Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KEGIATAN PENYULUHAN KELAS IBU HAMIL ( PEMANFAATAN


APLIKASI HALLO BUMIL DI RT 001 RW 07 KELURAHAN
LENTENG AGUNG JAGAKARSA TAHUN 2019

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Damaradeati 07180100003 A1 Puspita Dewi 07180100056 A2

Fani Alvi Nisrina 07180100001 A1 Rizka anadya pratiwi 07180100042 A2

Fitriani Indah Saputri 07180100002 A1 Thri heni astati 07180100053 A2

Ayu Lasari 07180100054 A2 Ventalia 07180100052 A2

Devi Pratiwi Harjomulya 07180100051 A2 Febriyani loro 07180100045 A2

Felisia kiki samalo 07180100050 A2 Sunarni 07180100073 A2

Florentia hiashinta goresa 07180100058 A2

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Kegiatan Penyuluhan Kelas Ibu Hamil


( p e m a n f a a t a n a p l i k a s i h a l l o b u m i l ) di RT 0 01 RW 07 Kelurahan Lenteng
Agung.

2. Bidang : Kebidanan

3. Ketua Pelaksana :

a. Nama lengkap : Irma Jayatmi, SST.,M.Kes


b. NIDN : 0314058801
c. Pangkat/golongan :
d. Jabatan : Ketua pusat penelitian dan pengabdian masyarakat
e. Program studi : Sarjana Terapan Kebidanan
f. Jumlah tim : 13 orang
4. Anggota :
Nama
Pengabdian :
lengkap/NPM
1. Damaradeati 07180100003
2. Puspita Dewi 07180100056
3. Fani Alvi Nisrina 07180100001
4. Rizka anadya 07180100042
5. Fitriani Indah Saputri 07180100002
6. Thri heni astati 07180100053
7. Ayu Lasari 07180100054
8. Ventalia 07180100052
9. Devi PratiwI 07180100051
10. Febriyani loro 07180100045
11. Felisia kiki samalo 07180100050
12. Sunarni 07180100073
13. Florentia hiashinta 07180100058
Lokasi kegiatan : RT 001 RW 07 Kelurahan Lenteng Agung
5 Jangka waktu kegiatan : 1 Hari
6. Belanja anggaran : Rp 500.000,-
. Jakarta , Juli 2019

Mengetahui, Ketua pelaksana

Ketua STIKIM

(Dr.Dr.dr. Hafizurrachman, MPH) (Irma Jayatmi, SST.,M.Kes)

NIDN : NIDN : 0314058801

Menyetujui

Ketua pusat penelitian dan pengabdian masyarakat

(Irma Jayatmi, SST.,M.Kes)

NIDN : 0314058801
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................5
1.1 Analisis Situasi ....................................................................................................5
1.2 Permasalahan Mitra ...........................................................................................6
1.3 Solusi yang Ditawarkan ......................................................................................6
1.4 Tujuan Kegiatan .................................................................................................7
1.5 Manfaat Kegiatan ...............................................................................................8
1.6 Susunan Kegiatan ...............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................................9
2.1 Kelas Ibu Hamil ..................................................................................................9
2.2 Mobile Obstetri Monitoring.............................................................................18
BAB III METODE PELAKSANAAN ..............................................................................22
3.1 Metode Pelaksanaan .........................................................................................22
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................................22
3.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................22
3.4 Estimasi Biaya Kegiatan ...................................................................................22
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................23
4.1 Pembahasan .......................................................................................................23
BAB V PENUTUP ...........................................................................................................25
7.1 Kesimpulan ........................................................................................................25
7.2 Saran ..................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................26
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal.
Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB).
Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga salah satu tujuan pembangunan
kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat tercapai. Penyebarluasan
penggunaan Buku KIA dilakukan melalui Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan
Posyandu dan lain-lain dengan tujuan agar terjadi peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dari para petugas Kesehatan serta adanya peningkatan kualitas
pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan
Ibu dan Anak, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat
khususnya ibu-ibu.
Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil dan sarana untuk mempromosikan pemanfaatan aplikasi
hallo bumil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular, akte kelahiran serta pemanfaatan aplikasi hallo bumil untuk
pengumpulan dan pemantauan data kebidanan secara menyeluruh guna
mengidentifikasi sejak dini kehamilan beresiko tinggi.
1.2 Permasalahan Mitra
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih banyak
dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang diberikan pada
waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan posyandu.
Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus per
kasus namun memiliki kelemahan antara lain: Pengetahuan yang diperoleh hanya
terbatas pada masalah kesehatan yang dialami saat konsultasi, Penyuluhan yang
diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang diberikan kepada ibu hanyalah
pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja, Tidak ada rencana kerja sehingga
tidak ada pemantauan atau pembinaan secara lintas sektor dan lintas program,
Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode
pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan
materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi dan
tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan kelompok
belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL. Kelas Ibu Hamil adalah kelompok
belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu
(menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-
ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan
Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi
oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku
KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan
Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
1.3 Solusi yang Ditawarkan
Kesehatan ibu hamil adalah masalah kesehatan yang harus mendapat prioritas
utama dalam pembangunan, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada
masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah
dipersiapkan yang bertujuan untuk mendapatkan janin yang sehat.
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,mitos,penyakit
menular dan akte kelahiran (Depkes, 2009:1). Dan pada setiap materi kelas ibu hamil
yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi
tetap mengutamakan materi pokok (Depkes, 2009:7). Tingginya angka kematian ibu
(AKI) adalah indikator kritis status kesehatan para perempuan, kematian seorang ibu
dalam keluarga memiliki dampak hebat,tidak hanya dalam hal kehilangan suatu
kehidupan namun juga karena efeknya pada kesehatan dan usia hidup anggota keluarga
yang ditinggalkan.
Pada dasarnya pelaksanaan kelas ibu hamil dan senam hamil merupakan bentuk
intervensi yang dilakukan petugas kesehatan dengan buku KIA yang menjadi referensi
utamanya, kelas ibu hamil dan senam hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip
pendekatan belajar orang dewasa (BOD), metode yang digunakan pendekatan belajar
orang dewasa adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktik, curah pendapat,
penugasan, stimulasi diharapkan mampu mengoptimalisasi peningkatan pengetahuan
dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan dan perawatan bayi baru lahir
(Dinkes, 2009 :12). Ibu beserta suami dan anggota keluarga yang lain harus sudah
merencanakan persalinan yang aman oleh tenaga kesehatan (Depkes,2009:25).
1.4 Tujuan Kegiatan
1.4.1 TujuanUmum
Setelah mendapat penyuluhan ini, di harapkan ibu hamil dapat
mengetahui tentang kelas ibu hamil dan pemanfaatan aplikasi hallo bumil.
1.4.2 TujuanKhusus
1. Ibu dapat mengetahui apa itu kelas ibu hamil dan pemanfaatan hallo Bumil
2. Dapat mempratikkan kelas ibu hamil di rumah dan menggunakan aplikasi
hallo Bumil tanpa bantuan tenaga kesehatan
1.5 Manfaat Kegiatan
1. Mempermudah ibu untuk mendapatkan informasi tentang kehamilan
2. Aplikasi Hallo Bumil memberikan notifikasi mengenai penjelasan perkembangan
janin dan Referensi mengenai nama Bayi
1.6 Susunan Kegiatan
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari Jumat, 26 Juli 2019 pukul 10.00-
11.15 WIB bertempat di RT 01 RW 007 Kelurahan Lenteng Agung.
Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi:
1. Pengisian daftar hadir
2. Pembukaan
3. Penyampaian materi
4. Diskusi/ Tanya jawab
5. Penutup
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelas Ibu Hamil


2.1.1 Definisi
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama,
diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara
menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan
dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar
balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu
Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.
Beberapa keuntungan Kelas Ibu Hamil adalah:
1. Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman
kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular seksual dan akte kelahiran.
2. Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas
sebelum penyajian materi.
3. Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai
topik tertentu.
4. Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi
terstruktur dengan baik.
5. Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat
pembahasan materi dilaksanakan.
6. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.
7. Dilakukan evaluasi terhadap petugas Kesehatan dan ibu hamil dalam
memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas sistim
pembelajaran.
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang telah
mendapat pelatihan fasiltator Kelas Ibu hamil atau melalui on the job training.
Beberapa tahapan yang dilakukan pelaksanakan kelas ibu hamil :
1. Pelatihan bagi pelatih (TOT)
2. Pelatihan bagi fasilitator
3. Sosialisasi kelas ibu hamil pada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
4. Persiapan pelaksanaan Kelas ibu hamil
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
2.1.2 Tujuan Kelas Ibu Hamil
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar
memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan Nifas, KB pasca persalinan,
perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
menular dan akte kelahiran.
2. Tujuan Khusus :
1) Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan
ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, Perawatan Nifas, KB pasca persalinan, perawatan
bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular
dan akte kelahiran.
2) Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
a. kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?,
perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan
pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk
penanggulangan anemia).
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan
P4K(perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
ekslusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya
dan penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian k1
injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan
bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan
dan penanganan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
Hasil yang diharapkan :
1) Adanya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan
ibu hamil) dan ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/kepercayaan/adat istiadat
setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.
2) Adanya pemahaman, perubahan sikap dan perilaku ibu hamil tentang:
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?,
perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan
pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk
penanggulangan anemia).
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami istri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K
(perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan, dan proses
persalinan).
d. Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
ekslusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya
dan penyakit ibu nifas).
e. KB pasca persalinan.
f. Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian K1
injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan
bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kesehatan ibu dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan
dan penanganan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
2.1.3 Sasaran Kelas Ibu Hamil
Peserta Kelas Ibu Hamil : Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada
umur kehamilan 4 s/d 36 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu
sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap
kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat
mengikuti berbagai materi yang penting, misalnya materi tentang persiapan
persalinan atau materi yang lainnya.
2.1.4 Skema Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

2.1.5 Jadwal Pertemuan dan Materi


Dalam perkembangan tekhnologinya Pertemuan kelas ibu hamil menurut buku
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil KemenKes RI tahun 2014 direvisi menjadi
4 kali pertemuan.
Skema 2 : penyajian materi kelas ibu hamil
Contoh jadwal pertemuan, materi, metode, waktu dan alat bantu kelas ibu
hamil.
2.2 Mobile Obstetri Monitoring
2.2.1 Definisi
Sampai saat ini, tidak ada definisi standar yang telah ditetapkan. Untuk
keperluan survei, Observatorium Global untuk eHealth (GOE) didefinisikan
sebagai praktek kesehatan medis dan masyarakat yang didukung oleh perangkat
mobile, seperti ponsel, pasien perangkat monitoring, personal digital assistant
(PDA), dan perangkat nirkabel lainnya. MOM melibatkan penggunaan dan
kapitalisasi pada utilitas inti ponsel untuk suara dan pesan singkat layanan (SMS)
serta lebih fungsi kompleks dan aplikasi termasuk general packet radio layanan
(GPRS), ketiga dan generasi keempat telekomunikasi selular (sistem 3G dan 4G),
global yang positioning system (GPS), dan teknologi Bluetooth (WHO, 2011).
Definisi lain MOM adalah sebuah platform prototupe telehealth yang bisa
diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik daerah pedesaan maupun perkotaan
dengan mamanfaatkan aplikasi ponsel. MoM bisa memantau wanita hamil dengan
jarak jauh, untuk mengidentifikasikan bila ditemukan kehamilan berisiko tinggi.
2.2.2 Manfaat/Kegunaan
Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan dapat dengan
mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan tes di klinik lokal atau
bahkan di rumah ibu hamil tersebut. Dokter kandungan di lokasi berbeda kemudian
bisa menentukan apakah kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun.
Dengan demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan
pertolongan. Bagi kebanyakan ibu hamil yang tinggal di daerah terpencil,
pemeriksaan kandungan umumnya hanya dilakukan oleh bidan. Masalahnya, bidan
tak bisa menolong ibu dengan kehamilan berisiko, sehingga dibutuhkan bantuan
dokter kandungan. Dengan adanya teknologi, pemeriksaan ke dokter kandungan
pun bisa dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel.
Program ini menerapkan sebuah solusi telehealth baru untuk memantau kondisi
ibu hamil dari jarak jauh, sehingga dapat mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi.
"Dengan aplikasi ini, seorang bidan bisa membuat profil kesehatan ibu hamil yang
relevan melalui pengumpulan data yang didapat dari pemeriksaan fisik, serta tes
yang dilakukan di Puskesmas setempat atau di rumah ibu hamil tersebut.
Dengan memadukan panduan lokal angka risiko dalam solusi ini, spesialis
kebidanan atau dokter kandungan bisa menentukan apakah sebuah kehamilan
berisiko tinggi, sehingga bisa segera memberikan pertolongan memadai. Dengan
MOM maka para dokter dan bidan dapat mengidentifikasi kehamilan berisiko jauh
lebih cepat, sehingga dapat memberikan saran terhadap penanganan yang tepat dan
pada waktunya. "Solusi MOM dapat mengatasi keterbatasan sumber daya manusia
dengan memanfaatkan teknologi layanan kesehatan jarak jauh."
Seorang bidan yang berpartisipasi dalam MOM, kini bisa berinteraksi dengan
lebih banyak pasien. Dia pun mendapatkan supervisi dari ahli kandungan untuk
mengidentifikasi kehamilan berisiko secara cepat, sehingga dapat membantu para
ibu mencapai kehamilan sempurna dan melahirkan secara normal.
Tujuan proyek MoM adalah untuk pengumpulan dan pemantauan data
kebidanan secara menyeluruh guna mengidentifikasi sejak dini kehamilan beresiko
tinggi. Sebagai solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil , proyek ini menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu
dengan kehamilan resiko tinggi di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses ke
dokter ahli kebidanan.
Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil ini
memungkinkan para tenaga kesehatan untuk memasukkan data klinis dan rekam
medis pasien. MoM juga memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk
memasukkan data dari hasil diagnosa kebidanan dan alat pemantau lainnya seperti
ultrasound, Doppler, dan fetal monitor.
Di area pedesaan,dengan solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk
wilayah terpencil ini para bidan dapat memasukkan data melalui SMS kepada
dokter spesialis yang bisa memberikan saran medis kapan pun dan dari mana pun
juga. Sistem ini akan membantu tenaga kesehatan seperti bidan untuk membuat
keputusan yang tepat dengan stratifikasi resiko berdasarkan panduan standar klinis
yang berlaku. Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah
terpencil ini diharapkan dapat mengidentifikasi kehamilan beresiko tinggi sejak
dini.
2.2.3 Subsistem yang terdapat pada layanan MOM
Melalui MOM, data kehamilan bisa diunggah secara online atau melalui SMS,
yang kemudian dihubungkan ke pusat data utama. Selanjutnya ahli kandungan
memonitor laporan-laporan tersebut. Laporan yang masuk lantas diidentifikasi
untuk diketahui mana yang termasuk kehamilan berisiko tinggi. Penanganan
lanjutan akan diberikan sesuai kebutuhan.

Gambar 1 : contoh tampilan aplikasi MOM


2.2.4 Aplikasi Hallobumil
Aplikasi hallo bumil adalah aplikasi pendamping kehamilan yang interaktif
memberikan informasi kepada bunda yang sedang hamil, tepat pada waktunya.
1. Keuntungan dari aplikasi hallo : bumil Hallo bumil memilki gaya yang unik,
seakan—akan si kecil berbincang dengan bunda mengenai pertumbuhan dan
perkembangannya dari hari ke hari.
2. Fitur utama hallo bumil
a. Time line kehamilan : dari minggu ke minggu, si kecil akan berbicara
dengan bunda untuk menyuguhkan informasi yang sesuai dengan usia
kehamilan.
b. Artikel : ada berbagai artikel ynag bisa bunda gunakan untuk memnuhi
informasi bunda yang sedang mengandung.
c. Kontrol kehamilan : pemeriksaan konddisi bunda saat ini, yang dilengkapi
dengan informsi terkait dengan kondisi ibu.
d. Album foto : ibu dapat membuat album foto yang menunjukkan
perkembangan perut dari minggu ke minggu .

Gambar 2 : tampilan aplikasi hallo bumil


BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


Kelas ibu hamil dilaksanakan dengan menggunakan prinsip Belajar Orang
Dewasa (BOD). Pemateri memfokuskan pembelajaran pada upaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dengan menggunakan lembar balik, leaflet,
dan aplikasi hallo bumil yang sudah di instal pada handphone pemateri.
3.2 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: Ruang belajar untuk
kapasitas 10 orang peserta atau lebih, leaflet, poster atau lembar balik, kursi, kamera,
dan alat tulis, Buku KIA, Lembar Balik kelas ibu hamil, Buku pedoman pelaksanaan
kelas ibu hamil dan aplikasi hallo bumil yang sudah di instal pada handphone pemateri.
3.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan pertemuan kelas ibu hamil dilakukan sesuai dengan kesepakatan
antara bidan/petugas kesehatan dengan peserta/ibu hamil, dengan tahapan pelaksanaan.
Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi
pokok. Penyuluhan ini dilakukan dengan cara menjelaskan tentang kelas ibu hamil
serta menjelaskan tentang pemanfaatan aplikasi hallo bumil untuk memantau
perkembangan janin dan pendeteksian sejak dini kehamilan yang beresiko tinggi.
3.4 Estimasi Biaya Kegiatan
No Rincian Jumlah Total
1 Print & jilid proposal, Print & FC leaflet 16 Rp. 24.500,-
2 Souvenir 15 Rp. 259.000,-
3 Snack & box 15 Rp. 85.000,-
4 Parcel 1 Rp. 34.000,-
5 Burning laporan hasil 1 Rp. 9.000,-
Total Rp. 411.500,-
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Kegiatan penyuluhan kelompok ibu di RT 001 RW 07 Kelurahan Lenteng Agung,
Kecamatan Jagakarsa dimulai pada tanggal 26 Juli 2019 pada pukul 10.00 – 11.10 WIB
yang diikuti oleh Ibu RT, 1 kader dan 10 orang ibu hamil. Materi pertemuan terkait
kelas ibu hamil dan pemanfaatan aplikasi hallobumil diberikan dengan metode ceramah
dan diskusi, pada tengah sesi dilakukan demonstrasi langsung. Demonstrasi yang
dilakukan meliputi bagaimana cara pemakaian aplikasi hallobumil, fitur apa saja yang
terdapat pada aplikasi hallobumil. Diakhir sesi, dilakukan kegiatan tanya jawab antara
ibu Hamil dengan pemateri untuk mengevaluasi seberapa jauh ibu hamil memahami
pemanfaatan aplikasi hallobumil. Hasil evaluasi kegiatan pada pertemuan pertama
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta kegiatan dari sebelum
diberikan penyuluhan kesehatan dibandingkan setelah kegiatan yaitu dimana sebelum
dilakukan penyuluhan ibu hamil tidak mengetahui apa itu aplikasi hallobumil serta
pengapliksiannya, kemudian setelah dilakukan penyuluhan, ibu hamil mulai mengenal
aplikasi hallobumil, dapat mengaplikasikannya serta mengetahui manfaat dari aplikasi
tersebut. Saat dilakukan proses kegiatan, ibu – ibu terlihat antusias dalam mengikuti
dan memperhatikan serta antusias untuk bertanya. Ibu juga bisa mendemonstrasikan
kembali cara pemakaian aplikasi hallobumil.
Pembentukan kelompok pendukung ibu merupakan salah satu bentuk kegiatan
pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Hal ini secara jangka
panjang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan balita yang
selama ini masih tergolong cukup tinggi di Indonesia. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
memandirikan masyarakat khususnya pada populasi ibu.
Strategi intervensi yang dilakukan pada tahap pertama pengabdian masyarakat
kali ini adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan aktivitas yang
secara langsung bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan aktualisasi masyarakat
melalui perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pendidikan kesehatan
memiliki dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan ibu dan kader. Hal ini
dapat digunakan sebagai motivasi, dorongan dan sebagai bekal ibu dan kader kesehatan
dalam mengelola kesehatan ibu.
BAB V
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan kelas ibu hamil (pemanfaatan aplikasi hallo bumil) di RT
001 RW 07 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa merupakan suatu bentuk
pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat ibu dan bayi. Kegiatan
ini secara konkrit dapat memberikan pengetahuan kepada ibu hamil tentang manfaat
aplikasi hallo bumil, dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari – hari, serta
menjadi motivasi ibu untuk terus menjaga kesehatannya serta mengetahui tumbuh
kembang janinnya.
Kelas Ibu Hamil sendiri adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang.
Aplikasi hallo bumil adalah aplikasi pendamping kehamilan yang interaktif
memberikan informasi kepada bunda yang sedang hamil, tepat pada waktunya.
7.2 Saran
Kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi wadah untuk saling bertukar informasi
dan dukungan antar masyarakat RT 001 RW 07 Lenteng Agung, serta di harapkan
kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Fenieldafitri. 2014. Penerapan teknologi informasi mobile health mhealth dalam


peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu hamil http://www.kompasiana.com
diakses tanggal 24 april 2019.

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Katalog Dalam
Terbitan (KDT) : Jakarta

Yaherwandi, dkk. 2018. Pengabdian kepada masyarakat IPTEK berbasis program studi
dan nagari binaan, pemberdayaan petani dalam aplikasi pemangkasan tanaman
kakao (Theobroma cacao) untuk meningkatkan produksi. Universitas Andalas
LAMPIRAN

1) Susunan kepanitiaan
Ketua : Irma Jayatmi, SST, M.Kes
Wakil ketua : Felisia Kiki Samalo
Sekretaris :
1. Febriyani Loro
2. Florentia Hiashinta Goresa
Bendahara : Ventalia
Humas :
1. Thri Heni Astati
2. Sunarni
Sie Acara :
1. Rizka Anadya Pratiwi
2. Puspita Dewi
Sie Konsumsi :
1. Ayu Lasari
2. Fani Alvi Nisrina
Sie Kesehatan : Devi Pratiwi H.
Sie Keamanan : Fitriani Indah Saputri
Sie Transportasi : Damaradeati
2) Kwitansi Pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai