Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT

Penegakkan Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan

Penyusun
Serinda Okky Silawati, S.Ked J510185057
Mahendra, S.Ked J510185090

Pembimbing
dr. Eko Jaenudin, Sp. A

PRODI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AGUSTUS 2019
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Doker Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Penegakan Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan


Penyusun : Serinda Okky Silawati, S.Ked J510185057
Mahendra, S.Ked J510185090
Pembimbing : dr. Eko Jaenudin, Sp. A
Ponorogo, Agustus 2019
Penyusun

Serinda Okky Silawati, S.Ked Mahendra, S.Ked

Menyetujui,
Pembimbing

dr. Eko Jaenudin, Sp. A

Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

Dr. Iin Novita N.M., M.Sc., Sp.PD


Penegakkan Diagnosis dan Penatalaksanaan Henoch-Schonlein Purpura pada
Anak
Rachmawati Dwi Puspita*, Afifah Ulinnuha*, Sudarmanto**
*Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta

**Bagian Kesehatan Anak, RSUD Harjono Ponorogo

ABSTRAK

Henoch-Schonlein Purpura (HSP) adalah suatu penyakit vaskulitis yang pada umumnya dijumpai pada
anak-anak dengan kejadian sekitar 10 per 100.000 anak per tahun dengan prevalensi anak laki-laki 60%
dibandingkan anak perempuan 40%. Biasanya pasien adalah anak dengan manifestasi klinis terdapat
purpura, arthritis, sakit perut dan perdarahan gastrointestinal. Etiologi HSP adalah infeksi saluran
pernapasan atas terutama yang tidak diketahui dan biasanya virus, telah dilaporkan pula infeksi
streptokokus sebagai faktor pemicu penting. Juga diketahui bahwa IgA berperan penting dalam
patogenesis penyakit. Diagnosis didasarkan pada terdapatnya purpura, keluhan sakit perut yang difus,
biopsi menunjukkan deposisi dominan immunoglobulin A (IgA), arthritis, atau arthralgia dan/atau
keterlibatan ginjal (hematuria dan/atau proteinuria). Karena Henoch-Schonlein purpura dapat sembuh
spontan padan 94 persen dari anak-anak dan 89 persen orang dewasa, intervensi yang diberikan adalah
terapi suportif. Komplikasi yang lebih serius seperti keterlibatan sistem saraf pusat, gagal ginjal, dan
adanya nefrotik/nephritic sindrom telah dikaitkan dengan prognosis yang buruk.

Kata Kunci: Henoch, schonlein, purpura, nefritis, artritis

ABSTRACT
Henoch-Schonlein Purpura (HSP) is a vasculitis disease commonly found in children with an incidence
around 10 of 100,000 children over year with a prevalence of 60% boys compared to 40% girls. Usually
patients are children, with clinical manifestations including purpura, arthritis, abdominal pain and
gastrointestinal bleeding. Etiology of HSP is primarily an upper respiratory infection which is unknown
and usually viral, streptococcal infection has also been reported as an important trigger factor. It is
also known that IgA plays an important role in the pathogenesis of disease. The diagnosis is based on
the presence of purpura, complaints of diffuse abdominal pain, biopsy showing dominant
immunoglobulin A (IgA) deposition, arthritis, or arthralgia and/or renal involvement (hematuria and/or
proteinuria). Because Henoch-Schonlein purpura can heal spontaneously in 94 percent of children and
89 percent of adults, the intervention given is supportive therapy. More serious complications such as
central nervous system involvement, kidney failure, and the presence of nephrotic/nephritic syndrome
have been associated with a poor prognosis.

Keywords: Henoch, schonlein, purpura, nephritis, arthritis


PENDAHULUAN Henoch Schonlein purpura (HSP) adalah suatu
bentuk vaskulitis yang melibatkan pembuluh
Henoch-Schonlein Purpura (HSP) adalah suatu
darah kecil (kapiler) yang ditandai dengan
penyakit vaskulitis yang pada umumnya
perdarahan kulit (purpura) tanpa
dijumpai pada anak-anak dengan kejadian
trombositopenia, pembengkakan pada sendi,
sekitar 10 per 100.000 anak per tahun dengan
nyeri perut, dan kelainan pada ginjal [2].
prevalensi anak laki-laki 60% dibandingkan
anak perempuan 40%. Biasanya pasien adalah Henoch-Schonlein purpura (HSP) adalah
anak dengan manifestasi klinis terdapat vaskulitis pembuluh kecil yang setiap tahun
purpura, arthritis, sakit perut dan perdarahan mempengaruhi 10 sampai 20 anak per 100.000
gastrointestinal. Etiologi HSP adalah infeksi penduduk di dunia. Ini adalah vaskulitis yang
saluran pernapasan atas terutama yang tidak paling umum dari masa kanak-kanak.
diketahui dan biasanya virus, telah dilaporkan Meskipun HSP terlihat pada masa bayi sampai
pula infeksi streptokokus sebagai faktor pemicu dewasa, kasus yang paling didokumentasikan
penting. Juga diketahui bahwa IgA berperan mempengaruhi anak-anak lebih dari 75% dari
penting dalam patogenesis penyakit. Diagnosis mereka yang didiagnosis sebagai memiliki HSP
didasarkan pada terdapatnya purpura, keluhan di usia lebih muda dari 10 tahun, dengan
sakit perut yang difus, biopsi menunjukkan kejadian puncak pada 4 sampai 6 tahun. Anak
deposisi dominan immunoglobulin A (IgA), berkulit putih dan Asia yang paling sering
arthritis, atau arthralgia dan/atau keterlibatan terkena dibandingkan dengan anak-anak di
ginjal (hematuria dan/atau proteinuria). Afrika. Dominasi laki-laki di antara anak-anak
mendekati 2: 1. Kriteria konsensus terbaru yang
Kebanyakan kasus adalah self-limiting dan
diterbitkan pada tahun 2010 European League
tidak memerlukan pengobatan selain
Against Rheumatism and the Paediatric
pengobatan simptomatik, tetapi kekambuhan
Rheumatology European Society bahwa untuk
gejala terjadi pada sekitar 33% kasus.
diagnosis HSP, purpura teraba harus disertai
Tampaknya kekambuhan sering terjadi antara 2
dengan setidaknya salah satu dari berikut: sakit
minggu sampai 18 bulan setelah resolusi awal
perut, dominasi deposisi IgA pada biopsi
gejala dan anak-anak dengan keterlibatan ginjal
spesimen, arthritis atau arthralgia, atau
lebih mungkin untuk memiliki kekambuhan.
keterlibatan ginjal ditandai dengan hematuria/
Pada beberapa pasien, nefritis terjadi karena
proteinuria. HSP sering mengikuti suatu infeksi
pengendapan IgA dalam mesangium ginjal.
saluran pernapasan atas, dengan sebagian besar
Komplikasi yang lebih serius seperti
kasus terjadi pada musim gugur dan musim
keterlibatan sistem saraf pusat, gagal ginjal, dan
dingin [3].
adanya nefrotik/nephritic sindrom telah
dikaitkan dengan prognosis yang buruk. Menurut studi yang dilakukan di RS Karya
Husada, Jawa Barat rata-rata terdapat 14 kasus
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
per 100.000 anak usia sekolah; prevalensi
Henoch-Schönlein Purpura (HSP) disebut juga tertinggi pada usia 2-11 tahun (75%) dan 27%
sebagai purpura anafilaktoid. Istilah ini diambil kasus ditemukan pada dewasa, jarang
dari nama dua orang dokter yang berasal dari ditemukan pada bayi.
Jerman. Pada tahun 1837, Johan Schönlein
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
menggunakan istilah peliosis rheumatica untuk
menggambarkan beberapa kasus dengan gejala Etiologi terjadinya HSP sampai saat ini masih
klinis nyeri sendi dan purpura. Pada tahun belum diketahui, tetapi dilaporkan HSP sering
1874, Henoch murid Schönlein menjumpai terjadi setelah infeksi saluran napas atas. Lebih
kasus serupa, namun disertai dengan gejala dari sepertiga kasus HSP menunjukkan kultur
nefritis, kolik abdomen, dan melena [1]. tenggorokan positif terhadap Streptococcus b
haemolyticus grup A, disertai peningkatan titer Deposisi kompleks imun IgA terjadi
anti streptolisin O. Beberapa kasus HSP juga berdasarkan peningkatan sintesis IgA atau
terjadi setelah pasien terinfeksi dengan penurunan klirens IgA. Peningkatan sintesis
Mycobacterium tuberculosis, Mycoplasma IgA oleh sistem imun mukosa sebagai respon
pneumonia, Helicobacter pylori, terhadap paparan antigen pada mukosa
Campylobacter jejuni, Shigella sp, Epstein Barr dipikirkan merupakan mekanisme yang terjadi
virus, Yersinia, virus hepatitis A, B dan C, pada HSP. Hiperaktivitas sel B dan sel T
varicella, measles, rubella, adenovirus, CMV, terhadap antigen spesifik dilaporkan berperan
dan Parvovirus B19. HSP dapat juga timbul dalam terjadinya HSP dan nefropati IgA.
setelah vaksinasi tifoid, campak, dan kolera. Antigen tersebut antara lain berupa antigen
Pencetus lain adalah gigitan serangga, toksin bakteri, protein dalam makanan seperti gliadin,
kimiawi, dan obat-obatan seperti penisilin, dan komponen matriks ekstraselular seperti
eritromisin, dan antikonvulsan [1]. kolagen dan fibronektin [4].

HSP merupakan vaskulitis pada pembuluh Beberapa studi mengemukakan terdapat


darah kecil yang dimediasi Imunoglobulin A peningkatan produksi IgA dalam sel mukosa
(IgA). Imunoglobulin A (IgA) jelas memiliki dan tonsil, sedangkan studi lainnya
peranan penting dalam patogenesis HSP, mendapatkan penurunan produksi IgA dalam
ditandai dengan peningkatan konsentrasi IgA sel mukosa namun terjadi peningkatan produksi
serum, kompleks imun dan deposit IgA di IgA dalam sumsum tulang. Hal ini ditunjukkan
dinding pembuluh darah dan mesangium renal. dengan peningkatan kadar IgA serum yang
Diketahui pula adanya aktivasi komplemen meningkat sampai 40%-50%. Selain itu, juga
jalur alternatif yang berperan. Deposit didapatkan gangguan pengikatan IgA1 oleh
kompleks imun dan aktivasi komplemen reseptor asialoglycoprotein di hati, yang
mengakibatkan aktivasi mediator inflamasi berfungsi pada klirens IgA dari sirkulasi.
pada pembuluh darah kecil di kulit, ginjal, Perubahan pada struktur biokimia IgA
sendi, saluran cerna. merupakan penyebab terjadi deposisi IgA
dalam kapiler [4].
Patogenesis HSP belum diketahui secara pasti,
namun secara umum diakui sebagai akibat
deposisi imun kompleks akibat polimer IgA1
pada kulit, saluran gastrointestinal, dan kapiler
glomerulus. Pada pasien sehat, IgA banyak
ditemukan pada sekret mukosa namun dalam
konsentrasi yang relatif rendah. Imunoglobulin
A memiliki dua isotipe, yaitu IgA1 dan IgA2.
Imunoglobulin A1 memiliki hinge region yang
terdiri dari lima oligosakarida yang
mengandung serine-linked N-
acetylgalactosamine (Ga1NAc) dan galaktosa
yang nantinya akan tersialasi. Sekitar 60% IgA
dalam sekret adalah IgA2 yang umumnya
berupa polimer sedangkan IgA serum
umumnya berupa IgA1 yang 90% berupa Gambar 1. Patogenesis Henoch-schonlein purpura
[4]
monomer [4].
atau hangat
pada sendi
secara
signifikan
Abdominal Tanda Komlikasi
obstruksi yang paling
usus sering adalah
Peritonitis intususepsi
Perdarahan
GIT
Respirasi Distres Perdarahan
pernapasan difus pada
Bagan 1. Patofisiologi Henoch-schonlein purpura alveolar
Neurologi Perubahan Mood yang
DIAGNOSIS status labil, apatis,
Diagnosis HSP dapat ditegakkan dengan mental hiperaktivitas,
beberapa kriteria menurut EULAR/ PRINTO/ ensefalopati
PRES 2010, yaitu wajib terdapat pupura yang Tanda Perdarahan
teraba (bukan trombositpeni/ peteki) + ≥ 1 dari neurologi intrakranial
yang berikut [5]: fokal
Urinalisis Proteinuria
1. Nyeri perut difus Hematuria
2. Histopatologi: LCV khas dengan deposit makrokopis
IgA dominan atau glomerulonefritis Tabel 1. Manifestasi Henoch-schonlein purpura [6]
proliferatif dengan deposit IgA dominan
3. Artritis atau artralgia Purpura terutama terdapat pada kulit bokong
4. Keterlibatan ginjal (proteinuria: >0,3 g/24 dan ekstremitas bawah tetapi dapat juga
jam atau >30 mmol/mg urin albumin ditemukan pada lengan, muka, dan seluruh
terhadap rasio kreatinin pada sampel pagi tubuh. Purpura HSP ini menonjol di atas
hari; dan/atau hematuria, sel darah merah: permukaan kulit sehingga dapat diraba dan
>5 sel darah merah per LPB atau ≥2+ pada kadang disertai rasa gatal yang minimal.
dipstick atau sel darah merah dalam sedimen Tempat predileksi yang paling sering terjadi
urin) gejala sendi adalah pergelangan kaki dan lutut
namun kadangkadang sendi ekstremitas atas
Pemeriksaan Penilaian Karateristik dapat pula terkena [1].
Tanda vital Hipertensi
Kulit Purpura, Simetris
peteki, dan
ekimosis
yang teraba
Edema Area
subkutaneus periorbital,
yang nyeri daerah yang
menggantung
(tangan, kaki,
skrotum) Gambar 2. Lesi klasik Henoch-schonlein purpura
Sendi Artritis/ Biasanya pada kulit [7]
artralgia tidak efusi
Pemeriksaan penunjang pada pasien ini dapat purpura. Pasien harus diedukasikan bahwa
dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan mereka mungkin mengalami purpura berulang
didapatkan adanya leukositosis, hal ini karena terkait dengan peningkatan aktivitas
mungkin menjadi salah satu faktor yang mereka [9].
menyebabkan timbulnya vaskulitis sistemik.
Rawat inap mungkin diperlukan saat
Selain itu, tidak adanya trombositopenia pada
pemantauan rawat jalan yang memadai tidak
pasien ini dapat menyingkirkan diagnosis
tersedia atau jika dehidrasi, perdarahan, atau
banding Immunologic Trombositopenia
kontrol nyeri memerlukan manajemen rawat
Purpura (ITP). Terjadi peningkatan laju endap
inap. Rujukan pada ahli nephrology dianjurkan
darah serta IgA dan C3 [1, 2].
dengan involvemen ginjal yang signifikan pada
Biopsi kulit pada HSP menunjukkan vaskulitis pasien dengan penyakit ginjal berat, biopsi
leukositoklastik yaitu berupa inflamasi ginjal diperlukan untuk memberikan diagnosis
segmental pembuluh darah, sel endotel definitif dan memandu terapi [9].
membengkak, nekrosis fibrinoid dinding
Pengobatan steroid awal yang paling tepat
pembuluh darah dan infiltrat di sekitar
untuk anak-anak dengan keterlibatan ginjal atau
pembuluh darah. Pemeriksaan imunofluoresens
gejala - gejala lainnya. Terapi prednison dapat
menunjukkan deposit IgA dan C3 di antara
diberikan dengan dosis 1-2 mg/kgBB/hari
pembuluh darah papila dermis [1].
secara oral, terbagi dalam 3-4 dosis selama 5-7
Urinalisis biasanya satu-satunya investigasi hari untuk mengobati nyeri perut sedang
yang diperlukan dalam presentasi klasik HSP. hingga berat dan gejala nyeri sendi, dan untuk
Keterlibatan ginjal didefinisikan sebagai mempercepat resolusi Henoch-Schonlein
hematuria terisolasi (sel darah merah urin purpura pada anak- anak. Penelitian meta-
>5/LPB atau 10/μL) dan/atau proteinuria analisis menemukan bahwa penggunaan
(protein urin >2+). Jika ada hipertensi, kortikosteroid pada anak dengan Henoch-
hematuria makroskopik atau proteinuria yang Schonlein purpura mengurangi rata-rata waktu
signifikan, dapat dilakukan pemeriksaan [8, 6]: untuk resolusi nyeri perut dan menurunkan
 Mikroskopi urin formal dan rasio kemungkinan berkembangnya penyakit yang
protein-kreatinin urin (UPCR) persisten [9].
 Darah untuk urea / elektrolit / kreatinin
Terapi agresif awal dianjurkan untuk anak-anak
(UEC) dan albumin
dan orang dewasa dengan gangguan pada ginjal
yang parah termasuk gengan steroid dosis
tinggi, dosis tinggi imunoglobulin intravena,
TERAPI plasmapheresis, dan transplantasi ginjal.
Sebuah uji coba baru-baru ini menemukan
Karena Henoch-Schonlein purpura dapat bahwa cyclophosphamide (Cytoxan) efektif
sembuh spontan padan 94 persen dari anak- pada pasien dengan nefritis yang jelas. Bila
anak dan 89 persen orang dewasa, intervensi terjadi sindrom nefrotik atau sindrom nefritis
yang diberikan adalah terapi suportif terutama akut, terapi dimulai dengan kombinasi
Acetaminophen atau obat anti-inflamasi prednisolon (2mg/kg/hari selama 4 minggu,
nonsteroid (OAINS) dapat digunakan untuk dilanjutkan dengan 1,5mg/kg diberikan selang
meringankan arthralgia, meskipun NSAIDS sehari selama 4 minggu, dan dilanjutkan
mungkin memperburuk gejala gastrointestinal tapering off dengan dosis 0,5mg/kg diberikan
dan harus dihindari pada pasien dengan selang sehari) dan azathioprin (1-2mg/kg/ hari)
keterlibatan ginjal. Sisanya relatif dan elevasi selama 6-12 bulan [9].
ekstremitas yang terkena dampak selama fase
aktif penyakit dapat membantu mencegah
Symptomp Severity Treatment urin selama 6 bulan setelah diagnosis, terutama
Minimal Perawatan suportif mereka yang mengalami hipertensi atau
Ringan (arthralgia Acetaminophen atau kelainan urin [10].
ringan atau nyeri obat antiinflamasi
PROGNOSIS
perut) non steroid
Moderat (arthritis Kortikosteroid * Pada umumnya prognosis adalah baik, dapat
signifikan, nyeri Pertimbangkan sembuh secara spontan dalam beberapa hari
perut, atau konsultasi atau minggu (biasanya dalam 4 minggu setelah
keterlibatan ginjal subspesialisasi † onset). Rekurensi dapat terjadi pada 50% kasus.
awal) Pada beberapa kasus terjadi nefritis kronik,
Penyakit ginjal yang Kortikosteroid * plus bahkan sampai menderita gagal ginjal. Bila
manifestasi awalnya berupa kelainan ginjal
progresif dan berat ajuvan
yang berat, maka perlu dilakukan pemantauan
immunosuppressant
fungsi ginjal setiap 6 bulan hingga 2 tahun
(misalnya, pasca sakit. Prognosis buruk ditandai dengan
azathioprine penyakit ginjal dalam 3 minggu setelah onset,
[Imuran], eksaserbasi yang dikaitkan dengan nefropati,
siklofosfamid penurunan aktivitas faktor XIII, hipertensi,
[Cytoxan], adanya gagal ginjal dan pada biopsi ginjal
imunoglobulin ditemukan badan kresens pada glomeruli,
intravena) atau infiltrasi makrofag dan penyakit
plasmapheresis, tubulointerstisial [11].
transplantasi ginjal
Ad Vitam : Ad bonam
Mengatur konsultasi
Ad Functionam : Ad bonam
subspesialisasi †
Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
Keterangan
* - Dosis yang dianjurkan pediatrik adalah KESIMPULAN
prednisone 1-2 mg per kg setiap hari selama
Henoch-schonlein purpura merupakan suatu
satu sampai dua minggu, diikuti oleh
penyakit vaskulitis yang dapat melibatkan
tappering off.
beberapa organ, seperti gatrointestinal, sendi,
† - Nefrologi, gastroenterologi, operasi, atau
dan ginjal. Penegakkan diagnosis dapat
subspesialisasi lain yang ditentukan
dilakukan dengan menggunakan kriteria klinis
berdasarkan gejala atau sistem organ yang
dan laboratorium. Prinsip terapi adalah suportif
terlibat.
simptomatik, karena penyakit ini memiliki sifat
Tabel 2. Prinsip terapi pada Henoch-schonlein
purpura [9] self-limiting disease. Komplikasi yang terjadi
akan mempengaruhi prognosis ke arah buruk.
KOMPLIKASI
REFERENSI
Komplikasi janga pendek, keterlibatan
gastrointestinal yang serius seperti perforasi
usus memberikan morbiditas dan mortalitas [1] S. Tendean and S. P. Siregar, "Laporan
yang signifikan. Gangguan ginjal adalah Kasus: Purpura Henoch-Schönlein," Sari
komplikasi jangka panjang yang paling umum, Pediatri, vol. 7, no. 1, pp. 45-9, 2005.
terjadi pada 1-2% anak-anak dengan HSP. [2] D. Oktaria, D. A. Rini and T. Chintihia,
Gangguan ginjal dapat berkembang hingga 6 "Laporan Kasus: Seorang Anak
bulan setelah diagnosis tetapi jarang terjadi jika Perempuan 13 Tahun dengan Henoch
pada urinalisis ditemukan hasil yang normal. Schonlein Purpura (HSP)," J
Disarankan untuk anak-anak dengan HSP
menjalani pemantauan serial tekanan darah dan
AgromedUnila, vol. 4, no. 1, p. 2017, 62-
5.
[3] A. Sohagia, S. Gunturu, T. Tong and H.
Hertan, "Henoch-Schonlein Purpura-a
case report and review of the literature,"
Gastroenterol Res Pract, pp. 1-6, 2010.
[4] P. Marissa and T. Taralan, "Nefritis
Purpura Henoch-Schonlein," Sari
Pediatri, vol. 11, no. 2, pp. 102-7, 2009.
[5] Y.-H. Yang, H.-H. Yu and B.-L. Chiang,
"The diagnosis and classification of
Henoch–Schönlein purpura: An updated
review," Autoimmunity Reviews, pp. 1-4,
2014.
[6] The Royal Children's Hospital
Melbourne, "Clinical Practice Guideline:
Henoch-schonlein purpura," November
2016. [Online]. Available:
https://www.rch.org.au/clinicalguide/gui
deline_index/HenochSchonlein_Purpura/
. [Accessed 26 Juni Juni 2019].
[7] L. E. Hetland, K. S. Susrud, K. H. Lindahl
and A. Bygum, "Henoch-Schönlein
Purpura: A Literature Review," Acta
Derm Venereol, vol. 97, pp. 1160-6, 2017.
[8] Wang H, Das L, Hoh SF, Gao X, Book
YX and Arkachaisri T, "Urinalysis
monitoring in children with Henoch-
Schönlein purpura: Is it time to revise?,"
Int J Rheum Dis, 2019.
[9] V. R. Brian, Pamela M.W. and J. Tammy,
"Henoch-Schonlein Purpura," American
Family Physician, vol. 80, no. 7, pp. 697-
704, 2009.
[10] S. P. Ardoin and E. Fels, "Henoch-
Schonlein Purpura," in Nelson Textbook
of Pediatrics, United States of America,
Elsevier, 2011, pp. 868-70.
[11] C. Matondang and J. Roma, "Purpura
Henoch-Schonlein," in Buku Ajar Alergi-
Imunologi Anak, Jakarta, Ikatan Dokter
Anak Indonesia, 2007, pp. 373-7.

Anda mungkin juga menyukai