Anda di halaman 1dari 17

NASKAH SENI BUDAYA

“ SILVERELLA HYDRANGEA”

Karya: Nali Rateh, 25, XII IPA 1

Malam menyelimuti kota. Lampu-lampu tepi jalan menyala runtut berderet layaknya
paskibra yang sedang berbaris rapi dengan jarak sama. Suara deru kendaraan bermotor
menyentuh setiap telinga para penduduk yang tinggal di perumahan Elite di kota Surabaya,
namun suara bising itu tak dapat menembus dinding yang telah dimodif sedemikian rupa agar
tidak bisa meresap bunyi.

ADEGAN 1 :Rumah

Ines : Ma.. mama, Ines pulang (membanting tas sekolahnya ke kursi lalu duduk)

Ny.Siska : Jam segini baru pulang? (menengok jam di dinding yang telah menunjukkan
pukul 20:00)

Ines : Iya nih ma, tadi ada latihan tari buat perlombaan akhir pekan ini (menghela
napas panjang)

Ny. Siska : Ya sudah cepat mandi, sudah ditunggu papa di meja makan tu (meninggalkan
putri tunggalnya di ruang tamu)

Ines : BIK MARYAM, BAWAKAN TAS KU INI KE KAMAR! (teriak-teriak)

Bik Maryam : Baik Non, non bibi mau tanya, non Ines tadi di sekolah ketemu anak bibi
tidak? Aisah namanya non. (membawa tas sekolah Ines dan jalan beriringan)

Ines : Please deh bik, sekolahanku itu megah banget, gede banget dan tentunya
muridnya juga banyak oh ya.. lagian hanya kalangan yang berduit aja yang
bisa sekolah disana, bibi gak punya kaca apa gimana se kok nyekolahin anak
bibi yang dari kampung itu disana? (melirik jijik)

Bik Maryam : Aisah sekolah disana juga tanpa sepengetahuan bibi kok non, tiba-tiba guru
SMPnya yang mendaftarkan ia di sekolah itu dan allhamdulilahnya lagi ia
keterima tanpa uang SPP (wajah datar polos)

Ines : Sudahlah aku tak ingin bahas, cepat siapin handukku aku ingin mandi.
(merintah seenaknya)

Bik Maryam : Baik non (meletakkan tas lalu berlari mengambil handuk di almari)

Ines : Sekarang cepat keluar dari kamarku! (bentak gadis berusia 17 tahun itu)

Bik Maryam : Baik non, bibi keluar.


Ines : Udah sana keluar, sok-sokan nyombongin anaknya di hadapan gue, dia pikir
gue siapa heh! (ngomel-ngomel sendiri)

Ny. Siska : Sayang cepat mandi, Papa udah nunggu di meja makan nih (teriak dari dapur)

Ines : Iya ma (membalas teriak)

Tn. Widjaya : Iya nak, cepat sini papa udah laper ni (teriak)
ADEGAN 2: Sekolah (sepulang sekolah)

Ines : Uzair... Uzair (Mengejar Uzair)

Uzair : Yah, kenapa nes?

Ines : Regu gue udah siap ikut lomba, tinggal loe yang gak pernah ikut latihan
akhir-akhir ini, loe itu ketua tari tapi loe malah kayak gini? Gimana se loe itu,
jadi ketua itu tanggung jawab dong!!! (bentak Ines)

Uzair : Sebelumnya maaf banget nes, bukannya gue gak tanggung jawab cuma gue
sekarang harus pulang cepat nyokap ku sakit. (gelisah)

Ines : Baiklah kalo gitu hari ini loe gak usah latihan, biar gue yang gantiin tapi
untuk besok loe harus bisa. PAHAM! (mengeluarkan jari telunjukknya)

Uzair : Baiklah, Btw makasih ya loe udah mau bantu gue ngehandel temen-temen
yang lain, jadi sayang gue sama loe. (mengusap kelapa Ines memberantakan
tataan rambut Ines)

Ines : Wussh... Baper gue (menutup mukanya)

Aisah : Assalamu’alaikum kak (mengagetkan Ines dan Uzair)

Uzair : Wa’alaikumsalam, ya?

Aisah : Aku mau masuk ekstra tari, kakak ketuanya kan? Soalnya kata kawan-kawan
ku kok kakak Uzair ketua ekstra tari (Sok Akrab Sok Kenal Sok Dekat)

Ines : Permisi, Mau masuk tari? Gaya loe cupu kayak gini mau masuk Tari? Ngaca
dong! (berjalan memutari Aisah)

Uzair : Nes, jangan gitu ah. Permisi dengan adek siapa ya ini? (membungkukkan
badan agar bisa melihat wajah Aisah)

Aisah : Nama ku Assyaa Aisah kak, biasa dipanggil Aisah (ragu)

Uzair : Oh dengan adek Aisah, kelas?

Aisah : kelas 10 IPA 3

Uzair : Oke dek, untuk sekarang maaf ya kak Uzair gak bisa ngurusi soalnya kakak
buru-buru mau pulang. Nes tolong lah loe ya yang ngatur.

Ines : GUE? (melotot kaget)

Uzair : Iya, Loe yang gue sayang (elus-elus kepala Ines lagi)

Ines : Baiklah gue urus, oh ya salamin gue ke nyokap loe ya. Dan loe si UDIK
ikutin gue!
Uzair : SIAP NYONYA INES GARDA WIDJAYA!!!!!! (sambil hormat)

Aisah : Baik kak (membuntuti Ines)

Danang : Eh nes, loe lihat Uzair nggak? (lari-lari membawa tas)

Ines : Tuh, mau pulang dia katanya sih nyokapnya sakit

Danang : Yaudah gue ngejar dia dulu deh, dah nes.. dah adek manis belakangnya Ines
(kembali berlari)
ADEGAN 3 : Studio Tari

Studio yang lebar dan dilapisi cermin juga ber AC banyak, membuat bibir Aisah berdecak
kagum.

Aisah : Besar sekali, ehm... Assalamu’alaikum (melihat ke sekeliling)

Ines : Jangan kampungan deh loe (tanpa membalas salam dengan nada membentak)

Aisah : Maaf kak (menunduk)

Ines : Temen-temen kita punya makanan nih, makan yok. ABISIN!! (teriak ke arah
segerombol anak-anak yang sedang menari)

Aisah :Makanan? Maksutnya? Kakak kan gak bawa makanan? (celetuknya dengan
menoleh ke Ines)

Ines : Diem loe!!! (melotot)

Tiwi : Siapa tu nes? (teriak)

Ines : Anak baru! Kecentilan banget ni anak, kita lihat aja kemampuan dia
(menghampiri gerombolan tari)

Tiwi : He Udik, coba deh loe nari! Tunjukin kemampuan loe ke gue, gue mau lihat!
(mendorong Tiwi hingga terjatuh)

Rika, fika, Tika : Udik? Aisah.. (saling menatap lantas menolong Aisah yang
merupakan temannya sekelas)

Ines : Oh, oh, oh ternyata kalian saling kenal? Baguslah cepat tunjukkan tarian
terbaik kalian kepada kami, CEPAT!!! (mengelilingi Rika Fika, Tika dan
Aisah yang sedang terjatuh)

Fika : Bagaimana ini? Kitakan belum bisa menari (berkata perlahan)

Rika : Iya nih gimana? (mengkerutkan dahi)

Aisah : Maafin aku ya.. gara-gara aku kalian jadi kena masalah

Rika : Kita nolongin kamu tulus kok sah, ya kan fik Tik?

Tika : Yap betul sekali

Fika : Iya kok sah gue tahu loe anak yang baik sejak pertama kali kita segugus
waktu MOS kemarin, tapi gimana nih sekarang? (menyentuh bahu Aisah)

Aisah : Fik, kamu masih ingatkan sama tugas menari saat MOS kemarin? Yang
segugus dance bareng itu lo, ingatkan? (mata berbinar)

Rika : Gue ingat, tapi kan gue beda gugus sama kalian (kecewa)
Tika : Tapi kita segugus kan Rik, jadi kita menghafalkan tarian yang sama kemaren

Aisah : Wah, kok bisa kebetulan gini. Oke kita nari aja sekarang (optimis)

Fika : Baiklah aku masih ingat dikit-dikit, tapi jika nanti aku salah aku bisa kok
mensiasatinya ya.. setidaknya biar tidak terlihat kakak-kakak (percaya diri)

Aisah : Baiklah, ayo kita berdiri dan menunjukkan kemampuan kita (berdiri)

Mona : Sudah berundingnya? Jadi tampil kagak? (membentak)

Aisah : Bissmillah... siap kak (membantu temannya berdiri)

Fika : Makek hp ku ya sah, Rik, Tik(menyolokkan hpnya)

.........................................................MENARI.....................................................................

Aisah : Auh (memejamkan mata)

Sisilila : Nes nes (mlongo)

Megan : Nes, please jangan panas! (megang pundak ines)

Mona & Millena : Tengok kebelakang de nes, GAWAT (teriak)

Uzair : Shhhttt... hei, hati-hati dong dek (menangkap tubuh Aisah yang terpelanting)

Fika & Rika : Kak Uzair (mlongo)

Rika : Heh Tik, he, he berhenti narinya tuh lihat siapa yang datang (menyadarkan
Tika yang masih sibuk menari)

Ines : Uzair, katanya loe mau pulang? Ngapain loe masih disini? (teriak)

Tika : Wik, kak Uzair (mlompong)

Uzair : Gue gak jadi pulang, nyokap ku abis nelfon ke hp-nya Danang katanya
beliau udah baik-baik saja dan sekarang udah jalan-jalan sama nyokapnya
Danang ke mall (membenarkan posisi Aisah)

Aisah : Terima Kasih kak

Sore itu suasana latihan sangat seru sekali meskpun di samping itu Ines sedang kesal, namun
hal itu ia coba tutupi dengan tetap tersenyum kecil.

ADEGAN 4: Rumah Widjaya


Tn. Widjaya : Assalamu’alaikum... Astagfirullah (menghela napas panjang putus asa)

Ny. Siska : Wa’allaikumsalam, eh papi udah pulang? (membawakan tas kerja dan jas)

Tn. Widjaya : Iya, papi baru saja kalah tender yang sangat penting dan berharga bagi
keberlangsungan perusahaan Widjaya Mi, papi sekarang bener-bener
bingung. Papi juga sudah terlanjur menggunakan uang inverstor kita untuk
keperluan tender ini huh! (kesal, sedih, putus asa)

Ny. Siska : Lalu? Jangan bilang perusahaan kita akan rugi besar dan akhirnya bangkrut!
(berdiri dari sofa lantas marah marah)

Tn. Widjaya : Sepertinya iya Mi, dan... (bernapas panjang)

Ny. Siska : Dan apa pi? (melotot)

Tn. Widjaya : Rumah ini akan disita bank 3 hari lagi jika papi tidak bisa membayar cicilan
yang telah menunggak hingga 5 bulan terakhir

Ny. Siska : Apa? (melotot lalu pingsan)

Tn. Widjaya : Mami, mam.. mami (panik)

Ines : Mami! Mami kenapa pa? (lari)

Tn. Widjaya : Ayo ayo cepat bawa Mami ke dalam kamar (menggendong sang istri)

ADEGAN 5: Kamar

Ines : Mi, sadar dong... (khwatir)

Tn. Widjaya : Cepat telvon dokter

Ines : Iya Pi, sebentar (melangkah menjauh)

Dr. Ririn : Ya, bisa saya bantu? (suara di telvon)

Ines : Hallo dok, cepat ke rumah Widjaya ya dok ada pasien. DARURAT!

Dr. Ririn : Ya baiklah, pukul 20.00 saya akan sampai sana

Ines : Baik dok, kami tunggu (gelisah)

Tn. Widjaya : Bagaimana?

Ines : Dokter Ririn akan segera kesini pi

Tn. Widjaya : Baiklah, kita tunggu. Bi Maryam.. bi, tolong ambilkan minyak kayu putih di
kotak P3K (teriak)
Bi Maryam : Baik tuan

Ines : Pi, sebenarnya mami ini kenapa sih kok bisa seperti ini?

Tn. Widjaya : Perusahaan Papi mengalami kebangkrutan dan.. rumah ini akan di sita 3
hari lagi (bernapas putus asa)

Ines : What??? (terkejut)

Dr. Ririn : Permisi, Assalamu’alaikum (mengetuk pintu)

Tn. Widjaya : Wa’alaikumsalam, bi buka pintuya bi (teriak)

Bi Maryam : baik tuan

Tn. Widjaya : Dok, dok ini istri saya sudah hampir tiga puluh menit belum juga sadar
(mempersilahkan dokter untuk memeriksa)

Dr. Ririn : Ibu Siska baik-baik saja kok pak, semuanya stabil mungkin beberapa saat
lagi akan segera siuman

ADEGAN 6: Rumah Widjaya

Keadaan Rumah Widjaya semakin buruk setelah mendapati sang sukma keluarga yang telah
gantung diri di kamar dengan alasan tak ingin hidup miskin.

Ines : Mami... (Menangis dan memeluk tubuh maminya yang tak lagi bernyawa)

Tn. Widjaya : Innalilahiwainnalillahi rojiun, mami... (lemah)

Ines : Ini semua karena Papi! (kecewa)

Tn. Widjaya : Maafkan Papi nak... maafkan Papi (merasa bersalah)

Ines : Ines kecewa sama Papi, Ines kecewa (berlari menuju kamar)

ADEGAN 7: Sekolah

Mona : Hai Nes (berjalan menuju kelas)

Ines : Hai Mon

Mona : Biasanya loe kan diantar supir, sekarang kenapa loe kok jalan kaki aja?

Ines : Supirku? Lagi cuti. Lagian jarak rumah sekolahan kan dekat, sekalian olah
ragalah (gelisah)

Uzair : Pagi nes (berjalan berdampingan dengan Ines)


Ines : Pagi zer

Uzair : Tadi malem gue WA loe kok ngk loe bales sih? (sambil benerin tas)

Ines : Gue sibuk, temen-temen gue dulu ya bye (berlari meninggalkan Uzair dan
mona)

Uzair : Mon, Ines tu kenapa ya? (bingung)

Mona : Loe sih kemaren pakek acara nolongin si Udik, belain dia dari Ines lagi.

Uzair : Tapikan sudah sepantesnya kita sebagai kakak kelas itu gak boleh menindas
adek kelas, kita harusnya menyayangi mereka membimbing mereka. pokoknya
gitu deh.

Mona : Si Udik itu kayaknya suka loe de

Uzair : Masak se?

Mona : Megan... woe (Teriak)

Megan : Mon, loe tau Ines gak?

Uzair : Kayaknya di kelas de

Megan : Oke, gue ke Ines dulu ya bye...

Mona : EHHH.. EH EH.. loe mau ngutang lagi ke Ines? (menarik tangan megan)

Megan : Iya nih, gue kalah lagi judi bola (mengkerutkan dahi)

Uzair : Kalo gak punya jangan ikut judi, loe kira Ines Bank milik mu apa?

Megan : Serah loe, gue mau mepet Ines bye

Mona : Gue ikut....(berlari ngikutin megan)

ADEGAN 8: Kelas

Sisilila : Nes, kantin yuk (duduk di meja bangku Ines)

Ines : nggk ah.. (memalingkan wajah)

Millena : Loe kenapa sih, sedari sampek kelas kok gak asik gini biasanya loe pasti
pamerin tas breandied loe, sepatu original loe, sampek accesoris dari luar
negeri (menatap introgasi)

Ines : Gak papa

Megan : Ines, sayang... unch-unch terkece ter cantik ter imoet (masuk kedalam kelas)
Sisilila : Ada maksut tu nes si megan

Ines : Kenapa si gan? Gue lagi gak punya uang, bokap gue bangkrut

Sisilila, Megan, Millena : Apa BANGKRUT? Serius loe? (Teriak)

Mona : APA? BANGKRUT? Gue salah denger kan? (berjalan masuk kelas)

Megan : Bokap loe bangkrut? Serius? (mlongo)

Mona : mangkanya gue tadi kayak tau loe naik angkutan umum yang bauk itu
yekkkk iuuu... gue kira, gue yang salah lihat ternyata... iuuuu (nyengir)

Ines : (malu)

Millenia : Loe buruk banget se nes, jijik de gue sama loe iuuu... (menjauh)

Ines : Kalian mau kemana? (berdiri dan menatap penuh tanya)

Sisilila : Kemana aja yang penting gak ada loe, yuk gaes. (keluar kelas)

Megan : uh.. Bau, buruk banget sih elo jijik. (menutup hidung)

Ines : (menangis brtutupkan buku)

ADEGAN 9: Aula Tari

......................................................MENARI (aisah & uzair)..................................................

Ines : Kalian.. (terkejut & cemburu)

Uzair : Eh Ines, temen-temen yang lain mana nes kok gak ikut kesini (berhenti
menari)

Aisah : Kak Ines (senyum tipis)

Ines : Mereka tadi bilang ke gue kalo gak ikut event ini karena di grup tari ini ada
gue (duduk dan melempar tas)

Uzair : Emangnya kenapa kalo ada loe? Loe kan segeng sama mereka, so... biasa
bareng dong. (minum air)

Ines : Mereka gak mau temenan lagi sama gue!

Uzair : Kenapa? (keselek minuman)

Ines : Krena gue sekarang miskin

Aisah : Maaf ya kak sebelumnya, emang kenapa kalo kakak miskin? Kok dijauhi?
(ngambil minum)
Ines : Diem loe, gue gak suka ya loe ganggu gue kalo lagi ngobrol sama Uzair, sana
loe. Udik Miskin Pembokat! (marah)

Aisah : (berlari keluar)

Uzair : Kamu kenapa sih benci Aisah? Dia anak baik lo nes (mengkerutkan dahi)

Ines : DAN LOE KENAPA BELAIN DIA MULU? SUKA LOE SAMA DIA?
(Marah)

Uzair : Gue tau kalo loe sekarang lagi stress, aku bisa memaklumi. Percayalah
meskipun semua sahabatmu meninggalkanmu aku akan tetap ada di
sampingmu, percayalah. (memegang tangan ines)

Ines : Loe kenapa tetap ada di samping gue?

Uzair : Karena gue... sudah lah, yuk nari (menarik tangan ines)

ADEGAN 10: Taman sekolah

Aisah : (menangis)

Alda : Kenapa menangis dek? (memgang bahu Aisah)

Aisah : Kak Alda kan ya? Wakil Osis SMA

Alda : Iya dek, adek kenapa nangis? Nih tisu (memberikan selembar tisu)

Aisah : Tidak apa-apa kok kak, lagi pengen nangis aja (mengusap air mata)

Alda : Perkara Ines ya..

Aisah : Kok kakak Tahu? (mlongo)

Alda : Tadi kakak ngk sengaja lewat studio tari dan sempat mendengar keributan
jadi kakak tahu de.. (senyum tipis)

Autmat : Eh da, propos... (terpotong saat melihat aisah)

Alda : Oh ya proposalnya, bentar aku ambilin ke ruang Osis kamu tunggu sini aja!
(beranjak dari bangku taman)

Autmat : Hai (kaku)

Aisah : Ya kak (canggung)

Autmat : Boleh kenalan? (ragu)

Aisah : Saya rasa, saya sudah kenal kakak


Autmat : Emm.. yayaya kan saya ketua Osis disini, so.. kamu pasti tahu lah (garuk
kepala)

Aisah : Ya

Autmat : Namamu siapa?

Aisah : Assyaa Aisah dipanggil Aisah

Autmat : Kelas? (mengangkat alis)

Aisah : kelas sepuluh ipa... (terpotong)

Alda : Eh Autmat! Ini proposalnya, sekarang bisa kan gak buntutin aku? (memukul
punggung Autmat dengan proposal)

Autmat : oke.. aku pergi dulu, dah Aisah (melambaikan tangan)

ADEGAN 11: Kos-kosan Widjaya

Keluarga Widjaya semakin hari semakin terlihat kesusahanya, bahkan untuk membayar
cicilan rumah saja tidak mampu, sehingga di sita oleh bank. Kini Tuan Widjaya tinggal
bersama putri semata wayangnya dengan nyonya siska di sepetak kos-kosan yang sangat
buruk kwalitasnya.

Ines : Pa.. Ines pulang (ketuk pintu)

Uzair : Assalamu’alaikum

Ines : Pa, papi... papi kok gak bukain pintu sih

Uzair : Gak di kunci gini sih nes, masuk gih (membuka pintu)

Ines : Papi....(Terkejut saat melihat ayahnya terbaring jatuh)

Uzair : Astagfiullah Nes, (mengangkat Tn. Widjaya)

Ines : ya... beginilah kehidupanku saat ini zer, bener-bener berubah 180 derajat.

Uzair : Yang sabar ya nes

Ines : Bentar aku ambil minyak kayu putih dulu untuk papi (lari kecil)

Uzair : Nes, nes.. papi mu sudah sadar (memanggil ines yang sedang mengambil
minyak di P3K)

Tn. Widjaya : Siapa kamu kok berada di rumah saya? (terkejut)

Ines : Pi, pi tenang dlu.. ini Uzair temen Ines

Tn. Widjaya : oh.. maaf-maaf ya nak (senyum kecil)


Uzair : gak papa kok pi, oh ya nes aku mau pamit pulang dulu ya. Udah sore juga
Mama pasti nyari

Ines : oke, biar aku antar keluar ya (berjalan keluar)

Uzair : Nes, gue kira loe harus ikut event dance itu de. Loe tau kan hadiahnya besar
banget hampir 100 juta, gue rasa loe bakal bisa kan bantu perekonomian
keluargamu ini, aku akan bantu kamu kok. (halus tutur katanya menyakinkan)

Ines : Gue nari sama siapa? Crew gue udah lenyap (memelas)

Uzair : masih ada Aisah kan, Tika, fika, rika aku yakin kok mereka pasti mau bantu
kamu (memegang pundak)

Ines : Gue malu

Uzair : Santai aja kali, gue bakal bilang ke mreka. Aku balik dulu ya..
Assalamu’alaikum (beranjak pergi)

Ines : Wa’alaikumsalam

Uzair : Loe tau nggk.. gue lebih suka loe yang sekarang

Ines : (senyum)

ADEGAN 12:Studio Tari

Uzair : Assalamu’alaikum, hari ini adalah hari dimana kita akan mulai mengerjakan
project baru, kelas nasional dan tentunya sangat bergengsi sertifikatnya, saya
selaku ketua ekstra Tari berharap sisa personil ini mampu mempersembahkan
tarian ynag berkualitas dan semaksimal mungkin dalam setiap gerakkannya,
terima kasih.

Aisah : Kakak yakin mau mengikutkan kami ber 5 event ini? Apa tidak terlalu dini
kak?

Ines : Saya rasa tidak, kalian jauh lebih baik menurut saya dan saya yakin kalian
mampu kok

Aisah : Terima Kasih kak

Rika : Kak ines baik-baik aja kan? (ragu)

Ines : ya saya merasa baik-baik saja dan menurut saya.. jauh lebih baik lah
(tersenyum)

Ines : Najis banget gue nari bareng anak-anak ingusan dan miskin ini (membatin)

Autmat & Alda : (tepuk tangan di depan pintu)


Aisah : Kak Alda? Kak Autmat? (terkejut)

Alda : Ya... ini Ines yang ku kenal dulu, ini Ines yang dulu ku kenal yang sempat
berubah karena pergaulan yang kurang tepat (berjalan mendekat)

Autmat : Hai Aisah... (melambaikan tangan)

Aisah : Hai kak (membalasnya)

Alda : Baik, untuk biaya aku akan membantu kalian. Aku ingin dance crew SMA
Garuda ini berjaya seperti sedia kala, ya kan UZAIR VICTOR LUBIS???

Uzair : Betul tu.. berjaya seperti sedia kala, saat kak Alda double dance dengan kak
Ines ya...

Alda : Udahlah, itu masa lalu toh gue sekarang juga udah gak pandai ngedance

Autmat : Iya sekarang kamu pandai buat proposal kok ya.. (menyenggol Alda)

Alda : Apaan sih (membalas menyenggol)

Tika : Jadi, dulu kak Alda sempat iku dalam ekstra menari?

Alda : Hahaha iya dek

Danang : Assalamu’alaikum

Semuanya : Wa’alaikumsalam

Danang : Eh nih ada apa-apaan kok ada ketua Osis juga disini? (berjalan cepat)

Uzair : Nih lagi bahas Event, Loe ikut nggak? (menepuk bahu Danang)

Danang : Enggak dulu deh, gue lagi sibuk tugas nih (muka kesal)

Autmat : Tugas apaan sih? Perasaan kok minggu-minggu ini banyak jamkos de (garuk
garuk kepala)

Alda : betul juga se Autmat, Cuma... kelasku sama Danang ini kan Bahasa Jawanya
di Ajar sama Bu Deva, jadi... tugasnya numpuk de

Uzair : Oh bu Deva, pantesan

Rika : Emang tugasnya ngapain kak?

Alda : Nulis naskah B.Jawa makek aksara jawa dek

Fika : Hah??? Konyol, serius kak? (kaget)

Aisah : Terus, kak Uzair kok santai-santai aja? Kok nggak ngerjain tugasnya
(bingung)
Ines : Ya karena Uzair nggak di ajar bu Deva, tapi di ajar pak Eki (nada cemburu)

Uzair : Ehem... iya (mendekati Ines)

Aisah : Ohh... (paham kalo pertanyaanya membuat Ines kembali merasa cemburu)

Uzair : Yaudah yuk latihan lagi, buat Danang cepet selesaiin tugasnya dan ayok
ngejar event lagi

Danang : Siap (hormat)

ADEGAN 13: Sekolah


ADEGAN 14: Gedung perlombaan

Uzair : Nes, gue yakin loe pasti bisa

Ines : gue deg-degan eh

Aisah ; Kakak yang tenang ya.. kita pasti bisa kok nih minum kak (menyodorkan
minuman)

Ines : ya..(cuek)

Ines : Nih serius gue harus ngedance dengan bocah udik ini, iu banget deh..
(membatin)

Uzair : Ais.. lu kenapa si baik banget sama Ines? (mengkerutkan dahi)

Aisah : Karena Ibuku sangat sayang banget sama kak Ines, ibu udah nganggep kak
ines seperti darah dagingnya sendiri

Ines : oh ya.. ? masak?

Aisah : Iya kak, bahkan setelah ibuku tahu perusahaan Widjaya bangkrut dan papa
kak ines memutuskan untuk memecat ibuku, ibuku menangis karena akan
berpisah dengan kak ines. Seorang anak yang telah ia asuh semasa masih kecil
hingga udah besar sekarang

Host : Kembali lagi di acara DCI DANCE CREW INDONESIA, kini saat nya kita
tampilkan inilah dia GARDA GARUDA DANCE

Alda : SEMANGAT !!!

Autmat : Semngat Aisah.. Aisah... Aisah (teriak)

..............................................................MENARI.......................................................

Host : Itulah peserta terakhir yang tampil di malam hari ini, langsung saja kita lihat
poling SMS terbanyak dari setiap crew yang akan membuat mereka menjadi
DANCE STAR.....pemenangnya adalah....GARDA dari SMA Garuda

Ines, Aisah, Fika, Rika, Tika : ALLHAMDULILAH (Sujud syukur)

Uzair : GARDA BISA...!

Autmat : aku yakin kita akan menang bruh.. (memeluk Uzair)

Host : Berikut Doorprize yang dapat kalian bawa pulang, uang senilai 100 juta
rupiah dan 5 paket umroh, selamat selamat.
Uzair : Aisah, Fika, Tika , Rika boleh tidak jika uang itu 50 persennya kita berikan
kepada Ines, personil dari GARDA yang kini sedanng mengalami kesulitan?

Aisah : boleh kok kak ya kan fik, tik, rik? Aku Cuma mau menghadiakan ibuk
dengan satu paket umroh gratis. (bahagia)

Ines : Ini serius? Gue di kasih uang sama anak-anak ingusan ini, anak Udik yang
dulu udah gu bully dengan teman-temanku (membatin)

Fika : Ya.. kak ini, kami ikhlas kok ya kan Rik, Tik ?

Rika : Iya kak, kami ikhlas

Tika : Aku juga bahagia bisa bantu kakak

Uzair : Laaah.. gini dong

Ines : ini ambil paket umroh ku, lagian papi ku juga udah sering umroh.
(memberikan paketnya)

Aisah : yakin kak? Terima kasih ya kak (memeluk Ines)

Alda : Lah... gitu dong (ikut memeluk Aisah dan Ines)

Anda mungkin juga menyukai