Tugas Gadar
Tugas Gadar
Disusun Oleh :
Nama : Harnum Fitriani
NIM : P1337420517036
Kelas : Antasena 1
1. Apakah tenggelam terjadi di air tawar atau air laut, tenggelam yang
paru.
pernafasan, berada dalam air atau cairan. Sedangkan imersi adalah keadaan
terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu terjadi laringospasme.
B. Gejala tenggelam
cardiopulmonary arrest.
2. Gejala dispnea dan takipnea yang sering disertai dengan stridor dan
cardiogenic shock.
Selain itu dapat pula terjadi akibat dari hipotermia, kejang, emboli udara,
bunuh diri, baik pada dewasa maupun bayi, semuanya dapat menyebabkan
near drowning.
Gejala utama adalah hipoksia, asidosis, dan edema paru. Edema paru terjadi
pada hamper 75% kasus. Selain itu dapat pula terjadi kegagalan ginjal,
pada :
cairan.
2. Perfusi dan difusi gas tidak dapat berlangsung sebagai akibat dari
aspirasi.
Klasifikasi tenggelam :
a. Typical Drawning
1) Dry Drowning
2) Immersion Syndrom
4) Delayed Dead
a. Tenggelam
b. Hampir Tenggelam
juga bervariasi juga tergantung dari kedalaman air tanah yang ada di
sudah ada air yang keluar, tetapi banyak juga sumur dengan
sudah terjadi sesuatu kejadian pada orang di dalam lubang sumur itu
maka tentu saja diperlukan cara khusus untuk menolong korban dan
tenggelam sering juga terjadi. Pada kejadian seperti ini hampir selalu
terjadi adalah upaya pertolongan yang selalu terkendala dan
Kondisi ini terjadi karena memang udara segar dalam lubang sumur
4. Keracunan gas
sumur. Biasanya hal ini terjadi untuk daerah yang kaya akan sumber
gejala alam yang mestinya harus dikenali oleh pelaku yang akan
masuk ke dalam sumur. Faktor yang lain adalah adanya gas yang
lubang. Jika kesulitan untuk mencari udara dari pompa, semprotkan air
lubang.
4. Orang yang menolong dan akan turun ke bawah jangan sendirian. Saat
dia turun harus diikat ke tubuhnya dan ada orang yang menjaga. Jika
saat korban masih berada di dalam air. Prinsip utama dari setiap
2. Penilaian pernapasan
b. Jaw thrust
c. Heimlich maneuver
d. Suction
pemberian napas buatan dengan rasio 30:2. Terdapat tiga cara pemberian
napas buatan, yaitu mouth to mouth, mouth to nose, mouth to mask, dan
lebih disarankan karena sulit untuk menutup hidung korban pada pemberian
kali selama sekitar 1 menit. Jika korban tidak sadar dan tenggelam selama
Kompresi dada diindikasikan pada korban yang tidak sadar dan tidak
henti jantung akibat dari hipoksia. Pemberian kompresi ini dilakukan di atas
tempat yang datar dan rata dengan rasio 30:2. Namun, pemberian kompresi
regurgitasi air dari paru maupun isi lambung. Hal ini normal terjadi, namun
kejadian merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera pada
sistem saraf pusat tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan
diberikan.
ventilasi, dan fungsi jantung. Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi
oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM
(Bag Valve Mask) atau tabung oksigen.1 Oksigen yang diberikan memiliki
saturasi 100%. Jika setelah pemberian oksigen ini, keadaan korban belum
http://www.medicinesia.com/harian/penanganan-kegawatdaruratan-tenggelam/
Rab,Tabrani. 2008. Agenda Gawat Darurat (Critical Care) Jilid 2. Bandung : PT
Alumni