.I. Yogyakarta didasarkan pada OTT
penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris. yang dilakukan terhadap Bupati Klaten Sri
Dalam kaitan dengan penelitian ini, dikaji dasar Hartini oleh KPK, karena diduga menerima
hukum OTT dan pelaksanaan OTT oleh KPK suap dalam kasus jual beli jabatan di lingkungan
dan Satgas Saber Pungli. Berdasarkan metode Pemerintah Kabupaten Klaten. Kuasa hukum
pendekatan yang digunakan, maka penelitian Sri Hartini berdomisili di Yogyakarta, sehingga
ini menggunakan pendekatan normatif. Metode Penulis dapat memperoleh data dan informasi
penelitian dilakukan dengan kajian norma dari kuasa hukum tersebut. Pengumpulan
hukum dalam undang-undang dan peraturan data dan informasi di kedua Provinsi tersebut
perundang-undangan, studi kepustakaan untuk dilakukan di berbagai tempat yang dapat
mengumpulkan doktrin hukum, dan wawancara memberikan kontribusi dalam penelitian.
terhadap narasumber dengan menggunakan
pedoman wawancara (interview guide) yang III. MODEL HUKUM ACARA PIDANA:
telah disiapkan sebelumnya. Bahan hukum CRIME CONTROL MODEL DAN
yang terkumpul dianalisis dengan metode DUE PROCESS MODEL
analisis yuridis normatif dan yuridis empirik dan Penegakan hukum merupakan salah
diuraikan secara deskriptif. satu upaya untuk menciptakan ketertiban,
Adapun bahan hukum yang digunakan
dalam penelitian ini adalah bahan hukum “Kasus Suap Kapal, Ini Kronologi Operasi Tangkap
21

Tangan KPK”, Tempo.com, 1 April 2017. https://nasional.


primer (primary sources) dan bahan hukum tempo.co/read/861572/kasus-suap-kapal-ini-kronologi-
sekunder (secondary sources). Primary sources operasi-tangkap-tangan-kpk, https://nasional.tempo.co/
yang dimaksudkan adalah peraturan perundang- read/861572/kasus-suap-kapal-ini-kronologi-operasi-
tangkap-tangan-kpk, diakses tanggal 1 April 2017.

24 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


keamanan, dan ketenteraman dalam persoalan yang ada dalam hukum acara pidana
masyarakat. Dilihat secara fungsional, sistem dan kemudian memberikan solusi normatif
penegakan hukum merupakan suatu sistem yang mungkin dilakukan. Crime Control
aksi. Ada sekian banyak aktivitas yang Model (CCM) dan Due Process Model (DPM)
dilakukan oleh alat perlengkapan negara dalam membantu mengenal “sistem operasi” yang
penegakan hukum. dipakai dalam hukum acara pidana.24
Proses penegakan hukum harus CCM berawal dari fenomena tingginya
memperhatikan ketentuan hukum acara tingkat kejahatan sebagai akibat tidak
pidana. UU tidak memberikan pengertian meratanya pertumbuhan ekonomi dan untuk
mengenai hukum acara pidana, tetapi yang ada menanggulanginya maka negara menggunakan
adalah berbagai pengertian mengenai bagian sarana hukum pidana.25 Adapun nilai-nilai yang
tertentu dari hukum acara pidana, misalnya melandasi CCM berupa:
penyelidikan, penyidikan, dan penangkapan. 1. Tindakan represif terhadap suatu tindakan
Pengertian hukum acara pidana dikemukakan kriminal merupakan fungsi terpenting dari
oleh para pakar, yang dapat ditemukan dalam suatu proses peradilan;
berbagai literatur. Moeljatno menyebutkan, 2. Perhatian utama harus ditujukan kepada
hukum acara pidana adalah bagian dari efisiensi dari suatu penegakan hukum
keseluruhan hukum yang berlaku di suatu untuk menyeleksi tersangka, menetapkan
negara, yang memberikan dasar-dasar dan kesalahannya dan menjamin atau
aturan-aturan yang menentukan dengan cara melindungi hak tersangka dalam proses
apa dan prosedur macam apa, ancaman pidana peradilannya;
yang ada pada suatu perbuatan pidana dapat 3. Proses kriminal penegakan hukum harus
dilaksanakan apabila ada sangkaan bahwa dilaksanakan berdasarkan prinsip cepat
orang telah melakukan delik tersebut.22 (speedy) dan tuntas (finality) dan model
Adapun yang menjadi tujuan dari hukum yang dapat mendukung proses penegakan
acara pidana dalam pedoman pelaksanaan hukum tersebut adalah model administratif
KUHAP, adalah untuk mencari dan yang menyerupai metode manajerial;
mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati 4. Asas praduga bersalah adalah prasyarat
kebenaran materiil, ialah kebenaran yang untuk efisiensi pelaksanaan sistem; dan
selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana 5. Proses penegakan hukum harus
dengan menerapkan ketentuan hukum acara menitikberatkan kepada kualitas temuan
pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan fakta administratif karena temuan tersebut
untuk mencari siapakah pelaku yang tepat akan membawa ke arah (a) pembebasan
didakwakan melakukan suatu pelanggaran tersangka dari penuntutan, atau (b)
hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan tersangka menyatakan dirinya bersalah
dan putusan dari pengadilan guna menemukan atau plead guilty.26
apakah terbukti bahwa tindak pidana telah Berbeda dengan CCM yang menitikberatkan
dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu penyelesaian perkara pidana melalui sarana
dapat dipersalahkan.23 hukum pidana, DPM lebih menekankan
Hukum acara pidana pertama kali penyelesaian perkara dengan mendudukkan
diklasifikasikan oleh Herbert L. Packer pada penuntut umum dan terdakwa sebagai subjek
tahun 1964 dalam 2 model, yaitu Crime Control
dan Due Process. Klasifikasi dilakukan dengan 24
Herbert L. Packer, The Limits of Criminal Sanction: Two
tujuan untuk mengidentifikasi persoalan- Models of The Criminal Process, sebagaimana dikutip oleh
Aristo M.A. Pangaribuan, Arsa Mufti, dan Ichsan Zikry,
22
Moeljatno, Hukum Acara Pidana, Yogyakarta: Penerbit Pengantar Hukum Acara Pidana di Indonesia, Jakarta:
Universitas Gajah Mada, 1981, hal. 1. Rajawali Pers, 2017, hal. 12.
23
Ibid., hal. 4.
25
Ibid., hal. 13.
26
Ibid., hal. 14.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 25


yang sama. DPM beranggapan bahwa proses wewenang kepada penyidik, antara lain
peradilan pidana harus bersifat formal, dalam wewenang untuk mengurangi kebebasan dan
artian menekankan pada pencarian fakta hak asasi seseorang. Penggunaan wewenang ini
melalui prosedur formal, atau melalui proses harus tetap berlandaskan hukum dan prinsip-
atau keterlibatan lembaga pengadilan yang prinsip yang menjunjung tinggi harkat martabat
independen dan memerhatikan kondisi berupa manusia dan menjamin keseimbangan antara
telah terpenuhinya hak dasar seorang tersangka, perlindungan kepentingan tersangka pada
seperti didampingi penasihat hukum. Nilai-nilai satu pihak, dan kepentingan masyarakat luas,
yang melandasi DPM di antaranya berupa: kepentingan umum pada pihak lain.28
1. Menolak informal fact finding process Wewenang yang diberikan UU kepada
karena membuka faktor kesalahan manusia penyidik yang bersifat pembatasan kebebasan
lebih besar sehingga dalam menentukan dan hak asasi seseorang dapat dilakukan dalam
seseorang yang factually guilt hanya dengan bentuk tindakan penangkapan, penahanan,
melakukan metode formal adjudicative dan penyitaan, dan penggeledahan. Penangkapan
adversary fact finding; adalah suatu tindakan penyidik berupa
2. Menekankan kepada pencegahan dan pengekangan sementara waktu kebebasan
penghapusan sejauh mungkin kesalahan tersangka atau terdakwa apabila terdapat
mekanisme administrasi peradilan; cukup bukti guna kepentingan penyidikan
3. Beranggapan bahwa menempatkan atau penuntutan dan/atau peradilan dalam hal
individu secara utuh dan utama di dalam serta menurut cara yang diatur dalam undang-
proses peradilan dan konsep pembatasan undang ini.29
wewenang adalah hal yang sangat penting; Pejabat yang berwenang melakukan
4. Bertitik tolak dari nilai yang bersifat anti- penangkapan adalah:
authoritarian sehingga memegang teguh a. Penyelidik atas perintah penyidik
doktrin legal guilt; dan berwenang melakukan penangkapan untuk
5. Kesetaraan di muka umum menjadi hal kepentingan penyidikan.
yang sangat penting, yang dijewantahkan b. Penyidik dan penyidik pembantu
dengan sikap pemerintah yang menyediakan berwenang melakukan penangkapan untuk
fasilitas yang sama untuk setiap orang yang kepentingan penyidikan.30
berurusan dengan hukum.27 Pasal 17 KUHAP menentukan, bahwa
penyelidik dan penyidik/penyidik pembantu
IV. PENANGKAPAN DAN TANGKAP melakukan penangkapan terhadap seseorang
TANGAN MENURUT HUKUM yang diduga keras melakukan tindak pidana,
ACARA PIDANA dan harus berdasarkan bukti permulaan yang
Dalam hukum acara pidana, pejabat cukup.31 Ketentuan ini menunjukkan bahwa
tertentu diberi kewenangan untuk melakukan perintah penangkapan tidak dapat dilakukan
pembatasan terhadap kebebasan dan dengan sewenang-wenang tetapi ditujukan
kemerdekaan seseorang dalam berbagai kepada mereka yang benar-benar melakukan
bentuk kegiatan. Pembatasan kebebasan dan tindak pidana.
kemerdekaan ini merupakan suatu tindakan Definisi “bukti permulaan yang cukup”
atau upaya paksa yang harus dilakukan dalam sesungguhnya masih belum jelas, sehingga
mengikuti perintah UU. KUHAP telah dalam praktik masalah ini sangat tergantung
menentukan adanya beberapa tindakan atau
upaya paksa yang dapat dilakukan sehubungan 28 Ramelan, Hukum Acara Pidana (Teori dan Implementasi),
dengan terjadinya tindak pidana yang dilakukan Jakarta: Sumber Ilmu Jaya, 2006, hal. 84.
29
Pasal 1 angka 20 KUHAP.
oleh seseorang. KUHAP memberikan 30
Pasal 16 KUHAP.
31
Pasal 17 KUHAP.
27
Ibid., hal. 15-16.

26 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


pada penilaian obyektif penyelidik dan penyidik. perintah penangkapan yang mencantumkan
Yang dimaksud dengan “bukti permulaan yang identitas tersangka dan menyebutkan alasan
cukup” dijelaskan dalam Penjelasan Pasal penangkapan serta uraian singkat perkara
17 KUHAP, adalah bukti permulaan untuk kejahatan yang dipersangkakan serta tempat
menduga adanya tindak pidana, sesuai dengan ia diperiksa. Dalam hal tertangkap tangan
bunyi Pasal 1 angka 14 KUHAP.32 Namun, penangkapan dilakukan tanpa surat perintah,
sebagai pedoman dalam praktik biasanya dengan ketentuan bahwa penangkap harus
didasarkan adanya keterangan saksi yang segera menyerahkan tertangkap beserta barang
menunjukkan tersangka sebagai pelakunya bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik
didukung alat bukti lain, seperti alat bukti pembantu yang terdekat.
petunjuk berupa barang bukti, dan sebagainya.33 Dalam hal pelaku tertangkap tangan,
Merujuk pada Pasal 17 KUHAP harus dipenuhi syarat tertangkap tangan yang
beserta penjelasannya, tidak ada ketentuan bersifat alternatif, artinya apabila salah satu
yang eksplisit menyebutkan apa saja bukti terpenuhi, dapat dikategorikan tertangkap
permulaan yang cukup itu. Namun kemudian, tangan. Namun, dalam ketentuan tersebut ada
dalam Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kelemahan, yaitu tidak menjelaskan berapa
Nomor 21/PUU-XII/2014 dinyatakan bahwa lama yang dimaksud “dengan segera sesudah
frasa “bukti permulaan”, “bukti permulaan yang beberapa saat tindak pidana dilakukan” dan
cukup”, dan “bukti yang cukup” sebagaimana “apabila sesaat kemudian padanya ditemukan
ditentukan dalam Pasal 1 angka 14, Pasal 17, benda …”.
dan Pasal 21 ayat (1) KUHAP harus ditafsirkan Mengingat tertangkap tangan adalah masuk
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang termuat ranah penangkapan, maka berdasarkan Pasal 19
dalam Pasal 184 KUHAP.34 Adapun alat bukti ayat (1) KUHAP penangkapan dapat dilakukan
yang sah menurut Pasal 184 ayat (1) KUHAP untuk paling lama satu hari. Dengan demikian,
ialah keterangan saksi; keterangan ahli; surat; masalah pelaksanaan tangkap tangan yang
petunjuk; dan keterangan terdakwa. dilakukan oleh penyidik dalam penanganan
MK beralasan KUHAP tidak memberi tindak pidana termasuk tindak pidana korupsi,
penjelasan mengenai batasan jumlah (alat dikatakan sah apabila telah memenuhi salah
bukti) dari frasa “bukti permulaan”, “bukti satu syarat sebagaimana dimaksud pada huruf a
permulaan yang cukup”, dan “bukti yang sampai dengan huruf e.
cukup”. Mahkamah menganggap syarat Sementara itu, OTT tidak disebut dalam
minimum dua alat bukti dan pemeriksaan calon KUHAP dan UU Tipikor, serta UU KPK. OTT
tersangka untuk transparansi dan perlindungan adalah istilah KPK untuk “menangkap basah”
hak asasi seseorang agar sebelum seseorang seseorang yang diduga sebagai pelaku korupsi.
ditetapkan sebagai tersangka telah dapat Sebuah operasi yang rahasia, terukur dan jarang
memberi keterangan secara seimbang. Hal korbannya dapat selamat dari tuduhan karena
ini menghindari adanya tindakan sewenang- didasari dengan proses yang panjang ketika
wenang oleh penyidik terutama dalam KPK “mengendus” adanya korupsi.35
menentukan bukti permulaan yang cukup itu. Istilah OTT baru muncul dalam Peraturan
Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor
oleh penyidik dengan memperlihatkan surat 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu
tugas serta memberikan kepada tersangka surat Bersih Pungutan Liar. Perpres Nomor 87 Tahun
2016 membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih
32
Penjelasan Pasal 17 KUHAP.
Pungutan Liar yang selanjutnya disebut Satgas
33
Ramelan, op. cit, hal. 85.
34
Putusan MK Nomor 21/PUU-XII/2014 mengenai

35
Fatimah Asyari, “Operasi Tangkap Tangan di Pusat dan
Permohonan Pengujian UU No. 8 Tahun 1981 tentang
Daerah untuk Meraih WTP Terkait Masalah Pelanggaran
Hukum Acara Pidana terhadap Undang-Undang Dasar
Hukum”, Jurnal Legalitas, Vol. 2 No.1, Juni 2017, hal. 57-66.
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 27


Saber Pungli, yang berkedudukan di bawah dan yang sederhana dari sudut pelaku dan modus
bertanggung jawab kepada Presiden.36 operandinya. Ada bermacam-macam istilah
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, yang digunakan untuk menyebut tindak pidana
dan Keamanan merupakan penanggungjawab korupsi, di antaranya adalah sebagai salah satu
Satgas Saber Pungli, dengan Ketua Pelaksana bentuk dari crime as bussiness, economic crimes,
Inspektur Pengawasan Umum Polri. Adapun white collar crime, official crime, atau abuse of
yang menjadi tugas Satgas Saber Pungli adalah power.40 Modus operandi korupsi secara umum
melaksanakan pemberantasan pungutan liar adalah pemberian suap (bribery), pemalsuan
secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan (fraud), pemerasan (exortion), penyalahgunaan
pemanfaatan personil, satuan kerja, dan sarana jabatan atau wewenang (abuse or discretion),
prasarana, baik yang berada di kementerian/ dan nepotisme (nepotism).41
lembaga maupun pemerintah daerah.37 Dalam Dalam konteks hukum pidana, korupsi
melaksanakan tugas dan fungsinya, Satgas Saber merupakan tindak pidana yang sulit dibuktikan.
Pungli mempunyai sejumlah wewenang, salah Dalam kasus suap misalnya, biasanya antara
satunya adalah melakukan operasi tangkap pemberi suap dan penerima suap melakukan
tangan. Apa yang dimaksud dengan operasi silent operation untuk mewujudkan kejahatan
tangkap tangan tidak dijelaskan dalam Perpres tersebut. Bahkan sedapat mungkin meniadakan
Nomor 87 Tahun 2016. bukti-bukti bahwa tindak pidana tersebut
Di tingkat daerah Tim Saber Pungli telah dilakukan. KPK memiliki sistem untuk
dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur. melakukan penanggulangan kasus korupsi yaitu
Masa kerja Tim Saber satu tahun, dengan dengan OTT. Tidak dapat dipungkiri bahwa
anggaran dari gubernur dan kabupaten/kota terungkapnya banyak kasus korupsi, seperti
dengan angaran dari bupati/walikota. Di Jawa suap impor daging sapi yang menyeret mantan
Timur contohnya, Tim Saber Pungli dibentuk Ketua Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan
dengan Surat Keputusan Gubernur No. Ishaaq dan suap SKK Migas yang melibatkan
188/624/KPTS/013/2016 tentang Unit Satuan Rudi Rubiandini, tidak terlepas dari OTT.
Tugas Sapu Bersih Pungli Provinsi Jawa Timur, Dalam melakukan OTT ada dua teknik
tanggal 4 November 2016. Anggaran dari yang digunakan oleh KPK yaitu penyadapan
gubernur sebesar 3 milyar setahun.38 dan penjebakan.42 UU KPK hanya menyebut
Satgas Saber Pungli beranggotakan kewenangan penyadapan, tidak mengatur
antara lain: Kepolisian, Biro Hukum Pemda, prosedurnya, sedangkan penjebakan tidak
Inspektorat, Kejaksaan, Intelijen, Ombudsman, dikenal dalam berbagai aturan tentang korupsi
Pakar/Akademisi. Struktur Saber Pungli di Indonesia. Akibatnya dalam penggunaannya,
terdiri atas Sub Satgas Intelijen, Sub Satgas kedua teknik tersebut sering menimbulkan opini
Pencegahan, dan Sub Satgas Penindakan. Jadi bahwa KPK melakukan pelanggaran hukum
Saber tidak hanya melakukan penindakan. dan hak asasi manusia (HAM). Ketidakjelasan
Hasil kerja Saber Pungli dilaporkan kepada mengenai mekanisme dan batasan kewenangan
atasan masing-masing.39 penyadapan yang dilakukan oleh KPK
tersebut memunculkan asumsi publik bahwa
V. PELAKSANAAN OTT kewenangan penyadapan oleh KPK tersebut
A. Pelaksanaan OTT oleh KPK
40
Elwi Danil, Korupsi Konsep, Tindak Pidana, dan
Tipe atau kualitas sasaran
Pemberantasannya, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
korupsi bukan merupakan tindak pidana 2012, hal. 61.
41
Rohim, Modus Operandi Tindak Pidana Korupsi, Jakarta:
36
Pasal 1 Perpres Nomor 87 Tahun 2016. Pena Multi Media, 2008, hal. 20.
37
Pasal 2 Perpres Nomor 87 Tahun 2016. 42
“Operasi Tangkap Tangan oleh KPK”, 1 Februari 2017,
38
Wawancara dengan Kompol Joes Indra Lana Wira, https://www.nyatnyut.com/2017/02/01/operasi-tangkap-
Penyidik Tipikor Polda Jawa Timur, 16 Mei 2017. tangan-oleh-kpk/, diakses tanggal 14 Mei 2017.
39
Ibid.

28 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


telah melanggar hukum bahkan melanggar melakukan pembatasan terhadap pelaksanaan
HAM yakni melanggar hak privasi seseorang. hak-hak tersebut dengan menggunakan UU,
Beberapa Putusan MK yang berkaitan sebagaimana diatur dalam Pasal 28J ayat (2)
dengan penyadapan43, antara lain mengatakan UUD Tahun 1945. MK mengamanatkan untuk
bahwa Pasal 12 ayat (1) huruf a UU KPK membentuk satu aturan tentang mekanisme
mengenai kewenangan KPK dalam penyadapan dan prosedur penyadapan yang berisi syarat-
bertentangan dengan Pasal 28G ayat (1) syarat:
Undang-Undang Dasar Negara Republik 1. adanya otoritas resmi yang ditunjuk dalam
Indonesia Tahun 1945 (UUD Tahun 1945), UU untuk memberikan izin penyadapan,
yang menyebutkan bahwa “Setiap orang 2. adanya jaminan jangka waktu yang pasti
berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, dalam melakukan penyadapan,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang 3. pembatasan penanganan materi hasil
di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa penyadapan, dan
aman dan perlindungan dari rasa ketakutan 4. pembatasan mengenai orang yang dapat
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang mengakses penyadapan.
merupakan hak asasi.” Namun, MK menjelaskan Sampai saat ini UU yang secara khusus mengatur
hak privasi bukanlah bagian dari hak-hak yang penyadapan belum dibentuk. Sementara
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun itu, KPK terus melakukan OTT. Tiga pekan
(nonderogable rights), sehingga negara dapat setelah pelantikan, Ketua KPK Agus Rahardjo

Tabel 2. Daftar OTT yang Dilakukan oleh KPK pada 2016


Bulan Orang yang Tertangkap Tangan Perkara
Desember Bupati Klaten, Sri Hartini Suap terkait promosi jabatan di Pemkab Klaten
Wali Kota Cimahi, Atty Suharti bersama suaminya Suap dalam proyek pembangunan Pasar Atas Baru
Ittoch Tochija Cimahi
September Ketua DPD RI, Irman Gusman Gratifikasi kuota impor gula
Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian dan isterinya Suap sebesar Rp.1 miliar dari pengusaha bernama
Zulfikar terkait izin proyek di Dinas Pendidikan
Banyuasin.
Juni Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi dan Suap agar Saipul diberikan putusan ringan untuk
Pengacara Saipul Jamil Berta Natalia, serta Samsul perkara pencabulan anak di bawah umur yang sedang
Hidayatullah kakak kandung Saipul Jamil. menjeratnya.
Anggota Komisi III DPR Putu Sudiartana Suap untuk alokasi rencana pembangunan 12 ruas
jalan di Sumatera Barat (Sumbar).
Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Santoso Suap terkait penanganan perkara perdata PT KTP
dan PT MMS
Mei Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Korupsi honor pembina Rumah Sakit M Yunus,
Bengkulu, Janner Purba Bengkulu

43
Putusan MK No. 006/PUU-I/2003 mengenai Permohonan
memenuhi janjinya dengan menangkap tangan
Pengujian UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terhadap UUD Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDI
Tahun 1945, Putusan MK No. 012-016-019/PUU- Perjuangan: Damayanti Wisnu Putranti. Daftar
IV/2006 mengenai Permohonan Pengujian UU No. 30 OTT yang telah dilakukan oleh KPK pada
Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
tahun 2016, dapat dilihat pada tabel 2.
Pidana Korupsi terhadap UUD Tahun 1945, dan Putusan
MK No. 05/PUU-VIII/2010 mengenai Pengujian Pasal 31
ayat (4) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik terhadap UUD Tahun 1945.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 29


April Bupati Subang Ojang Sohandi, Jaksa dari Kejaksaan Suap untuk meringankan tuntutan terhadap Bupati
Tinggi (Kejati) Jawa Barat Devianti Roachaeni, Fahri Subang Ojang Suhandi dan mengamankan Ojang agar
Nurmallo (jaksa lainnya) tidak tersangkut kasus korupsi penyalahgunaan dana
BPJS tahun anggaran 2014.
Panitera/Sekretaris (Pansek) Pengadilan Negeri Penyuapan untuk memuluskan permohonan
(PN) Jakarta Pusat Edy Nasution dan seorang swasta peninjauan kembali (PK) perkara perdata yang
bernama Doddy Aryanto Supeno didaftarkan di PN Jakarta Pusat.
Maret Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi, Suap pembahasan Raperda tentang Rencana Zonasi
Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (APL) Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jakarta
Ariesman Widjaja, dan karyawan PT APL Trinanda Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata
Prihantoro. Ruang Kawasan Strategis Pantai Jakarta Utara (Reklamasi).
Pada hari yang sama: Penyuapan untuk menghentikan penyelidikan
Direktur Keuangan PT Brantas Abipraya (BUMN) atau penyidikan tindak pidana korupsi PT Brantas
Sudi Wantoko, Senior Manajer PT Brantas Abipraya Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Dandung Pamularno, dan Marudut (swasta).
Februari Kepala Sub Direktorat Kasasi Perdata Direktorat Suap untuk menunda pemberian salinan putusan
Panata dan Tata Laksana Perkara Perdata Badan perkara korupsi ke Pengadilan Negeri (PN) Mataram.
Peradilan Umum Mahkamah Agung, Andri Tristianto
Sutrisna. Awang Lazuardi, Ichsan Suaidi (Direktur PT
Citra Gading Asritama).
Januari Anggota DPR Damayanti Wisnu Putranti dan lima Penyuapan dari Dirut PT Windu Tunggal Utama.
orang lain.
Sumber: diolah dari beberapa sumber

Sementara itu, jumlah kasus OTT yang 72 orang sebagai tersangka dengan berbagai profil
dilakukan oleh KPK dalam tahun 2017 melampaui tersangka mulai dari aparat penegak hukum,
jumlah tahun 2016 dan merupakan jumlah anggota legislatif, dan kepala daerah. Daftar 19
terbanyak sepanjang KPK berdiri. Sebanyak 19 kasus OTT yang dilakukan oleh KPK selama
kasus merupakan hasil OTT, dengan penetapan tahun 2017, dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Daftar OTT yang Dilakukan oleh KPK pada 2017


No. Bulan Orang yang Tertangkap Tangan Perkara
1. Januari Hakim Konstitusi, Patrialis Akbar Suap terkait judicial review UU No. 41
Tahun 2014 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan.
2. Maret Direktur Utama PT PAL M. Firmansyah Arifin Suap dalam pembelian kapal perang
oleh Pemerintah Filipina
3. Mei Auditor BPK Ali Sadli dan Irjen Kemendes PDTT Suap dalam pemberian opini wajar
Rochmadi Saptogiri tanpa pengecualian (WTP) untuk
Kemendes PDTT
4. Juni Enam orang tersangka termasuk Bambang Heryanto Suap pengawasan anggaran dan Perda
(Kadis Pertanian Jatim), Rohayati (Kadis Peternakan yang dilakukan oleh Komisi B DPRD
Jatim), dan M. Basuki (Ketua Komisi B DPRD Jatim) Jatim terhadap SKPD di Jatim
5. Juni Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu Suap terkait proyek-proyek Balai
Parlin Purba Wilayah Sungai Sumatra VII Bengkulu
6. Juni 4 orang tersangka, yaitu Purnomo (Ketua DPRD Suap dari Dinas PU dan Penataan
Mojokerto), Abdullah Fanani (Wakil Ketua DPRD Ruang Kota Mojokerto
Mojokerto), Umar Faruq (Wakil Ketua DPRD Mojokerto),
dan Wiwiet Febryanto (Kadis PUPR Mojokerto)

30 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


7. Juni Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan isterinya Lily Suap proyek di Pemprov Bengkulu
Martiani Maddari
8. Agustus Bupati Pamekasan Achmad Syafii, Sutjipto Utomo Suap untuk menghentikan
(Kepala Inspektorat Pamekasan), Rudy Indra Prasetya penanganan kasus penyelewengan
(Kajari Pamekasan), Agus (Kepala Desa Dassok), dan dana desa
Noer Solehhoddin (Kabag Administrasi Inspektur
Pamekasan)
9. Agustus Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Suap untuk perkara gugatan perdata
Tarmizi dan Pengacara, Akhmad Zaini wanprestasi yang diajukan oleh
Eastern Jason Fabrication Service
Pte Ltd. terhadap PT Aquamarine
Divindo Inspection
10. Agustus Dirjen Perhubungan Laut A Tonny Budiono Suap sebesar Rp20,74 miliar dari
Komisaris PT AGK Adiputra
Kurniawani untuk keperluan
perizinan pengerjaan proyek di
Pelabuhan Tanjung Mas dan
beberapa daerah lainnya.
11. Agustus Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu Wali Suap terkait pengelolaan dana jasa
Kota Tegal Siti Masitha Soeparno, Pengusaha Amir pelayanan RSUD Kardinah Tegal
Mirza Hutagalung, dan Wakil Direktur RSUD dan pengadaan barang dan jasa di
Kardinah Tegal, Cahyo Supardi lingkungan pemerintahan kota
12. September Dewi Suryana (Hakim Tipikor PN Bengkulu), Hendra Suap dalam vonis terkait persidangan
Kurniawan, dan Syuhadatul Islamy. korupsi di Dinas Pengelolaan Aset
Bengkulu
13. September Empat orang tersangka: Ketua DPRD Banjarmasin Suap persetujuan Perda tentang
Iwan Rusmali, Wakil Ketua DPRD Banjarmasin Andi penanaman penyertaan modal PDAM
Effendi, Direktur Utama PDAM Bandarmasih Muslih, Bandarmasih Kota Banjarmasin
dan Manajer Keuangan PDAM Bandarmasih Trensis
14. September Lima orang tersangka: Bupati Batubara OK Arya Suap pembangunan infrastruktur di
Zulkarnain, Kepala Dinas PUPR Pemkab Batubara Kabupaten Batubara
Helman Herdady, pemilik dealer mobil Sujendi
Tarsono, maringan Situmorang dan Syaiful Azhar
15. September Tiga orang tersangka yakni Wali Kota Batu Eddy Suap pengadaan barang dan jasa di
Rumpoko, Kepala Bagian Layanan dan Pengadaan lingkungan Pemkot Batu
Pemkot Batu Edi Setyawan, dan pengusaha Filipus
Djap
16. September Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi Suap Rp1,5 miliar terkait izin
pembangunan Transmart
17. Oktober Anggota DPR Komisi XI Aditya Anugrah Moha dan Suap terkait penanganan putusan
Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Utara Sudiwardono banding ibu dari Aditya, Marlina
Moha Siahaan.
18. Oktober Bupati Nganjuk Taufiqurrahman Jual beli jabatan di Kabupaten
Nganjuk
19. November Empat orang tersangka (Plt Sekda Jambi Erwan Malik, Suap pengesahan Rancangan APBD
Asisten III Pemprov Jambi Saifuddin, Plt Kepala Dinas PU tahun 2018 Provinsi Jambi
Arfan dan Anggota DPRD Jambi Supriono)
Sumber: “Ini Daftar Lengkap 19 OTT KPK Sepanjang 2017”, http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/18/01/01/
p1vv1h409-ini-daftar-lengkap-19-ott-kpk-sepanjang-2017, diakses tanggal 22 Maret 2018.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 31


Berdasarkan daftar OTT yang telah Pendapat yang sama disampaikan oleh
dilakukan oleh KPK pada tabel 3 tergambar Kombes Polisi Polda Jatim, Widodo, bahwa
bahwa sasarannya beragam, dari Anggota DPR/ OTT yang dilakukan oleh KPK didahului
DPD/DPRD, Aparat Penegak Hukum (Hakim dengan penyadapan, kewenangan yang tidak
dan Jaksa), Pejabat Pemprov, Bupati/Wali dimiliki oleh Kepolisian. Sebenarnya proses
Kota, dan Pengusaha. Kasus korupsi yang OTT mengacu pada KUHAP dan UU Tipikor,
dipersangkakan berupa suap menyuap, jual berdasarkan laporan kemudian dilakukan
beli jabatan/promosi dan terkait penanganan penyelidikan. Berkaitan dengan frasa dalam
perkara, serta gratifikasi. KPK melakukan OTT arti tertangkap tangan “setelah terjadinya”
setiap saat, bahkan KPK pernah melakukan tergantung pada penafsiran aparat, maksudnya
dua OTT di hari yang sama untuk dua kasus kalau dapat dijangkau.46
yang berbeda pada Maret dan April 2016. Menurut Oce Madril (Pakar Hukum
Berkaitan dengan OTT yang dilakukan UGM/Direktur Pukat), tertangkap tangan yang
oleh KPK, Sumedi (Hakim Pengadilan Tipikor dilakukan oleh KPK bersifat khusus karena
Yogyakarta) berpendapat, KPK tidak selalu salah KPK mempunyai kewenangan melakukan
dan tidak selamanya benar, karena istilah OTT penyadapan. Perekaman atau penyadapan harus
tidak diatur dalam KUHAP. Kata “operasi” dilihat terpisah dari penangkapan, ada dugaan
diciptakan oleh KPK. KUHAP menyebutkan tindak pidana korupsi. KPK boleh melakukan
bahwa tertangkap tangan dilakukan pada waktu penyadapan pada tahap penyelidikan, dalam
sedang melakukan tindak pidana, atau dengan rangka pengumpulan bahan untuk mencari
segera sesudah beberapa saat tindak pidana bukti. OTT yang dilakukan oleh KPK masih
dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan dianggap tertangkap tangan sebagaimana
oleh khalayak ramai sebagai orang yang diatur dalam KUHAP, yaitu pada saat atau
melakukannya, atau apabila sesaat kemudian setelah tindak pidana korupsi dilakukan.
padanya ditemukan barang bukti (Pasal 1 Penyadapan dan tangkap tangan tipikor harus
angka 19 KUHAP). Tetapi kalau waktu sudah dilihat terpisah. KPK dapat mengikuti orang
terlalu lama, maka OTT yang dilakukan oleh yang diduga sampai tipikor dilakukan.47
KPK tidak memenuhi terminologi tertangkap Advokat, Deddy Suwadi,48 mengatakan
tangan dalam KUHAP. Namun, ada kelemahan proses penangkapan Bupati Klaten, Sri Hartini,
dalam KUHAP yang tidak mengatur secara pada awalnya karena ada laporan dari pihak
tegas mengenai “beberapa saat”, bagaimana tertentu kepada KPK, terkait jual beli jabatan
penafsirannya mengenai berapa lama.44 dalam perubahan struktur organisasi perangkat
Sementara itu, Trimo (Kasi Penyidikan daerah, sesuai dengan UU Pemerintahan
Kejaksaan Tinggi Jatim) mengatakan OTT Daerah. Pada saat OTT, yang tertangkap tangan
yang dilakukan oleh KPK didahului dengan adalah orang dinas, yang membantu temannya
penyadapan. OTT hanya merupakan istilah, untuk promosi jabatan, akan menyerahkan
dalam pelaksanaannya tidak menyalahi uang kepada bupati tersebut. Dasarnya seolah-
KUHAP. Hal itu hanya kesalahan dalam olah sudah disetting, ada unsur jebakan dari
penggunaan istilah. OTT yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dalam rangka menggeser
KPK menunggu sampai ada barang bukti, seperti jabatan bupati. OTT dilakukan berdasarkan
gratifikasi atau suap. Proses OTT yang dilakukan laporan atau informasi dari sumber-sumber/
oleh KPK, tetap sesuai dengan KUHAP, tidak
46
Wawancara dengan Kombes Polisi Widodo dilakukan
ada perbedaan OTT dan tertangkap tangan
pada 16 Mei 2017.
sebagaimana diatur KUHAP.45 47
Wawancara dengan Oce Madril dilakukan pada 18 April
2017.
48
Kuasa Hukum Bupati Klaten, Sri Hartini, yang tertangkap
44
Wawancara dengan Sumedi dilakukan pada 18 April 2017. tangan oleh KPK, pada 30 Desember 2016 dalam dugaan
45
Wawancara dengan Trimo dilakukan pada 16 Mei 2017. suap promosi jabatan.

32 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


pihak-pihak tertentu yang sengaja menciptakan melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan
situasi demikian, KPK menerima laporan, bahwa ia adalah pelakunya atau tersangka turut
kemudian melakukan pemantauan. Orang yang melakukan atau membantu melakukan tindak
melaporkan pada umumnya bukan pihak yang pidana itu.52 OTT yang dilakukan oleh KPK
dirugikan. Praktik OTT dianggap proses yang juga tidak melanggar asas praduga tak bersalah
paling mudah dilakukan dan pembuktiannya dan HAM karena KPK melaksanakan OTT
sederhana (75-90% sudah selesai), 25% tinggal sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur
menambah keterangannya.49 dalam KUHAP dan UU KPK. Tindakan KPK
Dalam hal OTT yang dilakukan oleh KPK, adalah dalam rangka melaksanakan perintah
kuasa hukum tersangka baru dapat menemui UU, sehingga merupakan tindakan yang dapat
kliennya setelah 24 jam, setelah ditetapkan dibenarkan (alasan pembenar), sebagaimana
menjadi tersangka. Hal ini tidak sesuai dengan diatur dalam Pasal 50 KUHP.53
KUHAP. Oleh karena itu, pengawasan terhadap Berdasarkan hasil wawancara, dapat
KPK perlu dilakukan, sehingga KPK tidak disimpulkan bahwa OTT yang dilakukan oleh
menjadi superbody atau superpower, harus ada KPK sebenarnya sama dengan terminologi
batasan kewenangan yang diberikan terhadap tertangkap tangan dalam KUHAP. KPK
KPK, seperti dalam OTT terhadap Patrialis, menciptakan istilah OTT dan melakukannya
harus ada pengembangan perkara. Menurut didahului dengan penyadapan. Namun, dalam
Deddy, OTT dalam kasus Patrialis tidak tepat praktik terdapat permasalahan mengenai
karena tidak ada serah terima uang.50 tafsiran berapa lama yang dimaksud dari frasa
Namun, menurut Didik Endro Purwoleksono, “sesudah beberapa saat” dan “sesaat kemudian”,
Pakar Hukum Universitas Airlangga, OTT tetap tergantung penafsiran aparat.
dapat dilakukan terhadap tersangka, meskipun
KPK tidak menemukan barang bukti pada B. Pelaksanaan OTT oleh Satgas Saber
tersangka pada saat OTT, dengan catatan pada Pungli dan Perbandingannya dengan KPK
diri tersangka terdapat fakta-fakta hukum: Satgas Saber Pungli sudah melakukan OTT
a. dengan segera sesudah beberapa saat tindak
di seluruh daerah Indonesia. Ketua Satgas Saber
pidana itu dilakukan, Pungli Komjen Dwi Priyatno mengatakan,
b. sesaat kemudian diserukan oleh khalayaksejak dibentuk pada akhir Oktober 2016
ramai sebagai orang yang melakukannya,Satgas Saber Pungli sudah melakukan 856
c. apabila sesaat kemudian padanya
OTT. Ada yang dalam proses penyelidikan,
ditemukan benda yang diduga keras telah
penyidikan, penuntutan, sudah P21 (berkas
dipergunakan untuk melakukan tindak perkara dilimpahkan ke pengadilan), dan
pidana itu yang menunjukkan bahwa ia sudah divonis. Dari hasil OTT itu, Satgas
adalah pelakunya, atau menyita uang mencapai sekitar Rp13,5 miliar.
d. turut melakukan atau membantu
Selain itu, Satgas juga mengungkap pungli oleh
melakukan tindak pidana itu. 51
Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)
Lebih lanjut menurut Didik Endro Samudera Sejahtera (Komura) di Kalimantan
Purwoleksono, OTT yang dilakukan oleh Timur. Kasusnya kini ditangani Bareskrim
KPK tidak menyalahi hukum acara pidana Mabes Polri. Barang bukti kurang lebih Rp326
karena pada diri tersangka ditemukan benda miliar sudah diblock, dan akan dikembangkan
yang diduga keras telah dipergunakan untuk menjadi kasus tindak pidana pencucian uang.
54

49
Wawancara dengan Deddy Suwadi dilakukan pada 21
52
Ibid.
April 2017.
53
Ibid.
50
Ibid.
54
“Sejak Dibentuk, Saber Pungli Lakukan 856 OTT”,
51
Wawancara dengan Didik Endro Purwoleksono dilakukan https://nasional.kompas.com/read/2017/06/19/19074671/
pada 17 Mei 2017. sejak.dibentuk.saber.pungli.lakukan.856.ott, diakses
tanggal 23 Maret 2018.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 33


Penyidik Polri menangani kasus korupsi tidak sampai Rp1 juta.57 Untuk mempersiapkan
dengan tertangkap tangan berdasarkan laporan. OTT, Polri melakukan pengamatan dengan
OTT yang dilakukan oleh Polri jumlahnya membutuhkan waktu sampai 4 bulan.58
banyak, tetapi barang bukti uang jumlahnya OTT yang dilakukan oleh Polri karena
sedikit dibandingkan dengan OTT yang adanya Kebijakan Pemerintah, menindaklanjuti
dilakukan oleh KPK. OTT terhadap pungutan OTT terhadap Dinas Perhubungan terkait
liar (pungli), menurut Sumedi, jumlah anggaran pengurusan izin. Jika dibandingkan dengan
tidak banyak, tetapi karena hampir setiap hari OTT yang dilakukan oleh KPK, Polri tidak
dilakukan oleh polisi, sehingga jumlahnya mempunyai kewenangan penyadapan. Selain itu,
menjadi banyak. OTT yang dilakukan oleh fasilitas, anggaran, gaji polisi jauh lebih rendah
Polri sifatnya spontan, berbeda dengan OTT dibandingkan dengan penyidik yang ditempatkan
yang dilakukan oleh KPK, yang dilakukan di KPK. Kesulitan yang dihadapi oleh Polri
dengan penyadapan terlebih dahulu. Terkait antara lain sarana prasarana yang tidak memadai
dengan ketentuan tertangkap tangan, KUHAP dan teknik penyidikan yang dilakukan secara
harus tegas mengatur apa kriteria atau syarat manual, sehingga harus mempunyai banyak
tertangkap tangan.55 jaringan sebagai informan yang identitasnya
Sementara itu, OTT yang telah dilakukan dirahasiakan. Sebenarnya proses OTT mengacu
oleh Polda Jatim selama pembentukan Saber ke KUHAP dan UU Tipikor, berdasarkan
Pungli, yaitu sebanyak 72 kasus korupsi se-Jawa laporan kemudian dilakukan penyelidikan.
Timur, merupakan kedua terbanyak setelah Di Kejaksaan Tinggi (Kejati) D.I. Yogyakarta
Jawa Barat. OTT merupakan istilah kegiatan belum ada penyidikan perkara korupsi dari
“operasi”. Namun, OTT yang dilakukan hasil tangkap tangan. Namun, ada satu perkara
oleh Polri pada umumnya jumlahnya tidak penuntutan perkara korupsi (imigrasi) dari hasil
seberapa. Yang terbesar terkait OTT Alokasi tangkap tangan Tim Saber Pungli. Demikian pula
Dana Desa tahun 2015 sebesar Rp.2 milyar. di Kejati Jawa Timur, sejak Saber Pungli dibentuk
Sedangkan kasus korupsi yang ditangani oleh pada akhir tahun 2016 belum pernah ada kasus
Polda D.I. Yogyakarta tidak banyak jumlahnya korupsi dari hasil OTT. Saber Pungli bekerja
karena Yogyakarta merupakan salah satu tergantung pada informan yang melaporkan
daerah pilot project KPK. Target lima kasus adanya dugaan korupsi. Hal ini berbeda dengan
korupsi yang ditangani oleh Polda dalam satu KPK, yang melakukan OTT didahului dengan
tahun, ditambah target satu kasus korupsi yang penyadapan. Namun, sebenarnya Kejaksaan
ditangani oleh Polres (lima Polres) dalam satu juga mempunyai alat sadap, tetapi biasanya
tahun, tahun lalu tercapai.56 digunakan oleh tim khusus di Kejaksaan untuk
Penyidik Tindak Pidana Korupsi Polda D.I. mencari DPO-DPO.59
Yogyakarta (Iptu Karno Anggoro) mengatakan Kejaksaan merasa kesulitan dalam
dalam hal tertangkap tangan tidak perlu pelaksanaan tertangkap tangan dalam proses
administrasi, seperti surat izin. Istilah OTT penyelidikan karena Kejaksaan tidak diberi
adalah sebuah proses dengan teknologi, diikuti wewenang melakukan penyadapan. Semua
dengan kegiatan-kegiatan, seperti pembuntutan. prosedur penanganan perkara tetap harus
Kepolisian tidak mempunyai kewenangan mengacu pada KUHAP. Tertangkap tangan
penyadapan seperti KPK, hanya menangani dilakukan karena lebih mudah pembuktiannya.
kasus secara konvensional berdasarkan laporan Pemberkasannya tetap sama prosedurnya
masyarakat, dan jumlahnya kecil, seperti dalam
57

Wawancara dengan Iptu Anggoro dilakukan pada 19
kasus pungli untuk pengurusan di imigrasi,
April 2017.
55
Wawancara dengan Sumedi dilakukan pada 18 April
58
Wawancara dengan Kompol Joes Indra Lana Wira,
2017. Penyidik Tipikor Polda Jawa Timur, 16 Mei 2017.
56
Wawancara dengan Iptu Anggoro dilakukan pada 19
59
Wawancara dengan Trimo, Kasi Penyidikan Kejaksaan
April 2017. Tinggi Jawa Timur, dilakukan pada 16 Mei 2017.

34 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


sebagaimana diatur dalam KUHAP, namun Didik Endro Purwoleksono64 juga
harus lebih cepat karena pelaku OTT ditahan. menyebutkan, bahwa OTT yang dilakukan oleh
Orang yang terkena OTT biasanya terbukti Polri dalam kasus Pungli telah sesuai dengan
melakukan korupsi.60 KUHAP. OTT yang dilakukan oleh aparat
Berbeda dengan informasi yang penegak hukum dapat mengurangi tindak
disampaikan oleh Jaksa dari Kejati Jawa Timur pidana korupsi. Memang perlu penelitian yang
yang mengatakan belum pernah menangani lebih mendalam tentang hal ini, namun dengan
kasus korupsi dari hasil OTT. Posma Ramos merujuk pada banyaknya OTT, dapat dilihat:
Sitompul (Advokat)61 menyebutkan, OTT a. tindak pidana korupsi merambah semua lini
pernah dilakukan oleh Kejati Jawa Timur kehidupan di pelayanan publik oleh aparatur;
terhadap Ahmad Fauzi (Jaksa), yang diduga b. sekarang masyarakat sudah banyak yang
menerima suap terkait kasus yang sedang merasa tidak dipersulit untuk mengurus
ditangani dengan terdakwa Lurah Sumenep. sesuatu atau berhubungan dengan aparatur;
OTT dilakukan berdasarkan laporan dari c. aparatur sekarang “agak” merasa ketakutan
seseorang yang identitasnya dirahasiakan. melakukan pungli.
Orang yang memberikan laporan bisa saja orang OTT yang dilakukan oleh Polri untuk
yang tidak suka atau lawan politik dari orang pemberantasan pungli, pada prinsipnya prosesnya
yang dilaporkan. OTT dapat disalahgunakan sama dengan yang dilakukan oleh KPK, pasalnya
dan berakibat sangat buruk terhadap orang sama karena akhirnya dianggap menerima
yang ditangkap dan keluarganya karena pelapor gratifikasi atau suap. Namun demikian, melihat
dirahasiakan, dan alat bukti yang minim.62 kinerja KPK, seringkali OTT dilakukan
OTT yang didasarkan pada laporan setelah dilakukan penyadapan terhadap “calon
memiliki kelemahan. Posma Ramos Sitompul, tersangka” tipikor. Dalam mengoptimalkan
mengatakan OTT yang dilakukan berdasarkan pemberantasan tipikor, Didik Endro
laporan dengan alat bukti minim sangat Purwoleksono mengatakan semua penyidik
merugikan pelaku yang terkena OTT karena perlu diberi kewenangan penyadapan dalam
yang bersangkutan langsung ditahan, sulit untuk menangani tipikor. Penyidik yang dimaksud
melakukan pembelaan, padahal belum tentu adalah Penyidik Polri; Penyidik Kejaksaan yang
bersalah. Oleh karena itu, OTT hendaknya khusus menangani tindak pidana korupsi; dan
dilakukan dengan bukti permulaan yang cukup Penyidik KPK. Hal ini karena tipikor mempunyai
dan dilakukan oleh para penyidik yang terpilih, karakteristik lex spesialis (KUHP genus), extra
sehingga pelaksanaannya tidak berdampak ordinary crime, transnational crime, sistematically
buruk terhadap orang yang ditangkap dan crime, organized crime, crime no victimization, white
keluarganya. 63 collar crime, corporate crime, yang dikenai pidana
60
Wawancara dengan Azwar (Aspidsus), Ashari (Kasi kumulatif yaitu pidana penjara dan denda; pidana
Pidsus), dan Deri (Jaksa Fungsional) Kejaksaan Tinggi minimum; pidana pembayaran uang pengganti;
Provinsi D.I. Yogyakarta, dilakukan pada 20 April 2017. dan pidana pencabutan hak tertentu.65
61
Saat ini sedang menangani kasus Kepala Desa Kalimook
Pendapat Didik tersebut sesuai dengan
Sumenep, yang telah divonis 6 (enam) tahun pidana
penjara dan denda Rp6 miliar dalam kasus tanah kas pendapat aparat penegak hukum, seperti
desa, yang dianggap menimbulkan kerugian negara
sebesar Rp6,4 miliar. Kasus tersebut saat ini dalam tahap
pemeriksaan di tingkat kasasi.
62
Wawancara dengan Posma Ramos Sitompul dilakukan di terkena OTT karena diduga menerima suap terkait kasus
Surabaya, 16 Mei 2017. yang sedang ditangani dengan terdakwa Lurah Sumenep
63
Advokat yang mendampingi Lurah Sumenep yang telah tersebut, dari Abdul Manaf. Wawancara dengan Posma
divonis 6 tahun penjara dan denda Rp6 miliar, dalam kasus Ramos Sitompul dilakukan pada 18 Mei 2017.
tanah kas desa yang dianggap telah menimbulkan kerugian 64
Wawancara dengan Didik Endro Purwoleksono dilakukan
negara sebesar Rp6,4 miliar. Jaksa Penuntut Umum, di Kampus Universitas Airlangga, pada 17 Mei 2017.
Ahmad Fauzi, yang menangani kasus Lurah Sumenep, 65
Ibid.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 35


Kejaksaan di Yogyakarta66 dan Jawa Timur67, bukti yang dibawanya pada saat itu. Istilah OTT
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. tidak disebut dalam KUHAP dan UU Tipikor,
Hakim Ad Hoc Pengadilan Tipikor di Surabaya serta UU KPK. KUHAP sebagai ketentuan
(Jawa Timur), Agus Yunianto juga mengatakan hukum acara pidana mengatur tertangkap
hal yang sama. Agus mengatakan, dalam tangan, yaitu tertangkapnya seseorang pada
praktik hukum, pembuktian dari kasus OTT waktu sedang melakukan tindak pidana, atau
lebih mudah.68 dengan segera sesudah beberapa saat tindak
Berdasarkan uraian sebelumnya, pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian
kewenangan penyadapan perlu diberikan diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
kepada kepolisian dan kejaksaan, tetapi dengan melakukannya, atau apabila sesaat kemudian
ketentuan yang ketat. Untuk itu, ketentuan padanya ditemukan benda yang diduga keras
kewenangan penyadapan perlu segera diatur telah dipergunakan untuk melakukan tindak
dalam undang-undang, sebagaimana amanat pidana itu yang menunjukkan bahwa ia
Putusan MK No. 5/PUU-VIII/2010. Dalam adalah pelakunya atau turut melakukan atau
pertimbangannya, MK mengutip putusan MK membantu melakukan tindak pidana itu. Syarat
sebelumnya, tertanggal 19 Desember 2006 tertangkap tangan tersebut bersifat alternatif,
dan putusan tertanggal 30 Maret 2004, yang artinya apabila salah satu terpenuhi dapat
menyatakan bahwa pembatasan penyadapan dikategorikan sebagai tertangkap tangan. Pada
harus diatur dengan undang-undang guna kenyataannya ketentuan ini biasanya terjadi
menghindari penyalahgunaan wewenang dalam tindak pidana umum. Berdasarkan hasil
yang melanggar hak asasi manusia. Selain itu, penelitian, OTT yang dilakukan oleh KPK
persyaratan tertangkap tangan dalam KUHAP tidak dianggap melanggar KUHAP, tetapi
harus dipertegas kriteria dan syaratnya, hanya salah menggunakan istilah.
serta kapan waktu yang dimaksud pada frasa KPK banyak melakukan OTT, terutama
“setelah terjadinya”, agar tidak tergantung pada dalam dua tahun terakhir, 2016 dan 2017.
penafsiran aparat. OTT yang dilakukan oleh KPK didahului
Apabila mengacu pada model hukum acara dengan penyadapan, kewenangan yang dimiliki
pidana dari Herbert L. Packer, penanganan berdasarkan undang-undang. Sementara
tipikor dengan OTT sesuai dengan CCM. Hal itu, Satgas Saber Pungli yang beranggotakan
tersebut didasarkan pada OTT merupakan antara lain Polri dan Kejaksaan, tidak
tindakan represif terhadap tipikor, yang mempunyai kewenangan penyadapan dalam
ditujukan pada efisiensi penegakan hukum. menangani kasus korupsi. Berdasarkan hasil
Untuk efisiensi, penyidik tipikor menerapkan penelitian, untuk harmonisasi, kewenangan
asas praduga bersalah. Penegakan hukum penyadapan perlu diberikan kepada penyidik
dilaksanakan dengan prinsip cepat dan tuntas. Polri dan Kejaksaan yang menangani kasus
korupsi. Mekanisme dan prosedur penyadapan
VI. PENUTUP perlu segera diatur dalam undang-undang,
Dalam pemberantasan tindak pidana sebagaimana amanat Putusan MK No. 5/PUU-
korupsi, KPK menggunakan istilah operasi VIII/2010. Selain itu, persyaratan tertangkap
tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku yang tangan dalam KUHAP harus dipertegas
ditangkap tangan dengan atau tanpa barang kriteria dan syaratnya, serta kapan waktu yang
dimaksud pada frasa “sesudah beberapa saat“
66
Wawancara dengan Azwar (Aspidsus), Ashari (Kasi
dan “setelah terjadinya”, agar tidak tergantung
Pidsus), dan Deri (Jaksa Fungsional) Kejaksaan Tinggi
Provinsi D.I. Yogyakarta, op.cit. pada penafsiran aparat.
67
Wawancara dengan Trimo, Kasi Penyidikan Kejaksaan
Tinggi Jawa Timur, Op.Cit.
68
Wawancara dengan Hakim Ad Hoc Pengadilan Tipikor
Surabaya, Agus Yunianto, dilakukan pada 17 Mei 2017.

36 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018


DAFTAR PUSTAKA Hamzah, Fahri. “Sistematika Pemberantasan
Korupsi”. Makalah. Seminar Nasional
dengan tema “Pemetaan Korupsi di Lembaga
Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif: Strategi
Jurnal Pencegahan dan Penindakannya”. Pusat
Akbar, Muhammad Rizal. “Kebijakan KPK dalam Penelitian Badan Keahlian DPR RI. 30
Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi Maret 2017.
melalui Operasi Tangkap Tangan”. Jurnal. Moeljatno, Hukum Acara Pidana, Yogyakarta:
Fakultas Hukum Universitas Lampung. 2016. Penerbit Universitas Gajah Mada, 1981.
Asyari, Fatimah. “Operasi Tangkap Tangan Pangaribuan, Aristo M.A., Arsa Mufti, dan
di Pusat dan Daerah untuk Meraih WTP Ichsan Zikry. Pengantar Hukum Acara
Terkait Masalah Pelanggaran Hukum”. Pidana di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Jurnal Legalitas. Vol. 2 No. 1. Juni 2017. 2017.
Edwira, Muhammad Randa. “Upaya Ramelan. Hukum Acara Pidana: Teori dan
Penanggulangan Tindak Pidana Pungutan Implementasi. Jakarta: Sumber Ilmu Jaya.
Liar oleh Satuan Tugas Sapu Bersih 2006.
(Studi Kasus di Wilayah Hukum Bandar
Lampung)”. Jurnal Skripsi. Fakultas Hukum Rohim. Modus Operandi Tindak Pidana Korupsi.
Universitas Lampung. 2018. Jakarta: Pena Multi Media. 2008.

Gautama, Mohammad Isa. “Primordialisme


Semu Versus Gerakan Antikorupsi (Studi Makalah dan Laporan Penelitian
Kritis Pemberitaan Tangkap tangan Irman Bawono, Bambang Tri. “Analisa Yuridis
Gusman di Media Daring Sumatera Barat terhadap Tindakan Tangkap Tangan
dan Nasional)”. Prosiding Magister Ilmu Terhadap Pelaku Dugaan Tindak Pidana
Komunikasi. Jurnal FISIP Unila. 2017. Gratifikasi”. Laporan Penelitian, Fakultas
Hukum Universitas Islam Sultan Agung.
Jh. Kumendong, Wempie. “Kajian Hukum Semarang. 2013.
tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan
Liar Menurut Peraturan Presiden Republik Nola, Luthvi Febryka. “Operasi Tangkap
Indonesia No. 87 Tahun 2016”. Lex Privatum Tangan oleh KPK”. Info Singkat. Vol. V
Vol. V/No. 2/ Maret-April/ 2017. No. 24/II/P3DI/Desember 2013. Pusat
Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi
Suharyo. “Optimalisasi Pemberantasan Korupsi Setjen DPR RI.
dalam Era Desentralisasi di Indonesia”.
Jurnal Rechtsvinding. Vol. 3. No. 3.
Desember 2014. Pustaka dalam Jaringan dan Surat Kabar
“KPK: 17 OTT di 2016 Terbanyak Sepanjang
Sukri, Al, dan Chelsy Yesicha. “Analisis Framing Sejarah”, 9 Januari 2017, https://news.
Berita Penangkapan Gubernur Riau Annas detik.com/berita/d-3391210/kpk-17-ott-di-
Maamun di Surat Kabar Riau Pos dan 2016-terbanyak-sepanjang-sejarah, diakses
Tribun Pekanbaru”. Jurnal Komunikasi tanggal 12 Mei 2018.
Global. Volume 6. Nomor 2. 2017.
“Kasus Suap Kapal, Ini Kronologi Operasi
Tangkap Tangan KPK”, 1 April 2017,
Buku https://nasional.tempo.co/read/861572/
Danil, Elwi. Korupsi Konsep, Tindak Pidana, kasus-suap-kapal-ini-kronologi-operasi-
dan Pemberantasannya. Jakarta: PT tangkap-tangan-kpk, diakses tanggal 1
RajaGrafindo Persada. 2012. April 2017.

PUTERI HIKMAWATI: Operasi Tangkap Tangan dalam Penanganan Kasus Korupsi 37


“Pencalonan Tidak Berdasarkan Integritas”, “Memahami Istilah Operasi Tangkap Tangan
Suara Pembaruan, 27 Desember 2017. di Kasus Patrialis Akbar”, 30 Januari 2017,
“Penyelidik KPK Ungkap Cerita OTT Irman https://news.detik.com/berita/d-3409476/
Gusman”, 4 Januari 2017, https://news. memahami-istilah-operasi-tangkap-tangan-
detik.com/berita/d-3387547/penyelidik- di-kasus-patrialis-akbar, diakses tanggal 20
kpk-ungkap-cerita-ott-irman-gusman, Februari 2017.
diakses tanggal 20 Februari 2017. “Menurut Jaksa Agung, OTT Kerap Bikin
“Kronologis Penangkapan Akil Mochtar”, 3 Gaduh”, 11 September 2017, https://
Oktober 2013, http://www.republika.co.id/ nasional.kompas.com/read/2017/09/11/
berita/nasional/hukum/13/10/03/mu3hdy- 15551721/menurut-jaksa-agung-ott-kerap-
kronologis-penangkapan-akil-mochtar, bikin-gaduh, diakses tanggal 13 Maret 2018.
diakses tanggal 20 Februari 2017. “Operasi Tangkap Tangan oleh KPK”, 1
“KPK: Penyuap Patrialis Pernah Diperiksa Februari 2017, https://www.nyatnyut.
Kasus Impor Daging Sapi”, 27 Januari 2017, com/2017/02/01/operasi-tangkap-tangan-
http://news.liputan6.com/read/2838364/ oleh-kpk/, diakses tanggal 14 Mei 2017.
kpk-penyuap-patrialis-pernah-diperiksa- “Modus Kian Canggih”, Kompas, 20 Januari
kasus-impor-daging-sapi, diakses tanggal 2018.
20 Februari 2017. “Ini Daftar Lengkap 19 OTT KPK Sepanjang
“Tertangkap Tangan Pertama Polisi dan 2017”, 1 Januari 2018, http://nasional.
Kekhawatiran Pencitraan”, 12 Oktober republika.co.id/berita/nasional/
2016, http://www.cnnindonesia.com/nasio hukum/18/01/01/p1vv1h409-ini-daftar-
nal/20161012090723-12-164914/tangkap- lengkap-19-ott-kpk-sepanjang-2017,
tangan-pertama-polisi-dan-kekhawatiran- diakses tanggal 22 Maret 2018.
pencitraan/, diakses tanggal 10 Maret 2017. “Sejak Dibentuk, Saber Pungli Lakukan 856
“Polda Metro Jaya: OTT Pungli Bukan Hal Baru OTT”, 19 Juni 2017, https://nasional.
di Kepolisian”, 18 Oktober 2016, http:// kompas.com/read/2017/06/19/19074671/
metro.news.viva.co.id/news/read/836194- sejak.dibentuk.saber.pungli.lakukan.856.
polda-metro-jaya-ott-pungli-bukan-hal- ott. diakses tanggal 23 Maret 2018.
baru-di-kepolisian, diakses tanggal 2 Maret
2017. Lain-lain
“Satgas Saber Pungli Lakukan 71 OTT Komite Pemberantasan Korupsi, Laporan
Sepanjang 2016”, 6 Januari 2017, http:// Tahunan KPK Tahun 2016.
news.liputan6.com/read/2820153/tim- Komite Pemberantasan Korupsi, “Capaian
satgas-saber-pungli-lakukan-71-ott- dan Kinerja KPK di Tahun 2017”. Siaran
sepanjang-2016, diakses tanggal 2 Maret Pers disampaikan oleh Pimpinan KPK, 27
2017. Desember 2017.
“Laica Marzuki Jadi Saksi Ahli IG”, 28 Oktober
2016, http://harianhaluan.com/news/detail/
61394/istilah-ott-kacaukan-hukum-acara,
diakses tanggal 2 Februari 2017.

38 NEGARA HUKUM: Vol. 9, No. 1, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai