Anda di halaman 1dari 24

Tugas Makalah

Mata Kuliah : Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas


Dosen : Afriyana Amelia Nuryadin SKM, M.Kes

MANAJEMEN PUSKESMAS

KELOMPOK 7

ANDI MUSDALIFA (201601006)

KHUSNUL HOTIMA (201601011)

LAILA SAFITRI (201601035)

TRI PUJI R (201601041)

LILIS (201601042)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
PELAMONIA MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas
rahmat dan karunia-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Manajemen Puskesmas” dapat terselesaikan, sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi dalam rangka penyelesaian Mata Kuliah Administrasi Rumah
Sakit dan Puskesmas. Kami sadar bahwa tidak ada yang sempurna dimuka bumi
ini, demikian pula dengan makalah ini. Isi yang terkandung didalamnya masih
jauh dari kesempurnaan, kesemuanya itu karena keterbatasan saya sebagai
manusia biasa .Oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami siap menerima
masukan yang sifatnya membangun dari semua pihak, dalam rangka
penyempurnaan makalah ini.
Wassalam.

Makassar, November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ..............................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................5
C. TUJUAN...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PUSKESMAS ................................................................6
B. FUNGSI PUSKESMAS ...........................................................................7
C. PROGRAM POKOK PUSKESMAS .......................................................8
D. JENIS-JENIS PELAYANAN DI PUSKESMAS ...................................14
E. MANAJEMEN PUSKESMAS ..............................................................17
F. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS .........................................19

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ..........................................................................................
B. SARAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas,
akan diapresiasi oleh masyarakat luas selaku pengguna layanan jika
pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan tersebut bermutu.
Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan
manajemen sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan
produktif. Untuk bisa menyediakan pelayanan kesehatan seperti itu,
pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus
menerepkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di
berbagai jenis organisasi untuk membantu manajer dalam memecahkan
masalah organisasi, sehingga manajemen juga dapat digunakan dalam
bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut
Notoatmodjo (2003), manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau
suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan
masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang &Murwani, 2012).
Sebagian besar penempatan dokter yang baru lulus diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga medis di puskesmas seluruh Indonesia.
Dokter tidak saja berperan sebagai medicus practicus, tetapi juga sebagai
pimpinan unit kerja pelayanan kesehatan seperti sebagai kepala
puskesmas (Muninjaya, 2012). Selain itu, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menyebutkan dalam
pasal 34 ayat 1 bahwa setiap pimpinan penyelenggaraan fasilitas
pelayanan kesehatan perseorangan harus memiliki kompetensi manajemen

4
kesehatan perseorangan yang dibutuhkan (Kemenkes, 2009).Untuk itu,
dokter dituntut untuk mengembangkan managerialship dan leadership-nya
sehingga tugas pokok dan fungsi puskesmas berkembang
efektif,efisien,dan produktif. Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk
mengetahui lebih dalam serta memiliki kemampuan mengenai manajemen
kesehatan dan manajemen puskesmas (Muninjaya, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Puskesmas?
2. Apa fungsi dari Puskesmas?
3. Apa Program Pokok Puskesmas?
4. Apa saja Jenis Pelayanan di Puskesmas?
5. Apa Promosi Kesehatan di Puskesmas?
6. Bagaimana Struktur Organisasi Puskesmas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Puskesmas!
2. Untuk mengetahui Fungsi dari Puskesmas!
3. Untuk mengetahui Program Pokok Puskesmas!
4. Untuk mengetahui Jenis Pelayanan di Puskesmas!
5. Untuk mengetahui apa Promosi Kesehatan di Puskesmas!
6. Untuk mengetahui Struktur Organisasi Puskesmas!

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puskesmas
Penggunaan istilah puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat,
pertama kali dimuat pada master plan of operation for strengthening
national health services di Indonesia pada tahun 1969. Dalam dokumen
tersebut puskesmas terdiri dari 3 (tiga) tipe puskesmas (Tipe A, Tipe B,
dan Tipe C), selanjutnya dalam rapat kerja kesehatan nasional ketiga tahun
1970 ditetpkan hanya ada satu tipe puskesmas dengan 6 (enam) kegiatan
pokok puskesmas. Perkembangan selanjutnya lebih mengarah pada
penambahan kegiatan pokok puskesmas seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan pemerintah, serta keinginan
program ditingkat pusat, sehingga kegiatan pokok puskesmas berkembang
menjadi 18 (delapan belas) kegiatan pokok puskesmas, bahkan daerah
khusus ibu kota Jakarta mengembangkan menjadi 21 (dua puluh satu)
program pokok puskesmas (Departemen Kesehatan, 2004).
Defenisi puskesmas menurut Kepmenkes RI No.
128/Menkes/SK/II/2004 adalah UPTD kesehatan/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
itu sendiri.
Pengertian puskesmas menurut Permenkes no 75 tahun 2014 pusat
kesehatan masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatab yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyrakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

6
B. Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan emmantau
penyelenggaraab pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarak
dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan
setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannnya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisid an situasi, khususnya
social budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan eksehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas meliputi:
a. Pelayanan kesehatan perorangan

7
Pelayanan kesehatna perorangan adalah pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit fan pemulihan kesehatann perorangan,
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dn pencegahan
penyakit.
Pelayan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu dtambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang
bersifat public (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningktakan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan p[emulihan kesehatan.
Pelayan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga
berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.
C. Program Pokok Puskesmas
1. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
yakni terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Yang kedua jika ditinjau
dari system kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Upaya kesehatan ibu dan anak.
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, bayi,
balita, dan anak prasekolah.
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
karena kekurangan kalori dan protein, serta bila ada pemberian
makanan tambahan dan mineral.
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara
stimulasinya.

8
d. Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil, BCG, DPT 3 kali, polio
3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai
tujuan program KIA.
f. Pelayanan KB pada pasangan usia subur dengan perhatian khusus
pada mereka yang dalam keadaan bahay karena melahirkan anak
berkali-kali dan ibu berisiko tinggi.
g. Pengobatan bagi ibu, bayi, balita dan anak prasekolah untuk
macam macam penyakit dingin.
h. Kunjungan untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan, memberikan penerangan dan pendidikan tentang
kesehatan dan mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai
mengunjungi puskesmas dan meminta mereka dating ke puskesmas
lagi.
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para
dukun bayi.
2. Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus KB untuk para ibu dan calon ibu.
b. Mengadakan kursus kepada dukun yang kemudian akan bekerja
sebagai penggerak calon peserta KB.
c. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang KB kapan saja ada
kesempatan baik di puskesmas maupun ketika mengadakan
kunjungan rumah.
d. Memasang IUD, cara-cara penggunaan pil, kondom, dan cara-cara
lain dengan memberikan sarannya.
e. Mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan.

9
3. Upaya peningkatan gizi
a. Mengenali penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka.
b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan
program perbaikan gizi.
c. Memberikan pendidikan gizi pada masyarakat secara peroarnagn
kepada mereka yang membutuhkan terutama dalam rangka
program KIA.
d. Melaksanakan program :
1) Program perbaikan gizi keluarga
2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein
dan aklori yang cukup pada anak-anak di bawah umur 5
tahun dan ibu yang menyusui.
3) Memberikan vitamin A pada anak-anak umur 5 tahun.
4. Upaya kesehatan lingkungan.
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan pembuanagn otoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan makanan dan minuman
e. Pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Mengumpulkan dan menganalisa penyakit
b. Melaporkan kasus penyakit menular
c. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan
yang masuk untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk
mengetahui sumber penularan
d. Tindakan permulaan untuk emnahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita sehingga ia tidak lagi menjadi sumber
infeksi

10
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan vector
h. Pendidikan kesehatan pada masyarakat
6. Upaya penyuluhan kesehatan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tidak
terpisahkand ari tiap-tiap program puskesmas, kegiatan penyuluhan
kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah
diklinik, rumah dan kelompok masyarakat
b. Di tingkat puskesmas tidad ada petugas penyuluhan tersendiri
tetapi ditingkat kabupaten di adakan di tenaga-tenaga coordinator
penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para petugas
puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan
di puskesmas.
7. Upaya kesehatan sekolah
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan
gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
b. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
c. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif
dalam pelayanan kesehatan melalau kegiatan dokter kecil.
d. Penjaringan kesehatan peserta didik kelas 1.
e. Pemeriksaaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas ll-lV
dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.
f. Imunisasi peserta didik l dan Vl.
g. Pengawasan terhadap keadaan air.
h. Pengobatan ringan pertolongan pertama.
i. Rujukan medic.
j. Penanganan kasus animea gizi.
k. Pembinaan teknik dan pengawasan di sekolah.
l. Pencatatan pelaporan.
8. Upaya kesehatan olahraga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala.

11
b. Penentuan takaran latihan.
c. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi.
d. Pengobatan akibat cedera latihan.
e. Pengawasan selama pemusatan latihan.
9. Upaya kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah
dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan tumbuh kembang
dan jenis kelamin.
b. Asuhan perawatan yang di arahkan kepada keluarga sebagai unit
terkecil dalam masyarakat (keluarga binaan).
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus di antaranya: ibu
hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
d. Pelayanan kepererawatan kepada tingkat masyarakat.
10. Upaya kesehatan kerja
a. Identifikasi masalah meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan bekal untuk para pekerja.
2. Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang dating berobat
kepuskesmas.
3. Peninjauan tempat kerja menentukan bahaya akibat kerja.
b. Kegiatan peningkatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi
pekerja, lingkungan kerja, dan peningkatan kegiatan kesejahteraan.
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan
2. Kegiatan ergonomic, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik.
3. Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja.
4. Pemakaian alat pelindung.
d. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja.
e. Kegiatan pemulihan bagi pekerja yang sakit.
f. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit

12
11. Upaya kesehatan gizi dan mulut
a. Pembinaan/pembangunan kemampuan peran serta masyarkat
dalam upaya pemeliharaan dari dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan meliputi: anak sekolah,
kelompok ibu hamil, menyusui dan anak pra sekolah
c. Pelayanan medis gigi dasar meliputi:
1. Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang
rujuk
2. Merujuk kasus-kasus yang dapat ditanggulangi sarana yang
lebih mampu
3. Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4. Memelihara kesehatan (hygiene klnik)
5. Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan.
d. Pencatatan dan pelaporan
12. Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok
puskesmas
b. Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyulhan serta pembinaan peran serta
masyarakat
d. Pengembangan upaya kesehatan jiwa puskesmas melalui tekanan
bola mata, dan saluran air mata, tes lapang pandang, penduskopi,
dan pemeriksaan laboratorium.
e. Penataan dan pelaporan.
13. Upaya kesehatan mata
a. Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu
dengan kegiatan lainnya
b. Upaya kesehatan mata

13
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan visus dan mata kelar, tes buta warna, tes tekanan
bola mata, tes saluran air mata, tes lapang pandang, pundus
copy dan pemeriksaan lboratorium
3. Pengobatan dan pemberian kaca mata
4. Operasi katarak
5. Perawatan post operasi katarak dan glukoma yang dilakukan
oleh tim rujukan dari rumah sakit
6. Perawatan post operasi katarak dan glukoma akut
7. Merujuk kasus yang tidak dapat diatasi
8. Pemberian protesa mata
D. Jenis-jenis Pelayanan di Puskesmas
KEWENANGAN WAJIB JENIS PELAYANAN
1. Penyelenggaraan pelayanan 1. Pelayanan kesehatan ibu dan
dasar bayi baru lahir
2. Pelayanan kesehatan bayi
dan anak pra sekolah
3. Pelayanan kesehatan anak
usia sekolah dan remaja
4. Pelayanan kesehatan anak
usia subur
5. Pelayanan kesehatan ekrja
6. Pelayanan kesehatan usia
lanjut
7. Pelayanan imunisasi
8. Pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat
9. Pelayanan
pengobatan/perawatan
2. Penyelenggaraan pelayanan 1. Pelayanan kesehatan dengan

14
kesehatan rujukan dan empat kompetensi dasar
penunjang (kebidanan, bedah penyakit
dalam, anak)
2. Pelayanan kegawat
daruratan
3. Pelayanan laboratorium
kesehatan yang mendukung
upaya kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat
4. Penyediaan pembiayaan dan
jaminan kesehatan
3. Penyelenggaraan 1. Penyelenggaraan
pemberantasan penyakit penyelidikan epidemiologi
menular dan penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB)
2. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
polio
3. Pencegahan dan
pemberantasan penyakit TB
paru
4. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
malaria
5. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
kusta
6. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
ISPA
7. Pencegah dan

15
pemberantasan penyakit
DBD
8. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
HIV-AIDS
9. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
diare
10. Pencegah dan
pemberantasan penyakit
filariasis
4. Penyelenggaraan perbaikan 1. Pemantauan pertumbuhan
gizi masyarakat balita
2. Pemberian suplemen gizi
3. Peayan gizi
4. Penyuluhan gizi seimbang
5. Penyelenggaraan
kewaspadaan gizi
5. penyelenggaraan promosi 1. penyuluhan perilaku sehat
kesehatan 2. penyuluhan pemberdayan
masyarakat dalam upaya
kesehatan
6. penyelenggaraan kesehatan 1. pemeliharaan kualitas
lingkungn dan sanitasi dasar lingkungan fisik, kimia, dan
biologi
2. pengendalian vector
3. pelayanan hygiene sanitasi
ditempat umum
4. penyuluhan P3 NAPZA
(pencegahan dan

16
penanggulangan napza)
yang berbasis masyarakat

E. Manajemen Puskesmas
Manajemen puskesmas didefenisikan sebagai rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan luaran puskesmas yang
efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan
puskesmas yakni perencanaan pelaksanaan dan pengendalian, serta
pengawasan dan dan pertanggung jawaban. Semua fungsi manajemen
tersebut hasur dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
(Departemen Kesehatan, 2004).
Dari uraian beberapa pengertian manajemen tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa manajemen puskesmas diselenggarakan sebagai:
1. Proses pencapaian tujuan puskesmas
2. Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai
puskesmas
3. Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam
rangka efisiensi dan efektivitas puskesmas
4. Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
5. Proses kerja sama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan
puskesmas
6. Proses mengelola lingkungan
Dalam bab-bab sebelumnya dijelaskan bahwa untuk mencpai
tujuan yang efektif dan baik diperlukan suatu manajemen.
Manajemen itu terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerak, pengawasan, dan evaluasi. Egitu pula di institusi
pelayanan kesehatan gterutama pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS) membutuhkan campur adil dari proses
manajemen dalam pelaksanaan untuk meningkatkan
kinerjanya.

17
Adapun proses-proses dalam manajemen akan diuraikan
sebagai berikut :
 Planning (perencanaan) adalah sebuah proses uyang
dimulai dengan merumuskan tujuan puskesmas sampai
dengan menetapkan alternative kegiatan untuk
mencapainay. Tanpa ada fungsi perencanaan
puskesmas, tidak ada kejelasan kegiatan yang akan di
laksanakan oelh staf untuk mencapai tujuan puskesmas.
Melalui fungsi perencanaan puskesmas akan ditetapkan
tugas-tugas pokok staf dan dengan tugas-tugas ini
pimpinan puskesmas akan mempunyai pedoman
supervise dan menetapkan sumber daya yang
dibutuhkan oleh staf untuk menjalankan tugas-tugasnya.
 Organizing (pengorganisasian) adalah serangkaian
kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber
daya yang dimiliki puskesmas dan emmanfaatkan
secara efisien untuk mencapai tujuan puskesmas. Atas
dasar pengertian tersebut, fungsi pengorga nisasian juga
meliputi proses pengintegrasian sumber daya yang
dimiliki puskesmas. Actuating (directing, commanding,
motivation, influencing) tau fungsi penggerakan
pelaksanaan puskesmas adalah proses pembimbingan
kepada staf agar mereka mampu dan mau bekerja secara
optimal menjalankan tugas-tugasnya sesuaid engan
kemampuan dan keterampialn yang dimiliki ,d an
dukungan sumber daya yang tersedia. Kepemimpinan
yang efektif, pengembangan motivasi, komunikasi, dan
pengarahan sangat membantu suksesnya pelaksanaan
fungsi aktuasi
 Controlling (pengawasan dan pengendalian) adalah
proses untuk mengamati secara terus menerus

18
pelaksanaan kegiatans esuai terencana yang sudah di
susun dan menagdakan perbaikan jika terjadi
penyimpangan. Pelaksanaan fungsi manajemen ini
memerlukan perumusan standar kenirja (standard
performance)
 Evaluating (penilaian) adalah suatu poses untuk
menentukan nilai atau tingkat keberhasilan dari
pelaksaan suatu program dalam mencapai tujuan yang
telah diterapkan atau suatu proses yang teratur dan
sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai
dengan tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan ,
dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta
memberikan saran-saran yang dapat dilakukan pada
setiap tahap dari pelaksanaan program (Azwar, 1998)
F. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi yang akan di terapkan di dalam kegiatan
operasional puskesmas tergantung dari visi, misi, tujuan, fungsi serta
beban kegiatan dan program masing-masing puskesmas.
Penyusunan struktur organisasi puskesmas dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota yang ditetapkan oleh peraturan daerah
kabupaten/kota. Umumnya struktur organisasi puskesmas , terdiri dari:
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha
3. Unit pelaksana tekhnis fungsional, yang terdiri dari:
a. Unit yang terdiri dari tenaga atau pegawai dalam jabatan fungsional.
b. Unit terdiri dari unit I,II,II,IV,V,VI, dan VII.
4. Jaringan pelayanan
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Bidan di desa/komunitas

19
Ringkasan uraian tugas dalam struktur organisasi puskesmas,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas
Mempunyai tugas pokok dan fungsi, mempimpin,
mengawasi, dan mengkoordinasi kegiatan puskesmas yang
dapat dilakukan dalam jabatan structural dan jabatan fungsional.
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala puskesmas wajib
menetapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan puskesmas maupun dengan satuan organisasi
diluar puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala puskesmas wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk atasan serta
mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kepala puskesmas bertanggung jawab memimpin,
mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan puskesmas,
memberikan bimbingan, serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
masing-masing petugas bawahannya setiap unsur dilingkungan
puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari dan
bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha
Mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
kepegawaian,keuangan,perlengkapan,dan surat menyurat serta
pencatatan dan pelaporan.
3. Unit pelaksana tekhnis fungsional, terdiri dari:
a. Unit I, mempunyai tugas pokok dan fungsi yaitu
melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berencana, dan perbaikan gizi.

20
b. Unit II, mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu melakukan
kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit, khususnya
imunisasi, kesehatan lingkungan, dan laboratorium.
c. Unit III, mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu
melaksanakan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga
kerja, dan alnjut usia.
d. Unit IV, mempunyai tugas pokok dan fungsi , yaitu
melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat , kesehatan
sekolah, dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan
kesehatan khusus lainnya.
e. Unit V, mempunyai tugas pokok dan fungsi , yaitu
melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan
kesehatan masyarakat.
f. Unit VI, mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu
melaksanakan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
(puskesmas perawatan)
g. Unit VII, mempunyai tugas pokok dan fungsi, yaitu
melaksanakan pengelolaan farmasi.
4. Jaringan pelayanan
a. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering dikenal sebagai
pustu atau pusban, adalah unit pelayanan kesehatan sederhana
dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang
lingkup wilayah yang lebih kecil.
b. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan
keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda
empat atau perahu motor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi, serta sejumlah tenaga dari puskesmas. Puskesmas

21
keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang
belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan
puskesmas keliling adalah sebagai berikut:
a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah terpencil atau daerah yang tidak atau sulit
dijangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas
pembantu dengan frekuensi empat kali dalam seminggu
atau disesuaikan dengan kondisi geografis tiap puskesmas.
b) Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa
(KLB)
c) Dapat di pergunakan sebagai alat transportasi penderita
dalam rujukan kasus darurat
d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan
alat audio visual
e) Bidan di desa/komunitas
Setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal di desa
tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada kepala
puskesmas. Wilayah bidan desa adalah satu desa dengan
jumlah penduduk rata-rata 3.000 jiwa. Tugas utama bidan
desa adalah membina peran serta masyarakat melalui
pembinaan pos pelayanan terpadu (posyandu) dan
pembinaan kelompok. Dasawisma, disamping memberikan
pelayanan langsung posyandu dan pertolongan persalinan
dirumah penduduk.
Selain itu juga menerima rujukan masalah kesehatan
anggota keluarga dasawisma untuk di beri pelayanan
seperlunya atau lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu dan terjangkau secara
rasional.

22
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
B. SARAN

23
DAFTAR PUSTAKA

Suhadi, dan Rais Muh. Kardi. 2015. Perencanaan puskesmas. Makassar:


Trans Into Media

24

Anda mungkin juga menyukai